Anda di halaman 1dari 15

Soal

1. Percobaan tentang pengaruh pupuk dengan dosis yang berbeda (A=10kg/petak, B= 20 kg/petak,
C = 30kg/petak, D= 40 kg/petak) terhadap produksi gabah (kg/petak) Padi IR 8. Percobaan
dilakukan di daerah lereng pegunungan sumber keragamaan satuan percobaan diklasifikasikan
menjadi dua yaitu kemiringan lahan dan arah irigasi. Diperoleh data sebagai berikut:
Kemiringan (M) Arah Irigasi Total M Rataan
I1 I2 I3 I4 Yi.. (𝑌̅. j. )
M1 A: 5,6 C: 4,3 B: 4,8 D: 5,3 20 5,0
M2 B: 5,9 A: 6,0 D: 5,8 C: 5,2 22,9 5,725
M3 C: 4,3 D: 4,9 A: 4,8 B: 5,2 19,2 4,8
M4 D: 3,9 B: 4,9 C: 3,8 A: 4,7 17,3 4,325
Total (𝑌. 𝑗. ) 19,7 20,1 19,2 20,4 79,4 4,9625
Rataan (𝑌̅ . 𝑗. ) 4,925 5,025 4,80 5,10
Perlakuan A: 21,1 B: 20,8 C: 17,6 D: 19,9

Jawaban:
 Hipotesis:
a. Hipotesis Dosis Pupuk (Perlakuan)
H0: 𝜏𝐴 = 𝜏𝐵 =𝜏𝐶 =𝜏𝐷 = 0 (Tidak ada pengaruh dosis pupuk terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh dosis pupuk terhadap produksi gabah)
b. Hipotesis Kemiringan (Baris)
H0: 𝜏𝑀1 = 𝜏𝑀2 =𝜏𝑀3 =𝜏𝑀4 = 0 (Tidak ada pengaruh kemiringan lahan terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh kemiringan lahan terhadap produksi gabah)
c. Hipotesis Arah Irigasi (Kolom)
H0: 𝜏11 = 𝜏12 =𝜏13 =𝜏14 = 0 (Tidak ada pengaruh Arah irigasi terhadap produksi gabah)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Arah Irigasi terhadap produksi gabah)
 Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(79,4)2
=
42
6304,36
=
16
= 394,0225
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1

(202 + 22,92 + 19,22 + 17,32 )


= − 394,0225
4
= 398,085 − 394,0225
= 4,0625
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝐿 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(19,72 + 20,12 + 19,22 + 20,42 )


= − 394,0225
4
1576,9
= − 394,0225
4
= 394,905 − 394,0225 = 0,2025
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(21,22 + 20,82 + 17,62 + 19,92 )


= − 394,0225
4
1583,62
= − 394,0225
4
= 395,905 − 394,0225
= 1,8825
𝑟 𝑟 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1

= (5,62 + 4,32 + 4,82 + 5,32 + 5,92 + 6,02 + 5,82 + 5,62 + 5,22 + 4,32 + 4,92 + 5,62 + 4,32
+ 4,92 + 4,82 +5,22 + 3,92 + 4,92 + 3,82 + 4,72 ) − 394,0225
= 400,8 − 394,0225
= 6,7775
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐿
= 6,7775 − 4,0625 − 1,8825 − 0,2025
= 0,63
𝐽𝐾𝐵 4,0625
𝐾𝑇𝐵 = = = 1,35416 ≈ 1,3542
𝑑𝑏𝐵 3
𝐽𝐾𝐿 0,2025
𝐾𝑇𝐿 = = = 0,0675
𝑑𝑏𝐿 3
𝐽𝐾𝑃 1,8825
𝐾𝑇𝑃 = = = 0,6275
𝑑𝑏𝑃 3
𝐽𝐾𝐺 0,63
𝐾𝑇𝐺 = = = 0,105
𝑑𝑏𝐺 6
𝐾𝑇𝐵 1,35416
𝐹𝐵 = = = 12, 89676 ≈ 12,8968
𝐾𝑇𝐺 0,105
𝐾𝑇𝑃 0,6275
𝐹𝑃 = = = 5,9761904
𝐾𝑇𝐺 0,105
𝐾𝑇𝐿 0,2025
𝐹𝐿 = = = 0,6428571
𝐾𝑇𝐺 0,105
 Tabel Anava

Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Kemiringan (baris) 3 4,0625 1,3542 12,8968 4,757
Arah irigasi (kolom) 3 0,2025 0,0675 0,6429 4,757
Dosis Pupuk
3 1,8825 0,6275 5,9762 4,757
(Perlakuan)
Galat 6 0,63 0,105
Total 15 6,7775

 Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2))
Fhit (5,9762) perlakuan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (12,8968) kemiringan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (0,6429) arah irigasi < Ftabel (4,757) maka Terima Ho
 Kesimpulan:
Karena Fhit perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 dosis pupuk berpengaruh
terhadap produksi gabah. Sedangkan Fhit kemiringan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Ada pengaruh
kemiringan terhadap produksi gabah. Dan Fhit arah irigasi < Ftabel Maka Terima Ho artinya Tidak ada
pengaruh arah irigasi terhadap produksi gabah.

2. Seorang pemulia tanaman melakukan penelitian untuk membandingkan hasil dari tiga varietas
baru dan varietas standar kacang tanah. Varietas-varietas itu diberikan ke plot-plot dalam
sebuah susunan menurut bujur sangkar latin karena keadaan tanah yang memiliki sedikit
kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan nitrogen dari utara ke
selatan. Varietas dan hasil per plot (dalam kilogram) terlihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Hasil per plot percobaan kacang tanah

Km1 Km2 Km3 Km4


N1 C 26.7 A 19.7 B 28.0 D 29.8
N2 A 23.1 B 20.7 D 24.9 C 29.0
N3 B 28.3 D 20.1 C 29.0 A 27.3
N4 D 25.1 C 17.4 A 28.7 B 34.1
(a) Bila kita gunakan model tetap, buatlah tabel analisis keragaman secara lengkap.
(b) Apakah terdapat cukup bukti bahwa varietas memberikan pengaruh yang berarti terhadap
hasil ?
(c) Misalkan varietas A adalah varietas standar, lakukan pengujian beda nilai rataan varietas B,
C, dan D terhadap varietas A. Gunakan α = 0.05.
(d) Apakah penggunaan RBSL dalam hal ini sudah efektif ? Tunjukkan.
Jawaban
 Hipotesis:
a. Hipotesis Perlakuan
H0: 𝜏𝐴 = 𝜏𝐵 =𝜏𝐶 =𝜏𝐷 = 0 (Tidak ada pengaruh antara varietas baru dan varietas standar
kacang tanah terhadap hasil)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh antara varietas baru dan varietas
standar kacang tanah terhadap hasil)
b. Hipotesis Baris
H0: 𝜏𝑁1 = 𝜏𝑁2 =𝜏𝑁3 =𝜏𝑁4 = 0
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0
c. Hipotesis Kolom
H0: 𝜏𝐾𝑚1 = 𝜏𝐾𝑚2 =𝜏𝐾𝑚3 =𝜏𝐾𝑚4 = 0
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0
Total M Rataan
Km1 Km2 Km3 Km4 Yi.. (𝑌̅. j. )
N1 C 26.7 A 19.7 B 28.0 D 29.8 104,2 26,05
N2 A 23.1 B 20.7 D 24.9 C 29.0 97,7 24,425
N3 B 28.3 D 20.1 C 29.0 A 27.3 104,7 26,175
N4 D 25.1 C 17.4 A 28.7 B 34.1 105,3 26,175
Total (𝑌. 𝑗. ) 103,2 20,1 19,2 20,4 411,9
Rataan (𝑌̅ . 𝑗. ) 25,8 5,025 4,80 5,10
Perlakuan A: 98,8 B: 111,1 C: 102,1 D: 99,9

 Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(411,9)2
=
42
16,9661,61
=
16
= 10603,85063
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1
(104,22 + 97,72 + 104.72 + 105,32 )
= − 10603,85063
4
42453,11
= − 10603,85063
4
= 10613,2775 − 10603,85063 = 9,42687
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝐿 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(103,22 + 77,92 + 110.62 + 120,22 )


= − 10603,85063
4
43399,05
= − 10603,85063
4
= 10849,7625 − 10603,85063 = 245,91187
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(98,82 + 111,12 102,12 + 99,92 )


= − 10603,85063
4
42509,07
= − 10603,85063
4
= 10627,2675 − 10603,85063
= 23,41687
𝑟 𝑟 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1

= (26,72 + 19,72 + 28,02 + 29,82 + 23,12 + 20,72 + 24,92 + 29,02 + 23,32 + 20,12 + 29,02
+ 27,32 + 25,12 + 17,42 + 28,72 +34,12 ) − 10603,85063
= 10906,59 − 10603,85063
= 302,73937

𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐿 − 𝐽𝐾𝑃


= 302,73937 − 9,42687 − 245,91187 − 23,41687
= 23,98376
𝐽𝐾𝐵 9,42687
𝐾𝑇𝐵 = = = 3,14229 ≈ 3,1423
𝑑𝑏𝐵 3
𝐽𝐾𝐿 245,91187
𝐾𝑇𝐿 = = = 81,9706
𝑑𝑏𝐿 3
𝐽𝐾𝑃 23,41687
𝐾𝑇𝑃 = = = 7,8056
𝑑𝑏𝑃 3
𝐽𝐾𝐺 23,98376
𝐾𝑇𝐺 = = = 3,9973
𝑑𝑏𝐺 6
𝐾𝑇𝐵 3,14229
𝐹𝐵 = = = 0,7861
𝐾𝑇𝐺 3,9973
𝐾𝑇𝑃 7,8056
𝐹𝑃 = = = 1,9527
𝐾𝑇𝐺 3,9973
𝐾𝑇𝐿 81,9706
𝐹𝐿 = = = 20,5065
𝐾𝑇𝐺 3,9973
a) Tabel Anava

Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi Db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Baris 3 9,42687 3,1423 0,7861 4,757
Kolom/Lajur 3 245,91187 81,9706 1,9527 4,757
Perlakuan 3 23,41687 7,8056 20,5065 4,757
Galat 6 23,98376 3,9973
Total 15 302,73937

 Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2))
Fhit (20,5065) Perlakuan > Ftabel (4,757) maka Tolak Ho
Fhit (0,7861) Baris < Ftabel (4,757) maka Terima Ho
Fhit (1,9527) Kolom < Ftabel (4,757) maka Terima Ho

 Kesimpulan:
Karena Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 varietas baru dan
varietas standar kacang tanah yang berpengaruh terhadap hasil. Sedangkan keadaan tanah
yang memiliki sedikit kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan
nitrogen dari utara ke selatan Fhit < Ftabel Maka Terima Ho artinya sehingga keadaan tanah
yang memiliki sedikit kemiringan dari timur ke barat dan adanya perbedaan ketersediaan
nitrogen dari utara ke selatan tidak berpengaruh terhadap hasil.
b) Karena dari hasil analisis variansi didapatkan bahwa Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya
Dimana paling sedikit ada 1 varietas baru dan varietas standar kacang tanah yang
berpengaruh terhadap hasil.
c) Misalkan varietas A adalah varietas standar, lakukan pengujian beda nilai rataan varietas B,
C, dan D terhadap varietas A. Gunakan α = 0.05.
Menghitung Nilai Koefisien Keragaman (KK)
{√𝐾𝑇𝐺}
𝐾𝐾 = { } × 100%
𝑌̅. .

{√3,9973}
= { } × 100%
25,74
{1,999}
= { } × 100%
25,74

= 0,0776 × 100% = 7,76 %


d) Penggunaan RBSL dalam hal ini sudah efektif karena RBSL digunakan dalam jumlah
baris dan kolom sama yaitu jumlah perlakuan dan ulangan sama. Serta RBSL baik
digunakan untuk perlakuan yang diuji ≥ 4 sangat efisien. RBSL memang disarankan untuk
percobaan yang memiliki perlakuan ≥ 4. Contoh: dari soal ini pengujian dilakukan untuk
membandingkan hasil dari tiga varietas baru dan varietas standar kacang tanah. Varietas-
varietas itu diberikan ke plot-plot dalam sebuah susunan menurut bujur sangkar latin
dimana sedikit kemiringan ( Km1, Km2, Km3, dan Km4) sebagai kolom dan adanya
perbedaan ketersediaan nitrogen (N1, N2, N3, dan N4) sebagai baris.
3. Seorang profesor peternakan menggunakan tiga macam diet protein (rendah, sedang dan tinggi)
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada jumlah pakan yang dimakan dengan
menggunakan ayan leghorn. Karena ruang yang terbatas, maka setiap kurungan harus disekat
susun sedemikian rupa sehingga dari atas ke bawah tepat dibagi tiga ruangan dan dari depan ke
belakang juga tepat dibagi tiga ruangan. Pengaturan ini membuat pemblokan dua arah : (i)
ketinggian kandang ternyata ada perbedaan temperatur, dan (ii) kedalaman juga mempengaruhi
karena hanya ada satu jendela di bagian depan sebagai jalan masuk cahaya. Perlu diketahui
bahwa temperatur dan cahaya dapat mempengaruhi banyak pakan yang dimakan. Sepuluh
ayam diberikan pada tiap kandang. Total penambahan berat dihitung dan hasilnya dapat dilihat
pada tabel 5.2.
a) Lengkapi tabel analisis keragaman bila digunakan model tetap.
b) Uji kesamaan rataan penambahan berat akibat penambahan konsentrasi protein.
Tabel 5.2 Total penambahan berat percobaan diet ayam leghorn
Kedalaman Ketinggian

Baris Bawah Baris Tengah Baris Atas

Baris Depan S 96 T 81 R 106

Baris Tengah T 94 R 116 S 114

Baris Belakang R 100 S 91 T 89

Jawaban
 Hipotesis:
a. Hipotesis Perlakuan
H0: 𝜏𝑅 = 𝜏𝑆 =𝜏 𝑇 = 0 (Tidak ada pengaruh dari tiga macam diet protein terhadap jumlah
pakan yang dimakan ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Tidak ada pengaruh dari tiga macam
diet protein terhadap jumlah pakan yang dimakan ayam)
b. Hipotesis Baris
H0: 𝜏1 = 𝜏2 =𝜏3 = 0 (Tidak ada pengaruh Baris terhadap jumlah pakan yang dimakan
ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Baris terhadap jumlah pakan yang
dimakan ayam)
c. Hipotesis Kolom
H0: 𝜏1 = 𝜏2 =𝜏3 = 0 (Tidak ada pengaruh Kolom terhadap jumlah pakan yang dimakan
ayam)
H1: Paling sedikit ada satu 𝜏𝑖 ≠ 0 (Ada pengaruh Kolom terhadap jumlah pakan yang
dimakan ayam)
Perlakuan
Total M Rataan
Baris Baris Baris
Yi.. (𝑌̅. j. )
Bawah Tengah Belakang
Baris Bawah 283 94,33
S 96 T 81 R 106
Baris Tengah 324 108
T 94 R 116 S 114
Baris Belakang 280 93,33
R 100 S 91 T 89
Total (𝑌. 𝑗. ) 290 288 309 887
Rataan (𝑌̅ . 𝑗. ) 96,67 96 103
Perlakuan R: 322 S: 301 T: 264

 Analisis Variansi:
(𝑌. . )2
𝐹𝐾 =
𝑟2
(887)2
=
32
786769
=
9
= 87418,78
𝑟
(𝑌𝑖. . )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑖=1

(2832 + 3242 + 2802 )


= − 87418,78
3
263465
= − 87418,78
3
= 87821,67 − 87418,78 = 402,89
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝐿 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(2902 + 2882 + 3092 )


= − 87418,78
3
(262525)
= − 87418,78
3
= 87508,33 − 87418,78 = 89,55
𝑟
(𝑌. 𝑗. )2
𝐽𝐾𝑃 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑟
𝑗=1

(3222 + 3012 + 2642 )


= − 87418,78
3
(263981)
= − 87418,78
3
= 87993,67 − 87418,78
= 574,89
𝑟 𝑟 𝑟

𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗(𝑘) − 𝐹𝐾
𝑖=1 𝑗 =1 𝑘=1

= (962 + 942 + 1002 + 812 + 1162 + 912 + 1062 + 1142 + 892 ) − 10603,85063
= 88503 − 87418,78
= 1084,22
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐿
= 1084,22 − 574,89 − 402,89 − 89,55
= 16,89
𝐽𝐾𝐵 402,89
𝐾𝑇𝐵 = = = 201,445
𝑑𝑏𝐵 2
𝐽𝐾𝐿 89,55
𝐾𝑇𝐿 = = = 44,775
𝑑𝑏𝐿 2
𝐽𝐾𝑃 574,89
𝐾𝑇𝑃 = = = 287,445
𝑑𝑏𝑃 2
𝐽𝐾𝐺 16,89
𝐾𝑇𝐺 = = = 8,445
𝑑𝑏𝐺 2
𝐾𝑇𝐵 201,445
𝐹𝐵 = = = 23,85
𝐾𝑇𝐺 8,445
𝐾𝑇𝑃 287,445
𝐹𝑃 = = = 34.0373
𝐾𝑇𝐺 8,445
𝐾𝑇𝐿 44,775
𝐹𝐿 = = = 5,3019
𝐾𝑇𝐺 8,445
a) Tabel Anava

Jumlah Kuadrat
Sumber Variansi Db Fhit Ftabel(5%)
Kuadrat Tengah
Baris 2 402,89 201,445 23,85 19
Kolom/Lajur 2 89,55 44,775 5,3019 19
Perlakuan 2 574,89 287,445 34,0373 19
Galat 2 16,89 8,445
Total 8 1084,22

 Kaidah Keputusan:
Tolak Ho jika Fhit > Fα(r-1,(r-1)(r-2)) = F(0,05,2,2) = 19
Fhit (34,0373) Perlakuan > Ftabel (19) maka Tolak Ho
Fhit (23,85) Baris > Ftabel (19) maka Tolak Ho
Fhit (5,3019) kolom < Ftabel (19) maka Tolak Ho

 Kesimpulan:
Karena Fhit Perlakuan > Ftabel Maka Tolak Ho artinya Paling sedikit ada 1 diet protein yang
berpengaruh terhadap jumlah pakan dan baris Fhit > Ftabel maka Tolak Ho artinya baris
berpengaruh terhadap jumlah pakan ayam. Sedangkan Fhit > Ftabel Kolom maka Tolak Ho artinya
kolom berpengaruh terhadap jumlah pakan ayam.

b) Uji kesamaan rataan penambahan berat akibat penambahan konsentrasi protein.


