Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
JAWA TIMUR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Berat isi tanah atau berat volume tanah (Bulk density) adalah
perbandingan antara berat tanah dan volume total tanah. Berat isi
berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain itu, dalam
pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi,
konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Berat isi tanah juga
diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur dan
pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan.
Berat jenis merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume
tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel). Bulk density
dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. Bulk
Density dapat cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya.
Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang
dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang di antara partikel pasir,
debu, liat, serta ruang diantara agregat-agregat tanah. Bahan padat dan ruang
pori tanah mempengaruhi berat isi dan berat jenis partikel, sehingga setiap
jenis tanah mempunyai berat isi dan berat jenis yang berbeda pula. Data sifat-
sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan
kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah
sampai kedalaman tertentu.
Oleh karena itu, praktikum materi “Berat Isi, Berat Jenis, dan Ruang Pori
Tanah” dilakukan untuk mengetahui cara penetapan dari berat isi, berat jenis,
dan ruang pori tanah. Selain itu, praktikum ini juga bermanfaat dalam bidang
pertanian karena dapat mengetahui sifat-sifat tanah dari segi sifat fisik tanah.
I.2 Tujuan
Praktikum “Berat isi tanah, berat jenis dan ruang pori tanah” ini
bertujuan :
Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering
ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifa fisik
tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linier
extensibility (COLE), dan kadar air tanah. Data sifat-sifat fisik tanah tersebut
diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan
pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah
juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman
menembus tanah . Dalam bidang pertanian, data mengenai sifat-sifat fisik tanah
sangat diperlukan dalam proses budidaya tanaman, seperti optimalisasi
pengolahan tanah, perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur dan
pembenah tanah pada satuan luas tanah hingga kedalaman tertentu. Berat isi juga
berkaitan dengan kepadatan tanah serta kemampuan akar tanaman dalam
menembus tanah (penetrasi) (Suyuti, 2013).
Berat jenis merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume
tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel) dan dinyatakan dalam
g/cm3 . Berat jenis partikel tanah mineral umunya antara 2,60g/cm3 – 2,70
g/cm3 . Sedangkan, berat jenis partikel bahan organic tanah antara 1,30 g/cm3 –
1,50 g/cm3 (Puja, 2016). Berat jenis tanah adalah cara mengukur partikel tanah
untuk menentukan kualitasnya. Tanah merupakan bagian kerak bumi yang
tersusun dari bahan organik dan mineral. Peranan tanah bagi kehidupan makhluk
hidup sangatlah penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Penentuan berat jenis
partikel tanah penting dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah dan sebagai
informasi dalam pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan jenis tanaman apa
saja yang ditanam pada tanah (lahan) tersebut. Berat jenis partikel dari suatu tanah
memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Nilai berat jenis
partikel tanah bisa bervariasi tergantung pada komposisi mineral tanah tersebut.
Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan
partikel oleh air dan angin (Saputra et al., 2018). Nilai berat jenis partikel tanah
bervariasi tergantung pada komposisi mineral tanah tersebut (Astuti et al., 2015).
Faktor yang dapat mempengaruhi berat isi tanah yaitu Struktur Tanah
dimana struktur ini semakin kuat lempeng maka berat isi tanah semakin tinggi
juga dan sebaliknya. Kedua terdapat pengolahan tanah ketika tanah sering di olah
maka akan mendapatkan berat isi yang tinggi dari pada tanah dalam kondisi di
biarkan tanpa diurus. Ketiga, adanya bahan organik tanah yang terkandung di
dalam tanah semakin banyak bahan organik di dalamnya maka berat isi tanah
tersebut tinggi. Keempat, adanya agregasi tanah merupakan proses pembentukan
agregat-agregat tanah dengan terbentuknya agregat-agregat itu, tanah menjadi
berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur, dapat menyimpan dan mengalirkan
udara dan air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel-
partikel tanah. Agregat tanah yang mantap akan mempertahankan sifat-sifat tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman, seperti porositas, dan ketersediaan air
lebih lama dibandingkan dengan agregat tanah tidak mantap.
Faktor yang dapat mempengaruhi berat jenis tanah yaitu tekstur tanah jika
Partikel-partikel tanah yang berukuran kasar, maka memilki nilai berat jenis yang
tinggi misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel
liat sehingga berat jenis pasir lebih tinggi dari pada liat dan sebaliknya. Komposisi
yang ideal untuk kelas tekstur tanah, dapat memberikan kondisi yang optimum
untuk menunjang pertumbuhan tanaman ditinjau dari sudut pandang sifat fisik
tanah yang menyangkut tekstur tanah. Keseimbangan komposisi partikel pasir,
debu dan liat tersebut menyebabkan tanah mempunyai konsistensi gembur pada
saat lembab, sehingga akar tanaman lebih mudah penetrasi ke dalam tanah. Hal ini
mempermudah akar untuk mengekstrak air dan unsur hara dari dalam tanah.
Dengan demikian tanaman akan tumbuh dengan lebih baik. Serta adanya bahan
organik tanah dimana Semakin banyak kandungan bahan organik tanah,
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Faktor penting lain yang
berpengaruh terhadap kandungan bahan organik di dalam tanah adalah faktor
erosi dan aliran permukaan yang terjadi pada lahan yang bersangkutan. Kejadian
erosi akan membawa hanyut sebagian unsur hara termasuk bahan organik. Proses
ini akan membuat kandungan bahan organik dan unsur hara yang lain menjadi
rendah (Saputra et al., 2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
III.2.3 Bahan
a. Sampel tamah utuh
Mp B− A
Berat Jenis Tanah (Pp)= =
Vp Vp
III.3.3 Penetapan ruang pori tanah
Pb
Total Pori = ( 1 – ) x 100%
Pp
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Des. Sendi
No Contoh Tanah Berat Isi Tanah Berat Jenis Ruang Pori (%)
(gcm-³) Tanah (gcm-³)
IV.2 Pembahasan
A. Berat isi tanah
● Berat Tanah = (B - A) g
a. Berat Tanah (Ds. Tarik) = 177,2 - 89,8 = 87,4
b. Berat Tanah (Ds.Sendi) = 164,3 – 76,7 = 87,6
● Volume Tanah (Vp)
Pada pengamatan penetapan berat jenis tanah didapatkan hasil pada contoh
sampel tanah Ds. Tarik Kec. Tarik sebesar 2,42 g/cm³ dan pada contoh sampel
tanah Ds. Sendi Kec. Pacet sebesar 2,33 g/cm³ . Hal tersebut berarti tanah pada
Ds. Tarik Kec. Tarik dan Ds. Sendi Kec. Pacet sama-sama memiliki kandungan
tanah mineral yang umumnya diasumsikan sekitar 2,66 g/cm³ . Berat jenis
merupakan perbandingan antara berat kering tanah dan volume tanah (tidak
termasuk pori yang terdapat di antara partikel) dan dinyatakan dalam g/cm³ .
Dalam perhitungan berat jenis tanah digunakan air yang didihkan untuk
menghilangkan pori-pori yang terkandung dalam tanah dan juga bahan organik
didalamnya. Perubahan nilai berat jenis tanah akan bergantung pada tekstur dan
struktur tanah. Hal tersebut terjadi karena tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah, semakin banyak kandungan bahan organik tanah
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Struktur tanah akan
mempengaruhi porositas tanah, pori tanah yang ditempati oleh air dan udara, pada
saat basah seluruh pori terisi oleh air dan pada saat kering akan terisi oleh udara.
Nilai dari berat jenis tanah akan berubah-ubah bergantung dengan tekstur dan
struktur tanah. Hal tersebut terjadi karena tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah, semakin banyak kandungan bahan organik tanah
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Struktur tanah akan
mempengaruhi porositas tanah, pori tanah yang ditempati oleh air dan udara, pada
saat basah seluruh pori terisi oleh air dan pada saat kering akan terisi oleh udara.
Menurut Maulana dkk., (2013) berat jenis tanah dipengaruhi oleh jenis mineral
penyusun tanahnya.
Dari hasil perhitungan berat isi dan berat jenis tanah, didapatkan nilai
ruang pori tanah atau porositas tanah pada contoh sampel tanah Ds. Tarik Kec.
Tarik sebesar 49% dan pada contoh sampel tanah Ds. Sendi Kec. Pacet yaitu
sebesar 57%. Porositas atau ruang pori tanah adalah volume seluruh pori-pori
dalam suatu volume tanah utuh, yang dinyatakan dalam persen. Porositas terdiri
dari ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-
agregat tanah. Menurut ukuranya porositas tanah dikelompokkan ke dalam: ruang
pori kapiler yang dapat menghambat pergerakan air menjadi pergerakan kapiler,
dan ruang pori nonkapiler yang dapat memberi kesempatan pergerakan udara dan
perkolasi secara cepat sehingga sering disebut pori drainase. Porositas total tanah
dapat dihitung dari data berat volume tanah dan berat jenis. Menurut Hanafiah
(2014) tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan air dalam
jumlah yang cukup dan seimbang. Hal ini hanya terdapat pada tanah yang ruang
porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro.
Dapat disimpulkan bahwa contoh tanah Desa Sendi Kecamatan Pacet termasuk
tanah yang baik karena ruang porinya yang lebih besar dari contoh tanah yang ada
di Desa Tarik Kecamatan Tarik.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum “Berat isi tanah, berat
jenis, dan ruang pori tanah antara lain :
1. Berat isi tanah di Desa Tarik Kecamatan Tarik sebesar 1,24 g/cm³ dan
berat isi tanah pada contoh tanah di Desa Sendi Kecamatan Pacet sebesar
1.02 g/cm³.
2. Berat jenis tanah pada contoh tanah di Desa Tarik Kecamatan Tarik
sebesar 2,42 g/cm³ dan berat jenis pada cobntoh tanah di Desa Sendi
Kecamatan Pacet sebesar 2,33 g/cm³.
3. Porositas tanah pada contoh tanah Desa Tarik Kecamatan Tarik sebesar
49% . dan porositas tanah di Desa Sendi Kecamatan Pacet sebesar 57%.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). parameter tanah. Analisis
Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota
Semarang, 3, 103–111.
Maulana, Z., Budi, P., Soemarno. (2013). Pengaruh Pupuk Kompos, Pupuk
Kandang dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan, dan Hasil
Tebu (Saccaharum officinarum L.) pada Entisol di kebun Ngrangkah-
Pawon, Kediri. Indonesian Green Technology Journal. 238-256.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tolaka, W., Wardah, W., & Rahmawati, R. (2013). Sifat Fisik Tanah Pada Hutan
Primer, Agroforestri dan Kebun Kakao di SUBDAS Wera Saluopa Desa
Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Warta
Rimba, 1(1).
LAMPIRAN
Dokumentasi praktikum