1. Percobaan tentang pengaruh pupuk dengan dosis yang berbeda (A=10kg/petak, B= 20 kg/petak,
C = 30kg/petak, D= 40 kg/petak) terhadap produksi gabah (kg/petak) Padi IR 8. Percobaan
dilakukan di daerah lereng pegunungan sumber keragamaan satuan percobaan diklasifikasikan
menjadi dua yaitu kemiringan lahan dan arah irigasi. Diperoleh data sebagai berikut:
Kemiringan (M) Arah Irigasi Total M Rataan
I1 I2 I3 I4 Yi.. (𝑌̅. j. )
M1 A: 5,6 C: 4,3 B: 4,8 D: 5,3 20 5,0
M2 B: 5,9 A: 6,0 D: 5,8 C: 5,2 22,9 5,725
M3 C: 4,3 D: 4,9 A: 4,8 B: 5,2 19,2 4,8
M4 D: 3,9 B: 4,9 C: 3,8 A: 4,7 17,3 4,325
Total (𝑌. 𝑗. ) 19,7 20,1 19,2 20,4 79,4 4,9625
Rataan (𝑌̅ . 𝑗. ) 4,925 5,025 4,80 5,10
Perlakuan A: 21,1 B: 20,8 C: 17,6 D: 19,9
Jawaban:
Hipotesis:
a. Hipotesis Dosis Pupuk (Perlakuan)
H0: 𝜏𝐴 = 𝜏𝐵 =𝜏𝐶 =𝜏𝐷 = 0 (Tidak ada pengaruh dosis pupuk terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh dosis pupuk terhadap produksi gabah)
b. Hipotesis Kemiringan (Baris)
H0: 𝜏𝑀1 = 𝜏𝑀2 =𝜏𝑀3 =𝜏𝑀4 = 0 (Tidak ada pengaruh kemiringan lahan terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh kemiringan lahan terhadap produksi gabah)
c. Hipotesis Arah Irigasi (Kolom)
H0: 𝜏11 = 𝜏12 =𝜏13 =𝜏14 = 0 (Tidak ada pengaruh Arah irigasi terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Arah Irigasi terhadap produksi gabah)
Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(79,4)2
=
42
6304,36
=
16
= 394,0225
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1
= (5,62 + 4,32 + 4,82 + 5,32 + 5,92 + 6,02 + 5,82 + 5,62 + 5,22 + 4,32 + 4,92 + 5,62 + 4,32
+ 4,92 + 4,82 +5,22 + 3,92 + 4,92 + 3,82 + 4,72 ) − 394,0225
= 400,8 − 394,0225
= 6,7775
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐿
= 6,7775 − 4,0625 − 1,8825 − 0,2025
= 0,63
𝐽𝐾𝐵 4,0625
𝐾𝑇𝐵 = = = 1,35416 ≈ 1,3542
𝑑𝑏𝐵 3
𝐽𝐾𝐿 0,2025
𝐾𝑇𝐿 = = = 0,0675
𝑑𝑏𝐿 3
𝐽𝐾𝑃 1,8825
𝐾𝑇𝑃 = = = 0,6275
𝑑𝑏𝑃 3
𝐽𝐾𝐺 0,63
𝐾𝑇𝐺 = = = 0,105
𝑑𝑏𝐺 6
𝐾𝑇𝐵 1,35416
𝐹𝐵 = = = 12, 89676 ≈ 12,8968
𝐾𝑇𝐺 0,105
𝐾𝑇𝑃 0,6275
𝐹𝑃 = = = 5,9761904
𝐾𝑇𝐺 0,105
𝐾𝑇𝐿 0,2025
𝐹𝐿 = = = 0,6428571
𝐾𝑇𝐺 0,105
Tabel Anava
Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Kemiringan (baris) 3 4,0625 1,3542 12,8968 4,757
Arah irigasi (kolom) 3 0,2025 0,0675 0,6429 4,757
Dosis Pupuk
3 1,8825 0,6275 5,9762 4,757
(Perlakuan)
Galat 6 0,63 0,105
Total 15 6,7775
Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2))
Fhit (5,9762) perlakuan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (12,8968) kemiringan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (0,6429) arah irigasi < Ftabel (4,757) maka Terima Ho
Kesimpulan:
Karena Fhit perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 dosis pupuk berpengaruh
terhadap produksi gabah. Sedangkan Fhit kemiringan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Ada pengaruh
kemiringan terhadap produksi gabah. Dan Fhit arah irigasi < Ftabel Maka Terima Ho artinya Tidak ada
pengaruh arah irigasi terhadap produksi gabah.
2. Seorang pemulia tanaman melakukan penelitian untuk membandingkan hasil dari tiga varietas
baru dan varietas standar kacang tanah. Varietas-varietas itu diberikan ke plot-plot dalam
sebuah susunan menurut bujur sangkar latin karena keadaan tanah yang memiliki sedikit
kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan nitrogen dari utara ke
selatan. Varietas dan hasil per plot (dalam kilogram) terlihat pada tabel 5.1.
Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(411,9)2
=
42
16,9661,61
=
16
= 10603,85063
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1
(104,22 + 97,72 + 104.72 + 105,32 )
= − 10603,85063
4
42453,11
= − 10603,85063
4
= 10613,2775 − 10603,85063 = 9,42687
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝐿 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1
= (26,72 + 19,72 + 28,02 + 29,82 + 23,12 + 20,72 + 24,92 + 29,02 + 23,32 + 20,12 + 29,02
+ 27,32 + 25,12 + 17,42 + 28,72 +34,12 ) − 10603,85063
= 10906,59 − 10603,85063
= 302,73937
Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi Db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Baris 3 9,42687 3,1423 0,7861 4,757
Kolom/Lajur 3 245,91187 81,9706 1,9527 4,757
Perlakuan 3 23,41687 7,8056 20,5065 4,757
Galat 6 23,98376 3,9973
Total 15 302,73937
Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2))
Fhit (20,5065) Perlakuan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (0,7861) Baris < Ftabel (4,757) maka Terima Ho
Fhit (1,9527) Kolom < Ftabel (4,757) maka Terima Ho
Kesimpulan:
Karena Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 varietas baru dan
varietas standar kacang tanah yang berpengaruh terhadap hasil. Sedangkan keadaan tanah
yang memiliki sedikit kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan
nitrogen dari utara ke selatan Fhit < Ftabel Maka Terima Ho artinya sehingga keadaan tanah
yang memiliki sedikit kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan
nitrogen dari utara ke selatan tidak berpengaruh terhadap hasil.
b) Karena dari hasil analisis variansi didapatkan bahwa Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya
Dimana paling sedikit ada 1 varietas baru dan varietas standar kacang tanah yang
berpengaruh terhadap hasil.
c) Misalkan varietas A adalah varietas standar, lakukan pengujian beda nilai rataan varietas B,
C, dan D terhadap varietas A. Gunakan α = 0.05.
Menghitung Nilai Koefisien Keragaman (KK)
{√𝐾𝑇𝐺}
𝐾𝐾 = { } × 100%
𝑌̅. .
{√3,9973}
= { } × 100%
25,74
{1,999}
= { } × 100%
25,74
Jawaban
Hipotesis:
a. Hipotesis Perlakuan
H0: 𝜏𝑅 = 𝜏𝑆 =𝜏 𝑇 = 0 (Tidak ada pengaruh dari tiga macam diet protein terhadap jumlah
pakan yang dimakan ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Tidak ada pengaruh dari tiga macam
diet protein terhadap jumlah pakan yang dimakan ayam)
b. Hipotesis Baris
H0: 𝜏1 = 𝜏2 =𝜏3 = 0 (Tidak ada pengaruh Baris terhadap jumlah pakan yang dimakan
ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Baris terhadap jumlah pakan yang
dimakan ayam)
c. Hipotesis Kolom
H0: 𝜏1 = 𝜏2 =𝜏3 = 0 (Tidak ada pengaruh Kolom terhadap jumlah pakan yang dimakan
ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Kolom terhadap jumlah pakan yang
dimakan ayam)
Perlakuan
Total M Rataan
Baris Baris Baris
Yi.. (𝑌̅. j. )
Bawah Tengah Belakang
Baris Bawah 283 94,33
S 96 T 81 R 106
Baris Tengah 324 108
T 94 R 116 S 114
Baris Belakang 280 93,33
R 100 S 91 T 89
Total (𝑌. 𝑗. ) 290 288 309 887
Rataan (𝑌̅ . 𝑗. ) 96,67 96 103
Perlakuan R: 322 S: 301 T: 264
Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(887)2
=
32
786769
=
9
= 87418,78
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1
= (962 + 942 + 1002 + 812 + 1162 + 912 + 1062 + 1142 + 892 ) − 10603,85063
= 88503 − 87418,78
= 1084,22
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐿
= 1084,22 − 574,89 − 402,89 − 89,55
= 16,89
𝐽𝐾𝐵 402,89
𝐾𝑇𝐵 = = = 201,445
𝑑𝑏𝐵 2
𝐽𝐾𝐿 89,55
𝐾𝑇𝐿 = = = 44,775
𝑑𝑏𝐿 2
𝐽𝐾𝑃 574,89
𝐾𝑇𝑃 = = = 287,445
𝑑𝑏𝑃 2
𝐽𝐾𝐺 16,89
𝐾𝑇𝐺 = = = 8,445
𝑑𝑏𝐺 2
𝐾𝑇𝐵 201,445
𝐹𝐵 = = = 23,85
𝐾𝑇𝐺 8,445
𝐾𝑇𝑃 287,445
𝐹𝑃 = = = 34.0373
𝐾𝑇𝐺 8,445
𝐾𝑇𝐿 44,775
𝐹𝐿 = = = 5,3019
𝐾𝑇𝐺 8,445
a) Tabel Anava
Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi Db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Baris 2 402,89 201,445 23,85 19
Kolom/Lajur 2 89,55 44,775 5,3019 19
Perlakuan 2 574,89 287,445 34,0373 19
Galat 2 16,89 8,445
Total 8 1084,22
Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2)) = F(0,05,2,2) = 19
Fhit (34,0373) Perlakuan > Ftabel (19) maka Tolak Ho
Fhit (23,85) Baris > Ftabel (19) maka Tolak Ho
Fhit (5,3019) kolom < Ftabel (19) maka Tolak Ho
Kesimpulan:
Karena Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 diet protein yang
berpengaruh terhadap jumlah pakan dan baris Fhit > Ftabel maka Tolak Ho artinya baris
berpengaruh terhadap jumlah pakan ayam. Sedangkan Fhit > Ftabel Kolom maka Tolak Ho artinya
kolom berpengaruh terhadap jumlah pakan ayam.
Dimana:
𝑌𝑖𝑗𝑘 = pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j, 𝜀𝑖𝑗 = galat percobaan yang sama
𝜇 = rataan umum
𝜌𝑖 = pengaruh baris ke-i
𝑌𝑗 = pengaruh lajur ke-j
𝜏𝑘 = 𝜏(𝑘) bila perlakuan ke-k berada pada posisi (i,j) dan serta
𝜏𝑘 = 0 bila perlakuan ke-k tidak berada pada posisi (i,j)
𝜀𝑖𝑗𝑘 = galat percobaaan
𝛿𝑖𝑗𝑚 = keragaman antar pengamatan pada satuan percobaan yang sama
c. Tabel analisis keragaman parsial, SK, db, dan NHKT bilamana model bersifat tetap.
5. Untuk Rancangan Bujur Sangkar Latin berukuran m x m, buktikan bahwa sebuah nilai
yang hilang dapat diduga dengan
𝑡(𝑅𝑔 + 𝐶ℎ + 𝑇𝑢 ) − 2𝐺
𝑀=
(𝑡 − 1)(𝑡 − 2)
Dimana:
𝑡 = Banyaknya baris, lajur, dan perlakuan yang digunakan
𝑅𝑔 = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-g
𝐶ℎ = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-h
𝑇𝑢 = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-u
𝐺 = Total semua pengamatan yag tak hilang
Diturunkan melalui cara berikut:
Berasarkan model persamaan linear Rancangan Bujur Sagkar Latin Dasar pada
𝑡
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜌𝑖 + 𝑌𝑗 + ∑ 𝜏(𝑘) + 𝜀𝑖𝑗 ; 𝑖, 𝑗, 𝑘 = 1, … , 𝑡
𝑘=1
Dimana:
𝑌𝑖𝑗 = pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j
𝜇 = rataan umum
𝜌𝑖 = pengaruh baris ke-i
𝑌𝑗 = pengaruh lajur ke-j
𝜏𝑘 = 𝜏(𝑘) bila perlakuan ke-k berada pada posisi (i,j) dan serta
𝜏𝑘 = 0 bila perlakuan ke-k tidak berada pada posisi (i,j)
𝜀𝑖𝑗𝑘 = galat percobaaan
Dapat dituliskan
𝑡 𝑡 𝑡
𝑌. . = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 𝑌𝑖 . = ∑ 𝑌𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1
𝑡 𝑡 𝑡
𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
1 2 1 2
− ∑ ∑(𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑘) ) (𝑇𝑢 + 𝑀)2 − ∑ ∑(𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑘) ) (𝑇𝑢 + 𝑀)2
𝑡 𝑡
𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ 𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ
( 𝑘≠𝑢 ) ( 𝑘≠𝑢 )
𝑡
1 2
− (∑ 𝑌.𝑗2 + (𝐶ℎ + 𝑀)2 ) + 2 (𝐺 + 𝑀)2
𝑡 𝑡
𝑗≠ℎ
𝜕(𝐽𝐾𝐺) 2 2 4
= 2𝑀 − (𝑅𝑔 + 𝑀) − (𝑐ℎ + 𝑀) + 2 (𝐺 + 𝑀)
𝜕𝑀 𝑡 𝑡 𝑡
Dengan menyamakan hasil turunan pertama JK(Galat) terhadap M paa persamaan diatas
sama dengan nol, maka diperole: