DISUSUN
FAKULTAS FARMASI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelasaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya Penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumil akhir kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah farmasetika yaitu,
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASETIKA I.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
Penulis mengharapkan kritik serta saran dari ibu selaku dosen farmasetika, agar
laporan ini nanti nya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
A. RESEP DAN COPY RESEP
1. Tujuan
Mengetahui pembuatan Resep dan Copy Resep
Mengetahuigolongan-golongan obat
Mengetahui obat- obat wajid yang harus ada di apotik
Mengetahui informasi atau pemerian obat
2. Alat dan Bahan
Etiket biru dan putih
Obat obatan
3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pempuatan resep dan copy resep dengan
menggunakan obat obatan yang telah di sediakan. Resep adalah permintaan
tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker, baik dalam bentuk paper
maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat untuk pasien
sesuai peraturan yang berlaku (PERMENKES No.35 Tahun 2014). Tidak jarang
di jumpai pada beberapa kasus dimna resep obat tidak memenuhi
kelengkapannya. Oleh karena itu, di perlukan persyaratan pengkajian resep yang
bertujuan untuk mencegahterjadinya kelalaian pencantuman informasi, penulisan
resep yang baik dan penulisan resep yang tepat.
Pada praktikum ini juga di lakukan pembuatan persalinan resep dan dan
pembuatan Etiket. Salinan resep adalan salinan yang di buat oleh apoteker, bukan
hasil fotocopy. Pada Copy resep selain memuat semua keterangan yang termuat
di dalam resep asli, harus memuat pula: nama dan alamat apotek, nama dan
nomor SIPA, apoteker pengelola apotek, tanda tangan atau paraf apoteker
pengelola apotek,nomor resep dan tanggal pembuatan dan juga tanda “det”[detur]
(sudah di berikan) atau tanda “nedet” [ne detur] untuk obat yang belum diberikan
dan keterangan lain yang perlu sesuai ketentuan yang sudah di tetapkan. Salinan
resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter, penuilis resep, pasien, petugas
kesehatan, dan petugas yang sesuai berwewenang menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Etiket adalah kertas atau label yang berisi keterangan tentang pengonsumsian
obat dalam satu hari. Ada dua jenis etiket yaitu, etiket obat dalam (warna putih)
dan etiket obat luar (warna biru).
a. Resep
b. CopyResep
c. Etiket
d. Obat wajib apotek (DOWA)
METHLYLPREDNISOLONE 4 mg
CHLORAMPHENICOL 5 gram
Pada resep yang kami kerjakan obat wajid apotek hanya ada dua saja,
dan selain dua itu bukanlah obat wajib apotek.
e. Golongan obat
Obat keras
Obat keras ditandai dengan
lingkaran merah dengan garis
tepi berwarna hitam dan huruf
K di tengah yang menyentuh
garis tepi. Obat ini hanya bisa di dapatkan dengan resep dokter.
.
MEFENAMIC ACID
Pemerian : Serbuk putih, atau hampir putih
Sinonim : Acide metenamique, Acido mefenamico, Acidum
mefenamicam
Bentuk : Tablet
Suhu : 37 - 25
Indikator : AnalgetikFarfisen
Pemerian : Tablet atau kaplet
Penyimpanan : Dibawah 30º, tempat kering, terhindar dari
cahaya
Penggunaan : Oral
Khasiat : Meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi
METTHYLPREDNISOLONE
Pemerian :Putih atau hamper putih, serbuk Kristal
Penyimpanan :Disimpan di tempat sejuk dan kering,
Terlindung dari cahaya
Penggunaan :Oral
Khasiat :Meredakan peradangan
METAMIZOLR SODIUM
PEMERIAN : Serbuk hablur, Sangat halus
Sinonim : Metampiron
Bentuk : Tablet , kaplet , injeksi
Suhu : -+ 30
Indikator : Analgetik , Amara
TETAGAM
Pemerian : Vaksin injeksi
Sinonim : Tetanus imunnologlobilun
Bentuk : Cair injeksi
Suhu : 2-8
indikator : Vaksin analgetik
CHLORAMPHENICOL
Pemerian : Serbuk hablur halus
Sinonim : Chlomycetin plamit
Bentuk : tetes salep mata
Suhu : -+ 25
Indikator : infeksi bakteri
B. CARA MENGHITUNG DOSIS OBAT
1. Tujuan
Menghitung dosis yang di perlukan untuk sediaan padat tablet, dan kaplet
Mengetahui perhitungan dosis maksimum dan dosis lazim
Mengetahui macam-macam dosis
2. Tinjauan pustaka
bentuk sediaan obat rbsi obat lebih cepat dibanding dalam bentuk
tablet tidak cocok untuk obat yang mempunyai rasa tidak
menyenangkan,dirusak dilambung, iritatif, dan mempunyai dosis
terapi yang rendah.
