Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL NONPENELITIAN

“MENGENAL BERBAGAI MACAM BENTUK OBAT PEMAKAIAN


ORAL”

Disusun Oleh :
Nama : Raafi vernanda septian
Nim : 20200430055
Email : raafivernandaseptian@gmail.com
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya
2020
ii

ABSTRAK
Obat ialah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan
oleh semua makhluk untuk tubuh bagian luar maupun bagian dalam, guna
untuk mencegah, mengobati, meringankan ataupun menyembuhkan
penyakit.
Ada bermacam bentuk obat yang dapat kita jumpai di apotek, took
obat,maupun rumah sakit dan juga klinik. Obat-obat tersebut tersedia dalam
berbagai jenis ukuran, bentuk, warna dan juga klasifikasi yang bededa-
beda.Bentuk-bentuk tersebut tentu saja dibuat dengan maksud dan tujuan
tertentu diantaranya adalah agar pasien tidak bosen denagn warna, bentuk
maupun ukuran obat yang monoton, mempermudah untuk pemilahan obat
tersebut ditujukan untuk pasien yang seperti apa dan pada kisaran umur
berapa. Sebab tidak mungkin jika seorang anak balita diberikan obat dengan
bentuk tablet, kapsul maupun kaplet, karena sudah jelas tidak dapat
meminum obat dalam bentuk tersebut. Maka dari itu dibutuhkan pengolahan
seperti puyer jika sediaan dalam bentuk cair tidak tersedia.
Kata Kunci : Obat, Macam obat

ABSTRACT
Medicines are all single ingredients or mixtures that are used by all
creatures for the external and internal bodies, in order to prevent, treat,
alleviate or cure disease.
There are various forms of medicine that we can find in pharmacies,
drug stores, hospitals and clinics. These drugs are available in various types
of sizes, shapes, colors and also different classifications. These forms are of
course made with certain goals and objectives including so that the patient is
not bored with monotonous color, shape and size of the drug, making it
easier for drug sorting is intended for what kind of patient and at what age
range. Because it is impossible for a child under five to be given medicine in
the form of tablets, capsules or caplets, because it is clear that they cannot
take medicine in that form. Therefore it requires processing such as powder
if the liquid form is not available.
Keywords: Medicine, Kinds of medicine
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat atau bidan adalah
memberi obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat
utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja
menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. walaupun obat
menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan
efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran
yang tepat.
Pemberian obat dapat melalui berbagai cara yaitu: peroral, sublingual,
parenteral, melalui mata, telinga, kulit, vagina, hidung, dan anus. Di sini
kami akan membahas pemberian obat melalui oral Pemberian obat per oral
merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang
paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat
dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau
puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di
sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
Seorang perawat atau bidan juga memiliki tanggung jawab dalam
memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang
telah diberikan,memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien untukmenggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Farmasi?
2. Apa itu obat?
3. Ada berapa macam bentuk obatuntuk pemakaian oral?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian tentang farmasi
2. Memahami pengertian obat
3. Mengetahui berbagai macam bentuk obat untuk pemakaian oral.
2

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu


Judul : Farmasetika Betuk Sediaan Obat
Tahun : 2014
Nama : Farmasi Poltekes Kemenkes Jakarta
Rumusan Masalah :
1. Alasan apa saja dibuatnya bentuk sediaan obat ?
2. Apa saja macam bentuk sediaan obat ?

Tujuan : 1. Mengetahui alasan dibuatnya bentuk sediaan obat


2. Mengetahui macam-macam bentuk sediaan obat

Teori : Bahan obat jarang diberikan sendiri-sendiri, tetapi


lebih sering merupakan suatu formula yang dikombinasikan
dengan satu atau lebih zat bukan obat yang bermanfaat untuk
kegunaan farmasi yang bermacam- macam dan khusus.
Melalui penggunaan yang selektif dari zat obat ini sebagai
bahan farmasi akan dihasilkan sediaan farmasi atu bentuk
sediaan dengan tipe yang bermacam-macam.

Hasil :
A. Alasan Dibuat Bentuk Sediaan Obat Berikut
1. Untuk melindungi zat obat dari pengaruh kerusakan obat.
2. Menutupi rasa pahit, asin atau bau dari zat obat.
3. Untuk mempermudah pasien menggunakan obat.
4. Untuk membedakan penggunaan obat.
5. Untuk mempermudah pasien yang dituju.
B. Bentuk Obat
1. Puyer : Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau
lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-bagi ,yang
kering, halus dan homogen.
2. Tablet : Sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi, dibuat dengan cara dikempa dalam bentuk
umumnya tabung pipih, yang kedua permukaannya rata/cembung.
3. Kapsul : Kapsul didefinisikan sebagai sediaan padat yang
terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut.Cangkang dapat dibuat dari pati, gelatin, atau bahan lainnya
yang sesuai dengan zat obat
4. Larutan : sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlaut dalam air.
3

2.2 Teori yang Digunakan


2.2.1 Pengertian Farmasi
FARMASI Menurut Drs. H. Syamsuni, farmasi adalah ilmu yang 
mempelajari cara membuat, menyampur, meracik, memformulasi,
mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat
dan pengobatan, juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.
Menurut Ahli Syamsuni Farmasi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang cara membuat, meracik, memformulasi, mengidentifikasi,
mengkombinasi, serta menganalisis obat-obatan dan pengobatannya.
Menurut Wikipedia Farmasi adalah ilmu kedokteran dan ilmu kimia
yang dikombinasikan. Bidang ilmu ini mempunyai tanggung jawab dalam
mempelajari sifat-sifat obat beserta penditribusian dan memastikan
penggunaannya secara aman.
Farmasi secara umum salah satu bidang kesehatan yang di kombinasikan
dengan ilmu kimia, yang  bertanggung jawab untuk memastikan efektifitas dan
keamanan penggunaan obat.

2.2.2 Pengertian Obat


Menurut Ilmu Farmasetika Obat didefinisikan sebagai zat yang digunakan
dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan
kesehatan bagi penggunanya. Namun, dalam kondisi tertentu ternyata obat juga
dapat membahayakan penggunanya, misalnya pada pemakaian dengan dosis yang
melebihi dari dosis yang dianjurkan atau dosis maksimal. Nah dalam kondisi ini
obat yang seharusnya dapat menyembuhkan malah dapat menjadi racun yang
mematikan.
Menurut Wikipedia Obat adalah zat apa pun yang menyebabkan
perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsi. Obat-obatan
biasanya dibedakan dari makanan dan zat yang menyediakan nutrisi.
Konsumsi obat dapat dilakukan melalui inhalasi, injeksi, merokok, ingesti,
absorpsi melalui kulit, atau disolusi di bawah lidah.
Menurut SK Menteri Kesehatan No.25/Kab/B.VII/ 71 tanggal 9 Juni
1971, yang disebut dengan obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan
manusia.
Menurut Undang-Undang Farmasi obat adalah suatu bahan atau
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka, ataupun kelainan badaniah, rohaniah
pada manusia ataupun hewan.
Menurut Ansel (2001), obat adalah zat yang digunakan untuk
diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit
pada manusia atau hewan. Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang
4

dapat mempengaruhi proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang


sangat luas cakupannya.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi
(Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
Pengertian obat secara umum Obat merupakan benda yang dapat
digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau
memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Obat merupakan senyawa kimia
selain makanan yang bisa mempengaruhi organisme hidup, yang
pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu
penyakit.
5

BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Farmasi
FARMASI Menurut Drs. H. Syamsuni, farmasi adalah ilmu yang 
mempelajari cara membuat , menyampur, meracik, memformulasi,
mengidentifikasi, mengombinasi , menganalisis, serta menstandarkan
obat dan pengobatan, juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.

Kata farmasi sendiri diturunkan dari bahasa Yunani ," pharmakon "
yang berarti cantik atau elok, yang kemudian berubah artinya menjadi
racun, dan selanjutnya berubah lagi menjadi obat atau bahan obat. Oleh
karena itu, seorang ahli farmasi (pharmacist) adalah orang yang paling
mengetahui hal tentang obat. Ia termasuk salah satu ahli obat , karena
kemampuan sperti ini memerlukan pengetahuan yang mendalam
mengenai semua aspek kefarmasian seperti yang tercantum pada. 

Sedangkan profesi farmasi didefinisikan sebagai profesi yang


menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan obat, baik dari sumber
alam maupun sintetik yang sesuai, untuk kemudian disalurkan dan
digunakanpada pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi
mencakup pengetahuan mengenai identifikasi , pemilahan (selection) ,
aksi farmakologis, pengawetan , penggabungan , analisis, dan
pembakuan bahan obat (drugs) serta sediaaan obat (medicine). 

Pengetahuan kefarmasian mencakup  pula penyaluran dan


penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melaalui resep
(prescription) dokter berizin, dokkter gigi, dan dokter hewan, maupun
melalui cara lain yang sah, misalnya dengan menyalurkan atau menjual
langsung kepada pemakai.

3.2 Pengertian Obat


Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan
oleh semua makhluk hidup untuk bagian dalam maupun luar, guna
mencegah, meringankan, atau menyembuhkan penyakit.
Menurut Undang – Undang yang dimaksud obat ialah suatu bahan
atau nahan – bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam
menetapkan diagnos, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok
badan atau bagian badan manusia.

3.3 Macam-Macam Bentuk Sediaan Padat


6

3.3.1 Sediaan Serbuk Puyer


A. Pengertian
Pulvis (serbuk puyer) adalah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral.
B. Jenis-Jenis Sediaan Puyer / Pulvis
1. Pulvis Dentifricius
Serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang
dilarutkan terlebih dahulu dalam chloroform / etanol 90%.
2. Serbuk Sternutatorius
Serbuk bersin yang penggunaanya dihisap memalui hidung,
sehingga serbuk tersebut haruslah sangat halus.
3. Serbuk Effervescent
Serbuk ini merupakan campuran anata senyawa asam (asam sitrat
atau natrat) dan senyawa basa (natrium carbonat atau natrium
bicarbonat).
C. Kelebihan Sediaan Puyer
1. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan
keadaan pasien.
2. zat lebih stabil terutama untuk obat yang mudah rusak olehair.
3. penyerapan lebih cepat.
4. cocok digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa yang sukar
menelan obat kapsul atau tablet.
D. Kelemahan Sediaan Puyer
1. Tidak tertutupnya rasa pahit, sepat, lengket dilidah.
2. Tidak tertutupnya bau yang tidak enak dari zat dalam obat.
3. penyimpanan menjadi lembab.

3.3.2 Bentuk Sediaan Tablet


A. Pengertian
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa
cetak, berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan
mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat
tambahan.
Menurut FI edisi IV Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
B. Macam-Macam Sediaan Tablet
* Berdasarkan Metode Pembuatan
1. Tablet Biasa : dibuat tanpa penyalut, digunakan untuk oral dengan
cara ditelan dan nantinya akan pecah di dalam lambung.
Contoh : Amoxicilin, Paracetamol, Antalgin
2. Tablet salut : dibuat dengan metode penyalutan dengan tujuan agar
zat obat tidak pecah dilambung karena asam lambung dapat meruzak
zat dalam obat tersebut.
Contoh : Voltaren, Aspirin, Bisacodyl
7

3. Tablet Hisap : sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan rasa manis,yang
membuat tablet hancur perlahan dalam mulut.
Contoh : Sakatonic ABC, Fitkom, Biovision.
4. 4.Tablet Kunyah : digunakan dengan cara dikunyah dalam mulut
lalu ditelan, umumnya rasa tidak pahit.
Contoh : Milanta Tablet, Promaag Tablet
5. Tablet Larut : sediaan tablet yang mengandung campuran anata
senyawa asam (asam sitrat atau natrat) dan senyawa basa (natrium
carbonat atau natrium bicarbonat).
Contoh : Redoxon, CDR, Jeescool
6. Tablet Bukal : digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara
pipi dan gus, sehingga zat aktif dapatdoserap secara langsung
melalui mukosa mulut.
Contoh : Teokap SR.
7. Tablet Sublingual : digunakan dengan cara meletakkan tablet
dibawah lidah, sehingga zat aktif diserap secara langsung oleh
mukosa mulut.
Contoh : ISDN
C. Keuntungan Sediaan Tablet
1. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah disimpan dan dibawa
kemana-mana.
2. Memiliki keseragaman bobot yang lebih baik.
3. Kestabilan zat aktif lebih terjaga.
4. Cocok untuk zat aktif yang sukar larut dalam air.
5. Sediaan yang mudah diproduksi dalam jumlah besar karena
pengemasan yang mudah dan juga terjangkau.
6. Dapat disalut untuk melindungi rasa dan bau yang tidak enak dari zat
dalam obat-obat tertentu.
D. Kerugiaan Sediaan Tablet
1. Beberapa pasien tidak dapat menelan tablet.
2. Formulasi cukup rumit.
3. Zat aktif yang higroskopik menyebabkan obat mudah rusak.
4. Kebanyakan tablet dipasaran memiliki rasa dan bau yang tidak enak.

3.3.3 Bentuk Sediaan Kaplet


A. Pengertian
Merupakan sedian padat yang mengandung satu atau lebih zat obat
dan dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
B. Contoh-contoh Sediaan Kaplet
1. Panadol
2. Amoxicilin
3. Dextamin
4. Procold
8

5. Konvermex
6. Mirasic
7. Tetra-F
8. Novamox
9. Neuralgin
10. Proris
C. Keuntungan Sediaan Kaplet
1. Memiliki keseragaman bobot yang lebih baik.
2. Kestabilan zat aktif lebih terjaga.
3. Cocok untuk zat aktif yang sukar larut dalam air.
4. Sediaan yang mudah diproduksi dalam jumlah besar karena
pengemasan yang mudah dan juga terjangkau.
5. Dapat disalut untuk melindungi rasa dan bau yang tidak enak dari
zat dalam obat-obat tertentu.
D. Kerugian Sediaan Kaplet
1. Beberapa pasien tidak dapat menelan kaplet.
2. Formulasi cukup rumit.
3. Zat aktif yang higroskopik menyebabkan obat mudah rusak.

3.3.4 Bentuk Sediaan Kapsul


A. Pengertian
Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut dalam air. Cangkan ini umumnya terbuat dari gelatin
namun dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai untuk
pembuatan cangkang kapsul tersebut.
B. Macam-Macam Sediaan Kapsul
1. Kapsul Lunak : satu kesatuan, selalu sudah terisi, biasanya zat cair
namun juga bisa berisi zat padat, bisa untuk penggunaan oral,
vaginal, rektal, maupun topical, bentuknya bermacam-macam.
Contoh : Natur-E, Yodiol, Nutrimax.
2. Kapsul Keras : terdiri atas tubuh dan tutup, tersedia dalam bentuk
kosong, biasanya berisi zat padat namun juga bisa berisi zat cair,
cara pemakaiannya hanya per oral, bentuknya hanya satu macam.
Contoh : Ambeven, Biovision.
C. Keuntungan Sediaan Kapsul
1. Bentuk menarik dan praktis.
2. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau yang tidak enak
dari obat.
3. Mudah Ditelan dan cepat hancur / larut didalam perut, sehingga
bahan cepat diserap.
4. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi obat dan dosis
yang berbda-beda.
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak seperti tablet atau kaplet yang
memiliki formulasi rumit.
D. Kerugian Kapsul
9

1. Tidak bisa untuk zat yang higroskopik yang akan menyebabkan


rusaknya cangkang kapsul.
2. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul.
3. Tidak untuk balita.
4. Tidak dapat dibagi.

3.4 Macam-Macam Bentuk Sediaan Larutan


Pengertian Larutan
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-
bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam
golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara
molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan
topikal (kulit).
3.4.1 Bentuk Sediaan Suspensi
A. Pengertian
Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut namun
terdispersi dalam fase cair. Suspensi oral adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan
bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral dan
diperlukan zat tambahan yang biasa disebut dengan suspending agent.
B. Contoh-Contoh Sediaan Suspensi
1. Mylanta Cair
2. Promaag Cair
3. Polisylan
4. Galdom
5. Hufamaag
6. Domperidone
7. Novadiar
8. Neo Kaolana
9. Paratenza
10. Episan
C. Keuntungan Sediaan Supspensi
1. Baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil,
kapsul. terutama untuk anak-anak
2. Memiliki homogenitas yang cukup tinggi.
3. Lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan
kontak dengan permukaan saluran cerna tinggi.
4. Dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat.
5. Dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.
B. Kerugian Sediaan Suspensi :
1. memiliki kestabilan yang rendah
10

2. jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi kembali, sehingga


homogenisitasnya menjadi buruk
3. alirang yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
4. ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan larutan
5. suspensi harus dilakukan pengocokan sebelum digunakan
6. pada saat penyimpanan kemungkinan perubahan sistem dispersi
akan meningkat apabila terjadi perubahan temperatur pada tempat
penyimpanan

3.4.2 Bentuk Sediaan Emulsi


A. Pengertian
Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan
dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator.
B. Contoh-Contoh SediaanEmulsi
1. Scots Emulsion
2. Laxadine
3. Curvit
4. Elkana
5. Kompolax
6. Sanbe Kids
7. Curcuma Plus
8. OBH
9. Woods
10. Fix Formula 44
C. Keuntungan Sediaan Emulsi
1. Bioavalaibilitas besar
2. Onset lebih cepat
3. Penerimaan pasien mudah diberikan pada anak-anak
4. Rasa obat, minyak jeruk bisa ditutupi oleh penambahan zat
tambahan lain.
5. Formulasi, karena bisa mempertahankan stabilitas obat yang larut
dalam minyak.
1. Menurut eleganti tertentu dan mudah dicuci.
2. Dapat mengontrol penampilan, viskositas dan derajat kekasaran dari
emulsi.
3. Sebagian besar lemak dan pelarut untuk lemak yang dimasukkan
untuk pemakaian ke dalam tubuh manusia, relatif memakan biaya,
akibatnya pengenceran yang aman dan tidak mahal.
D.Kerugian Sediaan Emulsi
1. Sulit diformulasikan karena harus mencampur 2 fase yang tidak
tercampurkan.
2. Mudah ditumbuhi oleh mikroba karena adanya air.
3. Kestabilan fisika dan kimia terjamin dalam waktu lama.
3. Jika pengocokan ditentukan, tetesan akan bergabung menjadi satu
dengan cepat.
11

4. Biasanya hanya satu fase yang bertahan dalam bentuk tetesan.

BAB 4
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas didapat kesimpulan bahwa :


 Obat memiliki berbagai macam bentuk yang cukup variative
 Untuk pemakaian oral terdapat 2 macam bentuk obat yaitu sediaan
alrutan dan sediaan padat.
 Yang termasuk sediaan cair antara lain : suspensi dan emulsi
 Yang termasuk sediaan pada tantara lain : kapsul, tablet, puyer, dan
tablet.
12

DAFTAR PUSTAKA

http://karyailmiah-diandayen.blogspot.com/2011/02/revisi-perbandingan-
efek-samping-obat.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-bentuk-sediaan-obat.html

https://www.academia.edu/17453391/Makalah_Bentuk_Sediaan_Obat

https://jagad.id/pengertian-farmasi/

https://farmasetika.com/2019/06/18/obat-adalah-racun-yang-bermanfaat/

https://idtesis.com/pengertian-obat-berbagai-ahli/

https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/463-macam-macam-obat-dan-tujuan-
penggunaannya

http://eagleeyes0005.blogspot.com/2016/10/pembahasan-tentang-sirup.html

https://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2013/03/keuntungan-dan-kerugian-
sediaan-suspensi.html

Buku Ilmu Resep SMKF, kelas X, Cetakan keenam, Jakarta 2011

Buku Ilmu Resep SMKF, kelas XI, Cetakan keempat, Jakarta 2009

Buku Ilmu Resep SMKF, kelas XII, Cetakan ketiga, Jakarta 2008

Buku Farmakologi SMKF, kelas X, Cetakan ketiga, Jakarta 2008

Anda mungkin juga menyukai