PENDAHULUAN
Setelah kalian mengetahui bahwa sel merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil dari makhluk hidup, apakah kalian tahu apa yang dilakukan sel untuk menunjang
fungsinya tersebut? Untuk membantu kalian mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh sel
dalam menunjang fungsinya, modul ini akan membahas mengenai bioproses yang terjadi
dalam sel. Dengan mempelajari modul ini kalian akan mengetahui mekanisme dari transpor
membran.
Kompetensi Dasar modul ini adalah menganalisis bioproses pada sel yang meliputi
mekanisme transport membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, dan eksositosis),
dan proses-proses lainnya sebagai hasil aktivitas berbagai organel sel.
Indikator pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian transport membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis,
dan eksositosis)
2. Menganalisis konsep mekanisme transport membran (difusi, osmosis, transport aktif,
endositosis, dan eksositosis)
3. Menjelaskan perbedaan transport membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis,
dan eksositosis)
Materi yang terdapat dalam modul ini adalah mengenai bioproses pada sel yang
meliputi transpor membran (difusi, osmosis, transpor aktif, eksositosis, dan endositosis).
Alokasi pembelajaran yang dibutuhkan untuk menuntaskan kompetensi dasar ini adalah 4x45
menit, dengan syarat pembelajaran bahwa siswa sudah mengetahui dan mempelajari organel
sel dan fungsinya, terutama struktur membran sel.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan
1. Melalui kegiatan diskusi, siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian transpor
membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eskositosis) dengan baik
2. Melalui kegiatan eksperimen, siswa diharapkan dapat menganalisis konsep mekanisme
transpor membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eskositosis) dengan baik
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa diharapkan dapat menjelaskan perbedaan transpor
membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eskositosis) dengan baik
Petunjuk penggunaan modul
1. Advance organizer menyajikan contoh penerapan/manfaat dari materi yang akan
dipelajari,
2. Gambar dan ilustrasi ditampilkan dengan memadukan gambar dan ilustrasi yang
bersesuaian dengan materi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Peta Konsep
Transpor
Membran
Mikromolekul Makromolekul
(untuk molekul (untuk molekul
berukuran kecil) berukuran besar)
Bantuan
Osmosis Difusi Fagositosis Pinositosis
Reseptor
Sederhana Terfasilitasi
1. Transport Pasif
a. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang
terjadi secara spontan ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari
tekanan yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah. Tekanan
difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat tersebut. Artinya,
semakin tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan difusi
zat tersebut.
Difusi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu difusi sederhana dan
difusi terfasilitasi. Difusi sederhana yaitu perpindahan molekul dari
konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah (hipotonis).
Difusi sederhana merupakan alat transporasi hanya untuk gas (O2,
CO2), molekul non-polar, atau molekul polar kecil seperti air, gliserol
atau etanol. Sedangkan difusi terfasilitasi merupakan proses
berpindahnya molekul berupa glukosa, asam amino, dan ion-ion
dengan menggunakan protein carier yang berada pada membran sel, Gambar 1.1
misalnya enzim. Sebagai contoh pada bakteri Escherichia coli yang
Proses difusi, terjadi
diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut perpindahan zat melalui
bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. membran permeable dari
konsentrasi tinggi ke
Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim konsentrasi rendah
dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu
Sumber: Introduction to Plant
protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi Physiology, 2009
laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
b. Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan pelarut melewati
sebuah membran semipermeabel. Masuknya air ini dapat
menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotik. Pada sel
tanaman disebut tekanan turgor.
Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan
pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan
isotonik. Suatu larutan dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi
zat terlarut lebih tinggi dibandingkan zat pelarut. Sedangkan
hipotonik dikarenakan memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil
jka dibandingkan dengan zat pelarut. Larutan isotonik, memiliki
konsentrasi zat terlarut yang sama dengan zat pelarut.
Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel
selalu dari larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga
Gambar 1.2 perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua larutan seimbang
Proses osmosis, terjadi
(isotonik). Misalnya sebuah sel diletakkan di dalam air murni
perpindahan pelarut (hipotonis). Konsentrasi zat terlarut didalam sel lebih besar
melalui membran semi-
permeable dari larutan
(hipertonik) karena adanya garam mineral, asam-asam organik, dan
hipotonik ke larutan berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan demikian, air akan
hipertonik
terus berpindah ke dalam sel sampai konsentrasi larutan di dalam
Sumber: Introduction to Plant
sel dan di luar sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan
Physiology, 2009 yang terbatas untuk menampung cairan yang masuk ke dalam sel.
Pada sel darah merah, kondisi dimana membran plasma pecah
akibat lingkungan sel terlalu hipotonis disebut hemolisis (Gambar
1.3). Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat teratasi karena sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang mampu menahan sel
mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan keadaan ini disebut
turgid. Keadaan sel turgid membuat tanaman kokoh dan tidak layu.
Di alam, air jarang ditemukan dalam keadaan murni, air
selalu mengandung garam-garam dan mineral-mineral tertentu.
Dengan demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal tersebut
berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut pada sitoplasma. Pada
Kegiatan Eksperimen
Langkah kerja:
Eksperimen 1
Memotong kentang dengan ukuran yang sama panjang (3 cm), kemudian dimasukkan dalam
baskom berisi air, tunggu sekitar 15 menit, keluarkan kentang dari air kemudian ukur panjang
kembali.
Eksperimen 3
Disisi lain, anggota kelompok lain menyemprotkan parfum disudut kelas, dan anggota kelompok
lain berada di sudut kelas yang lain.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel
melalui membran semipermeabel yang bergerak
melawan gradien konsentrasi dan memerlukan energi
dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan
yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang
memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai
keseimbangan di dalam sel.
