Anda di halaman 1dari 22

MODUL

TRANSPORT
MEMBRANE
BAHAN AJAR

Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Bahan Ajar
Perubahan Lingkungan ini. Bahan Ajar ini disusun untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami materi dasar dalam
materi perubahan lingkungan. Pada chapter ini juga dilengkapi
latihan soal untuk menguji pemahaman peserta didik terkait
dengan setiap materi yang terdapat pada buku.Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan Bahan Ajar ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan Bahan Ajar ini. Kami mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian Bahan Ajar ini. Semoga Bahan Ajar ini
memberikan manfaat bagi semua, khususnya peserta didik yang
tengah mempelajari materi virus dan peranannya.
DAFTAR ISI
TRANSPOR MEMBRAN
MEMBRAN SEL
A. TRANSPOR PASIF
1. DIFUSI
2. DIFUSI TERBANTU
3. OSMOSIS
A. PLASMOLISIS
B. TURGID
C. KRENASI
D. LISIS
1. POMPA ION NATRIUM-KALIUM
2. KOTRANSPOR
B. MEKANISME TRANSPOR AKTIF
1. POMPA ION NATRIUM-KALIUM
2. KOTRANSPOR KOTRANSPOR
C. ENDOSITOSIS
1. PINOSISTOSIS
2. FAGOSITOSIS
D. EKSOSITOSIS
E. TRANSPOR PRIMER DAN SEKUNDER
1.MODEL TRANSPORTASI AKTIF
2. JENIS TRANSPORTER AKTIF PRIMER
3. TRANSPORTASI AKTIF SEKUNDER
F. MEKANISME TRANSPOR PASIF
1. OSMOSIS
2. DIFUSI SEDERHANA
3. DIFUSI TERFASILITASI (DIFUSI TERBANTU)
1. CONTOH TRANSPOR AKTIF DAN PASIF
A. CONTOH TRANSPOR AKTIF:
B. CONTOH TRANSPOR PASIF:
PETA KONSEP
PENDAHULUAN

Materi transpor membran adalah salah satu konsep yang sangat penting dalam bidang
biologi. Proses transportasi melintasi membran sel penting untuk mempertahankan
homeostasis dan menjaga keseimbangan lingkungan internal sel. Ada beberapa mekanisme
transportasi yang berperan dalam proses ini seperti difusi osmosis transport aktif dan
transport pasif.Difusi adalah proses perpindahan zat dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi tambahan. Sementara itu osmosis adalah difusi
air melalui membran semipermeabel dari daerah konsentrasi air tinggi ke daerah konsentrasi
air rendah. Transport pasif terjadi tanpa penggunaan energi tambahan sedangkan transport
aktif memerlukan energi tambahan untuk melawan gradien konsentrasi.Memahami proses
transpor membran akan membantu kita memahami bagaimana sel-sel hidup menjaga
keseimbangan internal mereka dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian
pengetahuan tentang materi transpor membran sangat penting dalam memahami berbagai
aspek biologi sel dan fisiologi organisme

Singer dan Nicolson (1972)

Mengemukakan model membran sel dengan sebutan model mozaik cairan/ fluid mozaic model
atau fluid mozaic membrane. Menurut teori ini membran sel terdiri dari lapisan lemak (lipid)
bimolekuler, yang di sana sini terputus oleh adanya molekul protein. Beberapa molekul protein
berada di permukaan membran, terikat pada permukaan lipid dan dikenal dengan sebutan protein
perifer atau protein ekstrinsik. Sebagian lagi dari molekul protein tersebut menyusup ke bagian
dalam membran sel di antara lapisan lipid yang bimolekuler tersebut, dengan salah satu
permukaannya atau kedua permukaannya menyembul di permukaan membran. Kadang-kadang
molekul protein yang menyusup ke dalam membran sel ini berdampingan sehingga antara
keduanya terbentuk suatu porus pada membran sel. Molekul protein yang menyusup ke dalam
membran sel ini dinamakan protein integral atau protein intrinsik. Baik molekul protein maupun
molekul lipid membran sel ini kadang-kadang mengikat karbohidrat. Karbohidrat-karbohidrat ini
diperkirakan bertanggungjawab atas fenomena fisiologis, antara lain adhesi antar sel dalam
jaringan dan pengenalan antar sel. Cara sel mengenal sel lain adalah dengan memberi kunci pada
molekul permukaan membran yang berupa molekul karbohidrat. Karbohidrat membran ini biasanya
berupa oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula, berikatan secara kovalen
membentuk glikolipid atau glikoprotein. Oligosakarida membran luar berbeda dari satu sel ke sel
lain dalam satu individu. Keberagaman molekul dengan lokasi yang berbeda pada permukaan sel
membuat oligosakarida berfungsi sebagai penanda yang membedakan satu sel dengan sel lainnya.
TRANSPOR MEMBRAN

