Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENGAMATAN

Pengukuran Debit Air dan Kecepatan Air

Disusun Oleh :
1. Al Fiana Nur Priyanti
2. Fierda Rapang
3. Sari Ayu Hartati
4. Shinta Rahmawati
5. Zihan Fatikasari
Kelas : XI MIPA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan laporan pengamatan dengan judul “Pengukuran Debit Air dan Kecepatan Air”
ini dengan tepat waktu.

Dalam melakukan percobaan ini, tentunya banyak sekali hambatan yang telah kami rasakan,
oleh sebab itu, kami berterimakasih kepada beberapa pihak terutama ibu pengajar mata
pelajaran fisika kami yang telah membantu membina dan mendukung kami dalam mengatasi
beberapa hambatan yang kami lewati.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan pengamatan kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif. Dan semoga laporan percobaan ini dapat memberikan manfaat.

Penajam, 12 Desember 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 Judul
BAB 2 Tujuan
BAB 3 Dasar Teori
BAB 4 Alat Dan Bahan
BAB 5 Langkah Kerja
BAB 6 Hasil Pengamatan
BAB 7 Pertanyaan dan Diskusi
BAB 8 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 Judul
Pengukuran Debit Air dan Kecepatan Air

BAB 2 Tujuan
1. Menentukan besarnya debit dan kecepatan air dengan luas penampang selang yang
berbeda.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi debit air

BAB 3 Dasar Teori


Debit adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu
sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam satuan liter per/detik, untuk memenuhi
keutuhan air pengairan, debit air harus lebih cukup untuk disalurkan ke saluran yang telah
disiapkan. Ada juga yang mengartikan debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah
Aliran Sungai (DAS).

Satuan debit yang digunakan dalam system satuan SI adalah meter kubik per detik
3
(m /s). Istilah debit biasanya berkaitan dengan air, aliran dan sungai. Debit air adalah ukuran
banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam
suatu tempat tiap satuan waktu. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan
volume per waktu. Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak
dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut
memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan gerakannya beraturan
akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang
terukur oleh alat ukur permukaan air sungai.

Dari beberapa pengertian diatas sebenarnya membahas satu hal yang sama yaitu jumlah
air yang ditampung. Selain debit air, debit aliran dan debit air sungai terdapat juga debit yang
diberi nama debit andalan. Debit andalan adalah debit maksimum yang dapat digunakan untuk
irigasi. Penghitungan debit andalan bertujuan agar dapat mengoptimalkan sumber air yang
digunakan sebagai irigasi.
Debit air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Q = V/t

Keterangan :
Q = debit air (m3/s)
t = waktu (s)
V = volume air (m3)
Karena
Q = A s/t

Maka Q = A.v

Oleh karena itu, kecepatan aliran dapat dirumuskan:


v = Q/A
Keterangan:
s = jarak tempuh (m)
A = luas penampang (m2)
v = kecepatan aliran air (m/s)

Fungsi dari pengukuran debit air adalah untuk mengetahui seberapa banyak air yang mengalir
pada suatu sungai dan seberapa cepat air tersebut mengalir dalam waktu satu detik. Aliran air,
dibedakan menjadi dua yaitu: aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar adalah aliran
fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan (lanima-lamina) membentuk garis-garis
alir yang tidak berpotongan satu sama lain.

Sedangkan aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak
dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Cara mengetahui aliaran
tersebut laminar atau turbulen yaitu dengan melihat bagaiman air tersebut mengalir apakah
dia membentuk benang atau membentuk gelombang. Debit aliran dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti: besar kecilnya aliran dalam sungai, angin, hujan dan lain sebagainya.

BAB 4 Alat dan Bahan


1. Botol bekas
2. Keran air
3. Selang besar dan selang kecil
4. Penggaris
5. Gelas ukur
6. Stopwatch
7. Lem tembak
8. Air
BAB 5 Langkah Kerja
i. Langkah Pembuatan Alat
1. Siapkan botol bekas, kemudian lubangi botol di bagian bawah sesuai ukuran
keran dengan menggunakan besi panas.
2. Masukkan keran pada botol yang sudah dilubangi.
3. Berilah lem tembak di sekeliling keran yang menempel pada botol agar air
tidak keluar melalui sisi keran.

ii. Langkah Percobaan


1. Siapkan alat yang telah dibuat sebelumnya.
2. Ukurlah diameter dua selang dengan menggunakan penggaris.
3. Setelah selesai mengukur, masukan salah satu sisi selang yang berdiameter
besar ke dalam keran yang terdapat pada botol, dan memasukan sisi lainnya
kedalam gelas ukur.
4. Selanjutnya bukalah keran botol bersamaan dengan menghidupkan stopwatch.
5. Tutuplah keran botol dan mematikan stopwatch bila gelas ukur telah penuh.
6. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali.
7. Ulangi langkah percobaan 1-6 untuk selang yang berdiameter kecil.

Selang Besar Selang Kecil


BAB 6 Hasil Pengamatan
Analisis data :
Diameter selang besar = 2 cm = 2 x 10-2 m
Diameter selang kecil = 1,5 cm = 1,5 x 10-3 m
I. Data percobaan selang besar

No. Volume gelas (V) Waktu (s)


1. 1,6 x 10-4 m3 4,22 s
2. 1,6 x 10-4 m3 6,10 s
3. 1,6 x 10-4 m3 5,27 s
4. 1,6 x 10-4 m3 4,53 s
5. 1,6 x 10-4 m3 4,19 s
Jumlah 24,31 s
Rata-rata 4,86 s

II. Data percobaan selang kecil

No. Volume gelas (V) Waktu (t)


1. 1,6 x 10-4 m3 3,69 s
2. 1,6 x 10-4 m3 3,81 s
3. 1,6 x 10-4 m3 3,29 s
4. 1,6 x 10-4 m3 3,88 s
5. 1,6 x 10-4 m3 2,76 s
Jumlah 17,43 s
Rata-rata 3,48 s

BAB 7 Pembahasan
 Luas permukaan selang besar ( 𝐴 ) = 1/4𝜋𝑑 2
= ¼ . 3,14 . ( 2 x 10-3)2
= ¼ . 3,14 . 4 x 10-6
= 3,14 x 10-6 m2

 Luas permukaan selang kecil ( 𝐴 ) = 1/4𝜋𝑑 2

= ¼ . 3,14 . (1,5 x 10-3)2


= ¼ . 3,14 . 2,25 x 10-6
= 0,785 . 2,25 x 10-6
= 1,76625 x 10-6 m2
 Debit air selang besar
Q = V/t
= 1,6 x 10-4 / 4,86
= 3,2 x 10-5 m3/s
*) waktu yang digunakan adalah rata-rata waktu 5 kali percobaan

 Debit air selang kecil


Q = V/t
= 1,6 x 10-4 / 3,48
= 4,5 x 10-5 m3/s
*) waktu yang digunakan adalah rata-rata waktu 5 kali percobaan

 Kecepatan air selang besar


v = Q/A
= 3,2 x 10-5 / 3,14 x 10-6
= 10,19 m/s

 Kecepatan air selang kecil


v = Q/A
= 4,5 x 10-5 / 1,76625 x 10-6
= 25,47 m/s

BAB 8 Kesimpulan
1. Debit air yang diperoleh pada selang besar yang berdiameter 2 x 10-2 m adalah 3,2 x
10-5 m3/s. Sedangkan debit air yang diperoleh pada selang kecil yang berdiameter 1,5
x 10-3 m adalah 4,5 x 10-5 m3/s.
2. Kecepatan air yang diperoleh pada selang besar yang berdiameter 2 x 10-2 m adalah
10,19 m/s. Sedangkan kecepatan air yang diperoleh pada selang kecil yang
berdiameter 1,5 x 10-3 m adalah 25,47 m/s
3. Faktor-faktor yang memengaruhi debit air :
a. Luas penampang saluran
b. Ketinggian toren
c. Volume
d. Kecepatan

DAFTAR PUSTAKA
 https://suarapendidikanaceh.blogspot.com/2016/11/modul-praktikum-laboratorium-
fisika.html
 Nur Rokhim. Fisika SMA. Jakarta : Erlangga.2009
 Douglas C. Giancoli. Fisika Edisi Ke lima Jilid 1. Jakarta : Erlangga. 2001
 https://ciwayblog.wordpress.com/kumpulan-praktikum/lks-praktikum-fisika-
penentuan-debit-dan-kecepatan-aliran/
 http://contohlaporan26.blogspot.co.id/2010/12/laporan-praktikum-mekanika-fluida-
acara_06.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai