Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tri Hita Karana

Dosen pengampu:

Prof.Dr. I Made Ardana, M.Pd

Oleh:

Trisnawati L. Maramba Hawu (2364823150)

Ingrid Robo Tadu (2364823123)

Sonya Indriati Taniu (2364823137)

Theresia Wirawati Rima Donalina (2364823101)

PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023
Kesimpulan Menonton Vidio Moderasi 17 Oktober 2023

Vidio 1
Dari video dapat diketahui bahwa radikalisme itu memiliki tujuan dan berkaitan dengan
politik. Dalam video juga di sebutkan bahwa tafsiran-tafsiran agama yang berubah bukan
agamanya. Tafsiran-tafsiran itu mengikuti perkembangan zaman. Kita tidak bisa memaksakan
tafsiran abad pertengahan di pakai pada zaman sekarang, tidak akan bisa karena peradabannya
sudah berbeda dan peradaban sekarang sudah semakin maju. Akar dari radikalisme, terorisme
yaitu tentang persoalan ideologi. Pola penyusupan dari teror radikal ini biasanya mulai masuk
terlebih dahulu di Polri dan TNI. Radikalisme ini juga merupakan politisasi agama dan
ditakutkan jangan sampai Pemilu 2024 ini menjadi the momentum of teror. Cara yang di
lakukan pak Islah Bahrawi ( Direktur Eksklusif Jaringan moderat Indonesia ) melawan
intoleran, radikal, teror yaitu dengan diskusi. Beliau melakukan diskusi ke sekolah, pesantren
di beberapa provinsi dan negara. Beliau juga mengatakan bahwa Indonesia jangan sampai
terpecah belah karena radikalisme dan terorisme.
Vidio 2
Dari video terlihat umat Kristen di Bogor dilarang beribadah dan merayakan Natal.
Hal ini tentu saja tidak seharusnya terjadi, karena melanggar hak asasi manusia dan kebebasan
beragama. perlu diingat bahwa setiap orang memiliki hak untuk beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing, selama tidak merugikan orang lain atau melanggar
hukum yang berlaku. Oleh karena itu, larangan untuk merayakan Natal atau beribadah di
tempat tertentu tidak seharusnya terjadi.
Vidio 3
Dari vidio yang kami tonton diharapkan setiap individu harus cerdas dalam berpikir
dan bertindak. kelompok kami menolak keras intoleran, intimidasi, serta terorisme dalam
negeri ini. Cinta kasih selalu lebih baik ketimbang fanatisme dan intoleransi yang berlebihan
dari suatu agama apa pun. Semua agama mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan yang bisa
kita amalkan tanpa harus berlebihan karena semua yang berlebihan itu tidak baik. Kita harus
moderasi bersikap sewajarnya, atau biasa saja. Dari kejadian ini telah membuka mata kita
bahwa bersikap fanatik terhadap suatu agama itu tidaklah baik yang membuat kita lupa arti
sebuah lingkungan sekeliling, merasa benar sendiri, frontal, dan mudah di cuci otaknya. Kami
juga berpesan buat temen temen jadilah diri sendiri karena kalau kita sudah memiliki jati diri
yang kuat otak kita tidak akan mudah untuk di kuasai.
Vidio 4
Dari vidio tersebut dapat di simpulkan bahwa aksi teror bunuh diri adalah sebuah
kesalahan bukan jihat. Seseorang bisa dengan mudah terpapar paham radikalisme sehingga bisa
melakukan aksi teror. Pada paham ini banyak atau sedikitnya mereka akan tetap melakukan
aksi radikalnya (pengeboman). Cara teroris memprovokasi anak muda untuk menjalankan aksi
bunuh diri yaitu mati syait. Alasan mereka dalam melakukan radikalisme yaitu ketidaksukaan
mereka terhadap penguasa/pemerintah yang tidak memberikan syariat Islam secara
menyeluruh dan pemikiran serta pemahaman tentang jihad dalam arti perang dimana ketika
mereka melakukan hal tersebut akan masuk surga. Ini yang menjadi dasar seseorang melakukan
aksi teroris..
Cara penanggulangan terhadap sikap intoleransi, radikalisme dan terorisme yaitu harus semua
lapisan masyarakat terlibat. Salah satunya melakukan metode penanganan dengan adanya
penegakan supremasi hukum, dimana bila ada aksi terorisme maka pihak TNI dan Polri tentu
tidak tinggal diam tapi menangkap pelaku teror dan memberikan hukuman jerah bagi mereka
agar tidak mengganggu stabilitas NKRI serta juga mengedepankan tindakan persuasif terhadap
paham terorisme, radikalisme agama atau sikap intoleran. Sikap 8ni dilakukan melalui ruang
dan media yaitu lembaga pendidikan, madrasah, pondok pesantren atau workshop, stabilisasi
dialog kerukunan lintas agama untuk menanam pemahaman, memberikan pencerahan dan
pendidikan terhadap masyarakat tentang bahaya paham terorisme, radikalisme agama dan
sikap intoleran.
Vidio 5
Dari video di jelaskan Moderasi beragama merupakan pilar kebangsaan dan keberagaman
di Indonesia. Hal ini tercermin dalam komitmen kebangsaan yang menjunjung keberagaman,
toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan
atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang
ada dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam moderasi
beragama dalam kehidupan berbangsa :
➢ Sikap toleran terhadap sesama dan saling menghargai serta menghormati tradisi dan
budaya lokal masyarakat Indonesia yang tentunya sangat beragam.
➢ Menjaga kebersamaan dengan memiliki sikap 'tenggang rasa', sebuah warisan leluhur
yang mengajarkan kita untuk saling memahami satu sama lain yang berbeda dengan
kita.
➢ Pendidikan kebangsaan yang inklusif menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan
nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Melalui pendidikan, generasi muda diajarkan
untuk saling menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
➢ Contoh kongkret moderasi beragama dalam indikator komitmen kebangsaan bisa
dilihat dalam perayaan hari-hari besar keagamaan, seperti Natal, Idul Fitri, Waisak, dan
Nyepi. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengorganisir dan melibatkan diri
dalam kegiatan lintas agama untuk menunjukkan rasa persatuan dan solidaritas.
➢ 6.Dalam Islam, moderasi beragama diartikan sebagai Islam wasatiyah atau Islam yang
moderat, yaitu Islam yang menjauhi kekerasan, mencintai perdamaian, toleran,
menjaga nilai-nilai yang baik, menerima perubahan dan pembaharuan untuk kebaikan.
➢ 7. Dalam Islam, moderasi beragama diartikan sebagai Islam wasatiyah atau Islam yang
moderat, yaitu Islam yang menjauhi kekerasan, mencintai perdamaian, toleran,
menjaga nilai-nilai yang baik, menerima perubahan dan pembaharuan untuk kebaikan.
Kesimpulan Menonton Vidio Pluralistik 18 Oktober 2023

