Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

DIFUSI, OSMOSIS, DAN PLASMOLISIS

Dosen Pengampu : 1. Dr. Rusdi, M.Biomed

2. Eka Putri Azrai, S.Pd., M.Si.

Asisten :1. Lisa Dwiningtyas 4. Noer Syahbani

2. Zalfa Nurul Zahirah 5. Reza Chairawan

3. Ade Imas Rismayanti 6. Dian Islamiati

Nama : Sheilla Safitri

No. Reg : 1304618054

Kelas : Pendidikan Biologi A

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2018

A. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan proses osmosis dan difusi
2. Mengetahui proses terjadinya difusi pada gas
3. Mengetahui proses terjadinya difusi pada zat cair
4. Mengetahui factor yang mempengaruhi difusi
5. Mengetahui proses terjadinya osmosis sel
6. Mengetahui perbedaan sel sebelum dan setelah mengalami plasmolysis

B. Hasil
Kegiatan 1. Difusi Gas

Senyawa Perubahan Kertas Lakmus Waktu/Menit


HCl Lakmus biru no.19 berubah menjadi merah 6 menit
NH 4 OH Lakmus merah no. 2 berubah menjadi biru 1.04 menit
Lakmus merah no. 4 berubah menjadi biru 4.18 menit
Lakmus merah no. 6 berubah menjadi biru 8.20 menit
Lakmus merah no. 8 berubah menjadi biru 13.00 menit

Kegiatan 2. Difusi Zat Cair

Zat Cair Waktu/2 menit Jarak Pertambahan Jarak


Tinta Merah 1 6.0 cm 0 cm
2 6.5 cm 0.5 cm
3 7.5 cm 1 cm
4 8.5 cm 1 cm
5 9.5 cm 1 cm
Tinta Hitam 1 6.0 cm 0 cm
2 7.5 cm 1.5 cm
3 9.0 cm 1.5 cm
4 11.0 cm 2.0 cm
5 12.5 cm 1.5 cm
Kegiatan 3. Plasmolisis

Keterangan :
Pigmen Antosianin masih memenuhi
sel. Keadaan sel normal.

Gambar : Sel dalam air suling. M=100x


Keterangan :
Pigmen Antosianin berkurang dalam
sel.
Sel mengalami Plasmolisis.
Gambar : Sel dalam larutan garam 20
%.
M=100x

Keterangan :
Pigmen Antosianin berkurang dalam sel.
Membaran sel mengkerut sel menjadi lebih ramping.
Sel mengalami Plasmolisis.

Gambar : Sel dalam larutan garam 20 %. M=100x (Kelompok 10)


Keterangan :
Pigmen Antosianin sedikit berkurang
dalam sel.
Sel mengalami Plasmolisis.

Gambar : Sel dalam larutan gula 10%.


M=100x

C. Pembahasan

Kegiatan 1. Difusi Gas


Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (Ummah, 2018). Penggunaan
lakmus dalam percobaan ini ditujukan untuk mengetahui jarak perpindahan
zat per waktu saat berdifusi karena telah diketahui sebelumnya HCl memiliki
sifat asam yang akan mengubah lakmus biru menjadi merah dan NH 4 OH
memiliki sifat basa yang akan mengubah lamus merah menjadi biru. Sehingga
dari percobaan ini di dapatkan hasil yang menunjukkan bahwa gas NH 4 OH
mengubah lakmus merah menjadi biru lebih cepat dari pada HCl mengubah
lakmus biru menjadi merah. Hal ini di karenakan Gas yang ringan akan
berefusi dan berdifusi lebih cepat, sedangkan gas yang massa
molekulnya besar akan berdifusi dan berefusi lambat (James E, 516-517:
2000). NH 4 OH memiliki Massa Molekul Relatif = 35 dan HCl memiliki
Massa Molekul Relatif = 36 dengan itu dapat diketahui pertikel NH 4 OH lebih
ringan dibandingkan HCl. Dan dari Mr molekul dapat diketahui bahwa
NH 4 OH memiliki partikel yang lebih kecil dari pada HCl, hal tersebut juga
merupakan salah satu faktor yang mempercepat terjadinya difusi.
Kegiatan 2. Difusi Zat Cair
Ketika tinta di teteskan ke dalam air pada ujung tabung difusi zat cair, maka
tinta akan bergerak dari tempat tetesan awal yang berkonsentrasi tinggi
menuju keseluruhan air yang hipotonis terhadap tinta agar terjadi
keseimbangan. Dari percobaan ini diketahui tinta hitam lebih pekat dari tinta
merah dan di dapatkan hasil yang menunjukkan bahwa setiap waktu/2 menit
pertambahan jarak tinta hitam lebih banyak daripada pertambahan jarak pada
tinta merah. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa tinta hitam
berdifusi lebih cepat daripada tinta merah. Berdasarkan Alexander Ken (2012)
yang mengatakan bahwa semakin besar konsentrasi zat maka frekuensi
partikel bertabrakan satu dengan yang lain semakin tinggi, maka hal itu akan
mendorong satu sama lain untuk lebih cepat bercampur. Sesuai dengan teori
tersebut, factor yang menyebabkan tinta hitam lebih cepat berdifusi adalah
tinta hitam memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari pada tinta merah.
(Anggraeni, Yunita.2014)

