org/portal/
index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=42
http://www.edu2000.org/portal/index.php?
option=com_content&task=view&id=227&Itemid=1
http://vet.upm.edu.my/vpm2010/Kuliah2ppt.pdf
TRANSPORTASI MEMBRAN PLASMA
Lipid lapis ganda ini bukan suatu struktur yang kaku, tetapi bersifat seperti cairan.
Yang juga berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membran adalah kolesterol.
Dengan berantara diantara molekul-molekul fospolipid, molekul kolesterol mencegah rantai-
rantai asam lemak menyatu dan mengkristal. Sifat cair tersebut memungkinkan membran
fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.
Protein Membran
Terdapat protein-protein membran yang melekat atau terselip di antara lipid lapis-
ganda. Protein membran ini memiliki fungsi khusus sebagai berikut:
1. Memungkinkan zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran
2. Sebagai molekul pembawa (carrier molecule)
3. Sebagai tempat reseptor (receptor site)
4. Sebagai enzim yang terikat ke membran
5. Sebagai jalinan filamentosa yang berperan dalam mempertahankan bentuk sel
6. Sebagai molekul adhesi sel
7. Kemampuan sel mengenali diri dan dalam interaksi sel ke sel
(Sherwood, 2001)
Karbohidrat Membran
Semua sel eukariotik memiliki karbohidrat pada permukannya yang sebagian besar
berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan protein membran (glikoprotein)
dan sebagian kecil terikat pada lipid (glikolipid). Fungsi rantai cabang oligisakarida pada
glikolipid dan glikoprotein membran plasma belum jelas. Sangat mungkin bahwa gugus
oligosakarida pada glikoprotein membran membantu agar molekul protein dapat terpancang
kuat dalam membran dan berperan menstabilkan struktur protein. (Subono, 1995)
Model Mosaik Cair Struktur Membran Plasma Membran plasma terdiri dari
lipid lapis ganda dengan protein-protein yang menembus ketebalan membran,
terbenam secara parsial di bawah membran, atau berikatan secara longgar dengan
permukaan membran. Rantai-rantau karbohidrat pendek melekat pada protein atau
lemak hanya di permukaan luar.
2) Difusi fasilitator
Difusi fasilitator melibatkan difusi dari dua molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transpor. Difusi fasilitator juga merupakan transportasi pasif
karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak dapat mengubah arah gradien
transportasi.
3) Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeable. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi.
b. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif berhenti jika didinginkan pada
suhu 2-4⁰C, ada racun, atau kehabisan energi.
2) Eksositosis
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma,
vesikel tersebut akhirnya sampai pada membran dan terjadilah pelekatan. Daerah
pelekatan akan menghasilkan lisis dan isi vesikel keluar.
3) Endositosis
Partikel-partikel dari luar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran
sehinga terjadilah lekukan yang semakin lama dalam bentuknya seperti kantong dan
akhirnya menjadi bulat lalu terlepas dari membran.
4) Pinositosos
Bahan pada membran plasma reseptor akan menempel sehinga terjadi lekukan. Lekukan
semakin dalam dan membentuk kantong. Kantong yang lepas akan berada dalam
sitoplasma. Kantong ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan
mengerut dan pecan menjadi gelembung kecil-kecil menjadi gelembungyang lebih besar.
5) Fagositosis
Fagositosis merupakan proses penelanan partikel-partikel makanan dan sel-sel asing pleh
amuba dan sel-sel darah putih. Makanan atau partikel-partikel lain akan menempel pada
membran, lalu membran akan membentuk lekukan. Membran akan menutup dan
membentuk kantong, lalu kantong melepaskan diri.
(Nugroho, 2004)
DAFTAR PU S TAKA
Campbell, R.M., “BIOLOGI”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, halaman 141-143
Nugroho, L.H., Sumardi, I., 2004, “BIOLOGI DASAR”, Penebar Swadaya, Jakarta
Sherwood, L.,2001, “FISIOLOGI MANUSIA dari sel ke sistem”, Edisi Kedua, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta, halaman 46-49
Subowo, 1995, “BIOLOGI SEL”, Penerbit Angkasa, Bandung, halaman 41-51
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim.
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi
kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat
dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya
disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam
senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga
terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut
reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
1. ENZIM
Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.
Struktur enzim terdiri dari:
• Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).
SITOKROM
Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.
Gbr. Penghambatan Reversible terhadap kerja enzim
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator
dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi,
2+ 2+
contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen,
Hg, Sianida.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan
energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP
merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme
Respirasi
117
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)
1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Glulosa - 6 - fosfat Fruktosa 1,6 difosfat
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total 38 ATP
Kesimpulan :
Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2 ——> 6 H20 + 6 CO2
menghasilkan energi sebanyak 38 ATP.
Fermentas
118
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob
terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa
adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Prosesnya :
B. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat
diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan
2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa
mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan),
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak
kelihatan).
2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada
keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau
yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap
energi cahaya matahari.
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen
dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH 2, sedang
O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi
penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan
cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan
CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.
Ringkasnya :
Reaksi terang : 2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya
sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai
klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang
berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat,
bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut
memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
4. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian
besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur)
Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat
saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat
dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari
lemak dan protein dan seterusnya
4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi
Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi
membentuk lemak.
5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar
akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu
polipeptida.
Membran plasma merupakan tahap sangat penting dalam terjadinya bentuk kehidupan
yang paling awal. Tanpa membran plasma, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan
kehidupannya. Membran tersebut tidak sekedar merupakan sebuah penyeket pasif, melainkan
juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya
dengan tahap dengan tetap memelihara kadar ion di luar dan didalam sel. (Subowo, 1995)
Para saintis mulai membangun model molekular membran beberapa dasawarsa
sebelum membran untuk pertama kalinya dapat dilihat dengan mikroskop elektron pada tahun
1950-an. Pada tahun 1985, Charles Overton mempostulatkan bahwa membran terbuat dari
lipid. Dua puluh tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis
secara kimia dan tersusun atas lipid dan protein. Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya
paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fospolipid untuk membentuk
membran disebabkan oleh struktur molekulnya. (Campbell)
Sebelum diajukan teori membran plasma oleh Singer dan Nicolson tahun dalam tahun
1972, teori-teori tentang struktur membran plasma dapat disimpulkan dalam tiga kelompok:
1. Teori lembaran (leaflet theory)
Pada dasarnya menyatakan bahwa membran plasma tersusun oleh lapisan-lapisan
2. Teori bola-bola (globular theory)
Menyatakan bahwa komponen lipid-protein berbentuk sebagai bola-bola yang
tersusun membentuk lembaran
3. Teori dinamis
Menyatakan bahwa struktur membran plasma dapat berbentuk lembaran berlapis dan
dapat berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti keadaan dan kebutuhan.
(Subono,1995)
Semua membran plasma terdiri dari lipid (lemak) dan protein ditambah sedikit
karbohidrat. Lipid membran plasma yang terbanyak adalah fosfolipid dengan sejumlah kecil
kolesterol. Fospolipid memiliki ujing kepala polar (bermuatan listrik) yang mengandung
sebuah gugus fosfat bermuatan negatif dan dua ekor asam lemak non polar (netral). Ujung
polar bersifat hidrofilik (menyukai air) karena dapat berinteraksi dengan molekul air, yang
juga polar. Ujung non polar bersifat hidrofobik (takut air) dan tidak dapat bercampur dengan
air. Rangkaian molekul dua-sisi semacam ini kemudian menyusun diri membentuk lipid lapis
ganda (lipid bilayer), suatu lapisan ganda molekul-molekul lipid, saat berkontak dengan air.
Permukaan luar lapisan ini terpajan ke cairan ekstrasel (CES) sedangkan permukaan
dalamnya berkontak dengan cairan intrasel (CIS).
Lipid lapis ganda ini bukan suatu struktur yang kaku, tetapi bersifat seperti cairan.
Yang juga berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membran adalah kolesterol.
Dengan berantara diantara molekul-molekul fospolipid, molekul kolesterol mencegah rantai-
rantai asam lemak menyatu dan mengkristal. Sifat cair tersebut memungkinkan membran
fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.
Protein Membran
Terdapat protein-protein membran yang melekat atau terselip di antara lipid lapis-
ganda. Protein membran ini memiliki fungsi khusus sebagai berikut:
1. Memungkinkan zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran
2. Sebagai molekul pembawa (carrier molecule)
3. Sebagai tempat reseptor (receptor site)
4. Sebagai enzim yang terikat ke membran
5. Sebagai jalinan filamentosa yang berperan dalam mempertahankan bentuk sel
6. Sebagai molekul adhesi sel
7. Kemampuan sel mengenali diri dan dalam interaksi sel ke sel
(Sherwood, 2001)
Karbohidrat Membran
Semua sel eukariotik memiliki karbohidrat pada permukannya yang sebagian besar
berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan protein membran (glikoprotein)
dan sebagian kecil terikat pada lipid (glikolipid). Fungsi rantai cabang oligisakarida pada
glikolipid dan glikoprotein membran plasma belum jelas. Sangat mungkin bahwa gugus
oligosakarida pada glikoprotein membran membantu agar molekul protein dapat terpancang
kuat dalam membran dan berperan menstabilkan struktur protein. (Subono, 1995)
Model Mosaik Cair Struktur Membran Plasma Membran plasma terdiri dari
lipid lapis ganda dengan protein-protein yang menembus ketebalan membran,
terbenam secara parsial di bawah membran, atau berikatan secara longgar dengan
permukaan membran. Rantai-rantau karbohidrat pendek melekat pada protein atau
lemak hanya di permukaan luar.
2) Difusi fasilitator
Difusi fasilitator melibatkan difusi dari dua molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transpor. Difusi fasilitator juga merupakan transportasi pasif
karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak dapat mengubah arah gradien
transportasi.
3) Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeable. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi.
b. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif berhenti jika didinginkan pada
suhu 2-4⁰C, ada racun, atau kehabisan energi.
2) Eksositosis
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma,
vesikel tersebut akhirnya sampai pada membran dan terjadilah pelekatan. Daerah
pelekatan akan menghasilkan lisis dan isi vesikel keluar.
3) Endositosis
Partikel-partikel dari luar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran
sehinga terjadilah lekukan yang semakin lama dalam bentuknya seperti kantong dan
akhirnya menjadi bulat lalu terlepas dari membran.
4) Pinositosos
Bahan pada membran plasma reseptor akan menempel sehinga terjadi lekukan. Lekukan
semakin dalam dan membentuk kantong. Kantong yang lepas akan berada dalam
sitoplasma. Kantong ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan
mengerut dan pecan menjadi gelembung kecil-kecil menjadi gelembungyang lebih besar.
5) Fagositosis
Fagositosis merupakan proses penelanan partikel-partikel makanan dan sel-sel asing pleh
amuba dan sel-sel darah putih. Makanan atau partikel-partikel lain akan menempel pada
membran, lalu membran akan membentuk lekukan. Membran akan menutup dan
membentuk kantong, lalu kantong melepaskan diri.
(Nugroho, 2004)
DAFTAR PU S TAKA
Campbell, R.M., “BIOLOGI”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, halaman 141-143
Nugroho, L.H., Sumardi, I., 2004, “BIOLOGI DASAR”, Penebar Swadaya, Jakarta
Sherwood, L.,2001, “FISIOLOGI MANUSIA dari sel ke sistem”, Edisi Kedua, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta, halaman 46-49
Subowo, 1995, “BIOLOGI SEL”, Penerbit Angkasa, Bandung, halaman 41-51
aringan pada Tumbuhan Berdasarkan Asal Pembentukannya
1. Jaringan Primer
jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem
primer). Contoh jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer,
floem primer, kambium dan empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan
primer, contohnya akar menjadi panjang, batang menjadi tinggi dan daun menjadi
lebar.
2. Jaringan sekunder
Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem
sekunder). Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada
Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :
a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder.
b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.
c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.
d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan.
a. Ciri-ciri epidermis:
Letak sel rapat
Selnya hidup
Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
b. Fungsi epidermis:
Sebagai pelindung.
c. Modifikasi epidermis:
Stomata
Bulu daun
Bulu akar
Selnya hidup
b. Fungsi Parenkim:
a. Jaringan Kolenkim:
Selnya hidup
Dindingnya selulosa
b. Jaringan sklerenkim:
Selnya mati
Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):
Tahan tekanan
Lignin
2. Sklerenkim:
Selnya mati
Bentuknya panjang
Tahan tarikan
4. Jaringan gabus
Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke
arah luar membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm
(hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak
kehilangan air terlalu banyak.
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Xilem tersusun oleh sel-sel:
a. Tracheid:
Selnya mati
Dindingnya lignin
b. Trachea:
Selnya mati
Dindingnya lignin
Fungsi Xilem :
Mengokohkan tumbuhan
Berdinding selulosa
Sekatnya berpori
1. Konsentris
2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah
dalam.
3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan
seperti bintang.
contoh pada akar dikotil.
1. Akar
Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan, terutama untuk menegakkan batang. Akar berasal dari titik tumbuh.
Fungsi akar:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Stele (silinder pusat)
2. Batang
Batang merupakan organ pokok, yang berasal dari titik tumbuh pada jaringan
embrional dan mempunyai susunan sebagai berikut:
a. Epidermis
b. Korteks
d. Stele
3. Daun
Bagian-bagian daun:
a. Epidermis
Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di
tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga
nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dg teknik cangkok
tidak akan mempunyai akar tunggang.
Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh :
Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll.
Alat-alat yg diperlukan :
1. Pisau yg kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1
Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya
nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira-
kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan
pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg
sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya
adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan.
Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Ingat
selalu utk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman
yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah keluar akar yg cukup banyak, biasanya sampai
menembuas plastik atau serabut pembungkus.
Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya
memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak.
Kurangi daun dan ranting. sisakan beberapa lembar daun saja.
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai
jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.
Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan
sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di
seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air
dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan
tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui
seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan
CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding
selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam
dalam air beberapa jam.
Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah
(hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput
pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang
timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang
ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup
merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap
cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut
plasmolisis.
Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion
Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain
seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal
perpindahan air dari korteks ke stele.
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang
hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke
seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses
pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan
makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu
basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem
tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut