Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Luh Putu Kurnia Indah Sari Ardika

NIM : 1918011021
Rombel : 10
Prodi : Kedokteran
Absen : 21

Analisis Video Tri Hita Karana

Topik bahasan mengenai video yang akan dibahas mengenai pengakuan terhadap
keragaman, kerukunan beragama, dan kasih sayang antar umat beragama. Video pertama
merupakan sebuah video yang sangat menyentuh. Video tersebut yang berjudul “Kolak”
menunjukkan betapa indahnya keberagaman agama. Ada seorang polisi muda yang membeli
minuman kolak dari seorang anak kecil yang berjualan. Anak tersebut yang ingin pulang hampir
tertabrak kendaraan saat berjalan dan polisi muda yang melihat hal tersebut menolongnya dan
memberikannya tumpangan untuk pulang. Di tengah perjalanan, adzan magrib berkumandang.
Anak tersebut meminta izin kepada polisi muda itu meminta air untuk berbuka puasa. Kemudian,
polisi muda tersebut membawanya ke tempat makan untuk berbuka puasa. Di adegan ini
diketahui jika anak tersebut beragama Muslim dan polisi muda itu beragama Nasrani atau
disebut juga Kristen. Bahkan polisi muda tersebut juga menunggui anak tersebut sholat dan
membelikan hadiah mukena untuk Hari Raya Idul Fitri untuk ibu anak tersebut. Hal yang terlihat
dalam video ini begitu menyentuh dan menunjukkan jika toleransi antar umat agama itu sangat
indah.

Dalam video yang kontradiktif dengan nilai-nilai yang ada di video pertama. Video
tersebut menunjukkan bahwa angka, jenis, dan jumlah kejadian kasus intoleransi beragama
sangat beragam di Indonesia. Bahkan intoleransi beragama ini tidak hanya terjadi antara
masyarakat melainkan aparat juga terlibat dalam kasus intoleransi agama. Angka kasus
intoleransi melonjak setiap tahunnya. Kasus intoleransi yang terjadi sangat beragam seperti
pelarangan atau pemaksaan keyakinan, pembatasan pembangunan tempat ibadah, bahkan
pembiaran kekerasan yang terjadi antar umat beragama. Tiap tahunnya kasus yang terjadi
bertambah bahkan jenis intoleransi agama yang terjadi kian beragam. Mulai dari pelanggaran
kebebasan berkeyakinan, intimidasi ancaman dan kekerasan oleh aparat, dan kekerasan
pemaksaan penyegelan rumah ibadah.

Dari kedua video tersebut, menunjukkan adanya ketimpangan dari hal yang kita harapkan
dan sebagian orang lakukan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Masyarakat Indonesia yang
cinta akan kedamaian tentu mengharapkan hal yang terjadi di video pertama banyak terjadi atau
terealisasikan pada kehidupan nyata. Masih ada juga di dunia dan di Indonesia, manusia yang
dapat bertindak toleransi beragama seperti yang di video pertama lakukan. Hal yang terjadi di
video kedua merupakan hal yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai
salah satu contohnya pemaksaan keyakinan ke orang lain yang dapat menimbulkan pertikaian
atau perpecahbelahan yang dapat membahayakan kesatuan NKRI.

Manusia hidup saling berdampingan dan membutuhkan. Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan kita dengan kondisi yang beragam agar mempelajari keberagaman tersebut dan
menyatukan keberagaman yang ada dalam satu tempat untuk menghasilkan kehidupan yang
beragam dan indah. Dengan adanya toleransi antar umat beragama maka pertikaian yang ada
menjadi berkurang bahkan tidak ada. Dengan tidak adanya pertikaian maka korban jiwa juga
tidak ada. Bahkan kita bisa saling mengingatkan antar umat beragama lain. Kemudian muncullah
kedamaian atau kebahagiaan yang terjadi akibat adanya sifat toleransi akan keberagaman agama.
Prinsip toleransi tersebut harus diajarkan untuk kemudian membentuk kesadaran masing-masing
individu untuk menghormati menghargai, mengasihi, dan menyayangi orang lain tanpa
memandang agama yang ia anut.
Daftar Pustaka

https://www.youtube.com/watch?v=YTfOyAzFUpY&t=130s

https://www.youtube.com/watch?v=RtFJSL1o7S0

Anda mungkin juga menyukai