Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

“BERAT ISI TANAH, BERAT JENIS, DAN RUANG PORI TANAH”

Disusun oleh :

Rita Vita Arsita (21024010025)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tanah merupakan media pertumbuhan tanaman yang sangat kompleks.
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi maka tidak
hanya membutuhkan unsur hara yang cukup dan seimbang, tetapi juga
memerlukan lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah yang sesuai sehingga
akar tanaman dapat berkembang dengan bebas demikian juga proses
fisiologinya. Sifat fisik tanah menyangkut: berat volume tanah, berat jenis
tanah, porisitas tanah, penyebaran pori dalam tanah, kemantapan agregat
tanah, kelembaban tanah dan sebagainya.

Berat isi tanah atau berat volume tanah (Bulk density) adalah
perbandingan antara berat tanah dan volume total tanah. Berat isi
berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain itu, dalam
pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi,
konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Berat isi tanah juga
diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur dan
pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan.

Berat jenis merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume
tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel). Bulk density
dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. Bulk
Density dapat cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya.
Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang
dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang di antara partikel pasir,
debu, liat, serta ruang diantara agregat-agregat tanah. Bahan padat dan ruang
pori tanah mempengaruhi berat isi dan berat jenis partikel, sehingga setiap
jenis tanah mempunyai berat isi dan berat jenis yang berbeda pula. Data sifat-
sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan
kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah
sampai kedalaman tertentu.
Oleh karena itu, praktikum materi “Berat Isi, Berat Jenis, dan Ruang Pori
Tanah” dilakukan untuk mengetahui cara penetapan dari berat isi, berat jenis,
dan ruang pori tanah. Selain itu, praktikum ini juga bermanfaat dalam bidang
pertanian karena dapat mengetahui sifat-sifat tanah dari segi sifat fisik tanah.

I.2 Tujuan
Praktikum “Berat isi tanah, berat jenis dan ruang pori tanah” ini
bertujuan :

1. Memahami pengertian berat isi tanah dan berat jenis tanah


2. Mengetahui cara penetapan berat isi tanah, berat jenis dan ruang pori
tanah
3. Mengetahui cara menghitung berat isi, berat jenis dan ruang pori tanah
pada contoh tanah tertentu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering
ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifa fisik
tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linier
extensibility (COLE), dan kadar air tanah. Data sifat-sifat fisik tanah tersebut
diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan
pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah
juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman
menembus tanah . Dalam bidang pertanian, data mengenai sifat-sifat fisik tanah
sangat diperlukan dalam proses budidaya tanaman, seperti optimalisasi
pengolahan tanah, perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur dan
pembenah tanah pada satuan luas tanah hingga kedalaman tertentu. Berat isi juga
berkaitan dengan kepadatan tanah serta kemampuan akar tanaman dalam
menembus tanah (penetrasi) (Suyuti, 2013).

Berat jenis merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume
tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel) dan dinyatakan dalam
g/cm3 . Berat jenis partikel tanah mineral umunya antara 2,60g/cm3 – 2,70
g/cm3 . Sedangkan, berat jenis partikel bahan organic tanah antara 1,30 g/cm3 –
1,50 g/cm3 (Puja, 2016). Berat jenis tanah adalah cara mengukur partikel tanah
untuk menentukan kualitasnya. Tanah merupakan bagian kerak bumi yang
tersusun dari bahan organik dan mineral. Peranan tanah bagi kehidupan makhluk
hidup sangatlah penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Penentuan berat jenis
partikel tanah penting dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah dan sebagai
informasi dalam pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan jenis tanaman apa
saja yang ditanam pada tanah (lahan) tersebut. Berat jenis partikel dari suatu tanah
memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Nilai berat jenis
partikel tanah bisa bervariasi tergantung pada komposisi mineral tanah tersebut.
Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan
partikel oleh air dan angin (Saputra et al., 2018). Nilai berat jenis partikel tanah
bervariasi tergantung pada komposisi mineral tanah tersebut (Astuti et al., 2015).
Faktor yang dapat mempengaruhi berat isi tanah yaitu Struktur Tanah
dimana struktur ini semakin kuat lempeng maka berat isi tanah semakin tinggi
juga dan sebaliknya. Kedua terdapat pengolahan tanah ketika tanah sering di olah
maka akan mendapatkan berat isi yang tinggi dari pada tanah dalam kondisi di
biarkan tanpa diurus. Ketiga, adanya bahan organik tanah yang terkandung di
dalam tanah semakin banyak bahan organik di dalamnya maka berat isi tanah
tersebut tinggi. Keempat, adanya agregasi tanah merupakan proses pembentukan
agregat-agregat tanah dengan terbentuknya agregat-agregat itu, tanah menjadi
berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur, dapat menyimpan dan mengalirkan
udara dan air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel-
partikel tanah. Agregat tanah yang mantap akan mempertahankan sifat-sifat tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman, seperti porositas, dan ketersediaan air
lebih lama dibandingkan dengan agregat tanah tidak mantap.

