Anda di halaman 1dari 32

http://www.youtube.com/watch?v=ULR79TiUj80&eurl=http://www.edu2000.

org/portal/
index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=42
http://www.edu2000.org/portal/index.php?
option=com_content&task=view&id=227&Itemid=1
http://vet.upm.edu.my/vpm2010/Kuliah2ppt.pdf
TRANSPORTASI MEMBRAN PLASMA

Membran plasma merupakan tahap sangat penting dalam terjadinya bentuk


kehidupan yang paling awal. Tanpa membran plasma, sebuah sel tidak mungkin
melangsungkan kehidupannya. Membran tersebut tidak sekedar merupakan sebuah penyeket
pasif, melainkan juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang
melintasinya dengan tahap dengan tetap memelihara kadar ion di luar dan didalam sel.
(Subowo, 1995)
Para saintis mulai membangun model molekular membran beberapa dasawarsa
sebelum membran untuk pertama kalinya dapat dilihat dengan mikroskop elektron pada tahun
1950-an. Pada tahun 1985, Charles Overton mempostulatkan bahwa membran terbuat dari
lipid. Dua puluh tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis
secara kimia dan tersusun atas lipid dan protein. Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya
paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fospolipid untuk membentuk
membran disebabkan oleh struktur molekulnya. (Campbell)
Sebelum diajukan teori membran plasma oleh Singer dan Nicolson tahun dalam tahun
1972, teori-teori tentang struktur membran plasma dapat disimpulkan dalam tiga kelompok:
1. Teori lembaran (leaflet theory)
Pada dasarnya menyatakan bahwa membran plasma tersusun oleh lapisan-lapisan
2. Teori bola-bola (globular theory)
Menyatakan bahwa komponen lipid-protein berbentuk sebagai bola-bola yang
tersusun membentuk lembaran
3. Teori dinamis
Menyatakan bahwa struktur membran plasma dapat berbentuk lembaran berlapis dan
dapat berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti keadaan dan kebutuhan.
(Subono,1995)
Semua membran plasma terdiri dari lipid (lemak) dan protein ditambah sedikit
karbohidrat. Lipid membran plasma yang terbanyak adalah fosfolipid dengan sejumlah kecil
kolesterol. Fospolipid memiliki ujing kepala polar (bermuatan listrik) yang mengandung
sebuah gugus fosfat bermuatan negatif dan dua ekor asam lemak non polar (netral). Ujung
polar bersifat hidrofilik (menyukai air) karena dapat berinteraksi dengan molekul air, yang
juga polar. Ujung non polar bersifat hidrofobik (takut air) dan tidak dapat bercampur dengan
air. Rangkaian molekul dua-sisi semacam ini kemudian menyusun diri membentuk lipid lapis
ganda (lipid bilayer), suatu lapisan ganda molekul-molekul lipid, saat berkontak dengan air.
Permukaan luar lapisan ini terpajan ke cairan ekstrasel (CES) sedangkan permukaan
dalamnya berkontak dengan cairan intrasel (CIS).

Lipid lapis ganda ini bukan suatu struktur yang kaku, tetapi bersifat seperti cairan.
Yang juga berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membran adalah kolesterol.
Dengan berantara diantara molekul-molekul fospolipid, molekul kolesterol mencegah rantai-
rantai asam lemak menyatu dan mengkristal. Sifat cair tersebut memungkinkan membran
fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.

Protein Membran
Terdapat protein-protein membran yang melekat atau terselip di antara lipid lapis-
ganda. Protein membran ini memiliki fungsi khusus sebagai berikut:
1. Memungkinkan zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran
2. Sebagai molekul pembawa (carrier molecule)
3. Sebagai tempat reseptor (receptor site)
4. Sebagai enzim yang terikat ke membran
5. Sebagai jalinan filamentosa yang berperan dalam mempertahankan bentuk sel
6. Sebagai molekul adhesi sel
7. Kemampuan sel mengenali diri dan dalam interaksi sel ke sel
(Sherwood, 2001)
Karbohidrat Membran
Semua sel eukariotik memiliki karbohidrat pada permukannya yang sebagian besar
berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan protein membran (glikoprotein)
dan sebagian kecil terikat pada lipid (glikolipid). Fungsi rantai cabang oligisakarida pada
glikolipid dan glikoprotein membran plasma belum jelas. Sangat mungkin bahwa gugus
oligosakarida pada glikoprotein membran membantu agar molekul protein dapat terpancang
kuat dalam membran dan berperan menstabilkan struktur protein. (Subono, 1995)
Model Mosaik Cair Struktur Membran Plasma Membran plasma terdiri dari
lipid lapis ganda dengan protein-protein yang menembus ketebalan membran,
terbenam secara parsial di bawah membran, atau berikatan secara longgar dengan
permukaan membran. Rantai-rantau karbohidrat pendek melekat pada protein atau
lemak hanya di permukaan luar.

Transpor molekul antarplasma (antarsel) dimungkinkan terjadi karena membran


plasma (membran sel) bersifat semipermeable. Transpor molekul melalui membran dapat
terjadi secara pasif yang lazim disebut transport pasif dan dapat pula terjadi secara aktif.
Prinsip-prinsip dasar transpor melalui membran adalah setiap molekul memiliki
kecenderungan untuk menempati ruang dengan merata, molekul pada konsentrasi tinggi
memiliki tekanan yang lebih besar, dan setiap molekul memiliki kecenderungan untuk selalu
bergerak karena memiliki tenaga kinetik.
a. Transpor Pasif (spontan)
1) Difusi
Molekul-molekul hidrofobik dapat dengan mudah menembus lapisan lemak karena
larut dalam lemak. Molekul hidrofilik yang berukuran kecil dapat berdifusi melalui
membran, sedangkan yang berukuran besar tidak karena tidak dapet menembus
pori/saluran halus yang terdapat pada membran.

2) Difusi fasilitator
Difusi fasilitator melibatkan difusi dari dua molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transpor. Difusi fasilitator juga merupakan transportasi pasif
karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak dapat mengubah arah gradien
transportasi.

3) Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeable. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi.

b. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif berhenti jika didinginkan pada
suhu 2-4⁰C, ada racun, atau kehabisan energi.

1) Transpor aktif primer dan sekunder


Transpor aktif primer memerlukan energi dalam bentuk ATP, sedangkan transpor aktif
sekunder merupakan transpor yang tergantung pada potensi alat membran.
Transpor aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K + dan Na+ dalam membran.
Kebanyakan sel memelihara konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada diluar sel.
Sementara konsentrasi Na+ di dalam sel lebih kecil daripada diluar sel.
Transpor aktif sekunder dicontohkan pada asam amino dan glukosa dengan molekul
pengangkutannya berupa transpor aktif.

2) Eksositosis
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma,
vesikel tersebut akhirnya sampai pada membran dan terjadilah pelekatan. Daerah
pelekatan akan menghasilkan lisis dan isi vesikel keluar.

3) Endositosis
Partikel-partikel dari luar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran
sehinga terjadilah lekukan yang semakin lama dalam bentuknya seperti kantong dan
akhirnya menjadi bulat lalu terlepas dari membran.

4) Pinositosos
Bahan pada membran plasma reseptor akan menempel sehinga terjadi lekukan. Lekukan
semakin dalam dan membentuk kantong. Kantong yang lepas akan berada dalam
sitoplasma. Kantong ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan
mengerut dan pecan menjadi gelembung kecil-kecil menjadi gelembungyang lebih besar.

5) Fagositosis
Fagositosis merupakan proses penelanan partikel-partikel makanan dan sel-sel asing pleh
amuba dan sel-sel darah putih. Makanan atau partikel-partikel lain akan menempel pada
membran, lalu membran akan membentuk lekukan. Membran akan menutup dan
membentuk kantong, lalu kantong melepaskan diri.
(Nugroho, 2004)

DAFTAR PU S TAKA

Campbell, R.M., “BIOLOGI”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, halaman 141-143
Nugroho, L.H., Sumardi, I., 2004, “BIOLOGI DASAR”, Penebar Swadaya, Jakarta
Sherwood, L.,2001, “FISIOLOGI MANUSIA dari sel ke sistem”, Edisi Kedua, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta, halaman 46-49
Subowo, 1995, “BIOLOGI SEL”, Penerbit Angkasa, Bandung, halaman 41-51

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim.

Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)

energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi
kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat
dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya
disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.

2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam
senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia

Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga
terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut
reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.

Molekul Yang Terlibat Dalam Metabolisme

1. ENZIM
Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.
Struktur enzim terdiri dari:

• Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).

• Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun


dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik
yang disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas
(termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan
sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai
pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid
Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida),

SITOKROM

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang


berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk
bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang
dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.

Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat


pada enzim.

4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya


sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.

5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel


(ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.

6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada


juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-
katalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol

7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif


(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu.

8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.
Gbr. Penghambatan Reversible terhadap kerja enzim

Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator
dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi,
2+ 2+
contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.

Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen,
Hg, Sianida.

2. ATP (Adenosin Tri Phosphat)


Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat
dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus
fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.

Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan
energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP
merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia


kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut
fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.


(glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.


(glukosa) (etanol)

Respirasi
117
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui


tiga tahap :

1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.

1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa  Glulosa - 6 - fosfat  Fruktosa 1,6 difosfat 
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat  Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):


Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan
pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta
energi kimia

Gbr. Bagan reaksi pada siklus Krebs

3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori:


Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai
NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam
mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi
melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil
sampingan respirasi selain CO2.

Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh


melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa
pernafasan hewan tingkat tinggi.

Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai


berikut:

PROSES AKSEPTOR ATP

1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP

Total 38 ATP

Kesimpulan :
Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2 ——> 6 H20 + 6 CO2
menghasilkan energi sebanyak 38 ATP.

Fermentas
118
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob
terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa
adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam


laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.

A. Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam
laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.

Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi


enzim

Prosesnya :

1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).


enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi

2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.


2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa

Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :


8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

B. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat
diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan
2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa
mampu menghasilkan 38 molekul ATP.

Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.

Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid + CO2.


piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
enzim
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

C. Fermentasi Asam Cuka


Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang
berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri
asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh
fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ———————————————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
Anabolisme

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi


senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya
untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan),
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak
kelihatan).

Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak,


dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam
fotosintesis.

Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai


hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu
untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur
volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.

Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya


matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.

2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada
keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau
yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap
energi cahaya matahari.

Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang


melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran
tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai
suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid
tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana
Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya
menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan
glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :

1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen
dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).

H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH 2, sedang
O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi
penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan
cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan
CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya :
Reaksi terang : 2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2

3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya
sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai
klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang
berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat,
bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut
memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe 2+ (ferro)


menjadi Fe3+ (ferri).

Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan


cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus

4. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian
besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur)
Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat
saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat
dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari
lemak dan protein dan seterusnya
4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.

4.2. Sintesis Lemak dari Protein:


Protein ————————> Asam Amino
protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu,


setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung
ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.

Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi
Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi
membentuk lemak.

Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya


lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.

5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar
akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu
polipeptida.

Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu


yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi
karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting
sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah
DNA dan RNA.

TRANSPORTASI MEMBRAN PLASMA

Membran plasma merupakan tahap sangat penting dalam terjadinya bentuk kehidupan
yang paling awal. Tanpa membran plasma, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan
kehidupannya. Membran tersebut tidak sekedar merupakan sebuah penyeket pasif, melainkan
juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya
dengan tahap dengan tetap memelihara kadar ion di luar dan didalam sel. (Subowo, 1995)
Para saintis mulai membangun model molekular membran beberapa dasawarsa
sebelum membran untuk pertama kalinya dapat dilihat dengan mikroskop elektron pada tahun
1950-an. Pada tahun 1985, Charles Overton mempostulatkan bahwa membran terbuat dari
lipid. Dua puluh tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis
secara kimia dan tersusun atas lipid dan protein. Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya
paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fospolipid untuk membentuk
membran disebabkan oleh struktur molekulnya. (Campbell)
Sebelum diajukan teori membran plasma oleh Singer dan Nicolson tahun dalam tahun
1972, teori-teori tentang struktur membran plasma dapat disimpulkan dalam tiga kelompok:
1. Teori lembaran (leaflet theory)
Pada dasarnya menyatakan bahwa membran plasma tersusun oleh lapisan-lapisan
2. Teori bola-bola (globular theory)
Menyatakan bahwa komponen lipid-protein berbentuk sebagai bola-bola yang
tersusun membentuk lembaran
3. Teori dinamis
Menyatakan bahwa struktur membran plasma dapat berbentuk lembaran berlapis dan
dapat berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti keadaan dan kebutuhan.
(Subono,1995)
Semua membran plasma terdiri dari lipid (lemak) dan protein ditambah sedikit
karbohidrat. Lipid membran plasma yang terbanyak adalah fosfolipid dengan sejumlah kecil
kolesterol. Fospolipid memiliki ujing kepala polar (bermuatan listrik) yang mengandung
sebuah gugus fosfat bermuatan negatif dan dua ekor asam lemak non polar (netral). Ujung
polar bersifat hidrofilik (menyukai air) karena dapat berinteraksi dengan molekul air, yang
juga polar. Ujung non polar bersifat hidrofobik (takut air) dan tidak dapat bercampur dengan
air. Rangkaian molekul dua-sisi semacam ini kemudian menyusun diri membentuk lipid lapis
ganda (lipid bilayer), suatu lapisan ganda molekul-molekul lipid, saat berkontak dengan air.
Permukaan luar lapisan ini terpajan ke cairan ekstrasel (CES) sedangkan permukaan
dalamnya berkontak dengan cairan intrasel (CIS).

Lipid lapis ganda ini bukan suatu struktur yang kaku, tetapi bersifat seperti cairan.
Yang juga berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membran adalah kolesterol.
Dengan berantara diantara molekul-molekul fospolipid, molekul kolesterol mencegah rantai-
rantai asam lemak menyatu dan mengkristal. Sifat cair tersebut memungkinkan membran
fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.
Protein Membran
Terdapat protein-protein membran yang melekat atau terselip di antara lipid lapis-
ganda. Protein membran ini memiliki fungsi khusus sebagai berikut:
1. Memungkinkan zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran
2. Sebagai molekul pembawa (carrier molecule)
3. Sebagai tempat reseptor (receptor site)
4. Sebagai enzim yang terikat ke membran
5. Sebagai jalinan filamentosa yang berperan dalam mempertahankan bentuk sel
6. Sebagai molekul adhesi sel
7. Kemampuan sel mengenali diri dan dalam interaksi sel ke sel
(Sherwood, 2001)
Karbohidrat Membran
Semua sel eukariotik memiliki karbohidrat pada permukannya yang sebagian besar
berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan protein membran (glikoprotein)
dan sebagian kecil terikat pada lipid (glikolipid). Fungsi rantai cabang oligisakarida pada
glikolipid dan glikoprotein membran plasma belum jelas. Sangat mungkin bahwa gugus
oligosakarida pada glikoprotein membran membantu agar molekul protein dapat terpancang
kuat dalam membran dan berperan menstabilkan struktur protein. (Subono, 1995)

Model Mosaik Cair Struktur Membran Plasma Membran plasma terdiri dari
lipid lapis ganda dengan protein-protein yang menembus ketebalan membran,
terbenam secara parsial di bawah membran, atau berikatan secara longgar dengan
permukaan membran. Rantai-rantau karbohidrat pendek melekat pada protein atau
lemak hanya di permukaan luar.

Transpor molekul antarplasma (antarsel) dimungkinkan terjadi karena membran


plasma (membran sel) bersifat semipermeable. Transpor molekul melalui membran dapat
terjadi secara pasif yang lazim disebut transport pasif dan dapat pula terjadi secara aktif.
Prinsip-prinsip dasar transpor melalui membran adalah setiap molekul memiliki
kecenderungan untuk menempati ruang dengan merata, molekul pada konsentrasi tinggi
memiliki tekanan yang lebih besar, dan setiap molekul memiliki kecenderungan untuk selalu
bergerak karena memiliki tenaga kinetik.
a. Transpor Pasif (spontan)
1) Difusi
Molekul-molekul hidrofobik dapat dengan mudah menembus lapisan lemak karena
larut dalam lemak. Molekul hidrofilik yang berukuran kecil dapat berdifusi melalui
membran, sedangkan yang berukuran besar tidak karena tidak dapet menembus
pori/saluran halus yang terdapat pada membran.

2) Difusi fasilitator
Difusi fasilitator melibatkan difusi dari dua molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transpor. Difusi fasilitator juga merupakan transportasi pasif
karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak dapat mengubah arah gradien
transportasi.

3) Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeable. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi.

b. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif berhenti jika didinginkan pada
suhu 2-4⁰C, ada racun, atau kehabisan energi.

1) Transpor aktif primer dan sekunder


Transpor aktif primer memerlukan energi dalam bentuk ATP, sedangkan transpor aktif
sekunder merupakan transpor yang tergantung pada potensi alat membran.
Transpor aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K + dan Na+ dalam membran.
Kebanyakan sel memelihara konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada diluar sel.
Sementara konsentrasi Na+ di dalam sel lebih kecil daripada diluar sel.
Transpor aktif sekunder dicontohkan pada asam amino dan glukosa dengan molekul
pengangkutannya berupa transpor aktif.

2) Eksositosis
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma,
vesikel tersebut akhirnya sampai pada membran dan terjadilah pelekatan. Daerah
pelekatan akan menghasilkan lisis dan isi vesikel keluar.

3) Endositosis
Partikel-partikel dari luar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran
sehinga terjadilah lekukan yang semakin lama dalam bentuknya seperti kantong dan
akhirnya menjadi bulat lalu terlepas dari membran.

4) Pinositosos
Bahan pada membran plasma reseptor akan menempel sehinga terjadi lekukan. Lekukan
semakin dalam dan membentuk kantong. Kantong yang lepas akan berada dalam
sitoplasma. Kantong ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan
mengerut dan pecan menjadi gelembung kecil-kecil menjadi gelembungyang lebih besar.

5) Fagositosis
Fagositosis merupakan proses penelanan partikel-partikel makanan dan sel-sel asing pleh
amuba dan sel-sel darah putih. Makanan atau partikel-partikel lain akan menempel pada
membran, lalu membran akan membentuk lekukan. Membran akan menutup dan
membentuk kantong, lalu kantong melepaskan diri.
(Nugroho, 2004)

DAFTAR PU S TAKA

Campbell, R.M., “BIOLOGI”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, halaman 141-143
Nugroho, L.H., Sumardi, I., 2004, “BIOLOGI DASAR”, Penebar Swadaya, Jakarta
Sherwood, L.,2001, “FISIOLOGI MANUSIA dari sel ke sistem”, Edisi Kedua, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta, halaman 46-49
Subowo, 1995, “BIOLOGI SEL”, Penerbit Angkasa, Bandung, halaman 41-51
aringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya

1. Jaringan Primer
jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem
primer). Contoh jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer,
floem primer, kambium dan empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan
primer, contohnya akar menjadi panjang, batang menjadi tinggi dan daun menjadi
lebar.

2. Jaringan sekunder
Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem
sekunder). Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada
Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :
a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder.
b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.
c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.
d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun

1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan.

a. Ciri-ciri epidermis:
 Letak sel rapat

 Selnya hidup

 Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.

 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.

 Dapat ditembus udara.

 Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

b. Fungsi epidermis:

 Sebagai pelindung.

 Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.

 Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.

 Epidermis daun untuk trasnpirasi.

c. Modifikasi epidermis:

 Stomata

 Bulu daun

 Bulu akar

2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)


Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh
tanaman.

a. Ciri-ciri jaringan parenkim:

 Selnya hidup

 Dinding sel tipis

 Letak sel tidak merapat

 Ukuran sel besar

Contoh jaringan Parenkim adalah:

 Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.


 Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus
mempunyai klorenkim disebut juga dengan daging daun, terbagi atas:
jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan
bunga karang).

b. Fungsi Parenkim:

 Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.

 Untuk transportasi ekstrafasikuler.

 Tempat penyimpanan makanan cadangan.

3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang


Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.

Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:

a. Jaringan Kolenkim:

 Selnya hidup

 Dindingnya selulosa

Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.

b. Jaringan sklerenkim:

 Selnya mati

 Dindingnya lignin (zat kayu).

Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):

 Bentuk bulat pendek

 Tahan tekanan

 Lignin

Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari.

2. Sklerenkim:

 Selnya mati

 Bentuknya panjang
 Tahan tarikan

Misalnya pada permukaan batang.

4. Jaringan gabus

Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke
arah luar membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm
(hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak
kehilangan air terlalu banyak.

5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Xilem tersusun oleh sel-sel:

a. Tracheid:

 Selnya mati

 Dindingnya lignin

 Penyekatnya miring berpori

b. Trachea:

 Selnya mati

 Dindingnya lignin

 Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

 Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air

 Mengokohkan tumbuhan

Pembuluh floem (tapis):

 Selnya hidup tak berinti

 Berdinding selulosa

 Sekatnya berpori

Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil


asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.
Type-type ikatan pembuluh:

1. Konsentris

 Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.

 Amfkribal bila floem mengelilingi xilem


contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.

2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah
dalam.

 Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.

 Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil

3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan
seperti bintang.
contoh pada akar dikotil.

4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.


contoh pada akar monokotil.

C. Sistem organ pada Tumbuhan


Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok,
misalnya bunga, buah, dan biji.

1. Akar

Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan, terutama untuk menegakkan batang. Akar berasal dari titik tumbuh.

Fungsi akar:

a. Untuk melekatkan dan menambatkan tubuh tanaman.

b. Untuk menyerapkan air dan zat hara.

c. Tempat untuk penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan tertentu.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis
d. Stele (silinder pusat)

2. Batang

Batang merupakan organ pokok, yang berasal dari titik tumbuh pada jaringan
embrional dan mempunyai susunan sebagai berikut:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Floeterma pada angiospermae; pada gymnospermae tidak ada

d. Stele

3. Daun

Daun merupakan organ yang paling luas permukaannya dan dapat


menyelenggarakan proses fotosintesis serta transpirasi/ evaporasi (penguapn).
Daun termasuk organ pokok.

Bagian-bagian daun:

a. Belahan daun (lamina=folium)

b. Tankai daun (petiolus)

c. Pelepah daun (vagina) terdapat pada bagian yang membungkus batang.

Susunan anatomis akar monokotil dan dikotil:

a. Epidermis

b. Korteks daun disebut mesofil (terdiri atas palisade dan spora)

c. Stele (silinder pusat) (terdiri atas xilem dan floem)

< Prev Next >

Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di
tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga
nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dg teknik cangkok
tidak akan mempunyai akar tunggang.
Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh :
Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll.

Alat-alat yg diperlukan :
1. Pisau yg kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1

Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya
nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira-
kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan
pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg
sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya
adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan.

Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Ingat
selalu utk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman
yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah keluar akar yg cukup banyak, biasanya sampai
menembuas plastik atau serabut pembungkus.
Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya
memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak.
Kurangi daun dan ranting. sisakan beberapa lembar daun saja.

Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai
jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.

Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan
sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di
seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air
dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan
tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui
seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan
CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding
selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam
dalam air beberapa jam.
Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah
(hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput
pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang
timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang
ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup
merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap
cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut
plasmolisis.
Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion
Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain
seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal
perpindahan air dari korteks ke stele.

Pengangkutan Zat Melalui Xylem

Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :


1. Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
2. Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan
ini melalui :
bulu akar  epidermis  korteks  endodermis  xylem.
Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua
bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan
(sitoplasma dan vakoula).
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun
xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai
dinding sel.
Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena
mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang
disebut noktah.
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan
berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai
penguat (penyokong)
Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :
- daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan
naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul
air.
- daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang
dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
- daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus
dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
- pengaruh sel-sel yang hidup

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :


1. Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi).
Transpirasi dipengaruhi oleh :
Faktor luar, meliputi :
- kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab
transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
- suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
- intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
- kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
- kandungan air tanah
Faktor dalam, meliputi :
- ukuran (luas) daun
- tebal tipisnya daun
- ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
- jumlah stomata
- jumlah bulu akar (trikoma)
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian
pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau
transpirometer.
2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang
disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai
06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal
lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

Pengangkutan Melalui Phloem

Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang
hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke
seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses
pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan
makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu
basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem
tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut

Anda mungkin juga menyukai