IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas 1. Muhammad Abiyu W(221610101114)
Nama Anggota 2. Riesha Fadya Utari (221610101109)
kelompok 3. Aqilla Fibri Khairani (221610101111)
4. Muhammad Abiyu Waskito (221610101114)
5. Rahma Khofifa Zein (221610101121)
6. Daffa Rajendra (221610101128)
7. Alifa Nukhi Nur Rokhmah (221610101163)
Pertemuan Ke 2
Hari/Tanggal Kamis, 22 september 2022
BAHAN DISKUSI
B. Lakukan pengamatan difusi, osmosis dan plasmolisis dengan prosedur kerja sebagai
berikut:
1. Difusi-osmosis
a. Potonglah kentang menjadi 20 kubus 1,5 x 1,5 x 1,5 cm2.
b. Siapkan 4 buah beaker glass 50 ml, lalu diberi tanda A, B, C, D.
c. Masukkan 5 buah kubus ke dalam masing-masing glass beaker
d. Setiap interval 5 menit, keluarkan sebuah kubus kentang dari masing-masing glass
beaker lalu potonglah menjadi 2 bagian dengan skalpel
e. Ukurlah jarak larutan iodium yang berosmosis ke dalam kubus tersebut dimulai dari
tepi irisan menuju ke daerah tengah yang masih bisa diamati warna iodiumnya.
f. Buatlah tabel hasil pengamatan anda.
g. Dari tabel yang telah diperoleh kemudian buatlah grafiknya dengan menggunakan
kertas grafik dan tempel dalam laporan praktikum
2. Plasmolisis
a. Sediakan glass obyek dan deck glass yang bersih
b. Sayatlah setipis mungkin daun canna sp dan letakkanlah lapisan epidermis daun canna
sp sesegera mungkin (kalau terlalu lama akan kering) tetesi dengan setetes akuades,
tutuplah dengan deck glass
c. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat
d. Gambarlah beberapa sel yang tampak
e. Teteskan setetes larutan glukosa 10% pada sisi kanan deck glass, sedangkan di sebelah
kiri deck glass air dihisap dengan kertas penghisap sehingga medium preparat
tergantikan dari medium akuades ke medium glukosa 10%.
f. Amati perubahan yang terjadi pada sel-sel yang telah diamati
g. Ulangi perlakuan pada butir (e) di atas dengan menggunakan larutan glukosa 30% dan
70%.
h. Amati perbedaan warna sel antara yang belum mengalami plasmolisis dan yang telah
mengalami plasmolisis.
C. Diskusikan dengan teman satu kelompok gambaran apa yang nampak dari setiap perubahan
warna dan pertambahan panjang kentang kemudian hasil pengukuran dimasukkan dalam tabel
dan gambarlah di kertas grafik
D. Gambarlah kembali hasil pengamatan mikroskop pada sel yang mengalami perubahan setelah
diberi berbagai konsentrasi larutan glukosa menggunakan pensil warna dan beri keterangan
bagian-bagian sel yang terlihat.
E. Tuliskan di pembahasan mengenai perubahan yang terjadi tersebut, dengan mengacu pada
referensi-referensi yang sahih.
HASIL DISKUSI
I. HASIL PENGAMATAN
1. DIFUSI-OSMOSIS
Pertambahan Panjang 7 1 1 2 4
Pertambahan Panjang 12 3 3 3 3
Aquades
Glukosa 10 %
Glukosa 30 %
Glukosa 50 %
Glukosa 70 %
II. PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa
melalui membran selektif permeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat. Osmosis adalah difusi air melalui membran semi ‐permeabel, dari
larutan yang banyak air ke larutan yang sedikit air. Definisi paling sederhananya
adalah difusi air melalui membran semipermeabel (permeabel hanya kepada
pelarut, tidak kepada terlarut). Sedangkan difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga
seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi.
Plasmolisis merupakan perisiwa atau respon yang dapat terjadi akibat adanya
proses osmosis yang terjadi. Plasmolisis merukan respon dari sel-sel tumbuhan
yang terpapar oleh adanya larutan hypertonis (Lang, et. al., 2014).
Hilangnya turgor menyebabkan lepasnya protoplasma yang melekat di dinding
sel. Proses plasmolitik didorong oleh adanya vakuola dan peritiwa ini bersifat
reversible (dapat kembali ke keadaan normal/deplasmolisis) dan bersifat khas
bagi sel tanaman hidup (Lang, et.al., 2014).
Pengamatan untuk difusi, osmosis, dan plasmolisis dilakukan dengan memotong
kentang dengan bentuk dadu atau kubus sebanyak 20 potong, dengan ukuran 1,5
x 1,5 x 1,5 cm. Setiap 1 gelas diisi dengan 5 potong kentang yang sudah
disiapkan dan dituangkan cairan yang memiliki konsentrasi berbeda-beda.
Setelah semua kentang dimasukkan ke dalam gelas yang sudah disiapkan, dalam
tiap jarak waktu 5 menit sepotong kentang diambil dari gelas lalu kemudian
potongan kentang tersebut dibelah menjadi dua bagian dan setelah diamati, ada
perubahan yang terlihat yaitu jarak larutan iodium yang berosmosis ke dalam
kubus tersebut berbeda, adanya pertambahan panjang potongan kentang, dan juga
perubahan pada warnanya.
Pada pengamatan daun Canna sp juga ditemukan bahwa, setelah daun disayat lalu
diberikan larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda di mikroskop,
dapat dilihat bahwa kepekatan warna daun berubah di hampir setiap penambahan
konsentrasi larutan NaCl, juga pada jarak antar selnya.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan kami diperoleh hasi bahwa Faktor yang mempengaruhi
kecepatan Osmosis :
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada
garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2.Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi
meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti
lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika
luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih
besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar
songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu
membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis
adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang
rendah.
Sedangkan Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi :
1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Nama Matakuliah/Kode :
Kelompok :
Nama Mahasiswa/NIM :