Faktor yang dapat mempengaruhi berat jenis tanah yaitu tekstur tanah jika
Partikel-partikel tanah yang berukuran kasar, maka memilki nilai berat jenis yang
tinggi misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel
liat sehingga berat jenis pasir lebih tinggi dari pada liat dan sebaliknya. Komposisi
yang ideal untuk kelas tekstur tanah, dapat memberikan kondisi yang optimum
untuk menunjang pertumbuhan tanaman ditinjau dari sudut pandang sifat fisik
tanah yang menyangkut tekstur tanah. Keseimbangan komposisi partikel pasir,
debu dan liat tersebut menyebabkan tanah mempunyai konsistensi gembur pada
saat lembab, sehingga akar tanaman lebih mudah penetrasi ke dalam tanah. Hal ini
mempermudah akar untuk mengekstrak air dan unsur hara dari dalam tanah.
Dengan demikian tanaman akan tumbuh dengan lebih baik. Serta adanya bahan
organik tanah dimana Semakin banyak kandungan bahan organik tanah,
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Faktor penting lain yang
berpengaruh terhadap kandungan bahan organik di dalam tanah adalah faktor
erosi dan aliran permukaan yang terjadi pada lahan yang bersangkutan. Kejadian
erosi akan membawa hanyut sebagian unsur hara termasuk bahan organik. Proses
ini akan membuat kandungan bahan organik dan unsur hara yang lain menjadi
rendah (Saputra et al., 2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat


Praktikum “Berat isi tanh, berat jenis dan ruang pori tanah”
dilakukan pada hari Senin, 18 April 2022 pukul 11.10 - 12.40 di Desa
Kadungrembug, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

III.2 Alat dan Bahan


III.2.1 Alat penetapan berat isi
a. Copper ring
b. Timbangan
c. Oven
d. Kaleng timbang

III.2.2 Alat penetapan berat jenis


a. Labu ukur 100 ml
b. Timbangan
c. Kompor listrik
d. Oven
e. Hot plate
f. Beaker gelas

III.2.3 Bahan
a. Sampel tamah utuh

III.3 Cara Kerja


III.3.1 Penetapan berat isi
1. Mengambil contoh tanah dari lapang dengan copper ring
2. Mengoven tanah tersebut selama 48 jam pada suhu 105°C
3. Menimbang tanah dan ringnya (X) g, memghitung pula volume ring
(πr²t).
4. Mengeluarkan tanah tersebut (tampung dalam mortar).
5. Membersihkan ring dan timbang berat ring (Y)g.
6. Berat kering tanah (Mp)= (X - Y) g
r = jari-jari lingkaran ring (cm)

t = tebal/tinggi tabung (cm)

7. Berat isi tanah dapat dihitung dengan rumus :


𝝆𝒃 = 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑻𝒂𝒏𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑶𝒗𝒆𝒏 (𝑴𝒑) 𝒈/𝒄𝒎−3

𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝑽𝒕)

III.3.2 Penetapan berat jenis tanah


1. Memanaskan air dalam beaker gelas 250 ml sampai mendidih,
kemudian dinginkan.
2. Menimbang labu ukur 100 ml (A) g.
3. Mengisi labu ukur dengan tanah kering oven t 30 g, timbang berat
labu ukur dan berat tanah didalamnya (B) g
4. Menambahkan air kedalam labu sampal mengisi ¾ bagian labu,
kemudian didihkan diatas hot plate kemudian dinginkan
5. Menambahkan air dingin yang sudah dididihkan sampai garis batas,
kemudian timbang (C) g
6. Memasukkan air yang telah dididihkan ke labu ukur lain untuk
mencari berat jenis air.
7. Berat jenis tanah (gcm-³) dapat dihitung dengan rumus:
● Berat labu ukur. :A
● Berat labu + tanah : B
● Berat tanah : (B-A)
● Volume tanah (Vp)= 100 - volume air
D
= 100 –
E

Mp B− A
Berat Jenis Tanah (Pp)= =
Vp Vp
III.3.3 Penetapan ruang pori tanah
Pb
Total Pori = ( 1 – ) x 100%
Pp
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan


 Tabel 1.1 Hasil pengamatan berat isi tanah
No. Contoh Berat Berat Berat Diamete Tinggi Vol. Brt. Isi
Tanah Tanah Ring Tanah r Ring Ring Tanah (gcm-³)
+ Ring (g) (g) (πr²t)
(g)
(1050C)
1 Ds.
Tarik 234,7 gr 109,7 125 4,6 cm 6,03 cm 100,161 1,24
Kec. gr
Tarik
2 Ds.
Sendi 215, gr 109.5 105,5 4,7 cm 5,94 cm 103,003 1,02
Kec. gr
Pacet

 Tabel 1.2 Hasil pengamatan berat jenis tanah

No. Contoh Laba Laba Laba Berat BJ Air Volume Berat


Tanah Ukur Ukur + Ukur + Air (gcm-3) Tanah Jenis
Berat Berat (gcm-
Tanah Tanah + ³)
Air

[A] [B] [C] [D] [E]


1. Ds. Tarik

Kec. Tarik 59,3 gr 89,8 gr 177,2 gr 87,4 1 12,6 2,42

2. Des. Sendi

Kec. Pacet 47,7 gr 76,7 gr 164,3 gr 87,6 1 12,4 2,33

 Tabel 1.3 Hasil nilai porositas tanah

No Contoh Tanah Berat Isi Tanah Berat Jenis Ruang Pori (%)
(gcm-³) Tanah (gcm-³)

1. Ds. Tarik Kec, Tarik 1,24 2,75 49 %

2. Ds. Sendi Kec. Pacet 1,02 2,66 57%

IV.2 Pembahasan
A. Berat isi tanah

● Berat Tanah Kering Oven (Mp)


Mp = X - Y (g)

a. Mp ( Ds. Tarik) = 234,7 gr - 109,7 gr = 125 gr


b. Mp ( Ds. Sendi) = 215,0 gr – 109,5 gr = 105,5 gr
● Volume Tanah (Vt)
Vt = πr²t

a. Vt (Ds. Tarik) = 3,14 x (2,3)² x 6,03 = 100,161 cm2


b. Vt (Ds. Sendi) = 3,14 x (2,35)² x 5,94 = 103,003
cm2
● Berat Isi Tanah
Pb = Mp/Vt

a. Pb (Ds. Tarik) = 125/100,161 = 1,24


b. Pb (Ds. Sendi) = 105,5/103,003 = 1,02

B. Berat jenis tanah

● Berat Tanah = (B - A) g
a. Berat Tanah (Ds. Tarik) = 177,2 - 89,8 = 87,4
b. Berat Tanah (Ds.Sendi) = 164,3 – 76,7 = 87,6
● Volume Tanah (Vp)