ATP dihasilkan oleh mitokondria melalui
proses respirasi. Selain itu, mekanisme transpor aktif
juga dibantu oleh protein yang terdapat pada
membran sel. Salah satu jenis protein yang terdapat di membran sel Gambar 1.4
tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat Transpor Na+ dan K+ dengan
tertentu yang masuk atau keluar sel. bantuan protein
transmembran α (bersama
Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada ATP) dan β
umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar
Sumber: Becker’s Word of the
sehingga tidak mampu melewati membran sel. Pompa natrium kalium Cell, 2012
3. Endositosis
Endositosis merupakan proses masuknya beberapa partikel
padat atau cair melalui membran sel. Istilah endositosis berasal dari
bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel.
Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan
“memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel,
benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas
membentuk selubung.
Proses makan pada Amoeba adalah contoh mudah untuk
menggambarkan proses endositosis. Endositosis membran sel pada
Amoeba, akan membentuk vakuola (Gambar 1.5). Pada vakuola ini,
tempat makanan dicerna, diserap, dan dikeluarkan sisa-sisa.
4. Eksositosis
Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui
vakuolanya adalah satu contoh eksositosis. Istilah eksositosis berasal
dari bahasa Yunani, exo artinya keluar dan cytos artinya sel. Vakuola
atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan yang sudah
dicerna. Kemudian, bergabung kembali dengan membran sel dan
sisa zat makanan untuk di buang keluar sel.
Jadi, eksositosis adalah
proses mengeluarkan benda dari
dalam sel ke luar sel. Membran yang
menyelubungi sel tersebut akan
bersatu atau berfusi dengan
membran sel. Cara ini adalah salah
satu mekanisme yang digunakan sel-
sel kelenjar untuk menyekresikan
hasil metabolisme.
Misalnya, sel-sel kelenjar di
pankreas yang mengeluarkan enzim
ke saluran pankreas yang bermuara
di usus halus. Sel-sel tersebut
mengeluarkan enzim dari dalam sel
menggunakan mekanisme eksositosis
Gambar 1.7 Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis digunakan
Proses pengeluaran sekret
untuk memindahkan benda-benda yang berukuran besar. Kedua
dapat dilakukan dengan cara proses tersebut, saling menyeimbangkan luas permukaan plasma
eksositosis
membran sehingga volume sel tidak harus menjadi lebih kecil dari
Sumber: Biology: Exploring Life, semula
1994
Setelah mempelajari berbagai macam transpor membran, coba diskusikan bersama temanmu,
mengenai perbedan antara:
Osmosis
Difusi
Transpor
Aktif
Endositosis
Eksositosis
Kajian Diri
1. Sel melakukan transpor zat-zat ke dalam maupun ke luar selnya. Mekanisme transpor tersebut di
antaranya melalui transport pasif (difusi dan osmosis), transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
2. Pada difusi, terjadi perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah.
3. Osmosis adalah proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel.
4. Peristiwa mengerutnya sitoplasma dan terlepas dari dinding sel tumbuhan disebut plasmolisis.
5. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya disebut osmoregulasi.
6. Perpindahan zat pada sel yang melawan gradien konsentrasi dan menggunakan energi disebut
transpor aktif
7. Endositosis berupa masuknya zat atau benda ke dalam sel dengan membentuk pelipatan dan
membentuk seludang (vakuola). Endositosis dapat dibedakan menjadi fagositosis, pinositosis, dan
endositosis dengan bantuan reseptor
8. Eksositosis berupa pengeluaran zat atau benda dari sel menggunakan vakuola. Mekanisme
ekositosis digunakan untuk sekresi hasil metabolism
1. Peristiwa pecahnya membran sel karena lingkungan sel bersifat hipotonis adalah….
2. Perpindahan zat pada sel yang melawan gradien konsentrasi disebut …..
3. Amoeba mendapatkan mangsa dengan cara…
4. Bila sel makhluk hidup direndam dalam larutan hipertonis, maka sel tersebut akan
mengalami…
5. Oksigen merupakan gas yang penting untuk proses oksidasi dalam sel. Masuknya oksigen
ke dalam sel dengan cara….
6. Contoh mekanisme dari eksositosis adalah….
7. Meknanisme transpor aktif digunakan untuk pertukaran….
8. Perbedaan mendasar antara osmosis dan difusi adalah…
9. Difusi terfasilitasi merupakan perpindahan molekul dengan bantuan….
10. jelaskan keadaan umbi setelah dikeluarkan dari cairan gula pekat!
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti kalian sudah
memahami materi mengenai bioproses sel dengan baik. Jika masih dibawah 80 % kalian
harus belajar lebih giat lagi.
1. Hemolisis
2. Transpor aktif
3. Endositosis
4. Plasmolisis
5. Difusi
6. Sekresi hasil metabolisme dari sel kelenjar
7. Molekul berukuran besar seperti protein, ion-ion seperti Na+ dan K+
8. Difusi terjadi pada membran yang memiliki sifat permeable sedangkan osmosis pada
membran bersifat semipermeable
9. Protein carier
10. Setelah dikelurkan dari cairan gula pekat umbi akan kisut, jika ditimbanga beratnya akan
berkurang dan panjangnya akan menyusut jika dibandingkan dengan sebelum
dimasukkan kedalam cairan.
Ferdinand Fictor dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Hardin, Jeff, et. al. 2012. Becker’s World of the Cell 8th edition. USA: Pearson Education
Hopkins, William G., Norman P.A. Huner. 2009. Introduction to Plant Physiology Fourth
Edition. Chennai: John Wiley & Sons, Inc.
Lestari, Endang Sri dan Idun Kistinnah. 2006. Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional