Anda di halaman 1dari 37

BAB III

MODUL AJAR
USAHA
ENERGI
PESAWAT SEDERHANA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMP
KELAS
VIII
2023/2024
USAHA, ENERGI, PESAWAT SEDERHANA

INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja Kode Modul Ajar : IPA.D.7.3


Nama Penyusun : MGMP IPA Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Tahun Penyusunan : 2023 Fase : D
Jenjang Sekolah : SMP Alokasi Waktu : 15 JP

KOMPETENSI AWAL

1 Menjelaskan konsep usaha.


2 Menghitung besarnya usaha.
3 Menjelaskan konsep energi pada suatu benda.
4 Menghitung besarnya energi pada suatu benda.
5 Mengidentifikasi pesawat sederhana yang ada di rumah.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

▪ Gotong Royong
▪ Bernalar Kritis

SARANA DAN PRASARANA

1 Bahan Ajar 5 LCD


2 LKPD 6 Proyektor
3 Laboratorium IPA 7 Papan Tulis dan Spidol
4 Laptop 8 Lingkungan Sekolah

TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/ tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

MODEL PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Discovery Learning

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 1


KOMPONEN INTI

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep usaha, energi, pesawat sederhana dengan benar.
2. Peserta didik dapat menunjukkan kegiatan yang termasuk usaha dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar.

PEMAHAMAN BERMAKNA

1. Menjelaskan hubungan antara usaha dan energi.


2. Menjelaskan cara energi di konversikan sesuai kebutuhan.
3. Menyajikan informasi sesuai sumber energi terbarukan yang dapat digunakan di
Indonesia.
4. Menjelaskan cara kerja beberapa pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memilih pesawat sederhana yang sesuai dengan permasalahan yang ditemui di sekitar.

PERTANYAAN PEMATIK

1. Bagaimana hubungan antara usaha dan energi?


2. Bagaimana energi dapat di konversikan sesuai kebutuhan?
3. Apakah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan di Indonesia?
4. Bagaimana manusia memanfaatkan pesawat sederhana dalam kehidupan?

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama (3 JP)

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan
kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta
didik.
2. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran.
4. Guru melakukan apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek
mengesankan yang pernah mereka lihat dan menanyakan hal-hal penting yang mereka
ingat dari objek yang menarik.
5. Memotivasi peserta didik dengan menyebutkan manfaat dan tujuan mempelajari materi
tentang usaha.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 2


Kegiatan Inti (90 menit)
1. Stimulation (Pemberian Rangsang)
− Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik melakukan
eksplorasi melalui membaca terkait materi tentang usaha.
− Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada peserta didik.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)
− Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang memiliki kaitan erat dengan bahan pelajaran.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
− Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang relevan tentang usaha.
− Peserta didik dapat menggunakan buku siswa/bahan ajar yang telah dibagikan untuk
mengumpulkan informasi tentang usaha.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
− Peserta didik mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh melalui kajian
pustaka maupun diskusi.
− Peserta didik merangkum semua data yang diperoleh ke dalam lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
− Bersama peserta didik, guru menyebutkan kegiatan yang termasuk usaha dan yang
bukan usaha.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan)
− Peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi pembelajaran pada hari ini
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka lakukan.
2. Peserta didik mengerjakan kuis sebagai hasil evaluasi dan penilaian selama
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Kedua (2 JP)

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan
kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta
didik.
2. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 3


4. Guru melakukan apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek
mengesankan yang pernah mereka lihat dan menanyakan hal-hal penting yang mereka
ingat dari objek yang menarik.
5. Memotivasi peserta didik dengan menyebutkan manfaat dan tujuan mempelajari materi
tentang energi.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Stimulation (Pemberian Rangsang)
− Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik melakukan
eksplorasi melalui membaca terkait materi tentang energi.
− Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada peserta didik.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)
− Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang memiliki kaitan erat dengan bahan pelajaran.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
− Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang relevan tentang energi.
− Peserta didik dapat menggunakan buku siswa/bahan ajar yang telah dibagikan untuk
mengumpulkan informasi tentang energi.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
− Peserta didik mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh melalui kajian
pustaka maupun diskusi.
− Peserta didik merangkum semua data yang diperoleh ke dalam lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
− Bersama peserta didik, guru mendeskripsikan energi kinetik, energi potensial, dan
energi mekanik serta menyebutkan sumber energi terbarukan yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan)
− Peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi pembelajaran pada hari ini
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka lakukan.
2. Peserta didik mengerjakan kuis sebagai hasil evaluasi dan penilaian selama
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 4