Kegiatan 3. Plasmolisis
1. Sel dalam air suling
Pengamatan sel dalam air suling sama halnya dengan pengamatan sel
biasa. Hal ini dikarenakan sel dalam keadaan normal. Karena sel
mengalami isotonis, keadaan yang konsentrasi di dalam dan di luar sel
sama (Azizah, Mutiara.2014). Dapat dilihat bahwa pada saat sel normal
pigmen antosianin mengisi penuh dalam sel.

2. Sel dalam larutan garam 20 %.


Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,
dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang
konsentrasi zat pelarutnya rendah melalui selaput atau membran selektif
permeabel atau semi permeable (Ummah, 2018). Pada pengamatan sel
dalam air garam 20% menampakkan sel dengan bentuk yang lebih
ramping dan pigmen antosianin yang sudah berkurang banyak. Hal ini
dikarenakan larutan garam 20% yang menjadi lingkungan sel adalah
larutan yang hipertonis, suatu keadaan yang konsentrasi di dalam sel
lebih tinggi daripada konsentrasi diluar sel, terhadap sel (Azizah,
Mutiara.2014). Oleh karena itu, sel berusaha mengeluarkan cairan untuk
menyeimbangkan keadaan antara cairan didalam sel dan di luar sel. Akibat
cairan keluar dari sel tersebut plasma sel akan menyusut dan bila hal ini
berlangsung terus-menerus maka plasma akan terlepas dari dinding sel,
hal ini disebut plasmolisis. (Anonymous. 2017)

3. Sel dalam larutan gula 10%.


Pengamatan sel dalam larutan gula 10% menampakkan sel dengan bentuk
yang lebih ramping dari sel yang berada dalam air suling namun lebih
lebar dari sel yang berada dalam larutan garam 20%. Pigmen antosianin
yang hilang pada sel yang terendam dalam larutan gula juga tidak
sebanyak pigmen yang hilang dalam sel yang terandam larutan garam
20%. Hal ini dikarenakan larutan gula tidak se-hipertonis larutan garam.
Sehingga kecepatan cairan sel berosmosis tidak secepat pada larutan
garam yang menyebabkan pigmen antosianin dalam sel masih tersisa
banyak dan plasma sel belum terlalu mengerut.

D. Pertanyaan
1. Sebutkan factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya
proses difusi ?
Faktor yang mempengaruhi difusi:
- Suhu, semakin tinggi maka difusi semakin cepat
- Berat Massa, semakin besar maka difusi semakin lambat
- Kelarutan dalam medium, semakin besar maka difusi makin cepat
- Perbedaan Konsentrasi, semakin besar perbedaan konsentrasi antara
dua bagian, maka semakin besar proses difusi yang terjadi.
- Jarak tempat berlangsungnya difusi, semakin dekat jarak tempat
terjadinya difusi, maka semakin cepat proses difusi yang terjadi.
- Area Tempat berlangsungnya Difusi, semakin luas area difusi, maka
semakin cepat proses difusi terjadi.

2. Berdasarkan hasil percobaan saudara, mana yang lebih cepat antara difusi
gas dan difusi zat cair? Mengapa demikian? Jelaskan!
Pada menit ke-8 diketahui jarak yang berhasil di tempuh difusi gas dengan
gas NH 4 OH adalah 11 cm dan pada difusi zat cair dengan Zat cair tinta
merah adalah 8,5 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa difusi gas lebih cepat
daripada difusi zat cair. Hal ini dikarenakan salah satu factor dari
kecepatan difusi adalah besar partikel dan pertikel pada zat cair lebih besar
dari pada partikel pada gas.

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam membran permeabilitas?


- Membran impermeable, membran ini tidak dapat dilalui oleh air
maupun zat terlarut di dalamnya.
- Membran permeable, membrane ini dapat di lalui oleh air maupun zat
tertentu yang terlarut di dalamnya.
- Membran Semi permeable, membrane yang hanya dapat dilalui oleh
air tetapi tidak dapat di lalui oleh zat terlarut.
4. Jelaskan, apakah hanya molekul yang berukuran kecil yang dapat
berdifusi?
Difusi hanya dapat terjadi pada zat yang larut dalam lemak, seperti
hormone stroid dan zat lainnya yang berukuran kecl. Sedangkan zat-zat
yang berukuran besar seperti glukosa, asam amino dan lain-lain tidak
dapat menembus membrane secara langsung melainkan memerlukan
protein integral atau transporter lainnya.
5. Mengapa semakin tinggi konsentrasi zat perendam, semakin banyak sel
yang terplasmolisis? Jelaskan!
Hal ini disebabkan sel yang berada dalam zat perendam yang memiliki
konsentrasi tinggi akan berusaha menyeimbangkan keadaan cairan di
dalam dan luar sel untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Semakin tinggi
konsentrasi membuat sel semakin terancam oleh karena itu sel
mempercepat proses osmosis.

6. Mungkinkah sel yang telah mengalami plasmolysis akan dapat kembali


pada keadaan semula? Jelaskan!
Hal ini mungkin terjadi jika sel yang telah mengalami plasmolysis di
masukkan ke dalam zat perendam yang memiliki konsentrasi lebih rendah
dari sel, air dari luar sel akan masuk ke dalam sel untuk menyeimbangkan
keadaan.

E. Kesimpulan
1. Perbedaan proses osmosis dan difusi dapat diketahui dengan memahami
pengertiannya. Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan
molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul
zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya rendah melalui selaput atau
membran selektif permeabel atau semi permeable.

Perbedaan osmosis dan difusi


Osmosis Difusi
Yang berpindah Pelarut/Cairannya Zat Terlarut
Alur Konsentrasi Encer ke Kental Kental ke Encer

2. Difusi dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:


- Suhu
- Berat Massa
- Kelarutan dalam medium
- Perbedaan Konsentrasi
- Jarak tempat berlangsungnya difusi
- Area Tempat berlangsungnya Difusi
3. Difusi gas dapat diamati menggunakan indicator lakmus dan gas yang
memiliki sifat asam atau basa. Sedangkan Difusi Zat cair dapat
menggunakan zat berwarna untuk memudahkan proses pengamatan.
Difusi pada gas berlangsung lebih cepat dibandingkan pada zat cair.

4. Perbedaan antara sel normal, sel turgid dan sel plasmolysis

Perbedaan normal turgid plasmolisis


Vakuola Ukuran normal Membesar Menciut
Membran sel Bentuk normal Mengembang Menciut
Pigmen Penuh Penuh Berkurang

5. Sel akan berusaha menyeimbangkan konsentrasi cairan yang ada di dalam


sel dan di luar sel. Hal ini membuat sel akan mengalami plasmolysis jika
di taruh dalam larutan dengan konsentrasi tinggi (Hipertonis) dan akan
kembali ke bentuk normal jika sel yang sudah mengalami plasmolysis di
masukkan ke dalam larutan dengan kosentrasi rendah (Hipotonis).
F. Daftar Pustaka

Brady, James.E.2000.Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Jakarta:


Binarupa Aksara.

Anggraeni, Yunita.2014.Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tumbuhan


“Difusi”. https://www.academia.edu/11697243/difusi. Diakses pada 23
Oktober 2018.
Libranza, Alexander Ken.2012. The Effect of Molecular Weight on the Rate
of Diffusion of Substances.

Anonymous. 2017. Plasmolisis Adalah Kondisi Dimana Suatu Sel Tumbuhan


Diletakkan ... https://docit.tips/download/plasmolisis-adalah-kondisi-dimana-
suatu-sel-tumbuhan-diletakkan_pdf. Diakses pada 23 Oktober 2018.

Ummah, Rena. 2018. MEKANISME FISIOLOGIS PROSES DIFUSI DAN


OSMOSIS DI DALAM SEL. HTTPS://EDOC.SITE/MEKANISME-
FISIOLOGIS-PROSES-DIFUSI-DAN-OSMOSIS-DI-DALAM-SEL-PDF-
FREE.HTML. Diakses pada 24 Oktober 2018.

Azizah, Mutiara.2014.Laporan Tonisitas.


https://www.academia.edu/12249313/Laporan_Tonisitas. Diakses pada 24
Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai