Anda di halaman 1dari 5

LKS 2 – Transpor pada Sel

LEMBARAN KERJA SISWA


Transportasi Zat Antar Sel
(2x45 MENIT)

Nama Sekolah : SMA N 2 PAYAKUMBUH


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Program : XI/IPA
Semester : II
Kompetensi dasar : 4.2

Hari / tanggal Pratikum:


I. Tujuan Pratikum
1. Siswa dapat mengamati proses difusi dan osmosis.
2. Siswa dapat menjelaskan proses difusi dan osmosis.
3. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya roses plasmolisis dan deplasmolisis.

II. Teori Dasar


Transportasi zat-zat antarsel dapat terjadi secara:
1. Transportasi pasif/ gerak pasif
Adalah transport zat antar sel yang mengikuti perbedaan kosentrasi, yaitu dari kosentrasi tinggi
ke kosentrasi rendah
a. Difusi, merupakan perpindahan molekul-molekul suatu zat dari zar yang bekosentrasi tinggi ke
zat yang bekosentrasi rendah.
Contohnya:
- penyemprotan pengharum ruangan, lama-kelamaan harumya memenuhi seluruh ruang kamar.
- tetesan tinta didalam air, lama-kelamaan air dalam wadah bewarna tinta.
b. Osmosis, adalah difusi molekul air melalui membrane semipermiabel, atau gerak dari cairan encer
ke cairan yang lebih kental melalui membrane semipermiabel.
- Isotonis, jika kepekatan cairan di luar dan di dalam sel relative sama, kondisi sel tetap.
- hipotonis, jika cairan di luar sel lebih encer dari pada di dalam sel, air akan masuk ke sel,
jika berlangsung lama sel akan mengembung dan akan pecah.
- hipertonis, jika cairan di luar sel lebih pekat daripada didalam sel, air akan keluar dari dalam
sel, yang dapat menyebabkan sel mengerut.

2. Transpor Aktif / gerak aktif


Merupakan keluar-masuknya molekul dan ion yang melawan aliran perbedaan kosetrasi larutan
(gradient kosentrasi) melalui membrane sel ,yang menggunakan energi Adenosin TriPosfat (ATP)
atau melalui bantuan protein kanal atau bantuan protein pembawa.
Contohnya:
- pengangkutan molekul besar seperti glukosa, memerlukan energi yang berasal dari
pemecahan ATP menjadi ADP, fosfat, dan energi. Enegi tersbut digunakan untuk mengikat
glukosa dan fosfat hingga terbentyk senyawa glukosa-fosfat, yang dapat menembus membrane
karena mengandung energi pengaktifan.
-Mekanisme Pompa natrium-kalium, yang dipengaruhi oleh muatan listrik didalam dan di luar sel,
yaitu natrium (Na+), ion Kalium (K+) dan ion klor (Cl-) dengan memompa masuk3 ion K+ dan
memompa keluar 2 ion Na+, yang dibantu oleh protein pembawa.

3. Mekanisme pembentukan vesikula,


a. Eksositosis, merupakan mekanisme transport molekul keluar dari sel dengan cara
membentuk vesikula di dalam sel. Vesikula ini akan melingkupi molekul yang akan dikeluarkan
dan bergerak menuju membrane sel untuk melepaskan molekul keluar dari sel. Contonya,
mekanisme sekresi air susu pada sel-sel kelenjer susu.

Ade Suryani, S.Pd @ SMAN 2 Payakumbuh 1


LKS 2 – Transpor pada Sel

b. Endositosis, merupakan mekanisme masuknya molekul ke dalam sel dengan cara


membrane sel akan membentuk vesikula dengan cara menjulurkan bagian luar membrane
sehingga makromolekul akan terperangkap, setelah itu vesikula akan menelannya hinga masuk
ke dalam sel.
Ada 3 tipe endositosis:
- Pinositosis, endositosis yang calon mangsanya berupa air
- Fagositosis, endositosis yang calon mangsanya bukan berupa air, contohnya benda asing dan
bakteri.
- Endositosis dengan bantuan reseptor. Reseptor adalah struktur khusus dipermukaan
membrane sel yang dapat mengenali molekul yang dapat diikatnya (ligand). Setelah reseptor
mengikat ligand maka akan dibentuk vesikula. Proses selanjutnya mirip dengan pinositosis dan
fagositosis

Kegiatan 1. Difusi dan Osmosis


III. Alat dan Bahan
- Kentang berukuran besar - gelas piala
- Larutan NaCl 10% - gelas beker 100 ml dan 500 ml
- Larutan metilen blue

IV. Cara Kerja


1. Difusi
1. Menyiapkan larutan metilen blue, gelas piala 100 ml dan aquades. Mengisi gelas piala 100 ml
dengan aquades.
2. Teteskan larutan metilen blue ke dalam gelas piala 100 ml yang berisi aquades. Amati
penyebaran warna biru. Catat waktu sampai warna larutan merata.
3. Ulangi percobaan dengan metilen blue diatas, tetapi setelah penetasan larutan segera diaduk.
Catat waktu sampai warna larutan merata.
4. Ulangi percobaan dengan metilen blue diatas, tetapi setelah penetasan larutan segera diaduk.
Catat waktu sampai warna larutan merata.
2. Osmosis
1. Lubangi sebuah buah kentang setipis mungkin sehingga menyerupai cangkir, jangan sampai ada
yang bocor.
2. Masukkan larutan NaCl 10% sebanyak 10 tetes ke dalam kentang. Ukur tinggi larutan NaCl 10%
yang ada dalam kentang dengan menggunakan alat pengukur.
3. Sediakan gelas beker 500 ml, isi gelas beker dengan air (untuk tinggi air hanya separo dari
tinggi kentang).
4. Letakkan kentang yang telah berisi larutan NaCl 10% ke dalam gelas piala yang berisi air (tinggi
air hanya separo tinggi kentang) dan tunggu selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit, ukur tinggi larutan yang ada didalam kentang dengan alat pengukur.

Ade Suryani, S.Pd @ SMAN 2 Payakumbuh 2


LKS 2 – Transpor pada Sel

V. Data Pengamatan
Tabulasi data Hasil Pengamatan
1. Difusi

No. Perlakuan Waktu Homogen

1. Tidak Diaduk

2. Diaduk

2. Osmosis
No. Perlakuan Tinggi Awal Tinggi Akhir

1.

Kegiatan 2. Plasmolisis dan Deplasmolisis


Alat dan Bahan
- Pisau / cutter - Kaca penutup - Rhoeo discolor
- Kaca objek - Mikroskop - Aquades
- Pipet Tetes - Rhoeo discolor - Larutan NaCl 5 %, 10 % , 15%

Cara Kerja
1. Sayat permukaan daun Rhoeo discolor yang bewarna ungu-merah.
2. Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetetsi aquades dan tutup dengan kaca
penutup dan amati dibawah mikroskop.
3. Tetesakan larutan NaCl pada kaca objek dimulai dengan meneteskan larutan NaCl yang
konsentrasinya paling rendah, dan amati dengan mikroskop selama 5 menit terutama saat
terjadinya proses plasmolysis serta sel terutama pada bagian sudut-sudut sel. Amati dengan
mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
4. Ulangi perlakuan nomor 3 pada larutan NaCl 10% dan larutan NaCl 15%.
5. Gantilah larutan NaCl dengan aquades, teteskan aquades pada objek yang diamati dan amati
proses yang terjadi dibawah mikroskop.
6. Gambarlah hasil pengamatan yang sudah diamati dan bandingkan dengan keadaan sel saat
ditetesi aquades, NaCl 5%, 10% dan 15%.
7. Apa yang terjadi? Apakah ada hubungan antara kepekatan larutan dengan perubahan yang
terjadi? Pada kelarutan berapa mulai terjadi plasmolisis? Mengapa terjadi plasamolisis?

Ade Suryani, S.Pd @ SMAN 2 Payakumbuh 3


LKS 2 – Transpor pada Sel

Tabel Data Pengamatan

No. Pengamatan Bentuk Sel


Aquadest NaCl 5%

NaCl 10% NaCl 15%

Setelah ditetesi aquades kembali

Ade Suryani, S.Pd @ SMAN 2 Payakumbuh 4


LKS 2 – Transpor pada Sel

VI. Pertanyaan
1. Jelaskanlah apa yang terjadi pada larutan metilen blue yang segera diaduk pada
pengamatan proses difusi!
2. Tuliskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran molekul zat dalam suatu
pelarut!
3. Jelaskanlah apa yang terjadi pada larutan garam dalam wadah kentang yang
diletakkan dalam gelas piala berisi aquades?
4. Jelaskanlah apa yang terjadi pada sel daun Rhoeo discolor yang telah ditetesi larutan
garam, kemudian ditetesi lagi dengan aquades!
5. Apa kesimpulan anda dari hasil percobaan ini?

Pembahasan Data Pengamatan

Ade Suryani, S.Pd @ SMAN 2 Payakumbuh 5

Anda mungkin juga menyukai