Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOSEL DAN MOLEKULER

“TRANSPORTASI PADA MEMBRAN SEL”

OLEH
KELOMPOK I:

1. NURMAYANI (200104030)
2. LINDA MAULIANA (200104038)
3. NELY SARFINA (200104029)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah
Biosel Dan Molekuler “Transportasi Pada Membran Sel” ini sebagai salah
satu pemenuhan tugas dalam matakuliah Biosel Dan Molekuler.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada bapak Dosen
Pengampu matakuliah yang senantiasa membimbing dan mengajari kami
sehingga menambah pengetahuan kami yang insya allah akan sangat
bermanfaat di masa yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik atau saran
yang bersifat membangun sehingga dapat di jadikan koreksi untuk penulisan
makalah yang lebih baik untuk berikutnya. Dan penulis juga berharap agar
makalah Biosel Dan Molekuler ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya.

Mataram, April 2023

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Transport Membran ...................................................................................... 3
B. Transport Pasif .............................................................................................. 3
C. Transport Aktif ............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................10
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan bagian terkecil dan merupakan bagian terpenting dari
setiap mahluk hidup. Contohnya adalah mekanisme transpor melalui
membran. membran plasma bersifat selektif permeable (semipermeable)
yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.
Membran sel (membrane plasma) adalah bagian yang memisahkan sel
dengan lingkungan di luar sel hidup dengan sekelilingnya yang mati,
terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang
bekerja di dalam sitoplasma.
Membran ini tersusun atas dua lapisan lemak pada bagian dalam dan
lapisan protein pada bagaian luar atau biasa disebut fosfolipid bilayer.
Membran plasma bersifat selektif permeabel yang berarti membran ini dapat
dilewati oleh berbagai macam zat secara langsung ataupun tidak langsung.
Memran sel merupakan salah satu bagian dari sel yang berfungsi untuk
membatasi isi sel dari lingkungan luarnya.
Proses keluar masuknya molekul melalui membran selektif permeabel
dapat disebut sebagai transpor transmembran. Membran sel juga merupakan
alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang
dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Untuk itu kami membuat makalah
ini untuk mengetahui proses transportasi pada membran sel
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud trasportasi membrane?
2. Apa saja sejis-jenis transport pasif?
3. Apa saja jenis-jenis transport aktif?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari trasportasi membrane
2. Untukmengetahui sejis-jenis transport pasif
3. Untuk mengetahui jenis-jenis transport aktif?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Trasportasi Membrane
Fungsi dari membran sel adalah sebagai media transport bagi sel.
Trasnpor melewati membran sel penting dalam menjaga homeostasis dalam
sel. Transpor membran merupakan proses keluar masuknya bahan atau zat
kedalam sel melalui membrane plasma. Proses transport membrane yaitu
pengangkutan materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke
daerah yang konsentrasinya rendah tanpa menggunakan ATP (Adenosin
Trifosfat), atau proses pengangkutan molekul dari daerah yang
konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi dengan
menggunakan energi hasil metabolisme ATP, dan kedua proses tersebut
berlangsung secara terpadu untuk menjaga kesetimbangan molekul biologis
di dalam sel.
Transport molekul dilakukan sel melalui membrane sel yang bersifat
selektif permeabel, artinya membrane sel dapat dolewati molekul tertentu
sesuai yang dikehendakinya. Transport molekul pada sel terjadi karena
adanya perbedaan konsentrasi cairan antara ruang di dalam sel dengan
cairan ekstra sel yang disebut gradien konsentrasi. Transport molekul melalui
membrane dapat terjadi secara pasif (transport pasif) dan secara aktif
(transport aktif). Transport pasif merupakan transport yang tidak memerlukan
energi sedangkan transport aktif merupakan transport melalui membrane
dengan melawan kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi
dengan menggunakan ATP.
B. Transport Pasif
Transport pasif merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat
yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi. Transpor pasif dapat berlangsung karena adanya
perbedaan konsentrasi antar membran larutan, transpor pasif bersifat

3
spontan dan tidak memerlukan energi metanolik dalam proses kerjanya.
Transpor pasif dibagi menjadi difusi, difusi terpasilkitasi dan osmosis.
1. Difusi
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi (hipertonik) ke bagian
berkonsentrasi rendah (hipotonik) tanpa melewati membrane
semipermeabel. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan
tekanan hidrostatik. Energi untuk proses difusi adalah energi kinetik yang
normal ditimbulkan akibat pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati
membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi
terpasilitasi.
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion
melewati membran sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di
membran sel kecepatan difusi sederhana ditentukan dari jumlah substansi
yang ada, kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori
pada membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi
sederhana, proses difusi terjadi melalui dua jalan yaitu melalui lapisan lipid
jika zat itu terlarut dalam lemak dan melalui saluran air atau protein.
Sedangkan difusi terpasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan
ion melewati membrane dengan bantuan protein transport. Protein
transport merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan fisik
bagi molekul yang sedang bergerak. Protein transport juga merentangkan
membrane sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan
molekul. Difusi terpasilitasi juga merupakan transport pasif karena hanya
mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradient konsentrasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu
ukuran partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak dan suhu.
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Semakin tebal membran dan

4
besar luas area serta semakin besarnya jarak antara dua konsentrasi,
menyebabkan semakin lambat kecepatan difusinya. Begitu pula dengan
besarnya luas dan tingginya suhu akan menyebabkan bertambah
cepatnya laju difusi.

Gambar 2.1: Contoh proses difusi.


2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul zat pelarut yang
berkonsentrasi tinggi mengandung banyak air ke larutan yang memiliki
konsentrassi zat pelarut yang rendah melalui membran semipermeabel.

5
Gambar 2.2: Contoh proses osmosis pada hewan.

Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi


oleh konsentrasi zat pelarut didalam sel. Jika dalam keadaan isotonis yaitu
konsentrasi zat pelarut didalam sel dan diluar sel seimbang tidak akan ada
aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam keadaan hipertonis
atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel akan menyebabkan terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis
ini dapat dilihat dengan adanya krenasi ataau penyusutan yang terjadi
pada sel hewan.
Mekanisme osmosis yang terjadi pada sel hewan juga dapat dilihat
Jika konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih rendah dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel atau sel dalam keadaan hipotonis. Kegiatan osmosis ini
dapat dilihat dengan adanya perpindahan molekul zat pelarut diluar sel
yang masuk kedalam sel sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis atau
pecahnya membran plasma yang dimiliki sel hewan.

Gambar 2.3: Contoh proses osmosis pada sel tumbuhan.

Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat dari sel tumbuhan


.Jika sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis atau molekul zat pelarut
didalam sel lebih rendah daripada di luar sel ,mekanisme osmosis yang

6
terjadi adalah masuknya molekul zat pelarut dari luar sel tunmbuhan
memenuhi sel tumbuhan sehingga terlihat adanya kenaikan volume dari
sel tumbuhan yang dinamakan turgid.Sel tumbuhan tidak pecah karena
adanya dinding sel selulosa untuk menjaga bentuk sel.
Jika Sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis atau konsentrasi zat
pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut di luar sel akan
terlihat terjadinya osmosis dengan keluarnya molekul zat pelarut didalam
sel dan membuat mengekerutnya sel tumbuhan dan terlepasnya
protoplasma dari dinding sel, keadaan ini disebut plasmolisis.
C. Transport Aktif
Pada transport aktif diperlukan energi dalam sel untuk melawan
gradient konsentrasi. Transport aktif sangat diperlukan untuk memelihara
keseimbangan molekul-molekul didalam sel. Sumber energi untuk transport
aktif adalah ATP (Adenosin Trifosfat).
1. Pompa Ion Na+ dan K+
Pompa Na-K termasuk kedalam jenis transpor aktif karena
membutuhkan energi dalam prosesnya. Dalam sel hewan terdapat ion
Natrium dan Kalium yang cukup penting dalam menjaga proses fisiologis
didalam sel dan membantu menyeimbangkan volume sel. Natrium juga
berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam sel dan tubuh.
Mekanisme kerja Pompa Na-K yaitu:

7
Gambar 2.4: Proses pompa ion Na-K.

a) Na+ pada sitoplasma berikatan dengan pompa Natrium-Kalium. Afinitas


terhadap Na+ tinggi saat protein berbentuk seperti ini.
b) Pengikatan Na+ merangsang fosforilasi (penambahan gugus fosfat)
protein oleh ATP.
c) Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk, sehingga afinitasnya
terhadap Na+ menurun, dan dilepaskan ke sebelah luar.
d) Bentuk baru protein memiliki afinitas tinggi terhadap K +, yang berikatan
ke sisi ekstraselualer, dan memicu pelepasan gugus pospat.
e) Hilangnya fosfat mengembalikan bentuk awal protein, yang memiliki
afinitas lebih rendah terhadap K+
f) K+ dilepaskan, afinitas terhadap Na+ tinggi lagi dan siklus tersebut terus
berulang.
2. Eksositosis
Eksositosis adalah mekanisme untuk mentranspor materi keluar dari
sel. Organel sel yang memiliki peran dalam proses ini adalah apparatus
golgi yang melakukan pengemasan mejadi vesikula-vesikula untuk
disekresikan. Vesikula yang terbentuk dari aparatus golgi akan
dipindahkan menuju membran sel. Vesikula tersebut nantinya akan
mengalami penyatuan dengan membran dan melepaskan materinya ke
lingkungan di luar sel.
3. Endositosis
Endositosis adalah mekanisme untuk memasukkan makromolekul ke
dalam sel melalui membran sel. Terdapat dua jenis proses endositosis

8
yaitu fagositosis dan pinositosis. Pertama, fagositosis. Pada dasarnya
fagositosis adalah kebalikan dari eksositosis, dimana materi ekstraselular
melekat di membran dan terjadi pelekukan ke dalam atau cleavage. Zat
yang dimasukkan ke dalam sel dengan fagositosis adalah materi yang
berukuran besar. Sebagai contoh suatu amuba yang “memakan” bakteri
dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia). Kedua pseudopodia
nantinya akan menyatu di baian ujung dan menyelubungi seluruh bakteri.
Pelekukan yang semakin dalam ini nantinya akan memisahkan diri dari
membran sel dan menjadi vakuola.
Kedua, pinositosis. Proses ini hampir sama dengan fagositosis namun
untuk molekul yang memiliki ukuran lebih kecil. Biasanya berupa droplet
atau tetesan cairan yang di dalamnya mengandung bahan-bahan
makanan. Bisa kita lihat perbedaan antara fagositosis dan Pinositosis
adalah jika fagositosis partikel padatan yang akan masuk kedalam sel,
sedangkan pinositosis adalah larutan yang masuk kedalam sel.

Gambar 2.5: Proses fagositosis dan pinositosis.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transpor membran merupakan proses keluar masuknya bahan atau zat
kedalam sel melalui membrane plasma. Fungsi dari membran sel adalah
sebagai media transport bagi sel. Trasnpor melewati membran sel penting
dalam menjaga homeostasis dalam sel. Transport molekul melalui membrane
dapat terjadi secara pasif (transport pasif) dan secara aktif (transport aktif).
Transport pasif merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat
yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi. Transpor pasif dibagi menjadi tiga yaitu difusi adalah
peristiwa mengalirnya suatu zat dalam pelarut dari bagiaberkonsentrasi tinggi
ke bagian berkonsentrasi rendah tanpa melewati membrane semipermeabel,
ifusi terpasilitasi yang melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati
membrane dengan bantuan protein transport, dan osmosis yaitu perpindahan
molekul zat pelarut yang berkonsentrasi tinggi mengandung banyak air ke
larutan yang memiliki konsentrassi zat pelarut yang rendah melalui membran
semipermeabel.
Pada transport aktif merupakan mekanisme yang memerlukan energi
dalam sel untuk melawan gradient konsentrasi. Transport aktif dibagi menjadi
pompa Ion Na+ dan K+, eksositosis yaitu mekanisme untuk mentranspor
materi keluar dari sel dan endositosis merupakan mekanisme untuk
memasukkan makromolekul ke dalam sel melalui membran sel. Terdapat dua
jenis proses endositosis yaitu fagositosis dan pinositosis.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang
membangun sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Suarsana, I Nyoman. 2009. Transport Membran. Denpasar: Universitas


Udayana.

Asmarinah. 2005. Membran Sel Dan Sistem Transport Pada Membran.


Depok: Depertemen Biologi FKUI.

Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia Dan Zat Gizi. Malang: UB Press.

Umar. 2021. Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Samudra Biru.

Anda mungkin juga menyukai