4. Seorang ahli nutrisi melakukan suatu percobaan untuk menentukan penerimaan tentang kue
yang dibakar dengan pengganti sukrosa, seperti sweetening agent. Terdapat enam resep
yang dibentuk dengan mengkombinasikan 3 sweetening agent : (a) 100% sukrosa, (b) 75%
sirop jagung berkadar fruktosa tinggi, 25% sukrosa, dan (c) 75% fruktosa kristal, 25%
sukrosa dan 2 leavening agent: (a) baking soda, dan (b) baking soda plus “asam tambahan”.
Sebuah 6 penguji rasa (tester) digunakan untuk mengevaluasi ciri-ciri berbagai kue tersebut.
Tiap satu dari enam hari percobaan, kue dibakar untuk tiap satu resep. Rancangan Bujur
Sangkar Latin digunakan dengan pemblokan Hari dan Penguji rasa. Misalkan Y adalah skor
rasa.
a. Apakah satuan percobaan yang digunakan dalam percobaan?
b. Berikan model linear dari percobaan ini. Terangkan tiap simbol yang anda gunakan
dan berikan jangkauan dari subskrip yang anda gunakan.
c. Berikan tabel analisis keragaman parsial, SK, db, dan NHKT bilamana model
bersifat tetap.
Jawaban
a. Satuan percobaan yang digunakan yaitu Hari dan Penguji Rasa.
b. 𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝜇 + 𝜌𝑖 + 𝑌𝑗 + ∑𝑡𝑘=1 𝜏(𝑘) + 𝜀𝑖𝑗 + 𝛿𝑖𝑗𝑚 ; 𝑖, 𝑗, 𝑘 = 1, … , 𝑡; 𝑚 = 1, … , 𝑠

Dimana:
𝑌𝑖𝑗𝑘 = pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j, 𝜀𝑖𝑗 = galat percobaan yang sama
𝜇 = rataan umum
𝜌𝑖 = pengaruh baris ke-i
𝑌𝑗 = pengaruh lajur ke-j
𝜏𝑘 = 𝜏(𝑘) bila perlakuan ke-k berada pada posisi (i,j) dan serta
𝜏𝑘 = 0 bila perlakuan ke-k tidak berada pada posisi (i,j)
𝜀𝑖𝑗𝑘 = galat percobaaan
𝛿𝑖𝑗𝑚 = keragaman antar pengamatan pada satuan percobaan yang sama
c. Tabel analisis keragaman parsial, SK, db, dan NHKT bilamana model bersifat tetap.
5. Untuk Rancangan Bujur Sangkar Latin berukuran m x m, buktikan bahwa sebuah nilai
yang hilang dapat diduga dengan

mTi..*  T. *j.  T..*k  2T...*


Y
ijk 
m 1m  2
dimana tanda bintang menunjukkan total baris, lajur, dan perlakuan dimana terdapat nilai
yang hilang dan T*… merupakan total nilai pengamatan sebenarnya.
Jawaban
Jika terdapat satu data hilang dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar, maka
pendugaan data hilang dilakukan langsung dengan Metoe Yates. Metode Yates yang
dirumuskan pada persamaan:

𝑡(𝑅𝑔 + 𝐶ℎ + 𝑇𝑢 ) − 2𝐺
𝑀=
(𝑡 − 1)(𝑡 − 2)
Dimana:
𝑡 = Banyaknya baris, lajur, dan perlakuan yang digunakan
𝑅𝑔 = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-g
𝐶ℎ = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-h
𝑇𝑢 = Total semua pengamatan yag tak hilang pada baris ke-u
𝐺 = Total semua pengamatan yag tak hilang
Diturunkan melalui cara berikut:
Berasarkan model persamaan linear Rancangan Bujur Sagkar Latin Dasar pada
𝑡
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜌𝑖 + 𝑌𝑗 + ∑ 𝜏(𝑘) + 𝜀𝑖𝑗 ; 𝑖, 𝑗, 𝑘 = 1, … , 𝑡
𝑘=1

