Anda di halaman 1dari 6

Kedudukan Dokter sebagai Bagian dari Sistem Kesehatan Nasional

Dokter adalah figur yang bekerja mengabdikan profesinya menolong yang sakit, tanpa
terpengaruh pertimbangan-pertimbangan agama, bangsa, kedudukan nasional, jenis kelamin,
suku dan politik kepartaian. Profesi dokter adalah profesi yang sangan kental dengan dimensi
kemanusiaan. Itulah sebabnya, seorang dokter, secara alamiah adalah figur nasionalis sekaligus
humanitis.

Revitalisasi Peran Dokter tidak semata-mata hanya berkiprah sebagai sosok profesional,
yang dalam arti sempit hanya menjadi agen pengobatan (agent of treatment) belaka. Untuk saat
ini sosok dokter Indonesia semestinya dapat merevitalisasi perannya, tidak hanya sebagai agent
of treatment namun juga sebagai pelaku pengubah (agent of social change) dan pelaku signifikan
dalam pembangunan (agent of development) untuk menumbuh dan mengembangkan sistem
praktik kedokteran atau sistem-sistem treatment, sekaligus sebagai agent of change, dan agent of
development.

Dokter sebagai seorang profesional cendekia dalam kiprahnya melekat tanggung jawab
sebagai agent of change sekaligus agent of development untuk masyarakat. Dalam istilah yang
berbeda di era kekinian WHO menggambarkan peran dokter sebagai seorang profesional
cendekia yaitu “the five star doctors” ialah dokter-dokter yang tidak hanya memiliki kompetensi
sebagai medical care provider namun juga melekat pada dirinya kompetensi-kompetensi lain
community leader, decision maker, communicator dan sebagai seorang manager.

Seorang dokter harus bisa menjalankan tiga peran sekaligus yaitu berperan sebagai agent
of treatment, agent of change dan agent of development. Sebagai agent of treatment seorang
dokter harus bisa mengamalkan ilmu kedokteran pada derajat yang tinggi yakni konsisten dengan
isi sumpah kedokteran dan selalu melakukan update ilmu kedokteran. Sebagai agent of change,
seorang dokter harus bisa berperan untuk mengubah mindset dalam masyarakat dari masyarakat
tradisional menjadi masyarakat modern, serta seorang dokter harus berperan menjadi agent of
development dengan membuka jalan bagi kesejahteraan rakyat.

Sistem kesehatan nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pada hakikatnya, SKN adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, yg memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap
langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.
Pada tatanan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) terdapat subsistem upaya kesehatan yang
dibagi menjadi dua yaitu upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP).Pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
dilakukan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yg setinggi-tingginya.

Tujuan dari upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
adalah untuk terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai (accessible), terjangkau (affordable),
dan bermutu (quality) untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

UKM adalah setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan
dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, sesrta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

UKM dalam tingkatannya dibagi menjadi tiga yaitu:


1. UKM strata pertama merupakan UKM dengan tingkat paling dasar sehingga
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar dalam penerapan kepada
masyarakat. Dalam UKM strata pertama ini, penyelenggaranya dalah Puskesmas yang
wajib ada di setiap kecamatan. Puskesmas inilah sebagai tempat praktek atau kedudukan
dari dokter umum yang telah melewati masa co-ass. Puskesmas memiliki tiga fungsi
utama yaitu pusat penggerak pembangunan wawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan , dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat
dasar.
Ada enam jenis pelayanan dasar di Puskesmas yaitu promosi kesehatan; kesehatan ibu
dan anak, dan keluarga berencana; perbaikan gizi; kesehatan lingkungan; pemberantasan
penyakit menular; dan pengobatan dasar. Maka dari itu, peranan dokter umum serta
sumber daya manusia lainnya di bidang kesehatan seperti suster atau tenaga kesehatan
masyarakat sangat penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya di tingkat Puskesmas.
Dokter umum juga memiliki hak untuk merujuk pasien kepada Dokter Spesialis yang
dituju.

2. UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Dokter spesialis adalah dokter yang menduduki strata ini. Dokter tersebut sestelah
menempuh jenjang pendidikan Sarjana Kedokteran lalu melanjutkan mengambil keahlian
spesialis di S2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang biasanya menanggungjawabi
UKM strata kedua ini. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ini memiliki dua fungsi yaitu
fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,pengawasan tentang penyelenggaraan dan pembangunan di
wilayah Kabupaten/Kota. Sedangkan, fungsi teknis kesehatan mencakup seperti
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan dalam rangka memenuhi kebutuhan rujukan
Puskesmas.

3. UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan, yaitu dengan mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik yg ditujukan kepada masyarakat.
Biasanya dokter yang menekuni subspesialis sehingga mempelajari yang mendalam lah
yang menekuni bidang ini. Penanggungjawab UKM strata ketiga adalah Dinas
Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan. Dinkes Provinsi dan Depkes mempunyai
dua fungsi, yaitu fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan. Fungsi manajerial
mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan di provinsi atau nasional.
Fungsi teknis kesehatan mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
unggulan, yakni dalam rangka melayanikebutuhan rujukan dari Kabupaten / Kota dan
Provinsi.
UKP adalah setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yg ditujukan terhadap perorangan. Dalam UKP juga termasuk pengobatan
tradisional dan alternative serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika

UKM dalam tingkatannya dibagi menjadi tiga yaitu:

1. UKP strata pertama, adalah UKP tingkat dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan. Penyelenggara
UKP strata pertama adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yang diwujudkan melalui
berbagai bentuk pelayanan profesional, seperti praktik bidan, praktik perawat, dan lain lain.
UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh Puskesmas. Dengan demikian
Puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan, yakni pelayanan kesmas dan pelayanan kesehatan
perorangan.
Pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif yang diselenggarakan secara ilmiah telah
terbukti keamanan dan khasiatnya, serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika termasuk
UKP strata pertama. UKP strata pertama didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti
toko obat dan apotek (dengan kewajiban menyediakan obat esensial generik), laboratorium
klinik, dan optik. Untuk menjamin dan meningkatkan mutu UKP strata pertama perlu.
dilakukan berbagai program kendali mutu, baik yg bersifat prospektif meliputi lisensi,
sertifikasi, dan akreditasi, maupun yg bersifat konkuren ataupun retrospektif seperti gugus
kendali mutu. Untuk masa mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan nasional telah
berkembang, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP strata pertama melalui
Puskesmas. Penyelenggara UKP strata pertama akan diserahkan kepada masyarakat dan
swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali di daerah yg sangat terpencil
masih dipadukan dengan pelayanan Puskesmas.
2. UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik yangg ditujukan kepada perorangan
Penyelenggara UKP strata kedua adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yangg
diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, klinik
spesialis, balai pengobatan penyakit paru-paru (BP4), balai kesehatan mata masyarakat
(BKMM), balai kesehatan jiwa masyarakat (BKJM), rumah sakit kelas C dan B non
pendidikan milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan BUMN), dan rumah sakit swasta.
Berbagai sarana pelayanan tsb disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu
sarana UKP strata pertama dalam bentuk pelayanan rujukan medik Pelayanan rujukan medik
adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit yg dilakukan secara
timbale balik, baik secara vertikal maupun horizontal. Rujukan medik terdiri tiga aspek :
rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan, serta rujukan bahan-bahan pemeriksaan
laboratorium UKP strata kedua juga didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti
apotek, laboratorium klinik, dan optik .Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan berbagai
bentuk program kendali mutu.

3. UKP strata ketiga adalah UKP tingkat unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik yangg ditujukan kepada perorangan
Penyelenggara UKP strata ketiga adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yang
diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis konsultan, praktik dokter gigi spesialis
konsultan, klinik spesialis konsultan, rumah sakitkelas B pendidikan dan kelas A milik
pemerintah (termasukTNI/POLRI dan BUMN), serta rumah sakit khusus dan rumah sakit
swasta. Berbagai sarana pelayanan tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga
membantu sarana UKP strata kedua, UKP strata ketiga juga didukung oleh berbagai
pelayanan penunjang seperti apotek, laboratorium klinik,dan optik.

Untuk menghadapi persaingan global, UKP strata ketiga perlu dilengkapi dengan beberapa
pusat pelayanan unggulan nasional, seperti pusat unggulan jantung nasional, pusat unggulan
kanker nasional, pusat penanggulangan stroke nasional, dan sebagainya.Untuk meningkatkan
mutu perlu dilakukan berbagai bentuk program kendali mutu.
Demikianlah kedudukan dokter dalam sistem kesehatan nasional. Peran dan kedudukan
dokter sangatlah penting dan dibutuhkan di setiap strata baik itu upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)

Anda mungkin juga menyukai