Pertemuan Ketiga (3 JP)

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan
kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta
didik.
2. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran.
4. Guru melakukan apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek
mengesankan yang pernah mereka lihat dan menanyakan hal-hal penting yang mereka
ingat dari objek yang menarik.
5. Memotivasi peserta didik dengan menyebutkan manfaat dan tujuan mempelajari materi
tentang pesawat sederhana.
Kegiatan Inti (90 menit)
1. Stimulation (Pemberian Rangsang)
− Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik melakukan
eksplorasi melalui membaca terkait materi tentang pesawat sederhana.
− Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada peserta didik.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)
− Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang memiliki kaitan erat dengan bahan pelajaran.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
− Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang relevan tentang macam-
macam katrol.
− Peserta didik dapat menggunakan buku siswa/bahan ajar yang telah dibagikan untuk
mengumpulkan informasi tentang katrol.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
− Peserta didik mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh melalui kajian
pustaka maupun diskusi.
− Peserta didik merangkum semua data yang diperoleh ke dalam lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
− Bersama peserta didik, guru menyebutkan macam-macam katrol dan fungsinya
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan)
− Peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi pembelajaran pada hari ini
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka lakukan.
2. Peserta didik mengerjakan kuis sebagai hasil evaluasi dan penilaian selama
pembelajaran.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 5


3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Keempat (2 JP)

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan
kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta
didik.
2. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran.
4. Guru melakukan apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek
mengesankan yang pernah mereka lihat dan menanyakan hal-hal penting yang mereka
ingat dari objek yang menarik.
5. Memotivasi peserta didik dengan menyebutkan manfaat dan tujuan mempelajari materi
tentang roda berporos dan bidang miring.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Stimulation (Pemberian Rangsang)
− Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik melakukan
eksplorasi melalui membaca terkait materi tentang roda berporos dan bidang miring.
− Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada peserta didik.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)
− Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang memiliki kaitan erat dengan bahan pelajaran.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
− Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang relevan tentang roda berporos
dan bidang miring.
− Peserta didik dapat menggunakan buku siswa/bahan ajar yang telah dibagikan untuk
mengumpulkan informasi tentang roda berporos dan bidang miring.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
− Peserta didik mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh melalui kajian
pustaka maupun diskusi.
− Peserta didik merangkum semua data yang diperoleh ke dalam lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
− Bersama peserta didik, guru menyebutkan manfaat penggunaan roda berporos dan
bidang miring dalam kehidupan sehari-hari.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan)
− Peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi pembelajaran pada hari ini
dengan memperhatikan hasil verifikasi.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 6


Penutup (10 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka lakukan.
2. Peserta didik mengerjakan kuis sebagai hasil evaluasi dan penilaian selama
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Kelima (3 JP)

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan
kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta
didik.
2. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran.
4. Guru melakukan apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek
mengesankan yang pernah mereka lihat dan menanyakan hal-hal penting yang mereka
ingat dari objek yang menarik.
5. Memotivasi peserta didik dengan menyebutkan manfaat dan tujuan mempelajari materi
tentang pengungkit.
Kegiatan Inti (90 menit)
1. Stimulation (Pemberian Rangsang)
− Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik melakukan
eksplorasi melalui membaca terkait materi tentang pengungkit.
− Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada peserta didik.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)
− Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang memiliki kaitan erat dengan bahan pelajaran.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
− Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang relevan tentang pengungkit.
− Peserta didik dapat menggunakan buku siswa/bahan ajar yang telah dibagikan untuk
mengumpulkan informasi tentang pengungkit.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
− Peserta didik mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh melalui kajian
pustaka maupun diskusi.
− Peserta didik merangkum semua data yang diperoleh ke dalam lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
− Bersama peserta didik, guru menyebutkan jenis-jenis pengungkit dan contoh
peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 7


6. Generalization (Menarik Kesimpulan)
− Peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi pembelajaran pada hari ini
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka lakukan.
2. Peserta didik mengerjakan kuis sebagai hasil evaluasi dan penilaian selama
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Keenam (2 JP)


SUMATIF 3

ASESMEN
1. Formatif : selama proses pembelajaran
2. Sumatif : akhir proses pembelajaran

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan
1 Pengayaan diberikan pada peserta didik yang telah tuntas dengan capaian tinggi agar
mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
2 Pengayaan dapat ditagih atau tidak ditagih, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.

