Anda di halaman 1dari 7

NAMA : CHOIRUL MAJID

NIM :21110016

1. DIFUSI
A. PENGERTIAN DIFUSI
Dilansir Britannica Encyclopedia, difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan molekul
dimana alirannya berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.

Dalam definisi tersebut, perbedaan konsentrasi pada dua larutan dikenal juga dengan sebutan
gradien konsentrasi. Meski tidak ada perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap dapat
terjadi untuk mencapai kesetimbangan.
Difusi adalah berpindahnya atau mengalirnya suatu zat dalam sebuah pelarut. Zat tersebut akan
berpindah dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian konsentrasi yang lebih rendah. Agar dapat
tercipta proses difusi minimal dibutuhkan sebanyak dua zat yang pada salah satunya memiliki
konsentrasi lebih tinggi atau bisa disebut belum setimbang.

Difusi akan terus beproses dan terjadi sampai seluruh partikelnya tersebar luas dengan rata
atau mampu memperoleh keadaan seimbang, yang di mana molekul tetap berpindah meski
tidak ada perbedaan pada konsentrasinya. Misalnya adalah sejumput gula yang di larutkan
pada cairan teh tawar. Difusi dapat terjadi jika terbentuk sebuah perpindahan lapisan atau layer
molekul diam dari fluida atau solid.
- Jenis Difusi
Difusi ini terbagi dan dibedakan menjadi dua jenis. Umumnya, difusi akan terjadi ketika sel
akan mengambil nutrisi ataupun molekul yang tidak berkutub (hydrophobic). Molekul dapat
secara langsung melakukan proses difusi ke dalam membran plasma yang tercipta dari
phospholipids.
Difusi ini tak membutuhkan energi ataupun Adenosine Tri-Phosphate. Proses difusi ini juga
terjadi secara khusus pada saat sel ingin mengambil nutrisi maupun molekul yang berpolar
hydrophilic dan ion.
Difusi Biasa
Jenis difusi biasa ialah sebuah proses difusi yang terjadi pada saat sel ingin mengambil sebuah
nutrisi, atau terjadi pada partikel maupun molekul tidak berpolar (hydropobhic). Perlu
diketahui, partikel ini dapat secara langsung berdifusi tanpa perlu adanya energi, dan mampu
melewati membran dengan langsung.
Difusi Khusus
Adapun jenis difusi khusus yakin merupakan proses terjadinya pengambilan nutrisi di dalam
sel, atau terjadi di partikel yang memiliki ion/polar (hydrophilic). Hal ini diperlukan protein
yang khusus untuk partikel dapat melewati membran.
Macam-macam difusi
1. Difusi cair : terjadinya perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
2. Difusi Padat : terjadinya perpindahan molekul padatan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
3. Difusi gas : terjadinya perpindahan molekul gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
Uji difusi menggambarkan kinetika transpor obat melalui membran usus. Kedua uji tersebut
digunakan untuk mengevaluasi sistem penghantaran obat yang sedang berkembang yaitu
SNEEDS.
Prinsip
kerja dari sel difusi Franz adalah dengan meletakkan membran semi permeabel diantara
kompartemen donor dan reseptor, kemudian senyawa-senyawa yang masuk ke dalam cairan
reseptor diukur kadarnya menggunakan HPLC (High Performance Liquid Cromatography),
fase gerak metanol:aquabidest (80:20) pH 3,5 dengan asam orthophosphat
Faktor Berpengaruh
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi difusi, antara lain seperti suhu, kelarutan
dalam medium, BM, jarak, area dan juga adanya perbedaan konsentrasi. Berikut adalah faktor
yang memengaruhi difusi:
1. Suhu
Semakin tinggi suhu, maka difusi yang terjadi akan semakin cepat pula.
2. BM
Semakin besar BM maka akan membuat difusi terjadi menjadi semakin lambat
3. Kelarutan dalam medium
Semakin besar kelarutan dalam medium akan membuat difusi terjadi semakin cepat.
4. Perbedaan Konsentrasi
Adanya perbedaan konsentrasi antara dua bagian yang semakin besar, mampu membuat proses
difusi yang terjadi akan semakin besar.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi
Semakin dekat jarak tempat terjadinya difusi maka akan makin cepat proses difusi yang terjadi
pula.
6. Area Tempat berlangsungnya Difusi
Adanya luas area difusi maka akan mampu membuat proses difusi terjadi semakin cepat.

Contoh difusi dalam tubuh manusia yaitu ketika kita menarik napas maka alveolus
mengembang dan oksigen masuk ke paru-paru. Lalu, ketika menghembuskan napas, alveolus
mengempis dan karbon dioksida keluar dari tubuh. Nah, proses ini terjadi disebabkan molekul
bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah.
2. OSMOSIS
Osmosis adalah perpindahan molekul cairan melalui selaput semipermiabel selektif dari anggota
yang semakin encer ke anggota yang semakin pekat. Membran semipermeabel harus mampu
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi mampu dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada anggota dengan konsentrasi pekat menjadi menjadi semakin anggota
dengan konsentrasi yang semakin encer.
Faktor yang mempengaruhi Osmosis :

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang semakin kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan semakin mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap semakin cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Lapang permukaan membran: Kadar resapan menjadi semakin cepat jika lapang permukaan
membran yang diadakan bagi resapan adalah semakin akbar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang
harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu
membran yang tipis adalah semakin cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi semakin cepat
pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Osmosis merupakan difusi cairan melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana cairan
banyakan ke daerah dengan cairan yang semakin sedikit . Osmosis sangat diputuskan oleh
potensial kimia cairan atau potensial cairan , yang menggambarkan kemampuan molekul cairan
bagi mampu melaksanakan difusi. Sejumlah akbar volume cairan akan memiliki kelebihan energi
lepas sama sekali daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi lepas sama
sekali zuatu zat per unit banyak, terutama per berat gram molekul (energi lepas sama sekali mol-1)
dinamakan potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang semakin sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung bagi melakukan usaha dari
daerah yang berpotensi kimia semakin tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia semakin
kecil
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel
endodermis merupakan contoh ronde osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, cairan
melakukan usaha dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut
akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Ronde Osmosis akan
mandek jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul cairan melintas
semakin cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer kebanyakan sangat permeable terhadap
keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding
sel yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga
bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi masa sel darahmerah
diisikan dalam cairan. Sel yang turgid banyak memerankan dalam menegakkantumbuhan yang
tidak berkayu
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju
hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri tekanan tertentu,
osmosis mampu mandek, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Akbarnya tekanan yang
dibutuhkan bagi memberhentikan osmosis dinamakan sebagai osmotic press.Jika dijelaskan
sebagai konseptermodinamika, osmosis mampu dianalogikan sebagai ronde perubahan
entrropi.Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn
solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang
terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent akan mengalir menuju tempat yg
berisi solut banyakan, sehinggatotal entropi kesudahan yang diperoleh akan maksimum.Solvent
akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin,
sedang yangkaya akan semakin kaya". Masa kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum,
ataugradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0
3. REVERSE OSMOSIS

Secara formal, reverse osmosis adalah proses memaksa pelarut dari konsentrasi zat terlarut tinggi
melalui membrane semipermeable kepada daerah konsentrasi terlarut rendah dengan menerapkan
tekanan yang melebihi tekanan osmotic.
Bagaimana Cara Kerja Sistem Reverse Osmosis? Sistem reverse osmosis menghilangkan sedimen
dan klorin dari air dengan prefilter sebelum melalui membran semipermeable untuk
menghilangkan padatan terlarut. Setelah air keluar dari membran RO, air melewati postfilter untuk
memproses air minum sebelum masuk ke keran khusus
Kelebihan filter air RO yang pertama adalah sangat efektif dalam menyaring mikroorganisme atau
bakteri dan juga kontaminan lain yang terkandung di dalam air. Ukuran pori-pori membran sistem
air RO juga sangat kecil, yaitu mencapai 0.0001 mikron
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari sebuah daerah konsentrasi
terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah terlarut rendah dengan menggunakan
sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah
mendorong sebuah larutan melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan
membiarkan pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.

Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, suatu
proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring.
Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau
instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.

4. DISOLUSI
Disolusi merupakan suatu proses perpindahan molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan
suatu media (cairan tubuh), pada saat obat melarut partikel-partikel padat memisah dari molekul
demi molekul yang akan bercampur dengan cairan dan tampak menjadi bagian dari cairan tersebut.
Proses disolusi terjadi ketika molekul obat dibebaskan dari fase padat (bentuk sediaan) dan akan
masuk ke dalam fase larutan (cairan tubuh), secara fisikokimia disolusi merupakan proses zat
padat memasuki fasa pelarut melewati proses multi langkah yang melibatkan berbagai reaksi
heterogen antara fasa solut-solut (zat terlarut-zat terlarut) dan fasa pelarut pada antarmuka solut
dan pelarut (Susanti, 2019)
Atau lebih mudah nya di terang kan dengan bahasa yang lebih sederhana adalah pemecahan obat
dari bentuk padat menjadi granul granul yang lebih kecil kemudian menjadi lartutan yang lebih
kecil lagi sehingga mudah untuk di serap oleh tubuh.
Faktor factor yang mempengaruhi disolusi
Kecepatan pengadukan
Suhu medium
PH medium
Viskositas / kekentalan
Sifat fisika dan kimia bahan aktif
Faktor lain nya yaitu:
Ukuran partikel
Kelarutan
Tegangan permukaan antara bahan obat dengan medium disolusi

Faktor faktor formulasi:


 Bahan pengisi
 Pengikat
 Penghancur
 Ukuran granul
 Bahan lubrikan
 Bahan pembasah
Daftar pustaka

https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=170684
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/20828/pdf
https://www.pom.go.id/pppomn/berita/pelatihan-internal-bidang-kimia-obat-nappza-tahun-
2019-:-pengujian-disolusi

Susanti, I. (2019). Pengaruh Medium Disolusi dan Upaya Peningkatan Metformin. Farmaka,
17(1), 97–106.

Anda mungkin juga menyukai