0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang tugas PPMB mengenai intoleransi. Intoleransi didefinisikan sebagai sikap yang bertentangan dengan Pancasila karena tidak menghargai orang lain. Penyebab intoleransi antara lain fanatisme agama, ketidakpercayaan terhadap agama lain, sekularisme, dan perasaan terancam. Bahaya intoleransi meliputi ancaman persatuan bangsa, ketegangan antar golongan, dan hilangnya nilai-nilai kebersama
Dokumen tersebut merangkum tentang tugas PPMB mengenai intoleransi. Intoleransi didefinisikan sebagai sikap yang bertentangan dengan Pancasila karena tidak menghargai orang lain. Penyebab intoleransi antara lain fanatisme agama, ketidakpercayaan terhadap agama lain, sekularisme, dan perasaan terancam. Bahaya intoleransi meliputi ancaman persatuan bangsa, ketegangan antar golongan, dan hilangnya nilai-nilai kebersama
Dokumen tersebut merangkum tentang tugas PPMB mengenai intoleransi. Intoleransi didefinisikan sebagai sikap yang bertentangan dengan Pancasila karena tidak menghargai orang lain. Penyebab intoleransi antara lain fanatisme agama, ketidakpercayaan terhadap agama lain, sekularisme, dan perasaan terancam. Bahaya intoleransi meliputi ancaman persatuan bangsa, ketegangan antar golongan, dan hilangnya nilai-nilai kebersama
Intoleransi merupakan salah satu hal yang bertentangan dengan Pancasila. Prefiks ‘in’ yang berarti tidak atau bukan dan tambahan toleransi yang berarti sikap saling menghargai, menghormati antar individu. Jadi, Intleransi merupakn sikap yang tidak menenggang rasa terhadap orang lain. Intoleransi dapat diwujudkan tidak hanya dalam bentuk pandangan atau pemikiran, tetapi juga tindakan. Intoleransi bersifat merusak dan mengganggu perdamaian, persatuan, serta kesatuan sebagai sesama anak bangsa.
2. Apa saja penyebab Intoleransi ?
- Fanatisme Agama merupakan fenomena manipulasi aspek kepercayaan dalam agama oleh ideologi, tetapi ia bukan iman itu sendiri. Suatu keimanan tidak dapat menjadi fanatik, karena ia merupakan ekspresi “kebutuhan untuk percaya” yang holistik dan telah-utuh pada dirinya. - Ketidakpercayaan Terhadap Agama Dan Etnis Lain. Sikap ini biasanya lebih mengunggulkan agama dan etnis sendiri dan condong menjelekkan dan merendahkan agama dan etnis lainnya. - Sekularisme merupakan pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. - Perasaan Terancam maksudnya dimana suatu golongan merasa terpojokkan dan akhirnya melakukan penyerangan sehingga terjadilah permusuhan. Hal tersebut yang termasuk dalam apa itu Intoleransi - Media Sosial, Internet, Teknologi. Karena adanya kemajuan globalisasi, masyarakat lebih individual dan meninggalkan budaya gotong royong dan lainnya sehingga terjadilah sikap acuh tak acuh antar individu. - 3. Sebutkan beberapa bahaya Intoleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara! a. Adanya sikap yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, seperti sikap yang mengakibatkan adanya permusuhan antar umat beragama karena pelaku melakukan aksi dengan mengatasnamakan agama b. Adanya ketegangan dan ketidaknyamanan oleh suatu golongan yang sedang melakukan aksi menyerang golongan lain karena mengedepankan golongan sendiri c. Hilangnya nilai nilai kebersamaan dan kegotongroyongan yang menjadi ciri khas warga Indonesia karena adanya perkembangan globalisasi saat ini d. Terlalu membeda-bedayakan suatu hal yang menyangkut SARA, padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam perbedaan yang harusnya disatukan bukannya saling membedakan 4. Apa upaya yang bisa saudara lakukan sebagai mahasiswa untuk menangkal dan mencegah berkembangnya sikap Intoleransi di masyarakat? Jelaskan! ➢ Adanya upaya Penegakan Hukum bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sehingga seluruh manusia di negara ini tidak merasa dianaktirikan atau diistimewakan. Sesuai yang ada di UUD 1945 dikatakan bahwa kedudukan raykat Indonesia semua sama tidak mengenal jabatan, kasta, tingkat sosial, dan lain sebagainya, ➢ Pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang artinya Pancasila sebagai pedoman hidup warga negara Indonesia. Seperti sila 2 bahwa manusia sama-sama memiliki hak dan harus di hargai satu sama lainnya, dan sila ke 3 bahwa semua warga negara Indonesia saling menghargai perbedaan dan tidak membeda-bedakan hanya karena Indonesia memiliki banyak perbedaan dalam budaya, ras, agama, dan lain sebagainya.