Remedial
1 Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi, sehingga
membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.
2 Peserta didik yang belum tuntas diberikan tugas dalam bentuk pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan, belajar kelompok, belajar tutor sebaya bagi peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan belajar sesuai analisis penilaian.

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK

Refleksi Peserta Didik


1 Kesulitan apa yang kamu temui di pelajaran ini?
2 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4 Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 8


Refleksi Pendidik
1 Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2 Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3 Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4 Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

LAMPIRAN

1 Lembar Kerja Peserta Didik


2 Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
3 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
4 Glosarium
5 Daftar Pustaka

Mengetahui, Singaraja, 1 Juli 2023


Kepala SMP Negeri 6 Singaraja MGMP IPA

Nyoman Sudiana, S.Pd., M.Pd


Pembina Utama Muda/ IVc
NIP.19681123 199202 1 002

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 9


Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Usaha
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana
Kelas : VIII

Dapatkah kamu menentukan manakah aktivitas orang-orang berikut yang tidak


termasuk usaha!

Gambar 1. Berbagai aktivitas keseharian manusia

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 10


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Energi
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana
Kelas : VIII

Air Sebagai Sumber Energi Terbarukan

Pernahkah kamu mendengar tentang energi terbarukan? Dari mana datangnya


sumber energi terbarukan? Benar, energi terbarukan berasal dari sumber daya
alam yang dapat diperbaharui secara alami. Contohnya seperti angin, bahan
tanaman, air, panas bumi, dan sinar matahari.

Kekayaan dan keragaman sumber daya alam di Indonesia dapat mendukung


sumber energi terbarukan, salah satunya sumber daya air. Sumber daya air

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 11


berupa sungai, danau, laut, dan air terjun telah banyak dimanfaatkan oleh
penduduk Indonesia selain untuk memenuhi beragam kebutuhan hidup sehari-
hari. Salah satu pemanfaatan sumber daya air adalah sebagai sumber energi
terbarukan yang kita kenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Penggunaan air sebagai sumber energi terbarukan berdasarkan keluaran daya
listriknya dapat digolongkan menjadi 4 jenis. Pikohidro untuk PLTA dengan daya
5kW, Mikrohidro untuk PLTA dengan daya 5kW - 100kW, Minihidro dengan daya
101kW – 1mW, dan bendungan dengan daya lebih dari 100MW. Mari kita
mengenal lebih jauh tentang bendungan, sebagai PLTA dengan daya keluaran
terbesar.
Bendungan berfungsi untuk membatasi aliran sungai dan menaikkan tinggi air
yang akan digunakan sebagai PLTA. Jadi, aliran air diarahkan untuk
menggerakkan kincir air atau turbin yang dibangun dekat daerah aliran sungai.
Untuk bisa membuat PLTA, dibutuhkan aliran air yang sangat deras. Aliran air
sangat deras yang menggerakkan turbin akan membangkitkan energi listrik
melalui generator. Kemudian, listrik disalurkan ke rumah penduduk dan gedung-
gedung melalui kabel-kabel penghubung.

1. Berdasarkan teks diatas, apa yang kalian ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air!
Jawab :

2. Penggunaan air sebagai sumber energi terbarukan berdasarkan keluaran daya


listriknya dapat digolongkan menjadi 4 jenis. Sebutkan!
Jawab :

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 12


3. Perhatikanlah gambar berikut ini! Dapatkah kamu menentukan benda-benda yang
mana sajakah memiliki energi mekanik!

Gambar 1. Beberapa benda di lingkungan sekitar kita

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 13


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pesawat Sederhana − Katrol
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana
Kelas : VIII

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gerobak Roda Isolasi Alat Pengerek Gunting


Bendera

Crane (Pengangkat
Sekop AC Tangga
Benda Berat)

Alat Penimba Air di Kursi Roda Pembuka Tutup Botol Baterai


Sumur

Pisau Jalan Berkelak-Kelok Gir Stapler

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 14


Kelompokan alat-alat yang termasuk kedalam pesawat sederhana dan sertakan
jenisnya!
Pesawat Sederhana Bukan
No Bidang Roda Pesawat
Tuas Katrol
Miring Berporos Sederhana
1
2
3
4
5

2. Lengkapi keterangan berdasarkan jenis-jenis katrol!


A. Jenis Katrol
..................................

Keuntungan Mekanik
..................................

B. Jenis Katrol
..................................

Keuntungan Mekanik
..................................

C. Jenis Katrol
..................................

Keuntungan Mekanik
..................................

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 15


3 Pada gambar ditunjukkan sebuah katrol yang
digunakan untuk mengangkat beban m = 80 kg
dari sebuah jurang. Jika g=10 m/s2 maka besar
gaya F yang diperlukan untuk menarik beban
tersebut adalah …

4 Beban seberat w dapat diangkat menggunakan


katrol, seperti gambar dibawah dengan gaya
sebesar F=50 N. Jika berat katrol diabaikan
maka besar w adalah …

5 Perhatikan gambar berikut! Jika beban 210 N


maka agar beban dapat terangkat, besar gaya F
minimal adalah …

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 16


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pesawat Sederhana − Roda Berporos & Bidang Miring
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana
Kelas : VIII

1. Buktikanlah bahwa sekrup merupakan bagian dari bidang miring dengan


melakukan eksperimen berikut:
a) Buatlah segitiga siku-siku dari potongan kertas dengan ukuran sisi siku-
sikunya 2 cm dan alas 10 cm. Segitiga siku-siku dapat dipandang sebagai
bidang miring.
b) Lilitkan bidang dari segitiga tadi pada pensil sampai habis dengan posisi
sisi yang berukuran 2 cm berasah vertikal.
c) Perhatikan lilitan yang terbentuk pada pensil, buatlah kesimpulan yang
berkaitan dengan penerapan bidang miring.

Buatlah kesimpulan yang berkaitan dengan penerapan bidang miring!

2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar A Gambar B

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 17


Dari gambar A dan B, manakah yang memberikan gaya paling kecil untuk
memindahkan drum ke dalam truk? Mengapa demikian?

3. Hitunglah keuntungan mekanis dari bidang miring dibawah ini kemudian


bandingkan!

8m
4m

Gambar B
Gambar A

4. Mark menaikan sebuah barang yang beratnya 25 kg ke dalam truk


menggunakan bidang miring. Jika gaya yang dikeluarkan Budi adalah 50 N
maka berapa:
a. Keuntungan mekanis
b. Jika tinggi bidang miring yang digunakan 3 m, berapa panjang lintasan
bidang (s)?

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 18


5. Perhatikan gambar dibawah!

Gambar A Gambar B

Dari gambar A dan B, manakah yang memberikan gaya paling kecil untuk
memindahkan lemari? Mengapa demikian?

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 19


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pesawat Sederhana − Pengungkit
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 6 Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana
Kelas : VIII

1. Isilah keterangan pada gambar bagian-bagian tuas berikut ini!

KETERANGAN :
1.
2.
3.
4.
5.

2. Lengkapi kalimat-kalimat berikut dengan kata-kata yang tepat sesuai jenis tuas
yang ditunjukkan pada gambar!
A

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 20


Gambar diatas merupakan tuas jenis ......... karena letak titik ......... yang berada
di antara titik ......... dan titik ......... Contoh dari tuas jenis ......... adalah .........

Gambar diatas merupakan tuas jenis ......... karena letak titik ......... yang berada
di antara titik ......... dan titik ......... Contoh dari tuas jenis ......... adalah .........

Gambar diatas merupakan tuas jenis ......... karena letak titik ......... yang berada
di antara titik ......... dan titik ......... Contoh dari tuas jenis ......... adalah .........

3. Jeno dan Haru bermain jungkat-jungkit. Berat Jeno 200 N dan Haru 250 N,
jika Haru duduk 2 meter dari titik tumpu tentukan jarak Jeno dari titik tumpu
agar jungkat –jungkit seimbang ...

Haru
Jeno

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 21


4. Kelompokan benda-benda berikut ini ke dalam kelompok tuas berdasarkan
jenisnya!

a. b. c.

d. e. f.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 22


Lampiran 2 : KKTP

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

INTERVAL KRITERIA INTERVENSI

0-40% Belum mencapai Remidi diseluruh bagian

41-64% Belum mencapai ketuntasan Remidi dibagian yang diperlukan

65-85% Sudah mencapai ketuntasan Tidak perlu remidi

86-100% Sudah mencapai ketuntasan Perlu pengayaan

𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐨𝐞𝐡


𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = × 𝟏𝟎𝟎
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 23


Lampiran 3 : Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

USAHA

Apakah kamu pernah melihat orang yang mengangkut hasil perkebunan seperti
kelapa sawit dengan menggunakan gerobak yang memiliki roda? Mengapa orang
tersebut mampu mendorong gerobak beserta muatannya meski nampak muatannya
begitu banyak? Apa yang diberikan/dilakukan orang tersebut terhadap gerobak beroda?
Dapatkah kamu menjelaskan fenomena tersebut?

Memindahkan Benda

Jika orang tersebut mampu memindahkan sawit sejauh 100 meter, sedangkan satu
orang lainnya hanya mampu memindahkan sawit sejauh 50 m. Menurut kamu orang
mana yang akan lebih letih? Manakah orang yang lebih banyak mengeluarkan tenaga?
Mengapa demikian? Yang dilakukan oleh orang yang mengangkut hasil perkebunan
dengan gerobak beroda adalah bentuk usaha. Di dalam sains, usaha adalah upaya untuk
memindahkan suatu benda/beban pada jarak tertentu. Jika dirumuskan adalah sebagai
berikut,

𝑾 = 𝑭 .𝒔

Keterangan :
W = Usaha (Joule)
F = Gaya yang diberikan (Newton)
s = perpindahan benda (m)

Jika kamu mencoba mendorong gerobak yang penuh berisi muatan sawit dengan gerobak
beroda namun gerobak tersebut tidak berpindah posisi sama sekali, apakah kamu telah
melakukan usaha? Mengapa?

Daya

Jika seseorang mendorong gerobak berisi sawit dari tempat mula-mula hingga di
penampungan sejauh 200 meter, maka orang tersebut telah melakukan usaha atau
mengeluarkan tenaga sebesar gaya dorong dikalikan jarak tempuh. Selain besarnya gaya
dan jarak, ada lagi variabel yang perlu diketahui yang berkaitan untuk efektivitas usaha
yang dilakukan. Variabel tersebut adalah waktu. Jika ada dua orang mendorong gerobak
sawit dengan besar gaya dorong dan jarak tempuh yang sama namun waktu yang
diperlukan berbeda, maka kedua orang tersebut memiliki daya yang berbeda. Jika waktu

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 24


yang diperlukan hanya sebentar/singkat maka daya yang dilakukan orang tersebut
semakin besar. Bisa jadi untuk memper singkat waktu, orang tersebut mendorongnya
sambil berlari. Jika waktu yang diperlukan lebih lama maka daya yang dilakukan orang
tersebut semakin kecil. Orang tersebut mendorong gerobak sambil berjalan santai.
Apakah yang dapat kamu temukan dari peristiwa tersebut?
Daya (P) atau dikenal juga dengan laju energi adalah besar total energi yang
dipergunakan dalam setiap detiknya. Secara matematika perumusannya dapat
ditentukan dengan cara membagi besar usaha (W) dengan selang waktunya (t),

𝑾
𝑷=
𝒕

Keterangan :
P = Daya dengan satuan (watt)
W = Energi dengan satuan (Joule)
t = selang waktu yang diperlukan (sekon)

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 25


ENERGI

Saat ikut mendorong gerobak berisi muatan, pada jarak tempuh tertentu kamu akan
merasa keletihan. Tahukah kamu mengapa keletihan itu muncul? Apa yang akan kamu
lakukan agar kamu dapat kembali mendorong gerobak tersebut? Kemudian adakah
upaya yang dapat kamu lakukan agar gerobak yang berisi muatan tersebut dapat sampai
lebih cepat dan kamu tidak mengalami keletihan kembali?

Energi Kinetik

Ketika kamu sedang mendorong gerobak berisi muatan, kamu tentu akan
mengeluarkan tenaga, bukan? Semakin berat beban muatan dan semakin jauh jarak kamu
tempat pindahnya, maka tenaga yang kamu butuhkan akan semakin banyak. Tenaga
inilah yang dalam sains disebut sebagai energi. Energi pada benda yang bergerak dikenal
sebagai energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani yaitu kinetikos yang
artinya bergerak. Jadi, setiap benda yang sedang bergerak memiliki energi kinetik.
Cobalah kamu bayangkan, saat mendorong muatan tersebut kamu berlari kencang dan
semakin kencang lagi. Apakah kamu akan merasakan keletihan? Semakin cepat kamu
berlari mendorong gerobak tersebut, rasa letihnya semakin besar? Mengapa bisa
demikian? Karena benda yang bergerak pasti memiliki kecepatan, maka energi kinetik
akan sebanding dengan kecepatan yang terjadi. Yang perlu diingat adalah, semakin cepat
benda bergerak, energinya akan naik sebanding kuadrat kecepatannya. Secara
matematis, perumusan energi kinetik dapat dituliskan seperti berikut,

