Disusun Oleh:
Kelas :B
b. Bahan
V. HASIL PENGAMATAN
a. Tabel hasil pengamatan silindris umbi kentang
Keterangan
Umbi kentang dalam lauran sukrosa 0,2 Terdapat perubahan ukuran dari ukuran
molar awal 3 cm pada masing-masing umbi
ketang menjadi 3cm, 3cm, dan 2,9 cm
Umbi kentang dalam lauran sukrosa 0,4 Terdapat perubahan ukuran dari ukuran
molar awal 3 cm pada masing-masing umbi
ketang menjadi 2,9 cm, 2,8 cm, dan 2,9
cm
Umbi kentang dalam lauran sukrosa 0,6 Terdapat perubahan ukuran dari ukuran
molar awal 3 cm pada masing-masing umbi
ketang menjadi 2,8 cm, 2,8 cm, dan 2,9
cm
Umbi kentang dalam lauran sukrosa 0,8 Terdapat perubahan ukuran dari ukuran
molar awal 3 cm pada masing-masing umbi
ketang menjadi 2,8cm, 2,9cm, dan 2,8
cm
Umbi kentang dalam lauran sukrosa 1 Terdapat perubahan ukuran dari ukuran
molar awal 3 cm pada masing-masing umbi
ketang menjadi 2,8 cm, 2,8 cm, dan 2,7
cm
Grafik hubungan antara molaritas (x) dengan panjang rata-rata silindris umbi kentang
(y)
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengukur potensial air pada umbi kentang, praktikum
ini dilakukan secara individu. Untuk mengetahui potensial air umbi kentang pertama-
tama harus menyiapkan alat dan bahan seperti kentang, aquades, gelas ukur,
timbangan, aluminium, alat pelubang kentang, gelas plastik, dan gula. Untuk larutaan
sukrosa (gula) diketahui molnya, oleh karena itu untuk menimbang massa gula
terlebih dahulu di cari massa gulanya dengan menggunakan rumus:
n
m¿ dan gr = n x mr
v
dimana:
m = molar
n = jumlah mol
v = volume air
gr = gram
mr = massa molekul relatif
setelah massa gula sudah di ketahui selanjutnya dilakukan penimbangan gula dengan
menggunakan timbangan digital, selanjutnya gula tersebut dimasukkan dalam gelas
plastik yang kemudian diberi aquades sebanyak 30 ml. kemudian kentang dipotong
silindris dengan panjang 3 cm lalu dimasukkan ke dalam larutan tersebut dan di tutup
dengan aluminium agar tidak terjadi penguapan, dan setelah itu ditunggu selama 90
menit. Setelah 90 menit terjadi perubahan pada kentang tersebut. pada kentang
dengan larutan sukrosa 0,2 molar kentang pertama memiliki panjang tetap yaitu 3 cm,
panjang kentang ke dua juga tetap yaitu 3 cm, dan yang ketiga mengalami
pengurangan panjang menjadi 2,9 cm, untuk tekstur kentang sendiri tampak masih
sama dengan sebelumnya. Pada larutan sukrosa 0,4 molar terjadi perubahan pada
ukuran panjang kentang dari ukuran awal 3 cm pada masing-masing umbi ketang
menjadi 2,9 cm, 2,8 cm, dan 2,9 cm. tektur kentangnya sendiri menjadi lemah dan
diameternya tampak mengecil. Potongan silindris pada kentang dalam larutan sukrosa
0,6 molar mengalami perubahan ukuran dari ukuran awal 3 cm pada masing-masing
umbi ketang menjadi 2,8 cm, 2,8 cm, dan 2,9 cm, keadaan potongan silindris kentang
juga tampak mengkerut dengan diamternya yang semakin mengecil dan tampak
lemah. Pada kentang dalam larutan sukrosa 0,8 molar memiliki perubahan ukuran
yang sama dengan kentang dalam larutan 0,6 molar perubahan ukuran dari ukuran
awal 3 cm pada masing-masing umbi ketang menjadi 2,8cm, 2,9cm, dan 2,8 cm,
namun pada larutan sukrosa 0,8 molar ini diamternya tampak lebih kecil dari pada 0,6
molar dan tekturnya tampak lebih lemah. Pada kentang dalam larutan sukrosa 1 molar
memiliki tekstur yang sangat lemah dan mengkerut, diameternya juga tampak lebih
kecil dari kentang dalam lartan sukrosa lainnya. Terdapat perubahan ukuran dari
ukuran awal 3 cm pada masing-masing umbi ketang menjadi 2,8 cm, 2,8 cm, dan 2,7
cm. Adanya penurunan panjang disebabkan karena potensial air dari potongan
silindris kentang lebih tinggi dibandingkan potensial air pada larutan sukrosa. Hal ini
mengakibatkan air yang berada di dalam sel umbi kentang keluar yang
mengakibatkan silindris umbi kentang mengalami penyusutan. Air dari silindris
kentang akan terus keluar sampai mengalami kesetimbangan antara potenial air di
umbi kentang dengan potensial larutan sukrosa. Semakin rendah potensial dari suatu
sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk
menyerap air dari luar. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar
kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan
air lebih rendah. Peristiwa keluarnya air dari kentang ini terjadi secara osmosis
dimana larutan sukrosa memiliki potensial air yang lebih rendah dari pada
potensial air sel kentang, sehingga air akan berpindah dari dalam sel ke larutan
sukrosa. Air meninggalkan sel, dan volume sel mengecil.
b. Saran
sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan harus mencari referensi tentang
potensial air agar mempermudah ketika melakukan praktikum, sehingga praktikum
bisa dilaksanakan dengan baik dan tepat dan praktikan memahaminya dengan baik.
sebaiknya dalam mengukur dan menimbang gula harus lebih teliti agar tidak terjadi
kesalahan data
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Praktikum Fisisologi Tumbuhan. http://ekaboy-
master.blogspot.com. Diakses pada 24 Maret 2021
Deragon. 2005. Water Potential. http://www.deragon.com. Diakses pada 24 Maret
2021
DISKUSI
I. DISKUSI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan potensial air ?
Jawab:
Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat
keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah potensial dari
suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk
menyerap air dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin
besar kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai
kandungan air lebih rendah.
Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu sistem atau bagian sistem.
Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni
(juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian
yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol.
2. Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan mengapa terjadi perubahan ukuran
panjang pada umbi kentang ?
Jawab:
Terjadinya perubahan ukuran panjang pada silindris umbi kentang dikarenakan
porensial air pada umbi kentang tidak setimbang dengan potensial air pada laurutan
sukrosa sehingga air mengalir dari dalam sel umbi kentang menuju ke larutan
sukrosa yangmengakibatkan umbi kentang menjadi menyusut dan emngecil sehingga
ukuran panjangnya menurun.
3. Apa kesimpulan dari hasil percobaan yang anda lakukan ?
Jawab:
Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat
keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah potensial dari
suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk
menyerap air dari luar sel. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar
kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan
air lebih rendah. Adanya penurunan panjang disebabkan karena potensial air dari
potongan silindris kentang lebih tinggi dibandingkan potensial air pada larutan
sukrosa. Hal ini mengakibatkan air yang berada di dalam sel umbi kentang keluar
yang mengakibatkan silindris umbi kentang mengalami penyusutan. Air dari silindris
kentang akan terus keluar sampai mengalami kesetimbangan antara potenial air di
umbi kentang dengan potensial larutan sukrosa.
Penghitungan massa gula berdasarkan molarnya
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Proses penimbangan gula
Proses perendaman kentang ke dalam
larutan sukrosa