Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RANGKUMAN

Nama: Rifqi Zakwan Fikri


Kelas: XI Biologi 2

BIOPROSES SEL (TRANSPOR MEMBRAN)


A. Bioproses Sel

Bioproses sel adalah suatu proses biologis atau proses kehidupan yang kompleks di dalam
sel. Bioproses sel terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Transpor Membran

a) Transpor Pasif

 Difusi
 Osmosis

b) Transpor Aktif

 Eksositosis
 Endositosis
 Pompa Na-K

2. Sintesis Protein

a) Transkripsi

b) Translasi

3. Reproduksi Sel

a) Amitosis

b) Mitosis

c) Meiosis
B. Transpor Membran

Transpor membran merupakan perpindahan suatu zat ke dalam sel melalui


membran.Transpor membran dapat berupa transpor pasif maupun transpor aktif. Transpor
pasif yaitu perpindahan ion/molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, sehingga
dalam perpindahannya molekul tidak membutuhkan energi. Transpor aktif yaitu perpindahan
ion/molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, sehingga membutuhkan energi
dalam prosesnya.

1. Jenis Transpor Aktif

a) Difusi

Sebagai bagian dari transpor pasif, pergerakan partikel-partikel berupa molekul atau ion
pada difusi terjadi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya
rendah dengan/tanpa melalui membran. Difusi terbagi menjadi 2, yaitu difusi sederhana dan
difusi terbantu

1) Difusi sederhana, terjadi secara spontan dan tidak membutuhkan molekul perantara.
Molekul yang berpindah akan menyebar sampai terjadinya keseimbangan. Contoh difusi
sederhana yaitu: parfum yang disemprotkan akan menyebar ke seluruh ruangan, setetes tinta
akan menyebar di dalam air, pertukaran CO2 dan O2 di paru-paru, dan penyerapan sari-sari
makanan di usus halus. Proses difusi sederhana dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu
zat, ukuran molekul, konsentrasi zat, dan wujud zat.

2) Difusi terbantu, proses difusi yang berlangsung karena adanya protein transpor dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi terbantu biasanya dilakukan oleh molekul
berukuran besar. Contohnya: proses molekul glukosa melewati membran sel; pengangkutan
ion-ion Na+, Ca2+, dan Cl-. Pada difusi terbantu, protein transpor yang memengaruhi proses
difusi dapat berupa protein saluran (protein yang menyediakan jalan bagi air dan ion polar
kecil) dan protein pembawa (protein yang mengangkut ion dari luar ke dalam sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi antara lain:

1) Suhu. Makin tinggi suhu, difusi yang terjadi makin besar

2) Konsentrasi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang berdifusi, makin
besar terjadinya difusi

3) Ukuran molekul. Makin besar ukuran molekul, makin lambat terjadinya difusi
4) Media terjadinya difusi. Difusi di udara lebih mudah daripada difusi di dalam larutan.

5) Luas permukaan. Makin luas permukaan difusi, makin besar terjadinya difusi.

b) Osmosis

Osmosis merupakan perpindahan molekul pelarut (misalnya air) dari larutan dengan
konsentrasi zat pelarut tinggi (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi zat pelarut rendah
(hipertonik) melalui membran semipermeabel sehingga mencapai keseimbangan atau disebut
juga larutan isotonik. Osmosis air dalam membran sel memngalami dua proses, yaitu:

1) Endosmosis

Endosmosis adalah proses masuknya air ke dalam sel karena konsentrasi larutan di dalam
sel lebih tinggi. Jika endosmosis terus berlangsung, maka pada sel hewan akan terjadi lisis
(membran sel akan robek dan pecah), dan pada sel tumbuhan akan mengalami turgid (sel
membengkak tapi bentuknya tetapm dipertahankan karena adanya dinding sel.

2) Eksosmosis

Eksosmosis adalah keluarnya air dari dalam sel karena konsentrasi larutan di luar sel lebih
tinggi. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik air akan terus menerus keluar dari sel
dan sel hewan akan mengkerut (krenasi) karena mengalami dehidrasi, sedangkan pada sel
tumbuhan akan menyebabkan sitoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel
(plasmolisis).

2. Jenis Transpor Aktif

a) Eksositosis

Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel yang melibatkan vesikula.
Vesikula transpor yang terlepas dari badan golgi akan dipindahkan oleh sitoskeleton ke
membran plasma. Pada saat membran plasma dan membran vesikula bertemu, molekul lipid
bilayer menyusun ulang lapisan membran baru, sehingga kedua membran menjadi
bergabung. Selanjutnya, zat-zat dalam vesikula akan keluar dari sel. Proses eksositosis terjadi
pada beberapa sel kelenjar atau sekresi, misalnya sel-sel kelenjar di pankreas yang
mengeluarkan enzim pencernaan ke saluran pankreas dan bermuara di usus halus.

b) Endositosis
Endositosis adalah proses masuknya zat/molekul yang sangat kecil ke dalam sel dengan
membentuk vesikula dari membran plasma. Permukaan membran plasma melekuk ke dalam
sel membentuk sebuah kantong. Setelah kantong tersebut berisi materi/ zat berukuran kecil,
kantong tersebut akan melekuk semakin ke dalam dan membentuk vesikula utuh.
Berdasarkan zat/molekul yang dimasukkan ke dalam sel, endositosis memiliki 3 tipe, yaitu
fagositosis, pinositosis, dan endositosis dengan bantuan reseptor.

1) Fagositosis, merupakan proses endositosis yang memasukkan zat padat ke dalam sel.
Contoh: proses memakan bakteri pada sel darah putih (leukosit).

2) Pinositosis, merupakan proses endositosis yang memasukkan zat cair atau larutan ke dalam
sel. Semua jenis sel hewan dapat melakukan pinositosis

3) Endositosis dengan bantuan reseptor, merupakan proses endositosis di mana molekul yang
diterima atau dimasukkan ke dalam sel bersifat spesifik (khusus). Di dalam lekukan membran
plasma terdapat reseptor protein untuk mengikat zat yang dibutuhkan oleh sel.

c) Pompa Na-K (Natrium-Kalium)

Anda mungkin juga menyukai