Anda di halaman 1dari 18

Selasa, 17 Oktober 2023

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN


ACARA 1
DIFUSI DAN OSMOSIS

Rahayu Cahaya Wulan


2201070007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
ACARA 1
DIFUSI DAN OSMOSIS

A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui tentang difusi dan osmosis
2. Untuk mengetahui cara mengukur difusi K-Permanganat
3. Untuk mengetahui cara mengukur potensial air

B. Dasar Teori
. Pergerakan neto dari satu tempat ke tempat lain, akibat aktifitas
kinetik acak atau gerak dari molekul ion, disebut difusi. Karena difusi zat
cair yang menempuh jarak makrosopis itu berlangsung lambat, dan aliran
massa gas dan zat cair sangatlah lazim, maka difusi bukanlah suatu
kejadian yang mudah terlihat walaupun demikian difusi sangat mudah
diamati. (Salisbury, 1995).
Difusi juga bisa diartikan sebagai gerakan molekul dari konsentrasi
lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien
konsentrasi sampai mencapai keseimbangan dan penyebarannya seimbang.
Difusi merupakan proses fisik yang dapat diamati dengan beberapa tiap
molekul. Kecepatan molekul dalam proses difusi dapat menyebabkan
kecepatandifusi tersebut menjadi tinggi ataupun rendah. Empat faktor
utama yang mempengaruhi laju difusi adalah konsentrasi, temperatur,luas
permukaan zat terlarut dan tekanan . (Rachmadiarti, 2007)
Pada proses difusi molekul yang berukuran besar dapat melewati
membran sel tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada proses
difusi terfasilitasi membutuhkan bantuan protein pembawa. Alasan yang
benar yaitu pada proses difusi molekul yang berukuran kecil dapat
melewati membran sel tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada
proses difusi terfasilitasi membutuhkan bantuan protein pembawa. Pada
difusi terfasilitasi menggunakan fasilitas protein membran khusus yang
dapat mentranspor materi melalui membran yang biasanya disebut protein
membran transpor. Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya
energi karena pada proses ini pergerakan terjadi berdasarkan gradien
konsentrasi, yaitu darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (Tanzyah,
2015)
Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu perpindahan air dari
larutan yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai
konsentrasi tingi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah
berdifusinya zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang konsentrasinya tinggi melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah
perpindahan ion atau molekul zat dari kerapatan rendah ke kerapatan
tinggi melalui suatu membran (Yahya, 2015)
Osmosis merupakan kasus khusus pada transport pasif. Osmosis
memungkinkan difusi molekul air menyeberangi membrane yang
permeable terhadap air tetapi tidak permeable terhadap bahan terlarut yang
terdapat di dalam air. Cairan sitoplasma dan ekstasel merupakan larutan
yang dapat mengandung air (Bresnick, 2003)
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial
air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan
difusi.Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energy bebas
pada volume sedikit, dibawah kondisi yang sama. Energi bebas suatu zat
per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energy bebas mol)
disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih
sebanding dengankonsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi
cenderung untukbergerak dari daerah yang berpotensial kimia lebih tinggi
menuju daerah yangpotensial kimianya lebih kecil (Lakitan, 2004).
Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan
penentuan secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan
tumbuhan. Semkain rendah potensial dari suatu sel atau jaringan
tumbuhan, maka semakin besar kemampuantanaman untuk menyerap air
dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar
kemampuan jaringan untuk memberikan air kepadasel yang mempunyai
kandungan air lebih rendah. (Meyer, 1952)

Nilai potensial air dapat diukur dengan berbagai cara diantaranya


dengan menggunakan metode chardakov. Prinsip kerja metode chardakov
ini adalah merendam suatu jaringan tumbuhan pada suatu larutan(biasanya
digunakan juga volume baku) yang telah diketahui nilai potensial airnya,
setelah beberapa waktu lamanya yang diperkirakan cukup untuk
berlangsungnya pertukaran air.Potensial air jaringan ditentukan
denganhasil perubahan konsentrasi larutan di dalam larutan perendam.
(Knipling 1967)
Komponen potensial air ada dua potensial tekanan, timbul karena
adanya tambahan tekanan dan sama dengan tekanan nyata di bagian sistem
tertentu dan potensial osmotik (disebut juga potensial linarut), yang terjadi
karena adanya unsur terlarut. Karena potensial tekanan merupakan tekanan
nyata, untuk mudahnya kita sebut tekanan. Lambang untuk potensial
osmotik atau potensial linarut adalah Ψs. (Salisbury,1995).
Potensial air bukan saja menjadi penentu akhir dari proses
pergerakan air secara difusi, tapi juga menjadi penentu tak langsung
perpindahan massa air yang terjadi karena adanya gradien
tekanan,sedangkan gradien tekanan timbul akibat pergerakan secara difusi.
Pada metode volume-jaringan sampel jaringan yang diinginkan
dimasukkan kedalam seri larutan dengan ragam konsentrasi yang
diketahui. Linarut terbaik untuk pengukuran semacam ini adalah yang
tidak mudah melintasi membran atau yang tidak merusak jaringan.
(Campbell, 2008)
Tujuannya adalah untuk mendapatkan larutan yang tidak mengubah
volume jaringan, artinya tidak ada air yang masuk atau yang hilang. Ini
menandakan bahwa jaringan dan larutan sudah sejak semula berada dalam
kesetimbangan: potensial air jaringan sudah dan masih sama dengan
potensial air larutan (Campbell, 2008)
C. Alat dan Bahan
1. Difusi molukul K-Permanganat
a) Alat
- Petridisk
- Alat tulis
- Logbook
- Handphone
- Gelas ukur
- Penggaris
- Buku panduan
- Kertas milimeter

b) Bahan
- K. Permanganat
- Aquades

2. Potensial Air dari Umbi Kentang


a) Alat
- Alat tulis
- Logbook
- Handphone
- Buku panduan
- Alat pengebor gabus
-Cutter
- Botol
- Plastik penutup botol

b) Bahan
- Umbi kentang ( Solanum Tuberosum)
- Larutan sukrosa 0,2 M
D. Cara Kerja
1. Difusi molekuk K-Permanganat.
- Menuangkan aquades 15 ml ke petridisk.
- Meletakkan petridisk ke atas kertas milimeter yang sudah diberi titik.
- Mengambil sedikir kristal K-Permanganat dan dimasukkan ke
petridisk.
- Memperhatikan Gerakan difusi molekul K-Permanganat dalam air
lalu diukur sebarannya.
- Memperhatikan selama 20 menit setiap 5, 10, 15, dan 20 menit

2. Potensial air dari umbi kentang


-Mengebor kentang menjadi silinder dengan menggunakan pengebor
gabus
-Mengukur kentang sepanjang 4 cm sebanyak 4 buah.
-Memasukan potongan umbi kentang ke dalam notol berisi larutan
sukrosa.
-Menutup botol dengan plastic dan membiarkan selama 1,5 jam
-Mengambil kentang dengan pinset dan mengukur panjang masing-
masing kentang
E. Hasil Pengamatan
1. Difusi molekul K-Permanganat

NO Waktu(menit) Diameter (cm) Selisih


1. 0 2,3 cm 2,3 cm

2. 5 7,4 cm 5,1 cm

3. 10 9,1 cm 1,7 cm

4. 15 9,8 cm 0,7 cm

5. 20 10 cm 0,2 cm
12

9.8 10
10
9.1

DiameterGrafik(cm) 8 7.4

2.3
2

0
waktu

0 5 10 15 20

2. Potensial Air dari umbi kentang

No Kelompok 1 2 3 4 5 6

Konsentrasi (M) 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1

Sebelum 4 cm

Sesudah(panjang) 4 cm 4 cm 4 cm 3,925 3,825 3,625

Sesudah(diameter 0,9 0,83 0,81 0,48 0,45 0,55


)
Grafik Perubahan Panjang Umbi Kentang
4.1 4 4 4

Perubahan Panjang
4 3.925
3.9 3.825
3.8
3.7 3.625
3.6
3.5
3.4
4 4 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Axis Title

konsentrasi sukrosa

F. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan tentang


difusi dan osmosis pada sel tumbuhan. Media yang kami gunakan yaitu
berupa umbi kentang dan K-permanganat. Praktikan melakukan dua
percobaan yaitu mengukur potensial air (PA) umbi kentang, Difusi
molekul K-permanganat dalam air. (Ismail, 2009)
1. Difusi molekul K-permanganat
Pada percobaan , yaitu difusi molekul k-permanganat dalam air
dilakukan dengan cara memasukkan kristal k-permanganat pada aquades
15 ml yang sudah diteteskan sebelumnya pada petridisk, lalu mengamati
diameternya setiap 5menit selama 20 menit.(Ismail, 2009)
Dalam percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan
kalium permanganat, yang diteteskan pada aquades tersebut K-
permanganat dapat menyebar dalam petridisk tersebut. Pada waktu 0 menit
diameternya adalah 2,3 cm. Pada waktu 5 menit diameternya adalah 7,4
cm. Pada waktu 10 menit diameternya adalah 9,1 cm. Pada waktu 15
menit diameternya adalah 9,8 cm. Pada waktu 20 menit diameternya
adalah 10 cm. (Ismail, 2009)
Pergerakan kalium permanganat ini dikarenakan air menuju ke
dalam tempat tetesan K-permanganat itu diteteskan (dari konsentrasi
tinggi kekonsentrasi rendah) sehingga terjadi kesetimbangan. Selain itu
penambahankalium permanganat yang lebih pekat ini menyebabkan
pertambahan volemeair berkembang dan konsentrasi air berkurang sedikit.
(Filter, 1989)
Dari hasil pengamatan molekul k-permanganat untuk mencapai
diameter 2,3 cm waktu memerlukan waktu selama 0 menit, pada menit ke-
5, diameter mencapai 7,4 cm, pada menit ke 10 diameternya adalah 9,1
cm, dan pada menit ke 15 diameternya mencapai 9,8 cm, dan pada menit
ke 20 dimeternya mencapai 10 cm. Cepat rambat kalium permanganat dari
lingkaran ke-1 ke lingkaran ke-4 (diameter awal 2,3 cm sampai diameter
akhir 10 cm) lama kelamaan waktu yang diperlukan semakin banyak ini
dikarenakan semakin besarnya jarak antara dua konsentrasi yang
menyebabkan lambatnya laju konsentrasi.(Ismail)

2. Potensial air dari umbi kentang


Pada percobaan kedua, yaitu mengukur potensial air (PA) umbi
kentang, dilakukan dengan cara mengambil sampel umbi kentang
menggunakan alat pengebor gabus dengan panjang 4 cm dan diameter 0,8
cm sebanyak 4 buah. Selanjutnya masing-masig sampel dimasukan
kedalam larutan sukrosa yangtelah disiapkan dengan konsentrasi 0 M, 0,2
M, 0,4 M, 0,6 M, 0,8 M, 1 M dan kemudian diamati perubahan
panjangnya.(Ismail, 2009)
Pengamatan potensial air pada tanaman diketahui kentang
mengalami perubahan panjang, ada yang tidak mengalami perubahan
panjang, namun juga ada yang mengalami pengurangan panjang. Dari data
yang didapatkan, diperoleh hasil dari umbi kentang yang panjang awalnya
4 cm dengan konsentrasi nya 0 M, 0,2 M, dan 04 M tidak mengalami
penurunan panjang atau memendek, data yang diperoleh adalah panjang
awal 4 cm dan panjang akhirnya tetap 4 cm. Sedangkan pada konsentrasu
0,6 mengalami penurunan panjang yang panjang awalnya adalah 4 cm dan
panjang akhirnya menjadi 3,925, konsentrasi 0,8 mengalami penurunan
panjang, yang panjang awalnya adalah 4 cm menjadi 3,825 cm. Penurunan
panjang terkecil adalah pada konsentrasi larutan sukrosa 1 sebesar 3,625
cm.(Ismail, 2009)
Mula-mula dari umbi kentang yang direndam dalam larutan
sukrosa 0 M, 0,2 M, dan 0,4 M umbi kentang tidak mengalami perubahan
panjang.Sedangkan konsentrasi larutan 0,6 M, 0,8 M, dan 1 M mengalami
perubahan panjang. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut, molekul air
berpindah dari zat pelarut(air) ke dalam potongan kentang melalui suatu
membran. Perpindahan molekul zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi disebut osmosis.(Haryadi, 1996)
Perubahan panjang ini dikarenakan air bersifat hipotonis maupun
hipertonisterhadap sel kentang. akibat perbedaan konsentrasi tersebut
molekul air dari potongan kentang berpindah ke larutan sukrosa. Semakin
besar konsentrasi larutan sukrosanya, maka kekurangan berat yang dialami
oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan
konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin
cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Sehingga
panjang silinder umbi kentang semakin berkurang.(Haryadi 1996)
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar
molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya
sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan
pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas
(tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air
yang melewati membran panjang silinder umbi kentang semakin
berkurang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar
molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya
sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan
pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas
(tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul
airyang melewati membran.(Husin, 2016)
G. Kesimpulan

1. Fakta-fakta mengenai gejala difusi osmosis yang terjadi pada umbi


kentang dibuktikan dengan adanya perubahan panjang umbi kentang
setelah perendaman pada larutan sukrosa.
2. PA umbi kentang yang diketahui dari percobaan yang dilakukan adalah
yaitu pada konsentrasi 0,2 M dengan panjang awal 4 cm
3. Semakin tinggi konsentrasi maka kecepatan difusi semakin cepat.
4. Difusi merupakan pergerakan neto dari satu tempat ke tempat lain,
akibat aktivitas kinetik acak atau gerak termal dari molekul lain.
5. Difusi sering terjadi karena adanya perbedaan gradien potensial kima.
6. Osmosis merupakan perpindahan air dari larutan yang mempunyai
konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi tingi
melalui membran semipermiabel.
7. Potensial air pada tanaman dipengaruhi konsentrasi sukrosa dan
perubahan berat jaringan.
8. Difusi terjadi pada kalium permanganat dengan adanya penyebaran di
cawan petri keseluruh air dalam cawan petri sehingga terjadi
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi.
9. Difusi yang terjadi pada kalium permanganat ini terjadi karena ukuran
partikel yang kecil, adanya cawan petri atau luas suatu area, jarak
antara konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah serta suhu suatu
ruangan yang memacu adanya difus
10. Faktor yang mempengaruhi difusi diantaranya adalah suhu, tekanan,
konsentrasi dan permukaan pengabsorbsi

H. Daftar Pustaka

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta :Hipokratus


Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga
Filter. 1989. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Jakarta: Pt Gramedia
Haryadi.1996. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Husin, Arief. 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Purwokerto:
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Ismail. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar:
Universitas Negeri Makassar
Knipling, Edward B. 1967. Measurement Of Leaf Water Potential. Durham:
Departement Of Botany Duke University
Lakitan. B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Meyer. 1952. Plant Physiology. New York: Van Nostrand Company
Rachmadiarti. 2007. Biologi Umum. Surabaya :Universitas Negeri Surabaya
Press
Salisbury, B. Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:Institut Teknologi
Bandung
Tanzyah. 2015. Difusi. Surabaya :Universitas Negeri Surabaya
Yahya.2015.Perbedaan Laju Osmosis Antara Solanum Tuberosum dan
Doucus Carota.Aceh:Universitas Jabal Ghofur

I. Lampiran
1. Difusi molekul K-permanganat
NO Gambar Keterangan
1.

Memasukkan laruran sukrosa


sebanyak 15ml ke
dalam gelas ukur

2.

Memasukkan larutan sukrosa 15ml


ke dalam petridisk
3.

Memasukkan K-permanganat di
tengah cawan petri yang sudah
dialasi dengan kertas milimeter

4.

Diameter molekul K-permanganat


pada waktu 0 menit

5.

Diameter molekul K-permanganat


pada waktu 5 menit

6.

Diameter molekul K-permanganat


pada waktu 10 menit

7.

Diameter molekul K-permanganat


pada waktu 15 menit

8.
Diameter molekul K-permanganat
pada waktu 20 menit
2. Potensial air dengan umbi kentang
NO Gambar Keterangan
1.

Memotong umbi kentang menjadi 2


bagian

2.

Mengebor menjadi silinder dengan


menggunakan alat pengebor gabus
sebanyak 4 potong

3.

Memotong silinder umbi kentang


menjadi 4 cm

6.
Memasukkan 4 potong silinder umbi
kentang ke dalam botol yang sudah
terisi larutan sukrosa 0,2 M,
menutupnya dengan plastik, dan
menunggunya selama 1,5 jam

7.

Mengambil silinder umbi kentang


ketika sudah 1,5 jam
8.

Mengukur diameter silinder umbi


kentang

9.

Logbook

10.

Logbook
11.

Logbook

Anda mungkin juga menyukai