1. Sebutkan kriteria bahan pangan yang kadar airnya dapat dianalisis dengan
metode oven dan oven vakum!
Bahan pangan yang akan dianalisis harus memiliki kriteria berupa stabil pada suhu
tinggi dan tidak memiliki komponen volatil.
2. Jelaskan prinsip analisis kadar air dengan metode azeotropik! Sebutkan contoh
bahan/produk pangan yang dapat dianalisis dengan metode ini!
Distilasi azeotropik memanfaatkan perbedaan karakteristik antara dua larutan yang
menyebabkan keduanya berpisah. Kadar air diukur dengan menguapkannya dengan
larutan yang tidak dapat menyatu dengan air, dengan begitu ketika air yang menguap
didinginkan dan menjadi butiran air kembali lalu jatuh, maka ia dapat mudah diukur
karena dibatasi oleh larutan yang tidak dapat bercampur dengan air. Hal ini juga
dapat berlaku pada komponen lain yang tidak bercampur dengan air yang dapat
berada di matriks produk pangan.
Contoh pangan yang dapat dianalisis menggunakan metode ini adalah susu bubuk.
Praktikum 2.1. Analisis Kadar Air Metode Oven (TOTAL 100 POINT )
1. Catat data suhu oven yang digunakan untuk analisis kadar air, hitung rata-rata,
standar deviasi, RSD dan RSD Horwitz! (10)
2⁄ RSDh:
RSDa
3
Kelompok 1, BB= 2.57 < 5.60 = tidak presisi
Kelompok 1, BK= 2.57 < 5.67 = tidak presisi
Kelompok 2, BB= 3.13 < 4.07 = tidak presisi
Kelompok 2, BK= 3.13 < 4.08 = tidak presisi
3. Tuliskan satu contoh perhitungan kadar air (basis basah dan basis kering), nilai
standar deviasi dan RSD-nya! (25)
Biskuit bayi kelompok 1 ulangan 1
• Kadar air (BB)
𝑊−(𝑊1 −𝑊2 ) 2.0179−(6.6246−4.6331)
𝑊
× 100 = 2.0179
× 100 = 1.3083 𝑔/100𝑔 bahan basah
• RSDa (BB)
𝜎 0.0705
𝑅𝑆𝐷𝑎 = × 100 = × 100 = 5.6009 ≈ 5.60
𝑥̅ 1.2585
• RSDh (BB)
1.2585
𝑅𝑆𝐷ℎ = 2(1−𝑙𝑜𝑔𝑥̅ ) = 2(1−0.5log ( 100
))
= 3.8640 ≈ 3.86
4. Bahas data-data hasil analisis kadar air metode oven yang diperoleh ! (45)
2⁄ RSDh:
RSDa
3
Kelompok 1, BB= 1.66 < 2.51 = tidak presisi
Kelompok 1, BK= 1.60 < 3.26 = tidak presisi
Kelompok 2, BB= 1.67 < 3.42 = tidak presisi
Kelompok 2, BK= 1.6 < 4.44 = tidak presisi
• Standar deviasi
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥̅ )2 (22.6253 − 23.0343)2 + (23.4433 − 23.0343)2
𝜎=√ =√ = 0.5784
𝑛−1 2−1
• RSDa (BB)
𝜎 0.5784
𝑅𝑆𝐷𝑎 = × 100 = × 100 = 2.51
𝑥̅ 23.0343
• RSDh (BB)
23.0343
𝑅𝑆𝐷ℎ = 2(1−𝑙𝑜𝑔𝐶) = 2(1−0.5log ( 100
))
= 2.4946 ≈ 2.49
3. Bahas data-data hasil analisis kadar air metode oven yang diperoleh ! (45)
Analisis kadar air dengan oven dapat menggunakan oven maupun oven
vakum. Metode oven vakum cocok untuk bahan pangan yang mengandung
komponen yang tidak stabil pada suhu tinggi, seperti gula, karena
menggunakan suhu yang lebih rendah agar komponen tersebut tidak
membentuk crust saat proses pemanasan yang dapat membuat proses
pengeringan tidak optimal (masih ada air di dalam matriks bahan pangan).
Dari analisis yang dilakukan, sampel sirup yang dikerjakan oleh kelompok 1
menghasilkan kadar air (berat basah) 22.6253 g/100g dan 23.4433 g/100g serta
kadar air basis kering 29.2412 g/100g dan 30.6221 g/100g sementara
pengerjaan oleh kelompok 2 menghasilkan kadar air basis basah 23.5029
g/100g dan 22.3936 g/100g serta kadar air basis kering 30.7239 g/100g dan
28.8553 g/100g. Perbandingan nilai RSDa dan 2⁄3RSDh menunjukkan bahwa
data hasil pengujian dari kedua kelompok tidak presisi.
Kemudian, nilai kadar air yang didapat dibandingkan dengan nilai yang
didapat dari literatur sebagai referensi untuk pengujian akurasi. Menurut
Devita C et al. (2015), kadar air sirup adalah 4.55% dan SNI menetapkan nilai
kadar air sirup berada di bawah 20%. Hasil analisis kadar air yang dilakukan
memiliki nilai kadar air di atas 20%, sehingga dianggap tidak akurat.
2⁄ RSDh: RSDa
3
1.38 < 13.39 = tidak presisi
2. Tuliskan satu contoh perhitungan kadar air metode azeotropik yang diperoleh, nilai
standar deviasi, RSD dan RSD Horwitz-nya! (35)
(Bawang merah kelompok 1)
• Kadar air (BB)
𝑉𝑠 1.9000
× 𝐹𝐷 × 100 = × 1.1155 × 100 = 70.3867 𝑔/100𝑔
𝑊𝑠 3.0111
• Faktor Destilasi
𝑊𝑎𝑖𝑟 3
= = 1.1155
𝑉𝑎𝑖𝑟 2.7
• Standar deviasi
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥̅ )2 (70.3867 − 77.7506)2 + (85.1145 − 77.7506)2
𝜎=√ =√ = 10.4141
𝑛−1 1
• RSDa
𝜎 10.4141
𝑅𝑆𝐷𝑎 = × 100 = × 100 = 13.39
𝑥̅ 77.7506
• RSDh
77.7506
𝑅𝑆𝐷ℎ = 2(1−𝑙𝑜𝑔𝑥̅ ) = 2(1−𝑙𝑜𝑔0.5( 100
))
= 2.0772
3. Bahas dan bandingkan data-data hasil analisis kadar air dari metode azeotropik
yang diperoleh ! (45)
2. Tuliskan prosedur analisis kadar air dengan metode Moisture tester (cari di
literatur). Sebutkan contoh bahan pangan yang dapat dianalisis dengan alat ini!
Terdapat banyak jenis moisture tester, namun pada umumnya, sampel yang
akan dianalisis digerus hingga berbentuk serbuk/bubuk sebelum dimasukkan
ke moisture tester. Pada moisture tester, mode alat diatur agar sesuai dengan
sampel yang akan dianalisis. Bila sampel adalah jagung, maka instrument
diatur di mode analisis jagung. Masukkan sampel ke dalam tray/chamber, lalu
jalankan alat analisis. Instrumen akan mengeringkan sampel dan mengukur
selisih berat sampel sebelum dan sesudah pengeringan (Kowalska M et al.
2018).
Bahan pangan yang dapat dianalasis dengan alat ini salah satunya adalah biji-
bijian, bulir-buliran atau serealia seperti jagung, gandum, sorgum, padi dalam
bentuk serbuk.
Daftar Pustaka
Devita C, Pratjojo W, Sedyawati SMR. 2015. Perbandingan metode hidrolisis enzim dan
asam dalam pembuatan sirup glukosa ubi jalar ungu. Indo. J. Chem. Sci. 4(1): 16-19.
Kareawu NR. 2016. Kualitas bawang merah (Allium ascalonicum L.) berdasarkan suhu
dan lama penyimpanan [skripsi].P Politeknik Pertanian Negeri Pangkep: Pangkep.
Kowalska M, Janas S, Wozniak M. 2018. Innovative application of the moisture analyzer
for determination of dry mass content of processed cheese. Heat and Mass Transfer.
54: 3071-3080. doi: 10.1007/s00231-018-2358-7.