PENDAHULUAN
Plastik merupakan material yang sangat sulit terurai dimana degradasi plastik
dengan cara penimbunan memakan waktu yang sangat lama hingga puluhan tahun. Di
Indonesia konsumsi plastik juga meningkat dengan cepat. Penggunaan plastik akan
sebesar 4,5 juta ton pada tahun 2015 meningkat menjadi 4,8 juta ton pada tahun 2016,
atau tumbuh sebesar 5,2% (Berita Industri, 2016). Peningkatan konsumsi ini terutama
ini juga akan mendorong peningkatan jumlah limbah plastik yang dihasilkan. Pada
tahun 2015 total jumlah limbah padat mencapai 64,5 juta ton. Limbah tersebut
berasal dari rumah tangga (48%), pasar tradisional (24%), jalan (7,5%), kawasan
komersial (9%), sekolah (4%), kantor (6%) dan lainnya (1,5%). Dari total limbah yang
dihasilkan tersebut, 14% nya atau sekitar 8,96 juta ton merupakan limbah plastik
(Anonim KLH, 2015). Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh limbah plastik seperti
atmosfir, dan lain sebagainya. Saat ini, dari jumlah limbah plastik yang dihasilkan,
hanya sekitar 5-10% yang telah di daur ulang. Daur ulang plastik selain penting untuk
ii
mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat digunakan untuk mencegah
pemborosan sumber daya alam (Indrawijaya, 2019). Bahkan daur ulang limbah
plastik dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Salah satu alternatif
daur ulang plastik yang menarik adalah penggunaan limbah plastik sebagai campuran
semen untuk menghasilkan komposit semen plastik dan sebagai agregat beton untuk
karakteristik penting yang dapat dimanfaatkan baik secara sendiri atau komposit
sebagai bahan konstruksi, yaitu seperti tahan lama, tahan korosi, isolator yang baik
untuk dingin, panas, dan suara, penghematan energi, ekonomis, memiliki umur pakai
yang panjang, dan ringan (Jassim, 2017) Penggunaan plastik untuk bahan konstruksi
dapat meningkatkan elastisitas dan daya tahan serta menurunkan densitas sehingga
bahan menjadi lebih ringan. Selain itu, penggunaan limbah plastik juga diharapkan
dapat menghasilkan bahan konstruksi dengan harga yang lebih murah, serta yang
penting lainnya adalah adanya alternatif solusi dalam penanganan dan pemanfaatan
berkurangnya sampah plastik juga hasil dari paving block ini selanjutnya dapat
tergolong banyak dan berusia produktif. Jumlah penduduk desa sukaraja 6.112
dimana jumlah penduduk yang masuk kategori miskin berjumlah 1.448 atau
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
2. Apasaja bahan untuk membuat paving block (con block) dari sampah plastik?
ii
3. Apasaja alat yang digunakan untuk membuat paving block dari sampah plastik?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulis membuat makalah ini adalah
sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melebur plastik
3. Untuk mengetahui kelebihan paving block dari bahan dasar sampah plastik
1.4 Manfaat
2. Memberikan informasi tentang daya tekan dan daya serap air paving block dengan
sampah plastik
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Paving Block atau Conblock adalah produk beton pracetak yang terbuat dari campuran
bahan bangunan seperti semen portland, pasir, batu screening, air dan material agregat
Limbah plastik tersebut diolahnya menjadi paving block yang banyak dibutuhkan
warga. Kwalitas paving block dari limbah plastik tak perlu diragukan lagi, bahkan
kekuatannya jika dibandingkan dengan paving block biasa jauh lebih kuat dan tak
mudah pecah.
Bagi sebagian besar orang, tumpukan sampah plastik ini pastilah tidak bermanfaat.
Tidak jarang sampah plastik ini hanya dibuang begitu saja, karena tak dapat
dipergunakan lagi. Namun, tidak bagi kami. Dengan kreatifitas yang di miliki dapat
menyulap limbah plastik tersebut menjadi sebuah paving block yang bermanfaat bagi
warga sekolah.
Plastik Sampah plastik adalah penumpukan berbagai jenis benda-benda plastik seperti
halnya dengan botol plastik dan banyak lagi yang ada di lingkungan bumi yang
berdampak buruk pada satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. Sehingga dalam hal
inilah sampah plastik juga mengacu pada sejumlah besar plastik yang tidak didaur ulang
sampah yang tidak diatur. Tiga perempat yang tidak didaur ulang masuk ke arti
ii
lingkungan kita, mencemari lautan kita dan menyebabkan kerusakan ekosistem kita. Di
negara kurang berkembang, sebagian besar sampah plastik akhirnya berakhir di laut,
Pengertian Sampah Plastik Menurut Para Ahli Adapun definisi sampah plastik
1. Kamus Lingkungan (1994), Sampah plastik adalah sebagai bahan yang tidak
memiliki nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam
produksi atau pemakaian barang atau cacat selama manufaktur atau materi
2. Dr. Tanjung, M. Sc, Sampah plastik ialah sesuatu barang yang tidak berguna lagi,
Kuali Pembakaran
2) Bahan:
Sampah Plastik
Oli Bekas
Pasir
Langkah pertama pembuatan paving block ini ialah memilih dan mencacah sampah
plastik. Satu buah paving block membutuhkan 1 - 2 kilogram sampah plastik. Setelah
alat pelebur dipanaskan, kemudian sampah plastik dan Oli Bekas dimasukan kedalam
ii
alat pelebur untuk dilelehkan lalu dicampur dengan pasir dengan komposisi 1 : 1 : 5 lalu
diaduk pada suhu 100 hingga 150 derajat celsius, selama 30-45 menit. Pasir berfungsi
sebagai pemberat, agar saat terendam air tidak mengambang. Setelah semua bahan
melebur kemudian dimasukan ke dalam cetakan dan di-press agar mengikuti bentuk
cetakan. Selanjutnya, paving block yang telah terbentuk didiamkan beberapa saat lalu
dimasukkan ke dalam air untuk didinginkan. Hasil paving block dapat diwarnai
Adapun kelebihan dan kekurangan darinpaving block dari sampah plastik yang perlu
Kelebihan paving block yang waib kita ketahui adalah sebagai berikut:
Kwalitas dan kekuatannya jauh lebih bagus dan tidak mudah pecah.
Kekurangan paving block yang waib kita ketahui adalah sebagai berikut:
Hasil yang didapat juga tidak maksimal jika tidak di dampingi npembimbing
ahli
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
banyak, Pengelolaan sampah plastik ditempatkan di satu tempat pada lahan yang agar
jauh dari kelas atau ruang belajar, oleh karena selain berserakan, juga pada saat proses
digunakan dulu oleh dilingkungan sekolah sebagai contoh bagi sekolah lainnya
3.2 Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
dapat menambah pengetahuan dalam pemberdayaan sampah plastik agar berdaya guna
bagi sekitar. Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyusunan makalah berikutnya yang lebih sempurna lagi.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Sukarno, Z. S., Tinggi, S., Ekonomi, I., & Bongaya, M. (2019). Menata
Pengelolaan Sampah
http://www.easytourbandung.com/2015/02/wisata-taman-hutan-jayagiri-lembang.html
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan........................................................................................................................7
Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Arik Ariansyah, S.Pd selaku guru pembimbing dalam tugas
project ini karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini. Kepada
kedua orang tua yang telah membantu dan memberi pengertian dalam melaksanakan
tugas ini dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Selain itu,
penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya
Tim Penulis
ii