NIM: 08031282328029 Kelas: Kimia Ganjil (A) Mata Kuliah: Kewarganegaraan Nama Dosen: Tyas Fernanda, M.Pd Hari/Tanggal: Rabu, 30 Agustus 2023
1. Tuliskan resume hasil perkuliahan pada hari ini!
Mempelajari kewarganegaraan di masa perkuliahaan sangat penting karena kita harus menjadi masyarakat yang patuh dan taat pada perturan serta menciptakan negara yang berdasarkan Pancasila. Pada hakikatnya Pendidikan kewarganegaran merupakan suatu upaya terencana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan warga negara yang bermoralitas bangsa sebagai dasar untuk plaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara. Terdapat tantangan dan hambatan dalam melaksanakan Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia yaitu; Kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan di kalangan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Keterbatasan sumber daya dan fasilitas pendukung, seperti buku dan media pembelajaran yang memadai. Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga pengajar yang berkualifikasi dan berkompeten di bidang pendidikan kewarganegaraan. Kurangnya koordinasi antar lembaga dan stake holder terkait dalam pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa ialah ikut serta berkontribusi dalam kegiatan voluenteer atau dapat mengikuti kegiatan unsri mengajar untuk menyalurkan tenaga Pendidikan ke daerah plosok. Hal yang harus kita lakukan agar kita tidak menjadi seseorang yang krisis identitas, ialah meningkatkan kesadaran diri dan mengenali jati diri masing masing serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Karena jika kita menjadi sosok krisis identitas di masa yang akan datang kita akan kesusahan dalam menghadapi persaingan untuk mendapatkan pekerjaan, hal tersebut dipengaruhi oleh usia produktif kita yang semakin banyak jumlah penduduknya. 2. Tuliskan makna dan sertakan minimal dengan 3 contoh, terapan mausia Pancasila yang sesuai dengan 45 butir Pancasila! Sila Ke-1: Ketuhanan yang Maha Esa 1. Meyakini dan memeluk satu agama atau keyakinan dari keenam agama yang diakui di Indonesia dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan aturan dan norma agama yang dianut. 2. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya tanpa mengganggu penganut agama lain. 3. Mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai, serta menumbuhkan sikap mau bekerja sama baik terhadap pemeluk agama yang sama maupun pemeluk agama yang berbeda. Sila Ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 1. Memperlakukan orang lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga tidak boleh memperlakukan orang lain dengan sewenang-wenang karena semua manusia memiliki hak asasi yang sama. 2. Mengakui adanya persamaan derajat, kewajiban, dan hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku, ras, jenis kelamin, warna kulit, ataupun agama. 3. Menumbuhkan sikap menghargai dan menghindari perbuatan semena-mena yang bisa merugikan orang lain. Sila Ke-3: Persatuan Indonesia 1. Mampu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu dan kelompok tertentu demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa, serta keselamatan seluruh bangsa Indonesia. 2. Memiliki sikap rela berkorban dan kesanggupan untuk membela negara apabila ada hal-hal yang mengancam keamanan dan kenyamanan bangsa. 3. Mengembangkan sikap persatuan dan kesatuan tanpa membeda- bedakan teman yang berbeda ras, suku, agama, dan lain sebagai sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Sila Ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 1. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan lain sebagainya. 2. Tidak boleh memaksakan pendapat dan kehendak pribadi kepada orang lain apalagi disertai dengan ancaman atau tindakan yang kurang menyenangkan. 3. Selalu mengutamakan pengambilan keputusan dengan cara musyawarah demi terciptanya mufakat atau kesepakatan untuk kepentingan bersama. Sila Ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1. Mengembangkan perilaku yang luhur dan saling menghormati untuk mewujudkan sikap kekeluargaan dan gotong royong. 2. Selalu bersikap adil terhadap sesama dalam memberikan bantuan dan tidak boleh pilih kasih. 3. Menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama agar tercipta hubungan yang baik dan kehidupan yang rukun.