Vidio 1
Dari video pertama dapat dilihat bahwa harmoni adalah sikap peduli dan menghargai
perbedaan yang ada di sekitar kita. Harmoni itu juga berarti kita harus bersungguh-sungguh
dalam dalam bekerja di lingkungan tempat kerja yang penuh dengan perbedaan agama, suku,
serta ras dan jangan membiarkan perbedaan itu menghambat kita dalam bekerja. Selain itu
ajaran agama dari berbagai macam agama juga mengajarkan tentang kesungguhan dalam
bekerja. Jadi inti dari video pertama adalah harmoni itu tercipta karena kepedulian dan sikap
saling menghargai perbedaan.

Vidio 2
Dari video ini menampilkan kilasan perjalanan hidup Pak B.J Habibie rekam jejak
beliau sangat serasi dan memenuhi dasar CPNS. B.J. Habibie dapat dijadikan sebagai role
model bagi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena selain memiliki prestasi dan kontribusi
yang besar dalam bidang teknologi dan pemerintahan, ia juga dikenal sebagai sosok yang
berakhlak baik dan rendah hati. Dengan demikian, B.J. Habibie dapat dijadikan sebagai role
model bagi CPNS dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan integritas, rendah
hati, menghargai nilai-nilai kekeluargaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, serta terus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang ditekuni.

Vidio 3
Kesimpulan dari video Youtube "Penerapan Core Value ASN Berakhlak Kompeten"
serta kaitannya dengan guru dan Tri Hita Karana adalah bahwa penerapan nilai-nilai inti ASN
yang berakhlak kompeten juga berlaku dalam konteks pendidikan, terutama pada peran guru
dalam mencetak generasi yang berakhlak baik dan berkualitas. Dalam video tersebut,
dijelaskan bahwa ASN, termasuk guru, harus memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan
nilai-nilai seperti integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab. Sebagai pendidik, guru
bertanggung jawab dalam membimbing dan mengajar siswa secara adil, jujur, dan
mengutamakan kepentingan siswa di atas segalanya. Kaitannya dengan konsep Tri Hita
Karana, Tri Hita Karana adalah konsep filsafat Hindup yang mengajarkan tentang
keseimbangan dan harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam. Dalam konteks pendidikan, konsep Tri Hita Karana dapat diterapkan
dengan mengajarkan siswa tentang nilai-nilai moral dan etika, menjaga hubungan yang
harmonis antara guru dan siswa, serta mengapresiasi dan menjaga lingkungan alam sekitar.
Oleh karena itu, para guru yang menerapkan core value ASN berakhlak kompeten juga
akan mendukung dan mempromosikan konsep Tri Hita Karana dalam pendidikan. Mereka akan
mengajarkan siswa tentang nilai-nilai moral, mengembangkan hubungan yang harmonis antara
guru dan siswa, serta mengajak siswa untuk menjaga dan menghormati lingkungan sekitar.
Dengan demikian, melalui penerapan core value ASN berakhlak kompeten, guru dapat
berperan aktif dalam menciptakan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter
siswa yang baik dan seimbang.

Anda mungkin juga menyukai