Dimana:
𝑌𝑖𝑗 = pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j
𝜇 = rataan umum
𝜌𝑖 = pengaruh baris ke-i
𝑌𝑗 = pengaruh lajur ke-j
𝜏𝑘 = 𝜏(𝑘) bila perlakuan ke-k berada pada posisi (i,j) dan serta
𝜏𝑘 = 0 bila perlakuan ke-k tidak berada pada posisi (i,j)
𝜀𝑖𝑗𝑘 = galat percobaaan

Dapat dituliskan
𝑡 𝑡 𝑡

𝑌. . = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 𝑌𝑖 . = ∑ 𝑌𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1

𝑡 𝑡 𝑡

𝑌.𝑗 = ∑ 𝑌𝑖𝑗 𝑌(𝑘) = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 𝜆𝑘


𝑖=1 𝑖=1 𝑗=1
Dimana:
𝑌.. = Total nilai dari seluruh satuan percobaan
𝑌𝑖. = Total nilai dari seluruh satuan percobaan pada baris ke-i
𝑌.𝑗 = Total nilai dari seluruh satuan percobaan pada baris ke-j
𝑌(𝑘) = Total nilai pengamatan perlakuan ke (k) yang berada pada posisi (i,j)
Andaikan 𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝑀 adalah sebuah data yang hilang pada baris ke-g, lajur ke-h
dan perlakuan ke-u maka dapat disimpulkan
𝑌𝑖𝑗𝑘 = ∑ 𝑌𝑔𝑗 + 𝑌𝑔ℎ = 𝑅𝑔 + 𝑀
𝑗≠ℎ

𝑌.ℎ = ∑ 𝑌𝑖ℎ + 𝑌𝑔ℎ = 𝑇ℎ + 𝑀


𝑖≠𝑔

𝑌(𝑢) = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑢) + 𝑌𝑔ℎ = 𝑇𝑢 + 𝑀


𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ

𝑌.. = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 + 𝑌𝑔ℎ = 𝐺 + 𝑀


𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ
M adalah penduga data yang hilang, dipilih sedemikian rupa sehingga meminimumkan
jumlah Kuadrat Galat Percobaan, selanjutnya
2
𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
1 1 2 1 2
𝐽𝐾𝐺 = ∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗 − ∑ 𝑌 2 𝑖. − ∑ ∑(𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑘) ) − ∑ 𝑌 2 .𝑗 − 2 (∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗 )
𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
𝑖=1 𝑗 =1 𝑖 =1 𝑖=1 𝑗 =1 𝑗 =1 𝑖=1 𝑗=1
𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
1 2
= (∑ ∑ 𝑌 2 𝑖𝑗 + 𝑀2 ) − (∑ ∑ 𝑌.𝑗2 + (𝑅𝑔 + 𝑀) )
𝑡
𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ 𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ

𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
1 2 1 2
− ∑ ∑(𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑘) ) (𝑇𝑢 + 𝑀)2 − ∑ ∑(𝑌𝑖𝑗 𝜆(𝑘) ) (𝑇𝑢 + 𝑀)2
𝑡 𝑡
𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ 𝑖≠𝑔 𝑗≠ℎ
( 𝑘≠𝑢 ) ( 𝑘≠𝑢 )
𝑡
1 2
− (∑ 𝑌.𝑗2 + (𝐶ℎ + 𝑀)2 ) + 2 (𝐺 + 𝑀)2
𝑡 𝑡
𝑗≠ℎ

𝜕(𝐽𝐾𝐺) 2 2 4
= 2𝑀 − (𝑅𝑔 + 𝑀) − (𝑐ℎ + 𝑀) + 2 (𝐺 + 𝑀)
𝜕𝑀 𝑡 𝑡 𝑡
Dengan menyamakan hasil turunan pertama JK(Galat) terhadap M paa persamaan diatas
sama dengan nol, maka diperole:

Anda mungkin juga menyukai