Sifat pulvis adspersorius:
Selain bahan obat, mengandung juga bahan
profilaksi atau pelicin bentuk luka terbuka sediaan harus
steril. Sebagai pelumas harus bebas dari organisme patogen
Sifat :
-Obat dapat kontak lama dengan kulit
-Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah ( Sub akut atau
kronik )
-Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawa
-Tidak bisa digunakan untuk kulit yang berambut dan dermatosa
yang eksudatif
-Untuk sesi akut dapat meninggalkan kerak vesikula
h. Solution
Sifat:
-Tidak dapat diberikan untuk obat-obat yang tidak stabil dalam bentuk
larutan.
-Bagi obat yang rasanya pahit dan baunya tidak enak dapat ditambah
pemanis dan perasa.
i. Sirup
Sirup digunakan untuk:
air.
Sifat:
-Homogen
Sirup kering:
Sifat:
c. Suspensi
Sifat:
-Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari
solution
d. .Elixira
Sifat:
f. Gargarisma
g. Guttae
Sediaan cair yang penggunaannya penetesan
a.Tetes Oral
Sifat:
b.Tetes Mata
-Harus steril dan jernih
c. Tetes Telinga
e. Tetes Hidung
h. Lotion
Sifat:
a. Lobalasi
b. Spray
c. Injeksi
Sifat
3.Pembahasan
Pengertian dosis
Dosis obat adalah sejumlah obat yang memberikan efek terapi pada
penderita dewasa, yang di sebut juga dosis lazim atau dosis medicinalis
atau dosis terapi
Umur
Berat badan
Pct :250 mg
Stdd
Paracetamol ⁕ Theopilin
1 hari pakai = 3 x 100 mg
300mg
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari cara
menghitung dosis obat dalam bentuk sediaan pulveres.
2. Tinjauan Pustaka
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk
serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih mudah terdispersi daripada bentuk
sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil). Anak-anak dan orang dewasa
yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam
bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
(Syamsuni 2006)
Keuntungan sediaan serbuk:
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada sediaan yang di
Padatkan.
2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
3.Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan
dalam sediaan serbuk
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat di buat dalam
bentuk serbuk
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk
6. Dokter lebih leluas dalam memilih dosis yang sesuai dengan penderita.
Syarat-syarat serbuk
Kering
Halus
Homogen
Memenuhi uji keseragaman bobogt (seragam dalam bobot) atau
keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang
berlaku untuk serbuk terbagi atau pulveres yang mengandung obat keras,
narkotika, dan psikotropika.
R/ Theopilin :150 mg
Pct :250 mg
Stdd
Etiket
2. Tinjaun Pustaka
Kapsul adalah sedian padat yang terbungkus dalam satuan bentuk cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang terbuat dari galatin, tetapi dapat juga di buat
dari pati, atau bahan lainnya yang sesuai. Ukuran cangkang keras bervariasi dari
ukuran paling kecil (5) sampai (000).
Macam-macam kapsul
o Kapsul keras
o Kapsul lunak
3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita menggunakan resep yang sama pada saat
praktikum pembuatan pulveres
R/ Theopilin :150 mg
Pct :250 mg
Stdd
Prosedur:
Siapkan mortir dan stemper
Kemudian ambil seluruh bahan
Gerus 5 tablet pct dan 7,5 theopilin hingga halus dan homogen
Kemudian masukkan ke dalam kapsul sesuai dengan sediaan yang di
minta
Kemudian masukkan ke dalam plastik klip
Beri kan Etiket
PEMBUATAN BEDAK TABUR (PULVIS ADSPERSORIUS)
1. Tujuan
APOTIK BINA HUSADA Praktikan mampu
Jl.kenangan no 09 mengetahui tujuan, manfaat, serta
Telp:098587 kegunaan pembuatan serbuk tabur
SIA:77/SIA/DPMPTSPVII/2019 (bedak)
APA: Praktikan bisa
NO: 01 tgl:22 januari 2022 mengetahui alat maupun bahan apa
Nama : Nisa (10 tahun) saja yang akan di gunakan dalam
3 X Sehari 1 kapsul pembuatan bedak tabor
Sesudah makan Praktikan mampu
membaca resep serbuk tabor
Praktikan dapat
menghitung bahan yang digunakan
Praktikan mampu dan bisa mengetahui langkah-langkah atau cara kerja
pembuatan bedak tabuk
2. Tinjauan pustaka
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus, untuk memudahkan
penggunaan pada kulit. Umumnya harus melewati ayakan 100 mesh agar tidak
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka (1 mesh = dalam setiap panjang 1
inchi ada 100 lubang). Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal di
ayakan di haluskan lagi sampai seluruhnya terayak. Setelah semua serbuk
terayak, di campur dan di aduk lagi. Jangan digunakan serbuk sebelum tercampur
homogen seluruh nya.
Serbuk tabur harus dari butiran kasar yang di masukkan untuk obat luar. Talk,
kaolin dan bahan mineral lain yang diginakan untuk serbuk tabur harus bebas dari
bakteri Clostridium tetani dan Welchii dan Bacillus anthracis. Cara sterilisasi
serbuk tadi ialah dengan pemanasan kering pada suhu 150ºC selama 1 jam.
Serbuk tabur tidak boleh di gunakan untuk luka terbuka.
Zinci Oxidum berupa serbuk amorf, sangat halus, putih, atau putih
kekuningan tidak berbau, lambat laun dapat menyerap CO2 dan
kelebaban dari udara membentuk ZnCO3, yang mengumpal. Sehingga
untuk memisahkannya ZnO dari ZnCO3 harus diayak dengan
pengayak nomor 60, bagian yang lolos dari ayakan yang ditimbang,
bagian yang tidak lolos ZnCO3, dibuang. Kelarutan tidak larut dalam
air dan dalam etanol, larut dalam asam encer. Oxydum zincicum sebagai
komponen bedak bekerja menyerap air, sehingga memberi efek
mendinginkan. Khasiat sebagai antiseptic ekstern dan menjaga
kelembaban kulit.
2. Talcum (Talcum venetum, Talk)
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang
mengandung sedikit aluminium silikat. Pemberian serbuk hablur
sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada
kulit dan bebas dari butiran. Kegunaan sebagai pembawa dalam
bedak tabur. Komponen talcum mempunyai daya lekat dan daya slip
yang cukup besar.
3. Calamine
Kalamin, juga dikenal sebagai losion kalamin, adalah sebuah obat
yang dipakai untuk mengobati gatal yang rentan. Ini meliputi terbakar
sinar matahari, gigitan serangga, keracunan ivy, keracunan oak, atau
kondisi kulit yang rentan. Obat tersebut juga dapat mengobati iritasi kulit
4. Asam salisilat
Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang
dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang
digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam
salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Disamping itu digunakan
pula garam salisilat
3. Pembahasan
R/ Asam salisilat = 3%
Zinc oxside = 12%
Calamin = 10%
Talcum ad =15
Mf bedak tabur
Table Perhitungan
Asam salisilat 3% x 15 = 0,450
Zinc Oxide 12% x 15 = 1,800
Calamin 10% x 15 = 1,500
Talcum 1500 - ( 0,450 + 1,800 + 1,500) =11,250
Prosedur :
Dalam praktikum ini kita membuat bedak tabur, pada resep ini kita
siapkan alat dan bahan sesuai pesanan. Bahan-bahan yang di gunakan di
timbang menggunakan neraca analitik. Bahan yang akan di timbang, yaitu:
Asam salisilat 0,450 g, zinc oxide 1,800 g, calamine 1,500 g, dan talcum
11,250 g. sebelum ZnO ditimbang, ZnO diayak terlebih dahulu agar menjadi
halus menggunakan ayakan yang bernomor 44.
Setelah semua bahan di timbang, masukkan asam salisilat sebagai
bahan aktif yang bekerja sebagai anti fungi (anti jamur) kedalam lumping
dengan di beri perlakuan khusus yaitu di teteskan alkohol 70% sebanyak 4
tetes. Ini di lakukan dengan tujuan agar asam salisilat yang sebelumnya
berbentuk Kristal-kristal tercampur hingga homogen.
Kemudian ditambahkan Zinc oxide sebagai anti septik local (anti
bakteri pada bagian tertentu) kedalam lumping lalu gerus hingga homogen.
Kemudian , kemudian tambahkan Calamin sebagai obat untuk mengobati
gatal yang rentan seperti, terbakar sinar matahari, gigitan serangga, keracunan
ivy (sinar ultraviolet), keracunan oak, atau kondisi kulit yang rentan
(mengobati iritasi kulit). Kemudian tambahkan Talkum sebagai zat tambahan
sebanyak 11,450 g. Setelah semua bahan tercampur hingga homogen, ayak
sedian yang sudah di buat kemudian masukkan kedalam wadah.
Wadah yang berisi bedak tabur tersebut di tutup dengan rapat dan di
beri Etiket biru sebagai tanda bedak tabur tersebut untuk pemakaian luar.
