Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja Peserta Didik Nama : ...........

Kl/No :.............
PLASMOLISIS DEPLASMOLISIS
I Tujuan:
1. Dapat mengidentifikasi proses pengangkutan zat melalui membran sel dengan benar.
2. Dapat menganalisis pengaruh konsentrasi larutan terhadap proses pengangkutan zat melalui membran
sel dengan benar.

II Dasar Teori:
Sebuah sel dalam tubuh organisme multiseluler dibungkus oleh sebuah membran, yaitu membran
sel. Selain sebagai pembungkus sel, membran sel juga berperan dalam transpor zat. Membran ini juga
menghalangi gerak ion dan molekul melewati membran. Kondisi tersebut penting untuk menjaga
kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk kegiatan enzim, mengeluarkan sisa – sisa
metabolisme yang bersifat racun, dan memasok ion – ion yang penting dalam kegiatan saraf dan otot.
Organisme multiseluler seperti pada tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai sistem transportasi di
dalam tubuhnya. Transportasi tersebut melibatkan sel atau membran sel. Terdapat dua jenis transpor
melalui membran, yaitu transpor pasif dan aktif. Membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid, protein,
dan karbohidrat. Sifat membran sel adalah semipermeabel yang hanya dilewati oleh beberapa zat saja.
Adanya transpor melalui membran karena adanya gerakan – gerakan yang terjadi pada selaput organel
dalam sel.
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Peristiwa transpor pasif terdiri dari difusi,
difusi terbantu, dan osmosis.
Difusi adalah gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah lain dengan
konsentrasi lebih rendah. Gerakan pada peristiwa difusi disebabkan oleh energi kinetik molekul –
molekul tersebut. Hasil akhir dari peristiwa difusi adalah tercapainya tahap keseimbangan. Kecepatan
difusi melalui membran sel tergantung pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut
partikel – partikel dalam lipid, dan suhu.
Difusi fasilitasi merupakan proses difusi yang berlangsung dengan bantuan protein pembawa
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi fasilitasi sangat tergantung pada suatu mekanisme
transpor dari membran sel. Molekul yang melewati membran secara difusi fasilitasi yaitu molekul-
molekul yang berukuran besar. Contoh peristiwa difusi fasilitasi dapat ditemui pada bakteri Escherichia
coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel (tidak dapat
ditembus) sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan
membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim
permease tersebut akan membuat jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran
sel.Peristiwa difusi fasilitasi juga terdapat pada proses molekul glukosa melewati membran sel.
Osmosis adalah perpindahan molekul dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis) menuju
konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel. Kondisi akhir dari peristiwa osmosis
adalah diperoleh larutan isotonis. Isotonis adalah konsentrasi yang sama untuk dua larutan. Walaupun
hasil akhirnya nanti akan memiliki volume yang berbeda. Contoh peristiwa osmosis tarjadi pada:
1. Proses pemasangan infus pada pasien
2. Penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah oleh rambut akar
3. Pemberian garam pada sayur dan buah sehingga sayur dan buah menjadi lemas atau layu
4. Mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis

III Alat dan Bahan:


1. Mikroskop dan perlengkapannya
2. Pipet
3. Beker glas
4. Kertas saring
5. Daun Rhoeo discolor
6. Larutan garam dengan konsentrasi 15%
7. Silet
IV Cara Kerja:
1. Membuat sayatan lapisan epidermis bawah daun Rhoeo discolor
2. Meletakkan lapisan epidermis di atas kaca obyek dan menetesi air kemudian metutup dengan kaca
penutup
3. Mengamati bentuk sel epidermis dan letak sitoplasmanya kemudian mengambil gambarnya
4. Menetesi preparat lapisan epidermis tersebut dangan larutan garam 15%
5. Mengamati perubahan sitoplasmanya dan mengambil gambar hasilnya
6. Menetesi kembali lapisan tersebut dengan air biasa
7. Mengamati perubahan posisi sitoplasma dan mengambil gambar hasilnya

V Data Hasil Pengamatan:


1. Air biasa 2. Air garam 15% 3. Air biasa

VI Pertanyaan
1. Mengapa sitoplasma setelah diberi air garam berubah bentuknya? Jelaskan!

VII Analisa Data

VII Kesimpilan

Anda mungkin juga menyukai