Anda di halaman 1dari 6

Di Indonesia Perilaku intoleransi masih sering terjadi yang melanggaran Hak Asasi

Manusia (HAM) berupa diskriminasi dan rasisme terhadap ras dan etnis tertentu (SARA). yang

dilakukan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Pancasila dan UUD 1945 pada hakikatnya menjadi

dasar dalam perlindungan HAM di negara ini. Pada Sila 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

dan Sila ke 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi landasan penting terkait

upaya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi seluruh warga negara Indonesia. Dan

Sangat jelas di kemukakan pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

menyatakan bahwa salah satu cita- cita negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Tindakan pelanggaran HAM masih banyak terjadi. Ada Banyak kasus diskriminasi dan

rasisme terhadap Agama, Ras dan Etnis tertentu Padahal sudah sangat jelas diatur pada Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 33 (1)

Setiap Orang Berhak Untuk Bebas Dari Penyiksaan, Penghukuman atau perlakuan yang kejam,

tidak manusiawi, merendahkan derajatdan martabat kemanusiaannya. Pemerintah juga Sampai

belum mampu untuk menindak secara tegas setiap kasus diskriminasi dan rasisme yang bergulir

di daerah-daerah Indonesia sepenuhnya.

Contoh Intoleransi yang sering kita jumpai adalah intoleransi agama,Suku dan budaya.

Intoleransi agama ini dapat meliputi dikucilkannya seseorang karena perbedaan agama, Dilarang/

dihalangi untuk melakukan kegiatan keagamaan, merusak fasilitas untuk beribadah, bahkan bom

bunuh diri pun terjadi di tempat ibadah, Imam masjid yang Diteror/ditusuk saat hendak

melakukan subuh hal ini bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28E ayat (1) menyatakan “Setiap

orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah

negara dan meninggalkannya, serta berhak Kembali. Yang artinya sudah sangat jelas bahwa

semua orang berhak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya tanpa ada rasa takut.

Pada UUD 1945 Pasal 28 J ayat 1 “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia

orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”, sehingga,

intoleransi Etnik budaya yang melarang melakukan kegiatan Adat dan istiadat, Mengihina atau

tidak menghormati budaya Suku lain adalah tindakan tidak benar. Intoleransi Ras menghina fisik

orang berbeda ras dan membanding-bandingan dengan bahasa yang tidak Sopan.

Tindakan Intoleransi ini tidak Sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017

tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai acuan legal-formal pertama untuk

mengelola kekayaan budaya di Indonesia. UU Pemajuan Kebudayaan mengakui dan menghargai

keragaman budaya masyarakat Indonesia. Ada lebih dari 700 suku bangsa dan bahasa beserta

adat istiadatnya yang membentuk masyarakat Indonesia yang seharusnya kita sebagai bangsa

yang besar harus saling menghargai dan menjunjung tinggi sikap toleransi dan sangat

disayangkan jika sesama warga NKRI harus saling menyakiti, menghina atau bahkan saling

menjatuhkan satu sama lain.

Faktor yang mempengaruhi Tindakan atau perilaku intoleransi masih sering

terjadi di masyarakat Indonesia yaitu

1. Kurangnya kesadaran masyarakat Tentang Bhineka Tunggal Ika dan Indahnya

Keanekaragaman

2. Perkembangan Era Globalisasi yang menyebabkan mengikisnya nilai-nilai ketimuran, salah

satunya yaitu sikap toleransi


3. Minimnya Sumber Daya Manusia sehingga berdampak pada Masyarakat kelas bawah (low

class) yang akan cenderung ingin melakukan suatu perubahan yang cepat, kritis, tetapi

tidak rasional yang dapat menimbulkan nilai primordialisme.

4. Perkembangan media sosial yang dengan mudah menyebarkan berita HOAX yang memicu

perpecahan hal ini termasuk tantangan bersama untuk memerangi intoleransi.

5. Sifat fanatisme sehingga memicu sikap intoleransi Karena menganngap Diri lebih tinggi,

baik, beragama dan sempurna di banding kelompok lain

6. Adanya ketidakadilan dari pemerintah dalam menangani berbagai masalah atau konflik

yang terjadi, yang terlihat cenderung memihak pada salah satu kelompok dengan alasan

seperti uang, agama, golongan, bahkan kasta.

Dampak negatif intoleransi yang kurangnya pemahaman atas keberagaman, yaitu:

1.Adanya perpecahan bangsa yang terjadi karena konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Terjadinya konflik antar kelompok karena menganggap kebudyaan sendiri lebih baik di

banding kebudayaan orang lain

3. Terjadinya perpecahan dan konflik ras, antar suku, atau agama

4. Terjadinya kemunduran bangsa dan negara, karena pemerintah sulit membangun kebijakan

5. Menghambat pembangunan Negara dan pemerataan sarana dan prasarana

6. Sikap paling benar dan main hakim yang akan menimbulkan pada tindakan kekerasan

7. Rusaknya kerukunan antar sesama.


Contoh Kasus Tindakan Intoleransi yang pernah terjadi Di Indonesia:

1. Diskriminasi Dan Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua Di Surabaya

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus-17 Agustus 2019 di Asrama Mahasiswa Papua,

Surabaya, beberapa oknum aparat kepolisian dan juga TNI terlihat terlibat dalam upaya

diskriminasi dan rasisme yang dilakukan bersama organisasi masyarakat (ormas) dan masyarakat

setempat. Rangkaian kasus itu bermula dari munculnya isu perusakan bendera merah putih yang

ditemukan di depan Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya pada tanggal 16 Agustus 2019. 43

mahasiswa di Asrama Mahasiswa Papua dikepung, dipersekusi, dimaki dengan ucapan rasisme

dan diancam oleh oknum TNI, aparat kepolisian, Satpol PP dan ormas reaksioner, Intimidasi dan

pengepungan ini, terjadi lebih dari 24 jam yang juga disertai dengan ujaran kebencian dan makian

berupa 'monyet' hal ini sudah sangat jelas merupakan tindakan intoleransi dan diskriminasi

terhadap Mahasiwa papua.

2. Sikap Intolernsi Biksu dilarang beribadah di Tangerang

Pada tanggal 7 Februari 2018 terjadi penolakan warga atas rencana kegiatan kebaktian

umat Budha dengan melakukan tebar ikan di lokasi danau bekas galian pasir di Kampung Kebon

Baru, Desa Babat. Masyarakat juga meminta Mulyanto Nurhalim sebagai biksu untuk pindah dari

kampung. Karena warga resah karena melihat biksu melakukan ibadah dengan mengundang

jemaat dari luar, sehingga terjadi sesalah pahaman terhadap warga sekitar yang menganggap biksu

tersebut akan mengajak orang lain untuk masuk agama Budha. Namun, warga ternyata salah

paham setelah mengetahui bahwa oran-oranga yang datang Ke rumah biksu hanya sekadar

memberi makan biksu saja. Kasus ini berujung damai dan diselesaikan secara kekeluargaan tetapi

dari kasus ini dapt kita liahat Ini menunjukan sikap Yang sangat Tidak toleransi dan berfikir

Negatif tanpa terlebih dahulu menyelidiki kebenaran yang ada.


Cara yang dapat di lakukan untuk Menghindari Sikap Intoleransi Sebagai Berikut:

1. Menghargai dan mengakui HAM orang Lain

2. Memiliki jiwa nasionalime yang tinggi

3. Tidak memaksakan kehendak orang lain dalam memilih agamanya

4. Memberikan bantuan pada setiap yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan

5. Saling menhomati akan segala berbedaan yang ada baik itu agama, suju etnis dan RAS

6. Peduli terhadap lingkungan sekitar dan sesame kita

7. Tidak Melanggar norma yang berlakuku di indonesi untuk mencapai tujuan

8. Tidak mencari keuntungan diri sendiri

Sikap ini harusnya di ajarkan kedapa anak sedini mungkin dari dalam keluarga bawa

keberagaman serta perbedaan yang ada dilingkungan sekitar kita mengarjarkan betapa pentingnya

dan bahagianya ketika kita bisa hidup rujum berdampingan dengan sikap toleransi sesame mahluk

ciptann Tuhan Yang Maha Esa. Semoga untuk kedepannya Negara Indonesia Dapat

meminimalisir Sagala Tindakan Intoleransi sehingga Seluru Warga Negeta dapat Hidup bahagia

dan berdampingan
Sumber

Muhammad,F.M dan Sakti, S. O P. 2019. Kajian Diskriminasi Dan Rasisme Terhadap Mahasiswa
Papua Di Surabaya. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Surabaya. Yang di akses melalui https://drive.google.com/file/d/1nLJNsGRUCk-
fLWjwA6b8UiDY5j72UAOD/view?pli=1 diakses pada Rabu 3 mei 2023 pada pukul
21:36

Abiyyu Zikril dkk. 2021. Intoleransi Di Masyarakat. Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
https://repository.upnvj.ac.id/15043/1/ESSAY%20PROSPEKTIV%20KELOMPOK
%201%20(PULAU%20KAKABAN-KELOMPOK%2017).pdf yang diakses pada kami
4 Mei 2023 pada pukul 22:10

https://www.idntimes.com/news/indonesia/linda/5-kejadian-penyerangan-rumah-ibadah-di-
indonesia?page=all yang diakses pada kami 4 Mei 2023 pada pukul 20:25

Anda mungkin juga menyukai