Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KONSEP MATERI (AKM)

POLYPODIOPSIDA

Kelompok :7

Nama :

Sumber Artikel

Tujuan

Pembahasan

A. Karakteristik Pteridophyta
B. Klasifikasi Pteridophyta
C. Karakteristik Polypodiopsida
D. Struktur Morfologi dan Anatomi Polypodiopsida
E. Karakteristik Tiap Ordo dari Polypodiopsida
1. Polypodiales
2. Cyatheales
3. Salviniales
4. Schizaeales
5. Gleicheniales
Gleicheniales merupakan salah satu ordo dari kelas polypodiopsida dan termasuk
dalam paku leptosporangiate. Ciri khusus yang dimiliki adalah stele pada akarnya
memiliki 3–5 protoxilem, dan anteridianya memiliki 6 – 12 sel dengan dinding yang
terpeluntir, melengkung atau menyempit. Memiliki tiga famili, yaitu Matoniaceae,
Dipteridaceae, Gleicheniaceae.
a. Matoniaceae
Family paku ini hidup semenjak zaman Mesozoic atau sekitar 65,5 juta tahun
yang lalu. Paku ini dapat ditemukan di daerah tropis umumnya di kawasan
Malayan, pada daerah tinggi, puncak pegunungan dan di bebatuan kapur.
Karakteristiknya memiliki tipe pembuluh polisiklik solenostele pada batangnya.
Bentuk bladenya menyerupai kipas. Percabangannya dikotom tidak rata dengan
pinna yang dikotom. Venasi bebas atau menyatu di sekitar sori. Terdapat
indusium peltate (berbentuk seperti tameng). Sporangianya memiliki tangkai
yang pendek dengan annulus yang menyerong. Memiliki spora yang berbentuk
tetrahedral bundar atau trilate. Memiliki thallus berwarna hijau dengan margin
berkerut. Memiliki anteridia yang besar dengan sel yang banyak. Contoh dari
family ini adalah Matonia foxworthyi.

Gambar : Frond muda dari Matonia foxworthyi © 2018 by John Rey Callado
Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/

Gambar : Sori dari Matonia foxworthyi © 2018 by J.F. Barcelona & P.B
Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/
Gambar : Cross section dari batang Matonia pectinata
Sumber : http://cupac.bh.cornell.edu/

b. Dipteridaceae
Famili paku ini hidup semenjak periode Triassic, sekitar 251 juta tahun yang
lalu. Paku ini dapat ditemukan di daerah yang memiliki temperatur hangat
seperti Asia atau Australia.
Karakteristiknya memiliki batang yang merayap (long creeping. Memiliki
pembuluh batang tipe solonostele atau protostele. Batangnya ditutupi oleh bulu
atau rambut halus. Bladenya terbelah menjadi dua atau lebih bagian yang sama
rata. Venasinya bertipe reticulate bercabang. Sori-nya tidak memiliki indusium
(exindusiate), terpisah (discrete), dan tersebar dipermukaan daun. Memiliki
daun fertile dan steril. Pada daun fertile terdapat sporangia. Spora bertipe
ellipsoid dan monolete atau tetrahedral dan trilete. Contoh dari family ini adalah
Dipteris conjugata.
Gambar : Frond dari Dipteris conjugata. © 2011 by Leonardo L. Co
Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/

Gambar : Daun steril Dipteris conjugata. © 2013 by J.F. Barcelona & P.B.
Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/

c. Gleicheniaceae
Famili paku ini hidup semenjak peropde Jurassic, sekitar 201,3 juta tahun lalu.
Dapat ditemukan di daerah yang memiliki cuaca yang hangat, sering kali
ditemukan di daerah yang belum terjamah san sepanjang tepi sungai di daerah
tropis.
Karakteristiknya memiliki akar dengan tipe pembuluh protostele, terkadang
stenostele. Blade-nya berbentuk menggarpu semu dengan venasi terbuka.
Memiliki sori abaxial dengan 5 – 15 sporongia yang berbentuk bulat dan tanpa
indusium (exindusiate). Sporanya bertipe tetrahedral bundar atau bilateral.
Gametofitnya berwarna hijau. Contohnya Gleichenia truncata.
Gambar : Frond Gleichenia truncata.
Sumber : https://www.inaturalist.org/

Gambar : Sori Gleichenia sp.


Sumber : https://www.flickr.com/

6. Hymenophyllales
Hymenophyllales merupakan salah satu ordo dari kelas polypodiopsida dan
termasuk dalam paku leptosporangiate. Memiliki satu family, yaitu
Hymenophyllaceae. Family paku ini hidup semenjak periode Triassic dan sekarang
dapat ditemukan di daerah belahan bumi selatan di daerah pantropikal. Dapat
hidup secara terrestrial ataupun menempel pada substrat (epifitik).
Karakteristiknya memiliki rhizome yang panjang, ramping dan merayap. Memiliki
venasi circinate. Blade-nya tersusun dari selapis sel, tidak memiliki stomata dan
lapisan kutikula namun terkadang terdapat rambut halus. Sori-nya terletak
marginal dengan indusium yang berbentuk seperti bel (campanulate), tubular, atau
berbentuk seperti kerang (bivalvate). Sporanya berwarna hijau dengan bentuk
bulat dan trilete. Bereproduksi dengan fragmentasi atau menggunakan gemmae.
Contoh dari family ini adalah Hymenophyllum badium.
Gambar : Frond dari Hymenophyllum badium © 2013 by J.F. Barcelona & P.B.
Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/

Gambar : Sori Hymenophyllum badium. © 2013 by P.B. Pelser.


Sumber : http://www.phytoimages.siu.edu/

7. Osmundales
Osmundales merupakan salah satu ordo dari kelas polypodiopsida dan termasuk
dalam paku leptosporangiate. Memiliki satu family, yaitu Osmundaceae. Famili ini
hidup sejak periode Permian, sekitar 260 juta tahun yang lalu. Tersebaar di daerah
Canada, eropa hingga ke daerah tropis.
Karakteristiknya memiliki pembuluh dengan tipe ectopholic siphonostele.
Memiliki daun dimorfik, daun sterilnya berbeda bentuk dengan daun fertile.
Sporangianya besar dengan 128 – 512 spora. Sporanya berwarna hijau berbentuk
subglobos, trilete. Gametofitnya besar, berwarna hijau dan bertipe cordatus.
Contoh dari family ini adalah Osmunda cinnamomea.

Gambar : Thallus Osmunda cinnamomea


Sumber : https://longislandnatives.com/

Gambar : Daun fertile Osmunda cinnamomea


Sumber : https://longislandnatives.com/

F. Manfaat dan Peran Polypodiopsida


Pertanyaan yang Muncul
Konsep Utama dan Tanggapan
Pteridophyta adalah tumbuhan yang masih sederhana dan berthallus. Dapat hidup secara
terrestrial, epifit maupun di air. Berkembang biak dengan cara menghasilkan spora dan
memiliki fase sporofit yang lebih dominan dibandingkan fase gametofitnya. Memiliki empat
kelas, yaitu Psilotopsida, Marattiopsoda, Polypodiopsida dan Equisetopsida. Polypodiopsida
mencakupi sekitar 90 % dari jenis paku yang ada. Polypodiopsida memiliki 7 ordo dengan 33
famili. Setiap family memiliki ciri khusus yang membedakan satu sama lainnya.

Kelebihan sumber : Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami
Kekurangan sumber : Pembahasan kebanyakan lebih mengarah pada penelitian fossil dari
paku yang dicari sehingga pembahasan untuk morfologi dan anatominya cenderung sedikit

Glosarium
Flabellate : Menyerupai kipas, bagian atasnya memanjang dan bercabang, berbentuk tipis dan
agak bertumpuk seperti lipatan kipas.
Refleksi
Kendala : Kesulitan dalam mencari sumber untuk membahas karakteristik dari tiap family
paku polypodiopsida
Solusi : Memperluas kata kunci dalam pencarian sumber dan menggunakan sumber berbahasa
asing selain bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai