TENTANG
Disusun Oleh :
YANI TOMIA
AMBAR WALLY
FADLY
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “Transportasi Pada Membran Sel”, yang diberikan oleh guru mata pelajaran kepada
kami untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan pada Rasulullah Muhammad Shalaulahu’alaihi wasalam, keluarganya yang
mulia, para sahabatnya yang agung sampai akhir zaman nanti.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman serta guru yang
dengan setia mendampingi, memberi semangat dan arahan kepada kami untuk menyusun
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, besar harapan penyusun
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Membran Sel
B. Pengertian Mekanisme Transpor pada Membran
C. Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran
1. Transpor Membran Aktif
2. Transpor Membran Pasif
D. Perbandingan Mekanisme Transpor pada Membran
E. Penerapan Konsep Transport melalui Membran
1. Pemanisan
2. Pengasinan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Molekul yang dapat melewati membran sel ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Membran plasma merupakan batas kehudipan, batas yang memisahkan sel hidup dan
sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira hanya 8 nm.
Membran plasma mengontrol lalulintas ke dalam dan ke luar sel yang dikelilinginya. Seperti
semua membran biologis, membran
plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan
beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah dari pada substansi yang lainnya.
(Campbell, dkk.,2002).
Membran biologis merupakan contoh sempurna dari struktur supramolekul atau banyak
molekul yang disusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi. Membran plasma
membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarnya. Membran plasma tersusun atas dua lapisan
lemak yang di bagian luarnya diselimuti lapisan protein. Membran plasma bersifat
semipermeabel (selektif permeabel) sehingga ada zat yang dapat melalui membrane secara
spontan dan ada pula yang tidak. Zat-zat melewati membran melalui transport pasif atau
transport aktif.
Transport pasif terjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi sel, misalnya difusi
dan osmosis. Transport aktif adalah transport zat yang terjadi dengan menggunakan energi
dari sel. Begitu besarnya peranan membran sel terhadap kelangsungan hidup sel membuat
orang tidak pernah puas dan berhenti mempelajarinya. Banyak penemuan di berbagai bidang
yang berhubungan dengan struktur, komposisi, maupun sistemtranspor. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana membran seluler mengontrol perlintasan
zat-zat pada membran. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai transpor
membran dan dimulai dengan menggambarkan beberapa prinsip umum bagaimana molekul
kecil yang larut air melewati membran sel, kemudian akan dibahas mengenai 2 kelas utama
dari protein membran yang menengahi lalu lintas dari molekul yang keluar dan masuk
melewati lipid bilayer: transporter (protein pembawa) yang berperan dalam memindahkan
bagian pada transpor molekul spesifik yang melewati membran, dan channels (protein
membran), bentuk pori hidrofobik yang sempit, mengijinkan perpindahan transmembran
pasif, utamanya pada ion anorganik yang kecil.
Transporter bersama dengan sumber energi untuk mengkatalis transpor aktif dan
mengkombinasi permeabilitas transpor pasif dan transpor aktif membuat perbedaan yang
besar pada perbandingan komposisi sitosol dengan cairan ekstraseluler lainnya atau cairan
pada membran penutup organel. Dengan perbedaan konsentrasi ion yang melewati lipid
bilayer, membran sel menyediakan energi potensial dalam bentuk gradian elektrokimia,
dimana mengerakkan bermacam proses transpor, menyampaikan sinyal elektrik dalam sel,
dan (pada mitokondria, kloroplas dan bakteri) membuat sebagian besar ATP sel. Berdasarkan
hal tersebut maka perlu dipelajari lebih lanjut mengenai prinsip transpor membran dan
mekanisme pendukung lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian membran dan Transport Membran?
2. Apa sajakah yang menyusun membran sel?
3. Apa saja fungsi dari membran sel?
4. Mekanisme proses membran sel beserta pembagiannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prinsip transpor membransel dan plasma.
2. Mengetahui mekanisme traspor pasif dan transpor aktif membran.
3. Mampu mengidentifikasi tipe proses transport pada membran.
4. Mampu menjelaskan osmosis, endositosis, eksositosis.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lipid
Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian
besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan
oleh struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang
berarti bahwa
molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menyukai air) maupun daerah hidrofobik
(takut dengan air).
1) Kolesterol
memperbesar batas permeabilitas dari “lipid bilayer”
mengurangi fluiditas dari membran sel
mencegah rantai hidrokarbon berikatan satu sama lain dan
berkristalisasi
2) Glikolipid
Penambahan gugus gula pada molekul lipid
berperan penting dalam interaksi
sel dengan lingkungannya, seperti :
Melindungi membran terhadap adanya kondisi ekstrem (misalnya: ph yang
rendah dan enzim degradatif)
Proses pengenalan sel, yaitu adhesi antar sel K omposisi lipid dari 2 lapis
“lipid bilayer” pada banyak membran berbeda membentuk lipid asimetris.
Contoh: membran eritrosit manusia, pada lapisan luar terdiri dari molekul
fosfatidilkolin dan spingomielin, sedangkan pada lapisan bagian dalam terdiri dari
molekul fosfatidilethanolamin dan fosfatidilserin.
Pada sel hewan, terbentuknya fosfolipid asimetris merupakan suatu tanda untuk
membedakan sel yang masih hidup dan sel yang mati.
Contoh: pada sel yang mengalami apoptosis, fosfatidilserin
bertranslokasi dari monolayer sitoplasmik ke
monolayer
Kolesterol dalam
“lipidbilayer”
ekstraselular.
b. Protein
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat
(signal) hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke
sel lainnya. Protein membran
plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen
sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Molekul-molekul protein
permukaan luar memberikan ciri-ciri individual tiap sel dan macam protein dapat
berubah sesuai dengan differensiasi sel. Protein
perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi terikat
secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran atau secara
langsung berinteraksi dengan bagian polar lipida membran. Misalnya protein
sitokeleton, protein kinase (pada permukaan sitoplasmik membran), dan protein
matriks ekstraseluler (permukaan eksoplasmik). Protein transmembran
mengandung segemen panjang asam-asam amino hidrofobik yang tertanam pada
bilayer lipida. Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan protein integral membran,
yaitu interaksi ionic dengan daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi
hidrofobik dengan bagian tengah yang bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.
plasma.
c. Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida dalam
bentuk glikolipida dan glikoprotein. Karbohidrat ini memegang peranan penting
dalam berbagai aktivitas sel, antara lain dalam sistim kekebalan. Karbohidrat pada
Molekul karbohidrat bertanggung jawab terhadap kekhasan sifat antigenis
membran sel. Sifat antigenis ini berkaitan dengan sistem kekebalan (imun) tubuh
dan kemampuannya membedakan sel sendiri dari sel asing. Selasing dapat
dikenali sebagai sel asing, karena glikoprotein pembentuk membrannya memiliki
karbohidrat yang berbeda dengan karbohidrat glikoprotein pembentuk membran
sel penerima. Keadaan seperti ini memacu tanggapan kekebalan. Karbohidrat
Berperan dalam pengenalan sel – kemampuan sel untuk membedakan sel yang
satu dengan sel lainnya . Penting pada
perkembangan jaringan dan organ, Dasar pada penolakan sel asing oleh sistem
imun. Berdasarkan struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable
atau selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.
Karbohidrat membran memiliki fungsi untuk mengenali satu jenis sel
tetangga, yang menjadi dasar penolakan terhadap sel asing.
Karbohidrat pada membran biasanya berbentuk oligosakarida. Beberapa
1) Sistim Kekebalan
Karbohidrat pada Molekul karbohidrat bertanggung jawab terhadap kekhasan sifat
antigenis membran sel. Sifat antigenis ini berkaitan dengan sistem kekebalan
(imun) tubuh dan kemampuannya membedakan sel sendiri dari sel asing. Sel asing
dapat dikenali sebagai sel asing, karena glikoprotein pembentuk membrannya
memiliki karbohidrat yang berbeda dengan karbohidrat glikoprotein pembentuk
membran sel penerima.
2. Fungsi Membran sel
Membran sel memiliki peranan yang sangat penting yaitu: membatasi sel
dengan lingkungan,adanya organel yang membatasi setiap organel sngat
penting,karena kegiatan didalam setiap orgnel dapat berjalan dengan lancar tanpa
gangguan dari organel lain.. Bertindak sebagai reseptor, misal terhadap zat kimia
dan hormon. Berperan sangat penting dalam dalam transpor berbagai molekul,
baik mikromolekul maupun makromolekul. Transpor mikromolekul dapat
berlangsung secara pasif, misalnya melalui difusi, difusi terbantu dan osmosis dan
dapat pula berlangsung secara aktif. Transpor makromolekul dapat berlangsung
secara endositosis, eksositosis dan pertunasan. Ciri khas transport makromolekul
adalah subtansi atau materi yang diangkut selalu dikemas dalam suatu vesikula
yang berbatas membran. Sebagai pengatur permeabilitas Mengontrol lalu lintas
zat keluar dan masuk sel.
Membran sel terbentuk dari struktur fosfolipid bilayer. Bagian luar bersifat
hidrofilik, sementara bagian dalam bersifat hidrofobik. Sifat kimia membran sel
tersebut, berpengaruh terhadap molekul-molekul yang bergerak melewatinya.
Untuk lebih mendalaminya, berikut ini disajikan berbagai macam jenis-jenis
mekanisme membran sel dan perbandingannya.
Pada makhluk uniseluler, transportasi antarsel dilakukan melalui membrane
sel. Ini adalah beberapa manfaat transport zat bagi sel :
1. Menjaga kestabilan pH
2. Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim
3. Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energy dan bahan mentah lain
4. Membuang sisa metabolisme yang beracun
5. Memasok ion-ion penting untuk kegiatan saraf dan otot
Membran plasma mempunyai sifata selektif, yaitu mampu memilih zat yang
dapat menembusnya. Hal tersebut berkaitan dengan sifat permeabilitas membran.
Beberapa sifat permeabilitas membran adalah sebagai berikut :
1. Permeable, dapat ditembus oleh semua zat
2. Impermeable, tidak dapat ditembus oleh semua zat
3. Impermeable diferensial, hanya dapat ditembus oleh beberapa jenis zat.
Mekanisme transpor pada membran secara aktif terjadi karena molekul tidak
bisa dilewatkan secara langsung melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah
molekul di luar sel yang lebih sedikit. Molekul yang mengalami kesulitan untuk
melewati membran sel umumnya terjadi karena interaksi antara membran sel yang
memiliki ekor bagian dalam yang
bersifat hidrofobik non polar dengan molekul yang bersifat hidrofilik dan atau
polar. Selain itu, ukuran molekul yang besar juga merupakan faktor penghambat
untuk melewati membran sel.
Transpor membran secara aktif sendiri terdiri dari beberapa macam, antara lain:
a. Pompa ATP
Mekanisme pompa ATP terjadi akibat perubahan pada protein membran yang
mengalami perubahan bentuk sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya
untuk keluar atau masuk sel. Perubahan konformasi itu sendiri terjadi dengan
penggunaan ATP.
b. Kotranspor
Kotranspor adalah transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati
membran plasma. Kotransport dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport.
Disebut simport apabila kedua jenis zat memiliki arah pergerakan yang sama, dan
disebut antiport apabila arah pergerakannya berlawanan. Contoh mekanisme
kotranspor, berupa pompa potasium dan sodium.
Gambar : Kotranspor
Diunduh dari (http://keepinapbiologyreal.wikispaces.com)
c. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan
cara membentuk vesikula baru dari membran
plasma. Endositosis dibagi menjadi 2, yaitu pinositosis (pemasukan zat cair)
dan fagositosis (pemasukan zat cair). Sedangkan eksositosis adalah transpor
makromolekul dan materi ke luar sel dengan membentuk vesikula baru.
a. Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak,
dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien
konsentrasi (perbedaan konsentrasi antar ruang
pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan daya larut dalam lipid dari
partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu
molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membrane daripada
molekul hidrofilik. Membrane sel, kurang permeable terhadap ion-ion (seperti
Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan.
Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat
berdifusi melalui membrane sel daripada molekul besar
Gambar 13 : Difusi
Diunduh dari (http://www.biologyguide.net)
1) Jarak
2) Luas permukaan
3) Beda konsentrasi
16
4) Suhu
5) Permeabilitas membran
6) Ukuran molekul
b. Osmosis
Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah
pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati
membran semipermeabel.
Gambar 14 : Osmosis
Diunduh dari (www.thestudentroom.co.uk)
17
c. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah adalah difusi yang dibantu protein
pembawa atau dengan saluran protein.
2. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita
kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga
dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat
perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk
makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan
dengan pengeringan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metabolisme merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan energi yang
diperlukan untuk hidup. Berbagai macam molekul, seperti molekul makanan
maupun gas oksigen dan karbondioksida senantiasa keluar-masuk sel dalam
proses tersebut. Setiap molekul memiliki sifat yang khas, begitu pula membran
sel. Transport membran selain merupakan sebuah proses gerakan, ternyata sangat
dipengaruhi oleh interaksi antara membran sel dengan molekul-molekul yang
ditranspor. Hal itu bisa dilihat pada “keragaman jalur” berbagai molekul untuk
melewati membran sel.
B. Saran
Demikianlah uraian makalah tentang (Transport Pada Membran) yang dapat kami
sampaikan. Selaku insan, pasti mempunyai kekurangan dan ketidak tahuan dalam
penulisan maupun dalam menyampaikan isi makalah ini. Kritik yang bersifat
membangun adalah harapan penulis dalam merevisi subtansi makalah ini.
Mudah-mudah makalah yang disusun dengan sangat sederhana dan singkat ini,
dapat menjadi salah satu referensi bagi para pembaca untuk mempelajari tentang
transport pada membran sel, serta dapat menambah wawasan pengetahuan kita
semua dalam memahami ruang lingkup dari membran sel ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biokimia-transport-pada-membran 20/20