Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM II

A. Judul Praktikum
Difusi dan osmosis
B. Tujuan Praktikum
Mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis
C. Dasar Teori
Kelangsungan hidup sel sering tergantung pada kemampuan untuk meningkatkan,
menurunkan dan menjaga konsentrasi zat terlarut tertentu dalam cairan internal. Setiap
sel membutuhkan bahan baku dari lingkungannya, dan masing-masing juga harus
melepaskansisanya.(Cecie, 2012)
Metabolit hasil pencernaan dan hasil metabolisme dapat dipindahkan baik dari luar sel
ke dalam sel, maupun dari dalam sel ke luar sel. Proses pemindahan ini bertujuan agar
reaksi kimia dapat dilanjutkan atau menempatkan produk metabolisme pada tempat yang
tepat. Mekanisme memindahkan zat-zat/molekul tersebut yaitu difusi, osmosis, dan
transport aktif (Abdul, 2005)

D. Alat dan Bahan


1. Gelas beaker
2. Pipet tetes
3. Pengaduk
4. Stopwatch
5. Larutan NaCl 50%
6. Kristal CuSO4
7. Methylene blue
8. Aquadest
9. Tuber Solanum tuberosum

1
E. Prosedur Kerja
1. Difusi
a. Methylene blue

Methylene blue

Mengisi dua gelas beaker dengan aquadest


masing – masing ± 100 ml

Meneteskan kira – kira 10 tetes Methylene


blue ke dalam satu gelas beaker yang berisi
aquadest tersebut

Mengamati penyebaran warna biru dari


Methylene blue pada gelas yang berisi
aquadest dengan melakukan pengadukan dan
tanpa pengadukan

Mencatat berapa lama waktu yang diperlukan


2 Methylene blue
dari warna biru
Hasil pengamatan

b. Kristal CuSO4

Kristal CuSO4

Mengisi dua gelas beaker dengan aquadest


masing – masing ± 100 ml

Memasukkan kristal CuSO4 ke dalam satu


gelas beaker yang berisi aquadest tersebut

Mengamati penyebaran warna biru dari


kristal CuSO4pada gelas yang berisi aquadest
dengan melakukan pengadukan dan tanpa
pengadukan

Mencatat berapa lama waktu yang diperlukan


dari warna biru kristal CuSO4

Hasil pengamatan

3
2. Osmosis
Solanum tuberosum

Mengambil tuber dari Solanumtuberosum


dan tusuk dengan menggunakan stinless still
kemudian memotong sepanjang 2 cm (dua
buah potongan )

Membilas potongan kentang dengan aquadest


dan segera mengeringkan dengan kertas tissu
dan menimbangnya (sebagai berat awal)

Merendam potongan kentang ke dalam


larutan NaCl 50% dan aquadest selama 90
menit

Mengeluarkan potongan kentang dari larutan


NaCl dan aquadest lalu keringkan dengan
kertas tissue

Mengukur panjang dan bobot basah irisan


kentang tersebut
4
Hasil pengamatan

F. Hasil Pengamatan
1. Difusi
a. Tabel hasil pengamatan

Perlakuan
No Nama Bahan
Diaduk Tidak diaduk
1 Metylene Blue 11, 20 detik 4 menit 37 detik
2 Kristal CuSO4 42, 05 detik 4 menit 32 detik

b. Gambar Hasil pengamatan


1) Methylene blue

Diaduk Tidak diaduk

2) Kristal CuSO4

5
Diaduk Tidak diaduk

2. Osmosis
a. Tabel hasil pengamatan

Hasil pengamatan
Bahan
P₀ B₀ P₁ B2
NaCl 50 % 2.0 cm 2.3 gr 1.5 cm 1.43 gr
Aquadest 2.0 cm 2.0 gr 2.1 cm 2.20 gr

b. Gambar hasil pengamatan

NaCl 50% Aquades

6
G. Pembahasan
1. Difusi
Di dalam Kristal CuSo4 dan methylene blue terdapat zat terlarut yang di
campurkan ke dalam zat pelarut, maka terjadi perpindahan zat dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah dan zat cair lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan zat padat
dikarenakan zat cair lebih mudah terlarut didalam pelarut dibandingkan dengan zat
padat. Proses ini disebut dengan difusi.
Pada saat terjadinya difusi proses pengadukan CuSo4 dan metylene blue dapat
mempercepat pencampuran antara air dan dua zat tersebut dikarenakan adanya
tekanan pada kedua larutan yang memicu perpindahan zat lebih cepat. Sedangkan
yang tidak diaduk mengalami proses difusi yang lambat karena tidak ada bantuan
tekanan yang diberikan.
2. Osmosis
Osmosis merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Pada saat kentang di rendam
pada larutan NaCl, kentang mengkerut. Hal ini karena air yang berada di dalam
kentang berpindah ke larutan NaCl. Saat itulah terjadi proses hipertonis.
Dan saat kentang di rendam pada larutan aquadest, kentang memanjang dan
bertambah berat. Hal ini karena pada saat kentang direndam, air yang berada di luar
kentang masuk kedalam kentang melalui membran selektif. Saat itulah terjadi proses
hipotonis.

7
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa :
Proses difusi dapat terjadi lebih cepat apabila mengalami pengadukan. Sedangkan
yang tidak diaduk proses difusinya lebih lambat. Dan zat yang lebih cepat berdifusi
adalah zat cair. Sedangkan zat padat akan membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan zat cair.
Proses osmosis yaitu air yang ada di dalam kentang tidak lebih dari 50 % dan tidak
kurang dari 100 %. Hal ini dibuktikan pada saat kentang di rendam di dalam NaCl.
Kentang berubah menjadi ukuran yang lebih kecil sedangkan pada saat di rendam di
dalam Aquades kentang bertambah besar.

I. Jawaban tugas
1. Berikan penjelasan tentang :

8
a. Larutan Hipertonis
b. Larutan Hipotonis
c. Larutan Isotonis
d. Impermeabel
e. Semipermeabel
f. Permeabel
Jawab :
a. Larutan Hipertonis adalah keadaan dimana konsentrasi pelarut lebih besar dari
pada zat terlarut.
b. Larutan Hipotonis adalahkeadaan dimana konsentrasi pelarut lebih kecil dari
pada zat terlarut.
c. Larutan Isotonis adalahkeadaan dimana konsentrasi pelarut sama besar dari
pada zat terlarut.
d. Impermeabel adalah suatu keadaan dimana semua zat yang ada di luar sel
tidak dapat masuk ke dalam sel karena adanya mekanisme penolakan oleh sel.
e. Semipermeabel adalah suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang
hanya dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk sedangkan zat lainnya tidak
dapat masuk. Keadaan inilah yang lazim di temui pada semua jenis sel.
f. Permeabel adalah suatu keadaan dimana segala macam zat yang ada di luar sel
dapat masuk ke dalam sel. Keadaan ini biasa ditemui pada sel – sel yang
membrannya sudah rusak sehingga sel tidak dapat bertahan hidup
2. Dari hasil praktikum, apakah pengadukan bisa mempengaruhi kecepatan difusi ?
Jawab :
Ya, karena pada saat pengadukann terdapat tekanan yang diberikan sehingga
mempercepat proses difusi.
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi
Jawab :
1. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membrane
Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusi
3. Luas suatu area
Semakin besar luas area semakin cepat kecepatan difusinya
9
4. Jarak
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya
5. Suhu
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak lebih cepat.
Maka, semakin pula kecepatan difusinya

Daftar Pustaka

Campbell, Nell A. 2010. Biology. Jilid 8 Edisi 1. Jakarta: Erlangga


Poedjiadi, Anna. dkk. 2005. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Starr, Cecie. dkk. 2012.Biology Today and Tomorrow.United States of
America:Brooks/Cole
Toha, Abdul Hamid A. 2005. Biokimia: Metabolisme molekul. Jakarta: Alfabeta

10

Anda mungkin juga menyukai