MEMBRAN SEL

Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan
keluar sel. Membran sel memiliki sifat semipermeabel atau selektif permeabel.
Membran sel dikatakan bersifat semipermeabel karena hanya dapat dilewati
oleh zat cair berupa air yang masuk kedalam tubuh. Sementara itu, membran
sel bersifat selektif permeabel karena hanya dapatdilalui oleh zat-zat atau ion-
ion tertentu saja. Transpor zat melalui membran sel memiliki beberapa tujuan,
yaitu sebagai berikut:

A. Memasukkan gula, asam amino, dan nutrisi lain yang diperlukan


oleh sel.
B. Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
C. Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, misalnya ion
K+, Na+, Ca2+, dan
D .Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.e.Menjaga
kestabilan pH.f.Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung
kerja enzim.

MATERI KONSEP TRANSPOR MELALUI MEMBRAN SEL


DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA YAITU :

A. Transpor Pasif
Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini
berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan
yang akan berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Ada tiga
macam transpor pasif, yaitu difusi, difusi terbantu, danosmosis.
Difusi

Difusi atau difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat, cair, atau gas) dengan atau tanpa
melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi (hipertonis) kedaerah yang
konsentrasinya rendah (hipotonis). Akibat perpindahan ini, konsentrasi zatmenjadi sama
(isotonis).

Difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

• Ukuran molekul yang meresap, Molekul yang berukuran besar akan lebih lambat melewati
membran daripada molekul yang berukuran kecil.
• Suhu, Kenaikan suhu akan mempercepat gerakan molekul, sehingga laju difusi semakin cepat.
• Konsentrasi zat, Semakin besar gradien konsentrasi antara dua zat, semakin cepat laju difusinya.
• Wujud materi,Zat padat akan lebih lambat dalam proses difusi dibandingkan zat cair dan gas.
Contoh peristiwa difusi adalah difusi O2 pada hewan bersel satu. Difusi dapatterjadi karena
konsentrasi O2 di udara lebih tinggi daripada konsentrasi O2 di dalam sel.

2. Difusi terbantu

Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran
protein dan protein transpor. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coliakanmenurun
metabolismenya jika dipindahkan ke dalam medium laktosa. Hal ini dikarenakanlaktosa tidak
dapat melalui membran sel. Akan tetapi, beberapa saat kemudian, laktosadapat melewati
membran sel dengan bantuan enzim permease.

3. Osmosis

Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Pada osmosis, yang bergerak melalui membran
semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi,konsentrasi zat terlarut
rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi Zat terlarut tinggi). Contohnya
Proses penyerapan air dari tanah masuk ke akar, proses penguapan yang terjadi didaun, proses
keluarnya keringat dan terbentuknya urine.Ada empat macam keadaan sel akibat peristiwa
osmosis, yaitu plasmolisis, turgid,krenasi, dan lisis.

a. Plasmolisis

Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada
dilingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan air.

b. Turgid

Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di lingkunganyang
hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel penuh dengan air.Hal ini akan
mendorong membran sel melekat ke dinding sel.
. Krenasi

Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehinggasel
kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti selhewan.

d. Lisis

Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa initerjadi
pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk kedalam sel, sel akan
mengembang dan akhirnya pecah.Transpor AktifTranspor aktif adalah transpor yang
memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam seladalah ATP (adenosin trifosfat ), yaitu
energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasisel.Pada transpor aktif, terjadi pemompaan
melewati membran yang melawan gradienkonsentrasi. Transpor aktif berfungsi memelihara
keseimbangan di dalam sel. Contohnya,proses penyerapan glukosa di dalam usus manusia.
Transpor aktif dapat berupa pompa ionnatrium-kalium, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.

1. Pompa ion natrium-kalium


Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam sel danion Na+ ke
luar sel. Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah daripada di luar sel,sedangkan
konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel. Memasukkan ion K+ dan
mengeluarkan ion Na+ harus melawan gradien konsentrasi, sehingga dibutuhkan sejumlah ATP
dan bantuan protein integral pada membran sel.Setiap pengeluaran 3 ion Na+ akan diimbangi
dengan pemasukan 2 ion K+.

2. Kotranspor
Kotranspor merupakan transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat
terlarut lainnya. Kontranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan bantuanenergi berupa
ATP. Contoh peristiwa kotranspor adalah pompa proton yangmenggerakkan transpor sukrosa
pada sel tumbuhan. Proton (H+) keluar dari sel melaluisuatu protein transpor pada membran sel.
Setelah itu, ion H+ yang keluar akanmembawa sukrosa memasuki sel melalui protein transpor
lainnya.
B. Difusi terbantu

Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik


dalam bentuk saluran protein dan protein transpor. Sebagai contoh, bakteri
Escherichia coliakanmenurun metabolismenya jika dipindahkan ke dalam
medium laktosa. Hal ini dikarenakanlaktosa tidak dapat melalui membran
sel. Akan tetapi, beberapa saat kemudian, laktosadapat melewati membran
sel dengan bantuan enzim permease.

3. Osmosis

Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Pada osmosis, yang


bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis
(konsentrasi air tinggi,konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis
(konsentrasi air rendah, konsentrasi Zat terlarut tinggi). Contohnya Proses
penyerapan air dari tanah masuk ke akar, proses penguapan yang terjadi
didaun, proses keluarnya keringat dan terbentuknya urine.Ada empat
macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis, yaitu plasmolisis,
turgid,krenasi, dan lisis.

a. Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada
dilingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan air.
b. Turgid
Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di
lingkunganyang hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel penuh
dengan air.Hal ini akan mendorong membran sel melekat ke dinding sel.
c. Krenasi
Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis,
sehinggasel kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel,
seperti selhewan.
d. Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa
initerjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk
kedalam sel, sel akan mengembang dan akhirnya pecah.Transpor AktifTranspor aktif
adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam seladalah
ATP (adenosin trifosfat ), yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil
respirasisel.Pada transpor aktif, terjadi pemompaan melewati membran yang melawan
gradienkonsentrasi. Transpor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel.
Contohnya,proses penyerapan glukosa di dalam usus manusia. Transpor aktif dapat
berupa pompa ionnatrium-kalium, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.
1. Pompa ion natrium-kalium

Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke


dalam sel danion Na+ ke luar sel. Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih
rendah daripada di luar sel,sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih
tinggi daripada di luar sel. Memasukkan ion K+ dan mengeluarkan ion Na+
harus melawan gradien konsentrasi, sehingga dibutuhkan sejumlah ATP dan
bantuan protein integral pada membran sel.Setiap pengeluaran 3 ion Na+
akan diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+.

2. Kotranspor

Kotranspor merupakan transpor aktif dari zat tertentu yang dapat


menginisiasi transpor zat terlarut lainnya. Kontranspor dilakukan oleh dua
protein transpor dengan bantuanenergi berupa ATP. Contoh peristiwa
kotranspor adalah pompa proton yangmenggerakkan transpor sukrosa pada
sel tumbuhan. Proton (H+) keluar dari sel melaluisuatu protein transpor
pada membran sel. Setelah itu, ion H+ yang keluar akanmembawa sukrosa
memasuki sel melalui protein transpor lainnya.
B. Mekanisme Transpor Aktif

Mekanisme transpor aktif terjadi saat molekul atau ion berpindah dari
konsentrasi rendah ke tinggi. Karena melawan arah aliran, proses transpor
aktif memerlukan energi. Energi dibutuhkan dalam transpor aktif karena
proses perpindahan molekul saat melewati membran sel perlu pemompaan.
Diperlukan pemompaan karena perpindahan molekul tadi berlangsung
dengan melawan aliran perbedaan konsentrasi tinggi ke rendah (gradien
konsentrasi). Energi sel yang diperlukan dalam transpor aktif berupa
adenosine triphosphate (ATP). ATP adalah molekul yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan elektrolit. Baca juga: Fungsi Membran Sel, Susunan
dan Ciri-Cirinya Contoh transpor aktif ialah penyerapan glukosa di dalam
usus manusia untuk memelihara keseimbangan dalam sel. Terdapat 3
macam bentuk transpor aktif, yakni:

a. Pompa ion natrium-kalium


Mekanisme pompa ion natrium-kalium merujuk pada 2 bentuk
perpindahan molekul/ion. Keduanya ialah gerakan pemompaan ion K+ ke
dalam sel, dan memompa ion Na+ ke luar sel. Dua proses tadi terjadi karena
konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah daripada di luar sel.
Sebaliknya, konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel.
Proses pemompaan ion K+ ke dalam sel, dan mengeluarkan ion Na+ ke luar
sel terjadi dengan melawan gradien konsentrasi. Maka itu, 2 proses itu
memerlukan energi (ATP) dan bantuan protein integral di membran sel.
Secara umum, setiap pengeluaran 3 ion Na+ diimbangi dengan pemasukan 2
ion K+ ke dalam sel.

b.Kotranspor
Kotranspor adalah proses transpor aktif zat tertentu yang dapat
menginisiasi perpindahan zat terlarut lainnya. Proses kontranspor
melibatkan 2 protein transpor dan terjadi dengan bantuan energi sel (ATP).
Contoh kotranspor adalah pompa proton yang menggerakkan transpor
sukrosa pada sel tumbuhan. Dalam peristiwa ini, proton (H+) keluar dari sel
melalui suatu protein transpor di membran sel. Kemudian ion H+ yang
keluar membawa sukrosa masuk sel via protein transpor lainnya.
Mekanisme kotranspor tersebut berfungsi memindahkan sukrosa hasil
fotosintesis ke sel berkas pengangkut daun. Lalu, hasil fotosintesis diangkut
ke organ nonfotosintetik pada tumbuhan melalui jaringan vaskuler.
C. Endositosis
Endositosis adalah proses ketika sel menangkap dan memasukkan partikel,
molekul, atau zat dari luar ke dalam sel. Dalam proses ini terbentuk kantong
membran sel saat partikel dibawa masuk ke dalam sel. Ada 2 jenis
endositosis, yakni pinositosis dan Fagosistosis.

1. Pinosistosis

Pinositosis merupakan penyerapan zat cair oleh sel. Contoh pinositosis


ialah saat sel-sel epitel usus menyerap nutrisi hasil pencernaan makanan.
hingga Sentriol.
2. Fagositosis

Adapun fagositosis berupa proses memasukkan benda padat ke dalam sel.


Contoh proses fagositosis ialah saat sel darah putih memakan benda asing
yang masuk ke dalam aliran darah. Fagositosis juga terjadi dalam aktivitas
amoeba menangkap mangsa pakai pseudopodium (kaki semu), dan
kemudian mengurungnya di fagosom (vakuola). Sementara itu,
D. Eksositosis
eksositosis adalah proses ketika sel melepaskan zat atau molekul yang
telah dihasilkan atau disimpan vesikel membran ke luar sel. Contoh
eksositosis adalah pelepasan hormon dari sel-sel endokrin ke dalam aliran
darah.

E. Transpor Primer dan Sekunder

Transpor aktif primer, juga dikenal sebagai transpor aktif langsung,


membawa molekul melintasi membran menggunakan energi metabolisme.

Contoh zat yang dibawa melintasi membran sel melalui transpor aktif
primer meliputi ion logam, adalah Na + , K + , Mg2 + , dan Ca2 + . Ion
bermuatan ini memerlukan pompa/saluran ion untuk melintasi membran
dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh.Enzim yang mengambil bagian
dalam jenis transportasi ini adalah ATPase transmembran. ATPase paling
dasar yang universal untuk semua kehidupan hewan adalah pompa
natrium-kalium, yang membantu mempertahankan potensi sel. Pompa
natrium-kalium mempertahankan potensial membran dengan
mengeluarkan tiga ion Na+ dari sel dan menggantinya dengan setiap dua ion
K+ yang dipindahkan ke dalam sel.
Energi redoks dan energi foton (cahaya) adalah beberapa sumber energi lain
untuk transpor aktif primer. Penggunaan energi Redoks untuk transpor
aktif primer adalah rantai transpor elektron mitokondria yang
menggunakan energi reduksi NADH untuk memindahkan proton melintasi
membran dalam mitokondria melawan gradien konsentrasi adalah contoh
di mana energi Redoks ikut berperan. Fotosintesis adalah contoh transpor
aktif yang menggunakan energi cahaya. Protein yang terlibat dalam hal ini
menggunakan energi foton untuk menciptakan gradien proton melintasi
membran dan juga menciptakan daya reduksi dalam bentuk NADPH.
1. Model Transportasi Aktif
Hidrolisis ATP digunakan untuk pengangkutan ion hidrogen melawan
gradien elektrokimia (dari konsentrasi ion hidrogen rendah ke tinggi).
Fosforilasi protein pembawa dan pengikatan ion hidrogen menghasilkan
perubahan konformasi (bentuk) yang mendorong ion hidrogen untuk
bertransportasi melawan gradien elektrokimia. Hidrolisis fosfat dan
pelepasan ion hidrogen kemudian membangun kembali pembawa ke
konformasi aslinya.

2. Jenis Transporter Aktif Primer


1. P-ATPase: pompa natrium-kalium, pompa kalsium, pompa proton
2. F-ATPase: ATP sintase mitokondria, ATP sintase kloroplas
3. V-ATPase: ATPase vakuolar
4. ABC (ATP binding tape) Transporter: MDR, CFTR, dan sebagainya.

Pengangkut pita pengikat adenosin trifosfat (pengangkut ABC) melibatkan


keluarga protein yang luas dan beragam, yang secara teratur bekerja
sebagai pompa yang digerakkan oleh ATP. Biasanya, ada beberapa area yang
terkait dengan struktur protein transporter umum, termasuk dua ruang
pengikatan nukleotida yang membentuk tema pengikatan ATP dan dua area
transmembran hidrofobik yang membentuk segmen "pori". Secara luas,
transporter ABC berhubungan dengan impor atau ekspor partikel melalui
lapisan sel; namun di dalam keluarga protein, terdapat berbagai macam
fungsi.

pada tumbuhan, transporter ABC sering ditemukan di dalam lapisan sel


dan organel, misalnya mitokondria, kloroplas, dan film plasma. Ada bukti
yang mendukung bahwa pengangkut ABC tanaman mempunyai peran dalam
reaksi patogen, pengangkutan fitohormon, dan detoksifikasi. Selain itu,
pengangkut ABC tanaman tertentu mungkin bekerja secara tidak efektif
dalam mengekspor senyawa volatil dan metabolit antimikroba.
Lebih jauh lagi, pada tumbuhan, transporter ABC mungkin berhubungan
dengan pembawa metabolit sel. Pembawa ABC Resistensi Obat Pleiotropik
dikatakan terkait dengan respons stres dan mengekspor metabolit
antimikroba.
3. Transportasi Aktif Sekunder

Dalam transpor aktif sekunder, disebut juga transpor berpasangan atau


kotransportasi, energi digunakan untuk mengangkut partikel melewati
membran; namun, tidak seperti transpor aktif primer, tidak ada
penggandengan langsung ATP; melainkan bergantung pada perbedaan
potensial elektrokimia yang dihasilkan oleh pemompaan partikel
masuk/keluar sel. Mengizinkan satu partikel atau ion bergerak menuruni
gradien elektrokimia, namun mungkin melawan gradien konsentrasi di
mana partikel atau ion tersebut semakin terkonsentrasi ke partikel atau ion
yang konsentrasinya lebih rendah akan memperluas entropi dan dapat
berperan sebagai sumber pencernaan (misalnya dalam ATP sintase). Energi
yang diterima dari pemompaan proton melalui membran sel sering
digunakan sebagai sumber energi dalam transpor aktif sekunder. Pada
manusia, natrium (Na+) biasanya merupakan partikel yang diangkut
bersama melalui film plasma, yang gradien elektrokimianya kemudian
digunakan untuk mengontrol transpor aktif partikel atau ion kedua
melawan gradiennya. Pada organisme mikroskopis dan sel ragi kecil,
partikel yang biasanya ikut diangkut adalah hidrogen. Pompa hidrogen juga
digunakan untuk membuat gradien elektrokimia untuk menyelesaikan
proses di dalam sel, misalnya dalam rantai transpor elektron, fungsi penting
respirasi sel yang terjadi di mitokondria sel.
F. Mekanisme Transpor Pasif
Berkebalikan dengan transpor aktif, mekanisme perpindahan molekul/ion
dalam transpor pasif tidak memerlukan energi. Transpor pasif bisa terjadi
tanpa memerlukan energi karena perpindahan molekul terjadi sejalan
dengan aliran dari konsentrasi tinggi ke rendah. Proses transpor pasif bisa
terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi zat/larutan antara tinggi dan
rendah. Karena perpindahaan molekul/ion melalui membran sel sejalan
dengan aliran tinggi ke rendah, transpor pasif bisa berlangsung tanpa
bantuan energi. Transpor pasif bisa terjadi dalam 2 macam bentuk umum,
yakni difusi dan osmosis. Difusi terbagi lagi menjadi difusi sederhana dan
difusi terbantu (difusi terfasilitasi).

Berikut penjelasan singkat tentang osmosis, sederhana, dan difusi terbantu:


1. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran sel dari daerah dengan
konsentrasi solut yang lebih rendah ke daerah dengan konsentrasi solut
yang lebih tinggi. Osmosis dilakukan sel untuk menjaga keseimbangan air.
Dalam proses osmosis, yang bergerak melalui membran semipermeabel
adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi dan konsentrasi zat
terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah dan
konsentrasi zat terlarut tinggi). Contoh osmosis adalah peristiwa
penyerapan air oleh akar tumbuhan, penguapan air oleh daut tanaman, dan
terbentuknya urine di tubuh manusia atau hewan.

2. Difusi sederhana
Difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat/cair/gas) dengan atau
tanpa melewati membran, dari area konsentrasi tinggi (hipertonis) ke
rendah (hipotonis). Mekanisme difusi sederhana tidak membutuhkan
bantuan protein membran sel. Zat bisa seketika berpindah dari bagian yang
konsentrasinya tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Dengan adanya
proses difusi sederhana, tingkat konsentrasi zat menjadi sama (isotonis).
Proses difusi sederhana bisa dipengaruhi oleh ukuran molekul yang
meresap, suhu, dan tingkat konsentrasi zat. Contoh difusi sederhana bisa
dilihat dalam proses pernapasan manusia. Saat bernapas, alvelous
mengembang sehingga udara bisa masuk dan paru-paru menangkap
oksigen. Kemudian, alvelous mengempis saat paru-paru melepaskan
karbondioksida ke luar tubuh.

3. Difusi terfasilitasi (difusi terbantu)


Difusi terfasilitasi atau difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan
bantuan protein spesifik, yaitu saluran protein atau protein transpor. Dalam
difusi terfasilitasi ini, proses transpor pasif atau perpindahan molekul dari
bagian dengan konsentrasi tinggi ke rendah yang terjadi atas bantuan
protein pembawanya. Contohnya, bakteri Escherichia coli (E.Coli) akan
menurun metabolismenya jika dipindah ke dalam medium laktosa. Hal ini
dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel. Namun, tidak lama
setelah itu, laktosa akan dapat melewati membran sel dengan bantuan
enzim permease.
1. CONTOH TRANSPOR AKTIF DAN PASIF
a. Contoh Transpor Aktif:
- Pergerakan ion Ca2+ keluar dari sel otot jantung.
- Transportasi asam amino ke seluruh lapisan usus manusia.
- Sekresi protein seperti enzim, hormon peptida, dan antibodi dari sel yang
berbeda.
- Ion mengalir dari tanah ke akar tanaman.
- Mineral melewati batang dalam perjalanannya ke berbagai area tanaman.
- Kalsium berpindah antar-sel dengan menggunakan energi ATP.
- Gula hasil fotosintesis berpindah dari daun ke buah.
b. Contoh Transpor Pasif:
- Etanol memasuki tubuh dengan memasuki aliran darah. Proses ini terjadi
ketika molekul etanol mengalami difusi sederhana dan melewati membran
sel tanpa ada bantuan dari energi eksternal.
- Transport glukosa melalui protein terjadi saat pembawa glukosa yang
memfasilitasi perpindahan melintasi membran sel.
- Peristiwa penyerapan nutrisi oleh usus manusia/hewan. Proses ini
menyebabkan sel-sel usus memisahkan limbah padat dengan nutrisi agar
nutrisi bisa diserap ke aliran darah.
DAFTAR PUSTAKA
[10.38, 5/3/2024] Mitha: Agustini, Luh Reka. (2019). Sintesis Membran Nata De
Pina Dan Aplikasinya Untuk Menjerap Zat Warna Tekstil Remazol Red RB.
Tugas Akhir, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Amri, Choirul. (2017). Membran Hemodialysis Study Of Preparation And


Characterization Of Esterified Alginate As Hemodialysis. Disertasi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta

[10.38, 5/3/2024] Mitha: Aoyagi, S., Hayama, M., Hasegawa, U., Sakai, K., Tozu, M.,
Hoshi, T., & Kudo, M. (2004). Estimation Of Protein Adsorption On Dialysis
Membrane By Means Of TOF-SIMS Imaging. Journal of Membrane Science, 236(1–
2), 91–

[10.39, 5/3/2024] Mitha: Astari, Putu Ayu Dian. (2019). Pengembangan Membran
Dari Nata De Coco Dengan Penambahan Air Limbah Cucian Beras (Leri) Untuk
Penyerapan Zat Warna Remazol Black B. Tugas Akhir, Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja.

Ayuni, N. P. S., Siswanta, D., Suratman, A. (2014). Kajian Transpor Kreatinin


Menggunakan Membran Kompleks Polielektrolit (PEC) Kitosan-Pektin. Jurnal
Wahana Matematika Dan Sains, 8(2), 77.

[10.39, 5/3/2024] Mitha: Dewi, P. P. I. P., & Permatasari, A. A. A. P. (2020).


Karakterisasi Membran Kombinasi Nata De Coco Dan Leri Dalam Aplikasi
Desalinasi Larutan NaCl Berbasis Elektrodialisis. Paper Presented At Universitas
Dhyana Pura Bali, 13 November 2020, (pp. 221–228).

[10.39, 5/3/2024] Mitha: Husni, D. A. P., Rahim, E. A., & Ruslan, R. (2018).
Pembuatan Membran Selulosa Asetat Dari Selulosa Pelepah Pohon Pisang.
Kovalen: Jurnal Riset Kimia, 4(1), 41–52.
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD)
PETUNJUK PENGERJAAN

1. Isilah identitas dengan lengkap


2. Cermati gambar dan pertanyaan dengan
seksama
3. Kerjakan berdiskusi dengan kelompok

DISKUSIKAN PERTANYAAN DIBAWAH INI!!

1. Berdasarkan gambar diatas bagaimana terjadinya proses endositosis ? dan


apakah proses endositosis membutuhkan energi?
Jawab:

2. Jelaskan terjadinya eksositosis yang meliputi cara melalui membran,


mekanisme, dan contohnya
Jawab:
PETUNJUK PENGERJAAN

1. Isilah identitas dengan lengkap


2. Cermati gambar dan pertanyaan dengan
seksama
3. Kerjakan berdiskusi dengan kelompok

DISKUSIKAN PERTANYAAN DIBAWAH INI!!

Sering kita temukan di kehidupan sehari-hari terutama dirumah, kita melihat


ada beberapa buah mangga matang yang baru dibeli, lalu disimpan baru
beberapa hari itu sudah mulai membusuk, ketika sebuah buah matang, gas-gas
hasil pembusukan seperti etilen akan menyebar keluar dari buah tersebut
melalui difusi, hal inilah yang membuat proses pembusukan buah-buahan di
sekitarnya akan lebih cepat. Lalu Bagaimana mekanisme difusi bekerja pada
pembusukan buah?

JAWABABAN :

Anda mungkin juga menyukai