Anda di halaman 1dari 13

Membran Sel – Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Komponen & Sifat

– Membran sel adalah membran yang dimana memiliki oleh semua jenis sel
yang berupa lapisan yang disebut dengan membran plasma yang
memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel. Untuk fungsinya ialah
melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam
sitoplasma.

PROMOTED CONTENT

Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa operasi?


Eyelab
Your Wife Will Surely Appreciate This Trick - Try It Tonight
Goodmenonthego

Mega Hospital Investa hadir untuk Anda & keluarga


MegaLife
Tak perlu dokter! Obat pemulih penglihatan ditemukan!
Eyelab

Definisi Permeabilitas Membran Sel


Yang kebanyakan protein masuk ke dalam membran dalam beberapa cara.
N-terminus asam amino mengarahkan protein menuju endoplasma yang
menyisipkan protein ke lipid bilayer, yang setelah disisipkan, protein kemudian
diangkut ke vesikula.

Permeabilitas membran merupakan tingkat yang pasif difusi molekul yang


melalui membran. Molekul-molekul yang dikenal sebagai permeant molekul.
Permeabilitas bergantung terutama pada muatan listrik dan plaritas molekul
dan pada tingkat lebih rendah massa molar molekul. Karena sifat hidrofobik
membran sel, molekul kecil bermuatan netral. Yang ketidakmampuan molekul
yang dibebankan untuk melewati membran sel hasil pH partisi zat seluruh
kompartemen cairan tubuh.

Pengertian Membran sel


Membran sel dikenal dengan nama membran biologis, meliputi membran
plasma atau plasmalemma dan membran sejumlah organel yang terdapat di
dalam sel.
Membran plasma membatasi isi sel dari lingkungan luarnya. Secara umum
membran sel terdiri dari senyawasenyawa lipida, protein dan karbohidrat.
Selain sebagai pembatas, membran sel juga berfungsi sebagai Protein
membran memiliki berbagai macam fungsi, antara lain:

 Melekatkan membran pada sitoskeleton tau rangka sel,


 Membentuk junction (pertemuan) diantara dua sel yang bertetangga,
 Sejumlah protein membran berperan sebagai enzim,
 sejumlah protein membran berfungsi sebagai resptor permukaan bagi
pesuruh-pesuruh kimia dari sel-sel lain, dan
 beberapa protein membran membantu pergerakan subtansisubtansi
melintasi membran

Permeabilitas Secara Selektif


Membran plasma merupakan asimetris, interior membran tidak identik dengan
bagian luar membran. Bahkan ada perbedaan yang cukup besar antara
berbagai fosfolipid dan protein antara dua selebaran yang membentuk
membran. Yang pada bagian dalam membran, beberapa protein berfungsi
untuk jangkar membran serat sitoskeleton. Ada protein perifer pada bagian
luar membran yang mengikat unsur-unsur dari matriks ekstraseluler.

Karbohidrat, melekat pada lipid atau protein juga ditemukan pada permukaan
luar membran plasma. Kompleks karbohidrat ini membantu zat mengikat sel
yang membutuhkan sel dalam cairan ekstraselular. Ini menambah signifikan
pada sifat seletif membran plasma. Ingatlah bahwa pada membran plasma
amfifilik yang dalam arti mereka memiliki daerah hidrofilik dan hidrofobik dan
hidrofobik.
EYELAB

Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa


operasi?

PELAJARI LEBIH→

Untuk karakteristik ini membantu pergerakan beberapa bahan melalui


membran dan menghalangi gerakan yang lain. Bahan lipid-dapat larut dengan
berat molekul rendah dapat dengan mudah lolos dari inti lipid hidrofobik
membran. Zat-zat seperti vitamin A yang larut dalam lemak, D, E dan K
mudah melewati membran plasma dalam saluran pencernaan dan jaringan
lain.

Obat yang larut dalam lemak dan hormon juga mendapatkan kemudahan
jalan ke dalam sel dan dapat segera diangkut ke jaringan tubuh dan organ.
Molekul oksigen dan karbon di oksida tidak memiliki muatan dan sebagainya
melewati membran melalui difusi sederhana.

Yang dalam hal ini senyawa polar menjadi masalah bagi membran,
sementara beberapa molekul polar terhubung dengan mudah dengan luar sel,
mereka tidak dapat dengan mudah melewati inti lipid dari membran plasma.
Selain itu, sementara ion kecil dapat dengan mudah menyelinap melalui
ruang-ruang di mosaik membran, muatan mereka mencegah mereka dari
melakukan hal itu. Ion seperti natrium, kalium, kalsium dan klorida harus
memiliki cara yang khusus menembus membran plasma. Gula sederhana dan
asam amino juga perlu bantuan dengan transportasi melintasi membran
plasma, dicapai dengan berbagai protein transmembran “saluran”.

Fungsi Membran Sel


Dalam hal ini membran sel menjaga komponen sel agar tetap terisolasi dari
lingkungan luar. Pada membran sel mengelilingi sitoplasma sel hidup, yang
secara fisik memisahkan komponen intraseluler dari lingkungan
ekstraseluler. Jamur, bakteri dan tumbuhan juga memiliki dinding sel yang
menyediakan dukungan mekanik untuk sel dan menghalang bagian dari
molekul-molekul yang besar. Pada membran sel juga berperan dalam
penahan sitoskeleton yang memberikan bentuk sel dan membantu sel-sel
untuk membentuk jaringan. Protein yang ada pada membran sel dapat
berfungsi sebagai enzim.

Baca Juga :  “Farmakognosi” Pengertian & ( Sejarah – Peran – Contoh )

Untuk hal ini membran sel juga memiliki fungsi sebagai media komunikasi
yakni antara sel dengan lingkungan. Membran sel bersifat selektif permeabel
dan mampu mengatur apa yang masuk dan keluar sel, yang sehingga
memudahkan pengangkutan bahan-bahan yang diperlukan untuk dapat
bertahan hidup. Yang gerakan zat di membran sel dapat menjadi pasif dan
menjadi aktif ketika terdapat energi. Membran juga mempertahankan sel yang
potensial, membran sel bekerja seperti filter yang mencegah virus masuk ke
dalam sel.

Struktur dan komponen penyusun Membran sel


Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-
zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah
dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh
Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran
merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang
dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein
membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak.
Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam
berbagai bentuk interaksi semipermanen. Salah satu fungsi dari membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.

Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke
dalam sel.
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. komponen muchus membran sel
semipermanen di lapisan membran.

Baca Juga : Penjelasan Fungsi Membran Sel Beserta Strukturnya

Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat
senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid
memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang
bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas
asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat, dan
gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan fosfolipid dan
sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang
dimiliki oleh fosfolipid.

Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : fosfokolin


(pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara alami
di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola)
atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen
fosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi.
Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral
(Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran)
dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan


terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu
melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus. Secara umum sel-sel yang
menyusun tubuh  manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari
membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).

Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein,
lemak dan karbohidrat.

1. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-
85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain
terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.

2. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat,  Bikarbonat,
Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk
reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel.

3. Protein
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat
diringkaskan sebagai berikut :

1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi

Membran sel bersifat permeable terhadap ion dan molekul polar spesifik.
Substansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan cara
melewati protein transport yang melintangi membrane. Beberapa fungsi
protein membrane adalah (Campbell et al., 2000):

Baca Juga : Penjelasan Organel Sel Tumbuhan Beserta Fungsinya

1. Protein yang membentang membrane memberikan suatu saluran


hidofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut
tertentu. Hidrolisis ATP dilakukan oleh beberapa protein transport untuk
memompa bahan melintasi membrane secara aktif.
2. Protein yang berada di dalam membrane mungkin berupa enzim
dengan sisi aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada larutan
sebelahnya.
3. Protein membran mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk
spesifik yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti
hormone. Sinyal dapat menyebabkan perubahan konformasi protein
yang menyalurkan pesan ke bagian dalam sel.
4. Protein membran dari sel-sel bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-
sama dalam berbagai bentuk junction.
5. Beberapa glikoprotein berfungsi sebagai label identifikasi yang secara
khusus dikenali oleh sel lain.
6. Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein
membran. Hal ini merupakan suatu fungsi yang membantu
memperahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane
tertentu. Protein yang mendekat ke matriks ekstraseluler dapat
mengkoordinasikan perubahan ekstraseluler dan intraseluler.

Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid /
transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan
di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik,
menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak
diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di
sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi.(Anonim 1.2010)

Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima
isyarat (signal) hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel
sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran plasma juga berfungsi sebagai
pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-
senyawa ekstraseluler. Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan
ciri-ciri individual tiap sel dan macam protein dapat berubah sesuai dengan
differensiasi sel.

Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik,


tetapi terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral
membran atau secara langsung berinteraksi dengan bagian polar lipida
membran. Misalnya protein sitokeleton, protein kinase (pada permukaan
sitoplasmik membran), dan protein matriks ekstraseluler (permukaan
eksoplasmik). Protein transmembran mengandung segemen panjang asam-
asam amino hidrofobik yang tertanam pada bilayer lipida. Ada dua tipe
interaksi yang menstabilkan protein integral membran, yaitu interaksi ionic
dengan daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi hidrofobik dengan
bagian tengah yang bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.
Beberapa protein integral berikatan dengan membran melalui ikata koovalen
pada rantai hidrokarbon. Dikenal ada tiga tipe protein integral berdasarkan
perlekatannya pada rantai hidrokarbon, yaitu Glycosyl-phosphatidylinositol-
Proteins, Myristate-Proteins, dan Farnesyl- Proteins.

Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam


membran, sel dan jaringan. Ia dapat berupa protein integral atau protein
perifer. Glikoprotein pada membran eritrosit merupakan suatu protein yang
menembus membran sel. Protein integral membran terdiri atas empat kelas,
yaitu protein tipe A, protein tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein
tipe A dan C secara struktural sama, tetapi tertanam pada setengah lapisan
membran yang berbeda. Contoh protein tipe A adalah Cytochrom b5  pada
retikulum endoplasma.

Baca Juga : Penjelasan Organel Sel Hewan Beserta Fungsinya

Protein B adalah kompleks protein yang berperan dalam sistim transpor.


Protein D adalah protein trans membran. Protein tipe B merupakan kumpulan
molekul yang memiliki struktur yang terdiri atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu
anion protein transpor. Contoh protein tipe D adalah glikoforin pada membran
eritrosit. Pada uraian terdahulu telah diuraikan bahwa protein membran
plasma dapat berfungsi sebagai enzim. Enzim-enzim pada membran plasma
dapat dikelompok-kan menjadi dua kategori berdasarkan tempat aktivitas
katalitiknya, yaitu:

1. Ektoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada


permukaan luar membran plasma.
2. Endoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada
permukaan dalam membran plasma.
Transportasi zat melalui Membran Sel
 Transpor molekul-molekul sederhana melintasi lapisan lipida dapat
berlangsung melalui protein transmem-bran. Dalam hal ini, setiap protein
transmembran bertanggung jawab untuk mentransfer molekul-molekul yang
spesifik. Sifat selektif permiabel dari membran biologis terhadap ion-ion
sederhana menciptakan perbedaan yang besar dalam hal komposisi ion pada
bagian dalam sel dibandingkan dengan cairan di bagian luar sel. engan
demikian, membran sel menyimpan energi poten-sial dalam bentuk grad ien
ion.

Kecepatan molekul berdifusi melintasi membran bervariasi, tergantung pada


ukuran molekul kelarutan relatifnya dalam minyak Umumnya molekul yang
lebih sederhana dan lebih terlarut dalam minyak (lebih hidrifobik atau non
polar) berdifusi lebih cepat melintasi membran. Molekul polar tidak bermuatan
dapat berdifusi dengan cepat melintasi membran jika molekulnya cukup
sederhana misalnya CO2, etanol, dan urea. Sedangkan untuk gliserol dan gula
melintasi membran lipida kurang cepat. Air berdifusi dengan cepat melintasi
bilayer lipida. Bilayer lipida sangat impermiabel terhadap semua molekul atau
ion-ion yang bermuatan. Bilayer lipida yang bebas protein bersifat
impermiabel terhadap ion, tetapi permiabel terhadap air.

Molekul-molekul besar tidak dapat meintasi membran. Molekul-molekul


tersebut ditranspor melalui mekanisme carrier (protein pembawa). Molekul-
molekul sederhana dan larut pada air dan ion-ion berdifusi melalui protein-
protein saluran yang terdapat pada membran. Pada membran sel terdapat
sejumlah protein, termasuk diantaranya adalah protein saluran.

Anda mungkin juga menyukai