V Tanah = 100 – 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒊𝒓


𝑩𝑱 𝒂𝒊𝒓

a. Vp (Ds. Tarik) = 100 - (87,4/1) = 12,6

b. Vp (Ds. Sendi) = 100 - (87,6/1) = 12,4


● Berat Jenis Tanah (Pp)
Pp = (B-A)/ Vp

a. Pp (Ds. Tarik) = 30,5/12,6 = 2,42


b. Pp (Ds. Sendi) = 29/12,4 = 2,33
C. Ruang pori

Total Pori Tanah = (1 - Pb/Pp) x 100%

a. Ruang Pori (Ds. Tarik) = (1 – 1,24/2,42) x 100% = 49%


b. Ruang Pori (Ds. Sendi) = (1 - 1,02/2,33) x 100% = 57%

Dari hasil pengamatan dan perhitungan penetapan tanah untuk mengamati


berat isi, berat jenis, dan ruang pori tanah menggunakan contoh sampel tanah dari
Ds. Tarik Kec. Tarik dan Ds. Sendi Kec. Pacet yaitu didapatkan berat isi tanah di
Ds. Tarik Kec. Tarik sebesar 1,24 g/cm³ dan berat isi tanah pada contoh sampel
tanah Ds. Sendi Kec. Pacet sebesar 1,02 g/cm³ . Hal tersebut menunjukkan bahwa
kedua sampel tanah tersebut memiliki kecenderungan tekstur tanah yang lebih
halus karena tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya memiliki kisaran
antara 1,2 – 1,8 g/cm³ sedangkan tanah yang lebih halus cenderung berkisar antara
1,0 – 1,6 g/cm³ . Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering
ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifat fisik
tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linier
extensibility (COLE), dan kadar air tanah (Santoso & Widhiarto, 2019). Berat isi
tanah juga diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur
dan pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan. Hal ini karena pada luas lahan
dengan kedalaman tertentu menggunakan satuan volume (m³ ), sedangkan pupuk,
kapur atau pembenah tanah dalam satuan berat, sehingga volume tanah harus
diubah terlebih dahulu menjadi satuan berat (kg atau ton). Untuk mengubah
menjadi satuan berat maka diperlukan data berat isi tanah (Djunaedi, 2008).
Struktur tanah dan tekstur tanah sangat berkaitan dengan besarnya nilai berat isi
tanah. Semakin lepas tekstur suatu tanah maka berat isinya semakin rendah.
Tekstur tanah akan mempengaruhi ketersediaan pori pada tanah. Menurut
Hasibuan, (2015) tanah yang memiliki berat isi yang rendah menghasilkan ruang
pori mikro tanah yang tinggi. Tanah yang memiliki struktur tanah yang padat
maka memiliki berat isi tanah yang tinggi. Hal itu dikarenakan ruang porinya
menurun sehingga membuat semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus
akar tanaman. Menurut Saputra dkk., (2018) meningkatnya jumlah pori tanah dan
membentuk struktur tanah yang remah sehingga akan menurunkan berat isi tanah.
Tanah yang mengalami proses pemadaatan meiliki berat isi tanah yang lebih
besar.

Pada pengamatan penetapan berat jenis tanah didapatkan hasil pada contoh
sampel tanah Ds. Tarik Kec. Tarik sebesar 2,42 g/cm³ dan pada contoh sampel
tanah Ds. Sendi Kec. Pacet sebesar 2,33 g/cm³ . Hal tersebut berarti tanah pada
Ds. Tarik Kec. Tarik dan Ds. Sendi Kec. Pacet sama-sama memiliki kandungan
tanah mineral yang umumnya diasumsikan sekitar 2,66 g/cm³ . Berat jenis
merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume tanah (tidak
termasuk pori yang terdapat di antara partikel) dan dinyatakan dalam g/cm³ .
Dalam perhitungan berat jenis tanah digunakan air yang didihkan untuk
menghilangkan pori-pori yang terkandung dalam tanah dan juga bahan organik
didalamnya. Perubahan nilai berat jenis tanah akan bergantung pada tekstur dan
struktur tanah. Hal tersebut terjadi karena tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah, semakin banyak kandungan bahan organik tanah
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Struktur tanah akan
mempengaruhi porositas tanah, pori tanah yang ditempati oleh air dan udara, pada
saat basah seluruh pori terisi oleh air dan pada saat kering akan terisi oleh udara.
Nilai dari berat jenis tanah akan berubah-ubah bergantung dengan tekstur dan
struktur tanah. Hal tersebut terjadi karena tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah, semakin banyak kandungan bahan organik tanah
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Struktur tanah akan
mempengaruhi porositas tanah, pori tanah yang ditempati oleh air dan udara, pada
saat basah seluruh pori terisi oleh air dan pada saat kering akan terisi oleh udara.
Menurut Maulana dkk., (2013) berat jenis tanah dipengaruhi oleh jenis mineral
penyusun tanahnya.