𝟏
𝑬𝒌 = 𝒎 𝒗𝟐
𝟐
Keterangan :
Ek = energi kinetik benda (Joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/s2)

Karena benda yang bergerak akan berpindah posisi (s), maka energi kinetik benda
akan sebanding dengan usaha benda tersebut. Keduanya memiliki satuan yang sama
yaitu Joule. Perubahan energi kinetik suatu benda sebanding dengan usaha benda
bergerak yang dalam perumusannya dituliskan sebagai berikut,

𝟏
𝑾 = ∆𝑬𝒌 = 𝒎 (∆𝒗)𝟐
𝟐

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 26


Keterangan :
W = Usaha benda (Joule)
ΔEk = Perubahan energi kinetik (Joule)
m = massa benda (kg)
Δv = v22 − v12

Energi Potensial

Kamu telah mengetahui bahwa benda yang sedang bergerak lurus akan memiliki
energi kinetik. Bagaimana jika benda tersebut bergerak pada ketinggian tertentu, apakah
ada energi lain yang muncul?
Suatu benda yang berada pada ketinggian tertentu akan cenderung jatuh ke bawah
jika tidak ada yang menghalanginya. Apakah yang menyebabkan benda jatuh ke bawah?
Gaya tarik gravitasi bumi yang menyebabkan suatu benda jatuh ke tanah/bawah atau
posisi paling rendah. Pernahkah kamu melihat buah yang jatuh dari pohon? Kamu
melihat ada buah yang masih utuh saat di tanah, namun ada juga yang sudah hancur.
Mengapa demikian? Dapatkah kamu memberikan penjelasannya?
Buah-buah yang jatuh dari pohonnya memiliki energi yang disebut energi potensial.
Energi potensial adalah energi benda akibat dari posisinya maupun bentuk dan
susunannya. Karena itu energi potensial akan bernilai besar jika posisinya semakin tinggi
dari permukaan tanah. Ungkapan matematis energi potensial diungkapkan pada
persamaan berikut ini,

𝑬𝒑 = 𝒎 . 𝒈 . 𝒉
Keterangan :
Ep = energi potensial (Joule)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = ketinggian benda (meter)

Karena energi potensial sebanding dengan jarak perpindahan benda, maka energi
potensial juga sebanding dengan usaha benda tersebut. Secara matematis,

𝑾 = ∆𝑬𝒑 = 𝒎 . 𝒈 . ∆𝒉

Dari persamaan dapat dilihat bahwa usaha sebanding dengan perubahan ketinggian
benda.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 27


Energi Mekanik

Setiap benda yang bergerak di permukaan bumi pada umumnya adalah gabungan dari
energi kinetik dan energi potensial. Gabungan kedua energi tersebut menghasilkan total
energi yang disebut sebagai energi mekanik. Mobil yang sedang bergerak di jalan raya
memiliki energi mekanik. Jika mobil berjalan di jalan yang datar maka energi
potensialnya nol. Namun jika mobil berjalan di jalan menanjak atau lintasan pada
ketinggian tertentu maka mobil tersebut memiliki energi potensial.
Secara matematis energi mekanik dapat dituliskan pada persamaan berikut,

𝑬𝒎 = 𝑬𝒑 + 𝑬𝒌
Keterangan :
Em = Energi mekanik (Joule)
Ep = Energi potensial (Joule)
Ek = Enegi kinetik (Joule)

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 28


PESAWAT SEDERHANA

Pernahkah kamu berpikir mengapa gerobak yang digunakan untuk mengangkut hasil
perkebunan menggunakan roda? Kenapa tangga di rumah dibuat miring sekitar 45°?
Atau pernahkah kamu mengamati mengapa orang-orang di desa menimba air di sumur
menggunakan bantuan tali dan katrol?

Manusia Membutuhkan Pesawat Sederhana

Manusia dicipatakan Tuhan YME dengan akal pikiran yang terbaik dari semua
makhluk hidup di dunia. Manusia dapat memecahkan berbagai persoalan yang tidak
mampu atau rumit untuk diselesaikan. Aktivitas sehari-hari manusia memerlukan
bantuan alat yang memudahkan dalam bekerja dan berkarya. Sebagai contoh saat
membangun rumah, manusia memerlukan tangga untuk menggapai bagian yang tinggi.
Atau untuk mengangkut batu bahan bangunan yang berat dalam menyusun tembok
rumah. Alat-alat bantu sederhana tersebut di dalam sains disebut sebagai pesawat
sederhana. Dapatkah kamu menyebutkan alat bantu lainnya yang sering kamu temukan
di dalam kehidupan sehari-hari?
Secara umum pesawat sederhana adalah peralatan sederhana yang biasa kita
gunakan untuk mempermudah atau membantu manusia dalam melakukan kerja atau
usaha kita sehari hari. Bagaimana pesawat sederhana membantu memper mudah
pekerjaan manusia?
a) Pesawat sederhana dapat meningkatkan besar gaya angkat atau dorong pada suatu
objek.
Contoh: Tuas atau pengungkit.
Pada umumnya Tuas sederhana dapat berupa sebuah batang yang terbuat dari bahan
kayu, bambu, atau besi. Cara kerja tuas yaitu dengan memanfaatkan sebuah penumpu
yang bisa berupa batu atau benda keras lainnya. Satu penumpu dapat diletakkan di
antara dua ujung batang tuas, sehingga alat pengungkit dapat memudahkan
pekerjaaan memindahkan benda.
b) Pesawat Sederhana dapat meningkatkan jarak untuk gaya dapat bekerja.
Contohnya: Bidang miring
Misalkan seorang pekerja ingin memindahkan barang ke dalam mobil angkutan atau
truk, untuk memudahkan pekerjaannya, mereka menggunakan papan bidang miring.
Meskipun ada penambahan jarak peti ke dalam bagian mobil, namun usaha yang
digunakan untuk mengangkat barang ke dalam mobil menjadi lebih kecil.
c) Pesawat Sederhana dapat mengubah arah gaya yang bekerja.
Contohnya: kapak kayu
Ketika seorang tukang membelah sebuah kayu dengan kapak, gaya dari kapak yang
kita ayunkan ke balok kayu bergerak ke bawah, sedangkan balok kayu yang
terpotong, menghasilkan potongan kayu ke kanan dan ke kiri. Contoh lain adalah saat

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 29


kita menimba air di dalam sumur, gaya yang kita berikan pada ember air adalah
mengerek tali katrol ke arah bawah, sedangkan ember air yang berada dalam sumur
naik ke atas.

Macam-macam Pesawat Sederhana

KATROL

Katrol adalah roda yang sekelilingnya diberi tali, biasa dipakai untuk mempermudah
pekerjaan manusia untuk menarik beban. Secara umum, ada tiga macam katrol yaitu
katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

1) Katrol Tetap
Jika kamu perhatikan pada gambar, katrol tetap pada posisinya saat digunakan.
Mengapa? Hal itu dikarenakan poros pada katrol telah dipasang pada suatu tempat
sehingga tidak berpindah tempat. Pada katrol tetap, gaya kuasa yang dikeluarkan
akan bernilai sama dengan berat bebannya. Hal ini yang menyebabkan keuntungan
mekanis katrol tetap bernilai satu. Contoh katrol tetap bisa ditemukan di tiang
bendera dan sumur timba.

Gambar 1. Jenis gaya pada katrol tetap

2) Katrol Bebas
Katrol bebas berkebalikan dengan katrol tetap. Jika kamu perhatikan, poros pada
katrol bebas tidak dipasang pada tempat yang tetap. Katrol akan dapat berpindah
tempat seperti bergerak bebas saat bekerja. Berlawanan dengan katrol tetap, kalau
katrol bebas adalah katrol yang porosnya tidak dipasang di suatu tempat yang tetap,
sehingga katrol dapat berpindah tempat atau bergerak bebas saat digunakan.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 30


Pada katrol bebas, gaya kuasa yang dikeluarkan untuk menarik bebannya bernilai
setengah dari berat bebannya. Maka dari itu, keuntungan mekanis katrol bebas
bernilai 2. Alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan umumnya menggunakan
katrol jenis ini.

Gambar 2. Letak gaya pada katrol bebas

3) Katrol Majemuk
Dapatkah katrol tetap dan katrol bebas digabungkan saat digunakan? Tentu saja
bisa. Gabungan keduanya dinamakan katrol majemuk. Coba kamu perhatikan gambar.
Pada bagian paling atas terdapat katrol tetap dan katrol bebas ada di bawahnya.
Keduanya dihubungkan dengan tali. Keuntungan mekanis katrol majemuk sama
dengan jumlah tali atau jumlah katrol yang digunakan untuk mengangkat benda
tersebut. Katrol majemuk sering dipakai untuk mengangkat benda maupun alat-alat
berat dalam perindustrian.

Gambar 3. Letak gaya pada katrol majemuk

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 31


RODA BERPOROS

Roda merupakan benda yang umum kita jumpai


pada kehidupan sehari-hari. Roda sangat meringankan
pekerjaan manusia. Roda merupakan salah satu jenis
pesawat sederhana yang menggunakan prinsip
menghubungkan roda pada sebuah poros yang dapat
diputar secara bersamaan. Roda dapat memperkecil
gaya yang dibutuhkan untuk menggeser suatu benda Gambar 4. Contoh roda
dengan meminimalkan gaya gesek.
Roda berporos ini diterapkan dalam transportasi darat, gerobak, setir mobil, dan
kapal; serta gerinda. Keuntungan mekanis yang diperoleh dari penggunaan roda akan
memengaruhi kecepatan yang dihasilkan, nilainya adalah:

𝒓𝒓𝒐𝒅𝒂
𝑲𝑴 =
𝒓𝒑𝒐𝒓𝒐𝒔

dengan KM adalah keuntungan mekanis roda, rroda merupakan jari - jari roda dan rporos
merupakan jari-jari poros.

BIDANG MIRING

Bidang miring adalah pesawat sederhana yang berupa papan/bidang yang dibuat
miring. Tujuannya adalah untuk memperkecil usaha saat memindahkan beban yang
berat. Saat memindahkan objek, jarak yang ditempuh menjadi lebih besar, tapi gaya yang
diperlukan menjadi lebih kecil. Semakin landai bidang miring, gaya yang diberikan
semakin kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring, gayanya semakin besar. Prinsip
bidang mirip banyak di manfaatkan di kehidupan kita seperti jalan pegunungan yang
dibuat berkelok-kelok, tangga berputar, pisau, kapak, sekrup, dan sebagainya.
Keuntungan mekanik bidang miring:

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 32


PENGUNGKIT

Pengungkit yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari sebatang benda yang keras
(seperti balok kayu, batang bambu, atau batang logam) yang digunakan untuk
mengangkat atau mencongkel benda. Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan cara
menggandakan gaya kuasa dan mengubah arah gaya. Kamu dapat menemukan contoh
pengungkit berukuran panjang atau besar seperti jungkat jungkit, linggis, sekop, dan
sebagainya. Sementara itu, ada juga contoh pengungkit pada peralatan sehari-hari seperti
gunting, pembuka botol, pemecah biji kenari, tusuk gigi, pinset, dan sebagainya.

Jenis-jenis Pengungkit
a) Pengungkit Jenis 1
Pengungkit jenis 1 posisi titik tumpu berada di tengah-tengah beban dan kuasa.

Gambar 5. Gunting, contoh pengungkit jenis 1

b) Pengungkit Jenis 2
Pengungkit jenis 2 titik beban berada di tengah-tengah antara lengan kuasa dan titi
tumpu.

Gambar 6. Alat pembuka botol, contoh pengungkit jenis 2

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 33


c) Pengungkit Jenis 3
Pengungkit jenis 3, posisi titik kuasa berada di tengah-tengah antara beban dan titik
tumpu.

Gambar 7. Pemotong kuku, contoh pengungkit jenis 3

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 34


GLOSARIUM

Daya : laju energi atau besar total energi yang dipergunakan dalam setiap
detiknya.
Energi Kinetik : energi pada benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu.
Energi Mekanik : gabungan energi kinetik dan energi potensial benda.
Energi Potensial : energi benda akibat dari posisinya maupun bentuk dan susunannya.
Pesawat Sederhana : segala peralatan sederhana yang memudahkan pekerjaan manusia.
Usaha : upaya untuk memindahkan suatu benda/beban pada jarak tertentu.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 35


DAFTAR PUSTAKA

Hardanie, B. D., Victoriani, I., Cece, S., Okky, F. T. M., & Sri, H. L. 2021. Buku Panduan
Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbudristek.

Hardanie, B. D., Victoriani, I., Cece, S., Okky, F. T. M., & Sri, H. L. 2021. Ilmu Pengetahuan
Alam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang dan
Perbukuan, Kemendikbudristek.

Ramadhani, S. P. 2020. Pengelolaan Laboratorium (Panduan Pengajar dan Inovator


Pendidikan). Jawa Barat: Yayasan Yiesa Rich.

MODUL AJAR III − USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA 36

Anda mungkin juga menyukai