Dosen Pengampu :
NPM : 21801031062
Kelas : Agroteknologi II B
FAKULTAS PERTANIAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara partikel pasir, debu, dan
liat yang menyusun suatu tanah. Penggolongan tekstur tanah ini didasarkan antas
partikel tanah yang berukuran kurang dari 2 mm. Apabila ukuran partikel
melebihi 2 mm dalam tanah yang cukup besar maka perlu ditambahkan istilah
berbatu atau berkerikil.
Tekstur tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks dan terdiri
atas tiga fase yaitu padat, cair, dan gas. Fase padat yang hampir 50% menempati
volume tanah yang terdiri atas bahan-bahan mineral dan bahan organik. Dalam
tanah terdapat pori-pori tanah yang berada antara butiran fase padat yang diisi
oleh fase cair dan gas. Data tekstur tanah juga sangat diperlukan untuk evaluasi
tata air tanah, retensi air, konduktifitas dan kekuatan tanah.
Tekstur suatu contoh tanah dapat dinyatakan dengan nama kelas tekstur
yang digambarkan pada diagram segitiga tekstur. Nama kelas tekstur berdasarkan
pada istilah debu atau lempung liat. Istilah tersebut dapat digunakan berbagai
nama kelas atau sebagai pernyataan sifat kelas tersebut atau kedua – duanya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui persen atau perbandingan relatif pasir, debu, dan liat
pada sampel tanah.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tekstur tanah.
3. Untuk mengetahui dan menetapkan tekstur tanah pada sampel tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah perbandingan berat nisbi fraksi pasir, debu, dan liat. Suatu
kelas tekstur mempunyai batas susunan tertentu dari fraksi pasir, debu, dan
liat.Pembagian kelas tekstur tanah menurut USDA dibagi kedalam 12 tekstur.
Pembagian ini didasrkan banyaknya susunan fraksi tanah (Yulisius,
2001).
Tekstur tanah adalah sifat halus atau kadar butiran pada lapisan tanah. Kasar
atau halusnya tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang
terdapat didalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian persentase
relatif dari ketiga unsur batuan yang meliputi pasir, geluh, dan lempung
(Hakim,2003).
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan
kempuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Tektur tanah akan
mempengaruhi kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air,
menyimpan dan menyediakan hara tanaman. Tanah bertekstur pasir yaitu tanah
dengan kandungan pasir > 70 %, prositasnya rendah (<40%), sebagian ruang pori
berukuran besar sehingga airasi nya baik, daya hantar air cepat, tetapi kemampuan
menyimpan zat hara rendah. Tanah pasir mudah diolah, sehingga juga disebut
tanah ringan. Tanah disebut bertekstur berliat jika liatnya > 35 %, tanah bertekstur
liat memilki porositas yang besar dan kemampuan menyimpan air dan hara
tanaman yang tinggi. Hal ini disebabkan karena fraksi liat memilki ukuran
partikel-partikel yang sangat halus sehingga memilki luas permukaan per satuan
bobot tanah yang besar. Dan pada permukaan partikel inilah terjadi berbagai
reaksi kimiawi tanah yang menentukan pergerakan, penyediaan, dan penyerapan
unsur hara dari tanah ke tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi liat sangat
menentukan sifat kimiawi tanah, yang kemudian memengaruhi kesuburan tanah.
Namun, dalam hal ini air yang ada diserap oleh liat dengan energi yang tinggi,
sehingga air sulit dilepaskan terutama bila kering sehingga kurang tersedia untuk
tanaman. Tanah liat juga disebut tanah berat karena sulit diola. Adapun tanah
berlempung, merupakan tanah dengan proporsi pasir, debu, dan liata sedemikian
rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah berpasir dan berliat. Jadi aerasi dan
tata udara serta udara cukup baik, kemampuan menyimpan dan menyediakan air
untuk tanaman tinggi (Hadjowigeno, 2003).
Mineral liat merupakan kristal yang terdiri dari susunan silika tetrahedral dan
alumia oktahedral. Di dalam tanah selain dari mineral liat, muatan negatif juga
berasal dari bahan organik. Muatan negatif ini berasal dari inonisasi hidrogen
pada gugusan karboksil atau penolik.
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu
pada kehalusan dan kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan
relatif pasir, debu dan tanah liat. Partikel pasir berukuran relatif lebih besar dan
oleh karena itu menunjukan permukaan yang kecil dibandingkan dengan yang
ditunjukan oleh partikel-partikel debu dan tanah liat yang berbobot sama. Tanah
yang bertekstur kasar dengan 20 % bahan organik atau lebih dan tanah bertekstur
halus dengan 30 % bahan organik atau lebih berdasarkan robot mempunyai sifat
yang didominasi oleh fraksi organik dan bukan oleh fraksi mineral. Penentuan
tekstur tanah sering dilakukan dengan memeriksa tanah di lapangan menggunakan
metode rasa untuk menentukan tekstur tanah berbagai horizon, polipedon, dan
untuk mengindentifikasi tanah dengan seri dan tipe dan untuk membedakan antara
tanah tanah yang berbeda landskap. Lempung yang terasa sangat berpasir
merupakan lempung berpasir (Foth, 2001).
2.2 Hubungan Tekstur Tanah Dengan Pertumbuhan Tanaman
Permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara biologis berfungsi
sebagai habitat biota yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat adiktif bagi tanaman (Hanafiah, 2005).
Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro,
tanah yang didominasi debu akan mempunyai pori-pori meso (sedang), sedangkan
didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro. Hal ini berbanding
terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan
luas situs yang dapat bersentuhan dengan air, energi atau bahan lain, sehingga
makin dominan fraksi pasir akan makin kecil daya tahannya untuk menahan tanah
(Hakim, 2003).
Fraksi pasir umumnya didominasi oleh mineral kuarsa yang sangat tahan
terhadap pelapukan, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral yang
cepat lapuk, pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah hara, sehingga
tanah bertekstur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir
(Hardjowigeno, 2003).
Makin poreus tanah akan makin mudah akar untuk berpenetrasi, serta
makin mudah air dan udara untuk bersirkulasi tetapi makin mudah pula air untuk
hilang dari tanah dan sebaliknya, makin tidak poreus tanah akan makin sulit akar
untuk berpenetrasi serta makin sulit air dan udara untuk bersirkulasi. Oleh karena
itu, maka tanah yang baik dicerminkan oleh komposisi ideal dari kedua kondisi
ini, sehingga tanah bertekstur debu dan lempung akan mempunyai ketersediaan
yang optimum bagi tanaman, namun dari segi nutrisi tanah lempung lebih baik
ketimbang tanah bertekstur debu (Nyakpa,2000).
BAB III
METODOLOGI
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
No BTKO + Berat
Sampel BeratKaleng
Kaleng Kaleng Tanah
1. 40 detik
1 3,14 gr 3,52 gr 0,38 gr
(debu + liat)
1. Berattanah 2 ml
= 40 × 0,38
= 15,2 gr
E. Massa tanah (liat)
1000
= × (II)
25
1000
= × 0,34
25
= 40 × 0,34
= 13,6 gr
F. Massa debu
=D–E
= 15,2 – 13,6
= 1,6 gr
G. Massa pasir
= 50 – D
= 50 – 15,2
= 34,8
3. Persentase
𝐺
a) % pasir = 50 × 100 %
34,8
= × 100 %
50
= 69,6 %
𝐹
b) % debu = 50 × 100 %
1,6
= × 100 %
50
= 0,032 × 100 %
= 3,2 %
𝐸
c) % liat = 50 × 100 %
13,6
= × 100 %
50
= 27,2 %
4.2 Pembahasan
1. Iklim, Jika kondisi iklim hujan maka tanah selalu dalam keadaan basah,
hal ini dapat mempengaruhi keadaan tekstur tanah dan akan terjadi proses
pencucian (leaching).
2. Organisme, keberadaan organisme dapat menjadikan tekstur tanah menjadi
semakin subur karena organisme dapat menjadi kompos dan pengurai.
Bahan induk, Jika bahan induk tanah berasal dari batuan maka tekstur
tanah akan cenderung memiliki pori-pori yang besar.
3. Topografi, Berubahnya muka bumi akan mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk pada tekstur tanah, misalnya dalam hal kepadatan dan
bentuk strukturnya.
4. Waktu Semakin lama suatu tanah di permukaan bumi maka teksturnya
akan semakin padat karena adanya pengaruh dari kekuatan luar misalnya
organisme (Poerwowidodo, 2000).
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
persentasi pasir 69,6 %, persentasi debu 3,2 % dan persentasi liat 27,2 %,
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah iklim, organisme, bahan
3. Faktor – faktor yang dipengaruhi oleh tekstur tanah adalah konsistensi, kadar air,
4. Tanah yang bagus untuk pertumbuhan tanaman adalah tanaman yang memiliki
tekstur lempung liat berpasir, kaerena memiliki pori pori tanah yang sedang dan
5.2 Saran
bertekstur apa sehingga dapat menganalisi taanh tersebut dapat diguanakan untu
menanam atau tidak. Tanah yang bagus untuk pertanian adalah tanah yang
tergolong berpori – pori sedang dan kapasitas serap unsur hara yang bagus yaitu
Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Hakim.2003. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Penerbit Universitas
Lampung.