Dari hasil perhitungan berat isi dan berat jenis tanah, didapatkan nilai
ruang pori tanah atau porositas tanah pada contoh sampel tanah Ds. Tarik Kec.
Tarik sebesar 49% dan pada contoh sampel tanah Ds. Sendi Kec. Pacet yaitu
sebesar 57%. Porositas atau ruang pori tanah adalah volume seluruh pori-pori
dalam suatu volume tanah utuh, yang dinyatakan dalam persen. Porositas terdiri
dari ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-
agregat tanah. Menurut ukuranya porositas tanah dikelompokkan ke dalam: ruang
pori kapiler yang dapat menghambat pergerakan air menjadi pergerakan kapiler,
dan ruang pori nonkapiler yang dapat memberi kesempatan pergerakan udara dan
perkolasi secara cepat sehingga sering disebut pori drainase. Porositas total tanah
dapat dihitung dari data berat volume tanah dan berat jenis. Menurut Hanafiah
(2014) tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan air dalam
jumlah yang cukup dan seimbang. Hal ini hanya terdapat pada tanah yang ruang
porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro.
Dapat disimpulkan bahwa contoh tanah Desa Sendi Kecamatan Pacet termasuk
tanah yang baik karena ruang porinya yang lebih besar dari contoh tanah yang ada
di Desa Tarik Kecamatan Tarik.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum “Berat isi tanah, berat
jenis, dan ruang pori tanah antara lain :

1. Berat isi tanah di Desa Tarik Kecamatan Tarik sebesar 1,24 g/cm³ dan
berat isi tanah pada contoh tanah di Desa Sendi Kecamatan Pacet sebesar
1.02 g/cm³.
2. Berat jenis tanah pada contoh tanah di Desa Tarik Kecamatan Tarik
sebesar 2,42 g/cm³ dan berat jenis pada cobntoh tanah di Desa Sendi
Kecamatan Pacet sebesar 2,33 g/cm³.
3. Porositas tanah pada contoh tanah Desa Tarik Kecamatan Tarik sebesar
49% . dan porositas tanah di Desa Sendi Kecamatan Pacet sebesar 57%.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). parameter tanah. Analisis
Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota
Semarang, 3, 103–111.

Saputra, D. D., Putrantyo, A. R., & Kusuma, Z. (2018). HUBUNGAN


KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH Relationship Between Soil
Organic Matter Content and Bulk Density , Porosity , and Infiltration Rate on
Salak Plantation of Purwosari District , Pasuruan Regency. Jurnal Tanah Dan
Sumberdaya Lahan, 5(1), 647–654.

Santoso, H., & Widhiarto, H. (2019). Analisis Tanah Lempung Ekspansif


Pamekasan Menggunakan Bahan Stabilisasi Abu Jerami (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945).

Hasibuan, A.S.Z., 2015. Pemanfaat Bahan Organik dalam Perbaikan Beberapa


Sifat Tanah Pasir Pantai Selatan Kulon Progo. Planta Tropika Journal of
Agro Science. 3(1): 31-40.

Saputra, D. D., Putrantyo, A. R., & Kusuma, Z. (2018). HUBUNGAN


KANDUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH Relationship Between Soil
Organic Matter Content and Bulk Density , Porosity , and Infiltration Rate
on Salak Plantation of Purwosari District , Pasuruan Regency. Jurnal
Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 5(1), 647–654.

Maulana, Z., Budi, P., Soemarno. (2013). Pengaruh Pupuk Kompos, Pupuk
Kandang dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan, dan Hasil
Tebu (Saccaharum officinarum L.) pada Entisol di kebun Ngrangkah-
Pawon, Kediri. Indonesian Green Technology Journal. 238-256.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Djunaedi, M. S. (2008). Teknik Penetapan Berat Isi Tanah di Laboratorium Fisika


Tanah Balai Penelitian Tanah. Teknik Pertanian, 13(2), 65-68.

Tolaka, W., Wardah, W., & Rahmawati, R. (2013). Sifat Fisik Tanah Pada Hutan
Primer, Agroforestri dan Kebun Kakao di SUBDAS Wera Saluopa Desa
Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Warta
Rimba, 1(1).
LAMPIRAN
 Dokumentasi praktikum

Anda mungkin juga menyukai