Resep ini di tujukan untuk penyakit kulit seperti iritasi kulit.
E. PEMBUATAN SALEP
1. Tujuan
Praktikan dapat membuat sedian salep seperti unguenta, krim, dan pasta dengan
baik sesuai dengan prinsip kerja
Praktikum dapat mengetahui fungsi dari masing masing sedian, efek samping dan
mampu memberikan informasi terhadap pasien
2. Tinjauan pustaka
Definisi salep
Menurut FI edisi III
Salep adalah sedian setengah padat yang mudah di oleskan dan di gunakan sebagai
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen kedalam dasar salep
yang cocok.
Menurut FI edisi IV
Salep adalah sedian setengah padat yang di tujukan untuk pemakaian topical kulit
atau selaput lendir, salep tidak boleh berbau tengik kecuali dinyatakan laian, kadar
bahan obat dalam salep mengandung obat keras narkotika adalah 10%
3. Pembahasan
Salep Whitefield
Tiap 10 gram mengandung:
R/ Acidum Salicylicum 500 mg
Vaselin flavum hingga 10 gram
Sulfur 400m mg
F. PEMBUATAN SOLUTION
G.
I. Tujuan
Untuk mengetahui cara untuk membuat dosis solution daan tau kegunaan dan
pembuatan sedian solution
1. Lotio adalah obat cair yang digunakan untuk obat luar dengan cara
dioleskan.
2. Solutio adalah larutan yang mengandung satu jenis zat terlarut. Solutio dapat
berupa obat dalam maupun obat luar. Contoh : Rivanol solutio, Etanol 70%, Betadine
solutio.
3. Mixtura : adalah larutan yang mengandung lebih dari satu jenis zat terlarut.
Mixtura dapat berupa obat dalam maupun obat luar contoh : OBH, Benadryl sirup dan
Kalpanax (obat luar).
4. Potio ( obat minum ) adalah sediaan obat cair yang digunakan secara oral bentuk
dapat berupa emulsi, solutio, mixtura, suspensi, sirup dan elixir.
Dalam membuat larutan kita harus memperhatikan sifat dari bahan- bahannya
apakah larut dalam air, alkohol, sirup atau pelarut yang tersedia dalam komposisi
resepnya. Untuk mengetahui berapa banyak pelarut yang dipergunakan dapat dilihat
pada monografi masing- masing zat yang terdapat dalam buku standar (Farmakope
Indonesia, Extra Pharmacopeae Martindal, Merck Index).
Melarutkan bahan obat dapat dilakukan dalam erlenmeyer, mortir atau dalam
beaker gelas dengan bantuan batang pengaduk tergantung pada sifat bahan obatnya.
Bila jumlah bahan yang akan dilarutkannya banyak dan pelarutnya terbatas, atau
dibutuhkan penggerusan terlebih dahulu maka melarutkannya dilakukan dalam mortir.
Bahan obat yang berupa kristal dapat dilarutkan dengan menggunakan erlemeyer,
tambahkan air/ pelarut sesuai dengan kelarutannya, kemudian dikocok hingga larut
atau dalam beker gelas kemudian diaduk dengan bantuan batang pengaduk.
Untuk bahan obat tertentu harus dilarutkan dalam lumpang seperti Succus
Liquiritiae(sari akar manis), harus digerus hingga halus dan dilarutkan dalam air
mendidih.
Soda kue (Natrii subcarbonas), harus dilarutkan dengan cara gerus tuang.
Natrii subcarbonas digerus ditambahkan air dan diaduk, bagian yang jernih dituang
kedalam botol, sisanya yang belum larut digerus kembali dengan air diaduk hingga
larut, demikian seterusnya.
III. Pembahasan
Resep
R/ Acidum salicylium 1%
Resorsinol 1%
Etanol 35% ad 120
Md.S cuci muka Sue
Pro: Tn . Rachmat Hidayat
Penimbangan bahan:
- asam salisilat 1% g/mlx60 ml =0,6 g
- resorcinol 1% g/mlx60 ml =0,6 g
- etanol 35% = 60 ml-(0,6+0,6)
= 58,8 ml
Cara pembuatan :
acidum salicylicum ditimbang sebanyak 0,6 g tambahkan 22 ml etanol 95%
kocok hingga larut
-timbang resorcinol 0,6 g dimasukkan kedalam Erlenmeyer ditambahkan air
sebanyak 16 ml aduk hingga larut masukkan dalam botol
-larutan etanol 95% 22 ml tadi ditambahkan air 35 ml lalu diaduk masukkan
kedalam botol