DI SUSUN OLEH:
1) AGNES LAUREN
2) AMALIA FITRIANI
3) ANNISA FITRIA TAMUNTUAN
4) ELVIRA MAGNOLIA DARAWIA
5) FAIDIL AFDAL
6) LUDFIA RAMADANI
7) MARIA SIXSPRI MAGDALENA
8) MOH.WIRANTO
9) NUR ALIFAH ULFIAH
10) CINDAR
11) NI LUH MERI ANTI
12) MUNAWARAH MUTMAINAH
13) NUR HIKMA
14) VERA MODITA
15) SITI AISYAH
16) NURUL ASTI
17) WITRY ADANIA
18) ANINDYA
19) PUTRI MAHARANI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar belakang..................................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................2
2.1 Tinjauan Pustaka...............................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................................2
3.1 Transportasi antar membrane.........................................................................................2
3.2 Mekanisme cara kerja osmosis........................................................................................2
3.3 Mekanisme kerja difusi....................................................................................................2
3.4 Cara kerja mekanisme eksotisosis dan endositosis..........................................................2
3.5 Cara difusi terfasilitasi......................................................................................................2
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................2
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................2
4.2 Saran.................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya
molekul melewati membran sel. Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan
karbondioksida senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses
metabolisme. Metabolisme sendiri merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan energi
yang diperlukan untuk hidup. Berbagai macam molekul, seperti molekul makanan maupun
gas oksigen dan karbondioksida senantiasa keluar-masuk sel dalam proses tersebut. Setiap
molekul memiliki sifat yang khas, begitu pula membran sel. Transport membran selain
merupakan sebuah proses gerakan, ternyata sangat dipengaruhi oleh interaksi antara
membran sel dengan molekul-molekul yang ditranspor. Adapun transpor pada membran ini
memiliki banyak manfaat, diantaranya menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi zat dalam
sel, memperoleh pasokan zat makanan dan bahan energi, membuang sisa metabolisme yang
beracun, serta memasok ion-ion penting ke dalam sel. Membran plasma merupakan batas
kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dengan sekelilingnya yang mati.lapisan tipis
yang luar biasa ini tebalnya kira kira 8 nm. Seperti semua membran biologis, membrane
plasma memiliki permeabilitas selektif,yakni membrane ini memungkinkan beberapa
substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah dari pada substansi lainya. Membrane
plasma ada untuk membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan sekitarnya. Membran ini
tersususn atas dua lapisan lemak pada bagian dalam dan lapisan protein oada bagian luar atau
biasa disebut fosfolipid bilayer.membran plasma bersifat selektif permeable yang berarti
membran ini dapat dilewati oleh berbagai macam zat secara langsung ataupun tidak
langsung.proses keluar masuknya molekul melalui membrane selektif permeable dapat
disebut sebagai transfer trans membrane.untuk itu kami membuat makalah ini.
Perumusan masalah dari makalah yang berjudul ‘uraian transport membrane meliputi
tranpor pasif
1. Apa itu transportasi transmembran?
2. Bagaimana mekanisme kerja osmosis?
3. Bagaimana mekanisme kerja difusi?
4. Bagaimana mekanisme kerja eksositosis dan endositosis?
5. Bagaimana difusi kerja terfasilitasi?
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi oleh konsentrasi zat
pelarut didalam sel. Jika dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat pelarut didalam sel dan
diluar sel seimbang tidak akan ada aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam
keadaan hipertonis atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel akan menyebabkan terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis ini dapat dilihat
dengan adanya krenasi ataau penyusutan yang terjadi pada sel hewan. Mekanisme osmosis
yang terjadi pada sel hewan juga dapat dilihat Jika konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih
rendah dari konsentrasi zat pelarut diluar sel atau sel dalam keadaan hipotonis. Kegiatan
osmosis ini dapat dilihat dengan adanya perpindahan molekul zat pelarut diluar sel yang
masuk kedalam sel sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis atau pecahnya membran
plasma yang dimiliki sel hewan.
Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat dari sel tumbuhan .Jika sel
tumbuhan dalam keadaan hipotonis atau molekul zat pelarut didalam sel lebih rendah
daripada di luar sel ,mekanisme osmosis yang terjadi adalah masuknya molekul zat pelarut
dari luar sel tunmbuhan memenuhi sel tumbuhan sehingga terlihat adanya kenaikan volume
dari sel tumbuhan yang dinamakan turgid.Sel tumbuhan tidak pecah karena adanya dinding
sel selulosa untuk menjaga bentuk sel. Jika Sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis atau
konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut di luar sel akan
terlihat terjadinya osmosis dengan keluarnya molekul zat pelarut didalam sel dan membuat
mengekerutnya sel tumbuhan dan terlepasnya protoplasma dari dinding sel, keadaan ini
disebut plasmolisis.
3.3 Mekanisme kerja difusi
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagianberkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah
perpindahan airmelalui membran semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan
hidrostatik. Energi untuk proses difusiadalah energi kinetik yang normal ditimbulkan akibat
pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu
difusi sederhana dan difusi fasilitasi.
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion melewati membran sel
tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di membran sel kecepatan difusi sederhana
ditentukan dari jumlah substansi yang ada , kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan
ukuran dari pori.pada membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi sederhana,
proses difusi terjadi melalui dua jalan yaitu melalui lapisan lipid jika zat itu terlarut dalam
lemak dan melalui saluran air atau protein. Ada beberapa faktor yang memengaruhi
kecepatan difusi, yaitu ukuran partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak dan suhu.
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga kecepatan
difusi semakin tinggi. Semakin tebal membran dan besar luas area serta semakin besarnya
jarak antara dua konsentrasi, menyebabkan semakin lambat kecepatan difusinya. Begitu pula
dengan besarnya luas dan tingginya suhu akan menyebabkan bertambah cepatnya laju difusi.
Pompa Na-K adalah salah satu proses yang ada dalam tranpor transmembran yaitu
transpor aktif, pompa Na-Kmasuk kedalam jenis transpor aktif karena membutuhkan energi
dalam pekerjaannya. Dalam sel hewan terdapat ion Natrium dan Kalium yang cukup penting
dalam menjaga proses fisiologis didalam sel dan membantu menyeimbangkan volume sel.
Natrium juga berfungsi untuk mengatur.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Difusi dan osmosis merupakan tranporfasi zat. Selain difusi dan osmosis juga ada
difusi terfasilitasi yang merupakan transfor pasif
Difusi adalah pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa
memerlukan energi
Osmosis adalah pergerakan zat melalui membrane dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi
Faktor factor yang mempengaruhi dufusi adalah temperature, ukuran molekul, berat
molekul, gradien konsentrasi, luas permukaan membrane,kelarutan,dan jarak tentang
berlangsungnya difusi
Faktor factor yang mempengaruhi difusi adalah temperature, zat terlarut, luas
permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul,dan tebal membrane.
4.2 Saran
Pembaca sebaiknya mengetahui segala hal yang berkaitan dengan ‘transport
membrane meliputi transport pasif’ seperti mulai dari pengertian, mekanisme,dan lain
lain.sehingga pembaca serta penulis mampu menyampaikan kepada masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA