Anda di halaman 1dari 5

MEKANISME TRANSPORT PASIF MELALUI MEMBRAN

Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat yang tidak
melewati selaput membran semipermeable dan tidak membutuhkan energi (Darmadi
2012) Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan
zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan

1. DIFUSI
Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik. Energi untuk proses
difusi adalah energi kinetik yang normal ditimbulkan akibat pergerakan suatu bahan. Difusi
yang melewati membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi
fasilitasi.
a. Difusi Sederhana

Difusi adalah perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi
(hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis). Dengan kata lain setiap
zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah konsentrasi
yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. Kecepatan zat berdifusi melalui
membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi, tetapi juga pada besar,
muatan, dan daya larut dalam lemak (lipid). Membran sel kurang permeabel terhadap ion-ion
(Na+, Cl–, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan
yang sama molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel daripada molekul besar.
Molekul-molekul yang bersifat hidrofobik dapat bergerak dengan mudah melalui
membran daripada molekul-molekul hidrofolik. Molekul-molekul yang besar dan ion
dapat bergerak melalui membrane. Difusi sederhana dapat terjadi melalui membran sel
dengan dua cara: (1) melalui celah pada lapisan lipid ganda, jika zat yang berdifusi larut
dalam lipid, dan (2) melalui kanal berair yang menembus beberapa protein transpor yang
besar,
b. Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transport yang merupakan protein integral. .Protein transpor
merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan s sik bagi molekul yang sedang
bergerak. Protein transpor juga merentangkan membrane sel sehingga menyediakan suatu
mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif
karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi. Difusi
terfasilitasi memungkinkan molekul besar untuk dapat melewati membrane. Contoh difusi
terfasilitasi adalah asam amino dan glukosa
faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,

1. ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
2. ketebalan membrane
Semakin tebal membran dan besar luas area serta semakin besarnya jarak antara dua
konsentrasi, menyebabkan semakin lambat kecepatan difusinya.
3. luas suatu area, jarak dan suhu.
besarnya luas dan tingginya suhu mempengaruhi kecepaatan difusi

2. Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel.
Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi,oleh konsentrasi zat
pelarut didalam sel. Jika dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat pelarut didalam sel dan
diluar sel seimbang tidak akan ada aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam
keadaan hipertonisatau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel akan menyebabkan terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis ini dapat dilihat
dengan adanya krenasi ataau penyusutan yang terjadi pada sel hewan.Mekanisme osmosis
yang terjadi pada sel hewan juga dapat dilihat
Jika konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih rendah dari konsentrasi zat pelarut diluar sel
atau sel dalam keadaan hipotonis. Kegiatan osmosis ini dapat dilihat dengan adanya
perpindahan molekul zat pelarut diluar sel yang masuk kedalam sel sehingga menyebabkan
terjadinya hemolisis atau pecahnya membran plasma yang dimiliki sel hewan.
Sumber : id.wikipedia.org, 2019

Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat dari sel tumbuhan .Jika sel
tumbuhan dalam keadaan hipotonis atau molekul zat pelarut didalam sel lebih rendah
daripada di luar sel ,mekanisme osmosis yang terjadi adalah masuknya molekul zat
pelarut dari luar sel tunmbuhan memenuhi sel tumbuhan sehingga terlihat adanya
kenaikan volume dari sel tumbuhan yang dinamakan turgid. Sel tumbuhan tidak pecah
karena adanyadinding sel selulosa untuk menjaga bentuk sel. Jika Sel tumbuhan dalam
keadaan hipertonis atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi
zat pelarut di luar sel akanterlihat terjadinya osmosis dengan keluarnya molekul zat
pelarut didalamsel dan membuat mengekerutnya sel tumbuhan dan
terlepasnyaprotoplasma dari dinding sel, keadaan ini disebut plasmolisis.

Sumber: Wikipedia, 2019


Sumber : Wikipedia, Agustus 2019

Sumber : Hisham id, Agustus 2019


Sumber : Info Pendidikan dan Biologi, Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai