220106260
1E
RANGKUMAN ANATOMI
Dosen Pengampu:
Dasar satuan hidup tubuh manusia adalah sel. Dalam organisasi tubuh, sel merupakan
bagian terkecil. Tiap-tiap sel mempunyai spesialisasi sendiri sesuai dengan fungsinya. Sel
mengandung struktur fisik yang sangat terorganisasi yang dinamakan organel. Organel
penting dalam fungsi sel sebagai unsur kimia, misalnya salah satu organel mitokondria lebih
95% energy yang disediakan. Organel sel yang penting adalah membrane sel, membrane inti,
reticulum endoplasma, mitokondria, dan lisosom.
A. Struktur Sel
Sel mengandung struktur fisik yang sangat terorganisasi yang dinamakan organel.
Struktur penting dalam fungsi sel sebagai unsur-unsur kimia. Organel sel yng penting
adalah membrane sel, plasma sel, inti sel (nucleus), inti dari inti sel (nucleolus), dan
kromatin. Di dalam sel terdapat tiga komponen utama yaitu membrane sel, plasma sel
(sitoplasma) dan mitokondria.
1. Membran Sel
Membrane sel merupakan struktur elastis yang sangat tipis, yaitu 7,5 – 10 nm.
Hamper seluruhnya terdiri dari keeping-keping halus yang merupakan gabungan
protein dan lemak, merupakan tempat lewatnya berbagai zat yang keluar dan masuk
sel. Membrane ini bertugas untuk mengatur hidupnya sel dan menerima segala bentuk
rangsangan.
Susunan kimia membrane inti ternyata tidak terlalu sama, tetapi berbeda untuk
sel-sel yang berbeda jenisnya yaitu lapisan lipid di bagian tengah dilapisi oleh lapisan
protein, di tengah-tengah lapisan lipid terdapat cairan yang memisahkan lapisan lipid.
Adanya lapisan protein dibagian luar menjadikan lapisan sel. Adanya lapisan protein
dibagian luar menjadikan lapisan sel bersifat hidrofil (molekul air yang mudah
menempel pada membrane).
Fungsi membrane sel:
a. Komunikasi antar-sel dengan sel lain: adanya transmitter, enzim-enzim, nutrient,
dan antibody dalam cairan ekstraselmemungkinkan adanya hubungan antar-sel.
b. Merangsang dan mengakibatkan potensial aksi serta banyak reseptor yang dapat
mengenali messenger kimia. Cairan intrasel memiliki muatan kation kalium (K+)
anion PO4, dan asam amino. Cairan ekstrasel memiliki kation utama natrium (Na +)
dan anion utama klorida (Cl-)
c. Permeabilitas selektif sebagai filter yang selektif dan alat transport aktif nutrient
dan pengeluaran sisa metabolism yang bergantung pada:
Substansi lipid nonpolar dan hidrofobik lebih mudah melewati membrane.
Semakin besar molekul kimia semakin sulit melewati membrane sel seperti
protein.
Substansi membrane sel permeable untuk substansi polar dan bermuatan
listrik, ion yang tidak melewati fosfolipid bilayer dengan bantuan protein.
a. Proses aktif: Terjadi jika suatu substansi yang melewati membrane membutuhkan
energy dari sel, yang termasuk dalam proses aktif.
Transport aktif primer, yaitu pergerakan ion/molekul melalui membrane
permeabel dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan menggunakan
pompa protein dan energy dari pemecahan ATP.
Transport aktif sekunder, yaitu pergerakan simultan dari dua substansi melalui
membrane dengan menggunakan energy yang disuplai dari perbedaan
konsentrasi natrium.
Transpor vesikuler, bergantung pada transpor zat dalam ikatan membrane
vesikel dan dapat dilalui molekul berukuran besar dan permeabelitas
membrane menjadi lebih rendah.
b. Proses pasif: Terjadi apabila substansi menembus membrane sel tanpa
membutuhkan energy dari sel termasuk dalam dalam proses ini adalah:
Difusi, yaitu pergerakan acak molekul dan ion dari lokasi dengan konsentrasi
tinggi ke lokasi lebih rendah. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh perbedaan
konsentrasi zat terlarut.
Osmosis, yaitu difusi cairan ke membrane semipermeabel dari konsentrasi
solute rendah (konsentrasi air tinggi) ke bagian konsentrasi solut tinggi
(konsentrasi air rendah). Misalnya, pergerakan air menuju dinding plasma
untuk mempertahankan keseimbangan sel.
2. Plasma
Plasma (sitoplasma) berupa carina kol oil encer yang mengisi ruang di antara
nucleus dan membrane sel berisi 80-90% air dan mengandung berbagai zat yang
terlarut di dalamnya. Bahan-bahan yang terdapat dalam plasma:
1. Bahan anorganis yaitu garam, mineral, air, oksigen, karbon dioksida, dan
amoniak.
2. Bahan organis yaitu karbohidrat, lemak, protein, hormon, vitamin, dan asam
nukleat berupa ARN (asam ribosom nukleat).
3. Peralatan sel atau organel sel yang terdiri dari ribosom, retikulum endoplasma,
mitokondria, sentrosom, alat golgi, dan lisosom.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat kegiatan metabolisme sel oleh organel-
organel sitoplasma yang peran utamanya sebagai produksi panas. Adanya ion-ion
seperti kalium, magnesium, fosfat, bikarbonat sangat menentukan kegiatan reaksi
katalisator enzimatik untuk metabolisme.
3. Ribosom, merupakan butiran halus yang melekat pada endoplasma yang tersebar
mengapung dalam plasma. Fungsinya sebagai tempat sintesis protein yang
mengandung ARN. Ribosom menghasilkan protein untuk bahan sel itu sendiri,
nampak pada sel yang membelah dan membentuk hemoglobin dalam eritroblas yang
akan tumbuh menjadi eritrosit.
4. Retikulum endoplasma, yaitu saluran halus yang berbelok-belok dalam plasma.
Kelok ini berupa sekat-sekat yang membuat suatu zat atau menghasilkan energi untuk
kegiatan sel yang dimanfaatkan sektor plasma tertentu sehingga efisien dan efektif.
Dalam saluran retikulum endoplasma dilakukan sintesis protein. Setiap saluran
retikulum endoplasma memproduksi sejenis protein sendiri. Ribosom terkelompok
atas jenis protein yang disintesis disebut polisom. Zat yang dibentuk pada berbagai
bagian sel masuk ke dalam ruang retikulum endoplasma, kemudian diteruskan ke
bagian-bagian sel yang lain. Sebagian besar permukaan retikulum merupakan miosin.
5. Mitokondria, merupakan pusat tenaga bagi sel karena menyaring energi dan zat gizi.
Bentuknya lonjong dan merupakan tempat berlangsungnya pernapasan sel
(pernapasan jaringan). Lemak diubah menjadi karbohidrat sehingga timbul energi
dalam bentuk ATP (adenotrifosfat). Sedangkan pernapasan sel dalam bentuk
anaerobis (tidak memakai oksigen) berlangsung dalam plasma itu sendiri. Energi
dalam bentuk ikatan kimia dipakai untuk beberapa kegiatan sel, seperti untuk reaksi
kimia proses persarafan dan pergerakan sel.
6. Sentrosom, adalah suatu badan yang terletak ditengah sel, mengandung sentriol yang
berfungsi untuk membelah sel. Dalam keadaan istirahat sel yang sudah dewasa tidak
berfungsi sama sekali. Pada waktu pembelahan sel, sentriol berfungsi membelah sel
pada kedua sel, yang terbelah membentuk kutub.
7. Alat golgi, terletak di dekat inti sel dan berhubungan dengan selaput sel. Bentuknya
berupa lempeng cembung tersusun atas gelembung-gelembung yang berdinding
membran dan tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Fungsinya untuk mengatur
pengetahuan suatu zat keluar sel dan membantu sintesis karbohidrat, kemudian
menggabungkannya dengan protein untuk membentuk glikoprotein.
8. Lisosom, menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang berfungsi membuang zat-zat
dari struktur yang rusak atau zat asing yang membahayakan, misalnya bakteri. Dalam
keadaan tidak aktif, lisosom berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter 0,4u.
Lisosom dibungkus oleh membran yang halus. Dalam gelembung lisosom terdapat
enzim hidrolisis (protease, nuklease, glikodase, lipase, dan fosfatase). Membran
sekitar lisosom mencegah enzim hidrolitik berhubungan dengan zat lain dalam sel dan
mencegah pengeluaran enzim.
9. Inti Sel
Inti sel (nucleus) sebagai pusat pengawasan sel berfungsi mengawasi reaksi kimia
yang terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Tiap-tiap inti sel menerima satu dari dua
pasang gen. Selaput inti sel sama strukturnya dengan membrane sel, yaitu mengatur
keluar masuknya zat. Plasma inti sel lebih kental dari plsma sel sebagai tempat
meredam anak inti sel (nucleolus) dan kromatin. Fungsi inti sel mengatur pembelahan
sel (pada sel yang sedang membelah diri) dan memproduksi ribosom bersama asam
nukleat yang disebut (ARN) ribosom. Pada inti sel terdapat kromatin yang terdiri dari
serat DNA yang bergabung dengan histon (protein sederhana yang mengandung
banyak gugus basa yang yang larut dalam air). Inti sel juga mengandung enzim
berupa DNA polymerase (enzim dalam sel darah putih) dan enzim yang digunakan
dalam proses glikolisis.
10. Nukleolus
Nukleolus adalah suatu struktur protein sederhana yang mengandung ARN dalam
jumlah yang besar. Nucleolus akan membesar bila sel secara aktif menyintesis
protein. Gen-gen dari suatu pasangan kromosom menyintesis ribonukleat kemudian
menyimpannya dalam nucleolus dimulai dengan fibril ARN membentuk ribosom
granular. ARN memegang peranan penting untuk pembentukan protein.
11. Kromatin
Kromatin adalah jalinan benang-benang halus dalam plasma inti. Benang ini
terpilin longgar diselaputi oleh protein. Sel mengalami pembelahan, kromatin
memendek dan membesar yang disebut kromosom. Kromosom terdiri dari serat-serat
(fibril) halus yang terbentuk oleh dua macam molekul (AND dan histon).
B. Fisiologi Sel
Semua sel mempunyai karakteristik dasar tertentu yang mirip satu sama lain.
Dalam seluruh sel, oksigen bergabung dengan hasil pemecahan karbohidrat, lemak, dan
protein untuk melepaskan energy yang dibutuhkan sebagai fungsi sel. Semua sel juga
membawa hasil akhir dari reaksi kimianya kedalam cairan yang mengelilinginya. Bila sel
dalam keadaan hidup, tubuh sel harus mendapatkan zat gizi dan zat lainnya dari cairan di
sekitarnya, zat-zat yang dapat lewat melalui membrane sel dengan tiga cara:
a. Difusi, melalui pori-pori membrane dari matriks membrane itu sendiri.
b. Transport aktif, melalui membrane dengan mekanisme tempat suatu enzim dan zat
pembawa khusus zat-zat melalui membrane.
c. Endositosis, suatu mekanisme membrane yang menelan cairan eksternal dan isinya.
Transport zat-zat melalui membrane merupakan fungsi khusus sel, endositosis
merupakan fungsi khusus sel dengan dua cara:
Fagositosis, yaitu penelanan partikel besar oleh sel seperti bakteri, sel-sel lain
dan partikel degenerasi jaringan. Fagositosi terjadi bila objek tertentu kontak
dengan membrane sel, mempunyai muatan negative yang ditolak karena dalam
keadaan normal endositosis bermuatan negative.
Pinositosis, yaitu pengambilan tetesan cairan oleh sel yang terjadi akibat respon
terhadap zat tertentu yang bersentuhan dengan membrane sel. Dua zat yang
paling penting dalam hal ini adalah protein untuk dapat melalui membrane sel.
Setelah fagositik dan pinositik terbentuk dalam sel, satu atau lebih lisosom
melekat pada vesikel tempat hidrolase mulai menghidrolisis protein, glukosa, lipid, asam
nukleat mukopolisakarida, dan zat lain dalam vesikel. Hasil pencernaan adalah molekul-
molekul kecil asam amino, glukosa, asam lemak, dan fosfat yang dapat berdifusi melalui
membran vesikel ke dalam sitoplasma.
Sisa dalam vesikel digestif dinamakan badan residu yang merupakan zat yang
tidak dapat dicerna. Zat ini akhirnya diekskresikan melalui membran sel oleh proses
eksositosis. Jaringan tubuh sering mengalami regresi (kemunduran dalam
perkembangan) ukuran semakin kecil, misalnya pengecilan uterus setelah melahirkan,
otot selama tidak aktif, dan kelenjar susu pada akhir masa laktasi.
Kurangnya aktivitas pada jaringan menyebabkan penurunan aktivitas lisosom.
Peranan lisosom adalah membuang sel-sel yang rusak dari jaringan, misalnya karena
panas, dingin, trauma, zat kimia, dan faktor lain. Kerusakan sel menyebabkan lisosom
pecah dan hidrolase yang dikeluarkan mulai mencerna zat-zat organik disekitarnya. Bila
kerusakan ringan, hanya sebagian sel yang dibuang diikuti dengan perbaikan sel. Jika
kerusakan berat seluruh sel akan dicerna dan dinamakan autolisis.
Protein yang di sekresi oleh sel dibungkus oleh granula yang bergerak dari
retikulum endoplasma melalui kompleks golgi. Membran ini bergerak sepanjang mikro
tubulus ke membran sel, kemudian bersatu dan pecah sehingga isi granula keluar sel dan
membran sel utuh kembali. Proses ini dinamakan eksositosis.
Endositosis merupakan kebalikan eksositosis. Salah satu bentuk Endositosis
adalah fagositosis (sel makan) dan pinositosis (sel minum). Pengambilan tetesan cairan
oleh sel, ketika bakteri (jaringan mati) dan zat kecil lain yang dapat dilihat dibawah
mikroskop ditelan oleh sel. Zat ya g berhubungan dengan membran sel mengakibatkan
membran sel mengalami invaginasi (masuknya suatu lipatan ke bagian lain),
meninggalkan zat yang tertelan berada dalam vakuola, yang diliputi membran sel dan
dapat utuh kembali. Zat yang dimakan oleh larutan dalam sel membran meliputi pinositik
dan fagositik bersatu dalam lisosom dan mengakibatkan campuran enzim, enzim
pencernaan dalam lisosom dengan vakuola dapat dicerna dan diendositosis dapat terjadi
tanpa perantaraan reseptor.
Zat gizi utama tempat sel menyaring energi adalah oksigen dan bahan
makanan (oksigen, glukosa, asam lemak, dan asam amino) masuk ke dalam sel. Di dalam
sel bahan makanan ini secara kimia bereaksi dengan oksigen dibawah pengaruh berbagai
enzim yang mengawasi kecepatan reaksi dan menyalurkan energi yang dilepas dari zat
gizi. Ikatan ini mengandung 8000 kalori/molekul. ATP disimpen dalam ikatan kimia
senyawa organik lainnya.
Bila ATP melepaskan energinya, rantai asam fosfat pecah dan membentuk
ADP (adenosin di fosfat) dan asam fosfat membentuk kembali ATP baru. proses ini ber
langsung terus menerus, sebagai an besar ATP di bentuk dalam sel. Berbagai makanan
mula-mula dicerna dalam saluran pencernaan menjadi glukosa, asam lemak, dan asam
amino kemudian masuk ke dalam sel dan dirubah menjadi senyawa KoA (keto asetat),
dan selanjutnya pecah menjadi atom hidrogen dan karbon dioksida. Karbon dioksida
berdifusi keluar mitokondria kemudian akhirnya keluar sel. Atom hidrogen berikatan
dengan zat pembawa dan dibawa ke permukaan "rak" yang menonjol dalam mitokondria.
Pada "rak" ini melekat enzim oksidatif dan menonjolkan butir-butir ATP-ase (adenosin
trifosfatase).
Enzim yang mengkatalis perubahan ADP menjadi ATP melalui serangkaian
reaksi menyebabkan atom hidrogen berkaitan dengan oksigen. Selama reaksi
berlangsung, energi dikeluarkan dari ikatan hidrogen dengan oksigen dan digunakan
untuk mengaktifkan ATP-ase dan mengendalikan reaksi untuk pembentukan ATP dalam
jumlah besar. ATP ditranspor keluar mitokondria ke semua bagian sitoplasma, dan
nukleoplasma digunakan untuk memberikan tenaga pada fungsi sel. Berikut penggunaan
ATP untuk fungsi sel :
1. Mentranspor membran : transpor ion kalium, ion fosfat, ion klorida, ion hidrogen
untuk pertumbuhan sel.
2. Menyintesis senyawa kimia : sintesis di seluruh sel fosfolipid, kolessterol, purin,
purimidin. Semua sintesis kimia ini memerlukan energi. Misalnya, satu molekul
protein dapat dibentuk dari beberapa ribu asam amino yang satu sama lain terikat
oleh ikatan peptida.
3. Kerja mekanik : setiap kontraksi fibril otot memerlukan ATP dalam jumlah besar,
selain itu sel juga melakukan gerakan silia dan gerakan amubid.
Pergerakan sel
Pergerakan sel yang paling penting adalah pergerakan khusus pada sel-sel otot lurik,
otot jantung, dan otot polos. Pergerakan amubid adalah pergerakan seluruh sel dalam
hubungannya dengan sekitarnya. Faktor yang mengawali gerakan amubid adalah timbulnya
zat kimia (zat kemotaksis) tertentu yang menyebabkan terjadinya gerakan.
Gerakan silia (bulu-bulu getar) adalah pembengkokan silia yang jumlahnya sangat
banyak pada permukaan membran sel dalam saluran pernapasan dan tuba falopii (saluran
reproduksi). Mekanisme gerakan silia merupakan kompleks protein yang mengadakan ikatan
silang dan energi yang dilepaskan dari ATP (adenosin trifosfat) yang berhubungan dengan
lengan ATP-ase (adenosin trifosfatase) menyebabkan lengan bergerak sepanjang permukaan
tubulus yang berdekatan. Karena banyaknya silia pada permukaan sel berkontraksi serentak
seperti gelombang di atas permukaan sel dipindahkan dari silia satu ke silia yang lainnya.
Pembelahan sel
Pembelahan sel (reproduksi sel) berhubungan dengan keperluan pertumbuhan dan
penggantian di dalam jaringan. Pembelahn sel bertalian dengan kebutuhan penggantian di
dalam jaringan. Ada tiga macam populasi sel yaitu :
1. Populasi sel bersifat statis, tidak mengalami sintesis DNA dan pembelahan.
2. Populasi sel berkembang, sebagian kecil sel mengalami sintesis DNA dan pembelahan
sel memungkinkan pertumbuhan.
3. Populasi sel dengan masa hidup tertentu, dalam populasi ini harus ada pembelahan sel
secara terus menerus untuk mengganti sel yang mati
Pembelahan sel, baik pembelahan sitoplasma maupun pembelahan inti sel, pada
umumnya terjadi bersamaan dan menghasilkan sel berinti ganda. Pada sel somatik,
pembelahan inti terjadi dengan mitosis di dahului oleh replika DNA untuk menjamin agar
masing-masing sel anak mengandung DNA yang identik dengan sel induk. Ada dua cara
pembelahan sel :
1. Pembelahan sel secara langsung (amitosis) yaitu pembelahan sel secara langsung
dengan cara satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dst. Proses
ini terjadi karena : terjadi penggentingan di tengah-tengah sel, kemudian terjadi
pembelahan sampai pada inti sel dan inti sel berbenah, dan dapat juga terjadi karena
dua buah sel dengan dua inti.
2. Pembelahan sel secara tidak langsung (mitosis) yaitu proses pembelahan sel somatik
menjadi dua sel anak identik dengan sel induk. Hal ini terjadi karena kandungan DNA
diikuti oleh pembuangan bahan genetik di antara kedua sel anak secara rata melalui
tahapan (fase) sebagai berikut:
a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
3. Pembelahan sel miosis. Jumlah kromosom semua sel adalah dipolitisasi 46 (23 pasang
homolog). Tetapi sel kelamin atau gamet mempunyai jumlah haploid (satu set
kromosom yang terkandung dalam gamet berjumlah 23 yang harus mengandung
dalam gamet berjumlah 23) yang hanya mengandung satu belahan dari masing-
masing pasangan kromosom. Ada dua proses peristiwa pembelahan sel, yaitu :
1. Pembelahan pertama hanya satu kromosom dari setiap pasangan pergi ke
masing-masing sel anak membagi dua jumlah kromosom menjadi 23 kromosom
saling mendekati dan berpasangan berasal dari ayah dan ibu.
2. Pembelahan kedua kromatik pada masing-masing kromosom dipisahkan dan
akhirnya diperoleh empat inti masing-masing dengan jumlah kromosom haploid
(satu set kromosom yang terkandung dalam gamet).
Jika gamet pria dan wanita bersatu, jumlah diploid diperoleh kembali. Pada miosis sel
benih pria sitokinase (pembelahan sitoplasma) menghasilkan sitoplasma yang rata
pada keempat sel (2 sel mengandung 22 kromosom + X dan 2 sel lainnya
mengandung 22 kromosom + Y ). Pada wanita semua semua mengandung 22Y,
variasi genetik dapat terjadi pada miosis dengan tertukar ya segmen-segmen
kromosom homolog selama pembelahan reduksi.
MEMBRAN SEL
1.Melindungi sel
Membran sel memiliki fungsi untuk melindungi sel. Fungsi ini merupakan fungsi
paling utama dari membran sel. Membran sel akan melindungi keutuhan bagian dalam
pada sel. Caranya adalah dengan membiarkan zat tertentu masuk ke dalam sel
tersebut.
Di samping itu, zat-zat lain akan ditahan supaya tidak keluar. Dalam hal ini, membran
sel akan menjadi sebuah penghalang. Selain itu, membran sel akan menjaga unsur-
unsur sel yang akan masuk. Serta zat-zat lain yang tidak diinginkan keluar.
2. Menyelubungi sel
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah untuk menyelubungi sel. Membran sel
adalah selaput berkelanjutan dan tidak putus. Membran sel akan memberikan batas
sekaligus menyelubungi suatu ruangan yang disebut kopertemen. Seluruh isi sel akan
diselubungi oleh membran sel. Selain itu, ada membran sel yang bertugas untuk
membatasi nukleus dan ruangruang di dalam sitoplasma. Membran sel juga berfungsi
sebagai penghalang yang tangguh. Melalui adanya membran sel, akan memungkinkan
beberapa zat terlarut lewat dan tetap menghalangi yang lain.
Membran sel bertanggung jawab terhadap interaksi antara satu sel dengan sel lainnya.
Hal ini terjadi pada organisme yang memiliki banyak sel. Alat-alat pada tubuh,
umumnya terdiri atas berbagai macam sel yang beragam. Sel-sel tersebut harus
bekerja sama sehingga dapat menjalankan fungsinya secara keseluruhan.Membran sel
me,perilakan sel untuk saling mengenal. Setelah itu, akan saling bertukar informasi
dan substraksi. Hal tersebut terjadi dengan tidak memandang apakah sel sudah dipakai
pada tempat-tempat tertentu, seperti dari sebuah jaringan.
5. Transfer Informasi
Membran sel juga memiliki peran dalam mentransfer informasi antara sel satu dengan
sel lainnya. Di dalam membrane, terdapat sebuah reseptor. Reseptor adalah sesuatu
yang mampu melakukan kombinasi dengan molekul tertentu dengan bentuk sesuai.
Seperti yang selalu berkombinasi dengan sebuah subtract yang sesuai. Akan tetapi, sel
yang berbeda memiliki membran yang mempunyai reseptor yang berbeda pula. Hal
ini yang menyebabkan bermacam-macam reseptor yang akan berkombinasi dengan
berbagai ligand. Ligand adalah sebuah molekul atau ion. Ligand dapat berkombinasi
dengan reseptor yang ada di dalam membran.
Zat terlarut yang ingin keluar akan diperantarai oleh membran sel. Hal inilah yang
membuat membran sel memiliki fungsi sebagai perantara. Kemampuan dari membran
plasma meluluskan substansi tertentu supaya dapat masuk ke dalam sel, atau keluar
dari sel. Akan tetapi, akan membatasi pergerakan substansi tertentu yang disebut
permeabilitas selektif. Sebuah membrane dikatakan permeabel terhadap sebuah
substansi tersebut.
7. Pembawa reseptor
JARINGAN EPITEL
5. Sebagai alat penyaring atau filtrasi, jaringan epitel bersilia itu membantu didalam menghilangkan
partikel debu serta juga benda asing yang masuk ke saluran udara.
6. Sebagai alat ekskresi, jaringan epitel diginjal mengekskresikan suatu produk limbah dari tubuh dan juga
menyerap bahan bahan yang diperlukan tersebut dari urin.
7. Jaringan epitel bergabung dengan jaringan saraf untuk membentuk organ khusus sebagai indera pembau,
pendengaran, penglihatan, dan sentuhan. Berbagai permukaan sel epitel memiliki perbedaan struktur dan
mempunyai fungsi yang spesifik. Permukaan apikal atau bebas dari sel epitel menghadap rongga
tubuh,dan lumen (lubang bagian dalam) dari organ internal, atau saluran tubuh yang menerima sekresi
sel.
Epitel terdapat baik di luar (kulit) maupun bagian rongga tubuh. Lapisan terluar kulit
terdiri dari epitel pipih berlapis dan sel epitel keratin. Jaringan yang melapisi bagian dalam
mulut, kerongkongan, dan bagian rektum terdiri dari epitel pipih berlapis yang mukosanya
tidak berkeratin. Permukaan lain yang memisahkan rongga tubuh dari lingkungan luar
dilapisi oleh epitel pipih selapis atau epitel transisi. Epitel juga terdapat di paru-paru, saluran
pencernaan, saluran reproduksi, saluran kencing, dan sebagai pembentuk endokrin dan
eksokrin kelenjar.
Permukaan luar kornea ditutupi dengan sel-sel epitel yang tumbuh cepat dan mudah
diregenerasi. Endotel adalah bentuk khusus dari epitel yang terdapat pada lapisan dalam
pembuluh darah, jantung, dan pembuluh limfatik. Jenis lain, mesothelium, membentuk
dinding perikardium, pleura, dan peritoneum. Jaringan epitel melekat pada membran basal
yang bertindah sebagai perangsang supaya epitel dapat tumbuh dan beregenerasi setelah
cedera. Jaringan epitel tidak memiliki suplai darah sendiri. Maka dari itu, membran basal juga
bertindak sebagai membran permeabel selektif yang menentukan zat mana yang bisa masuk
ke epitel.
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf membentuk otak, sumsum tulang belakang, dan berbagai saraf tubuh. Jaringan saraf mengontrol dan
mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Jaringan ini memungkinkan kita untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap
perubahan kondisi. Jaringan ini mengkordinasikan otot rangka kita, khususnya kepekaan padapenglihatan, rasa, bau, dan
pendengaran. Jaringan ini mengontrol emosi dan kemampuan penalaran kita. Ini memungkinkan kita belajar melalui proses
memori.
1. Badan Sel. Badan sel merupakan bagian dari jaringan yang terbesar. Didalam badan sel ada nucleus yaitu inti
sel jaringan saraf. Bagian ini berfungsi sebagai penerima impus atau rangsangan dari sitoplasma bercabang
menuju akson.
2. Inti Sel (Nukleus). Bagian jaringan safar inti sel (Nucleus) berfungsi sebagai regulator dari seluruh kegiatan
sel saraf. Inti sel berada di dalam badan sel, dan mengambang di antara sitoplasma.
3. Sitoplasma. Bagian jaringan sitoplasma ini merupakan cairan yang memiliki protein tinggi. Sitoplasma di
bungkus oleh sel neurologia yang membantu sel untuk memperoleh suplai makanan.
4. Dendrit. Dendrit merupakan bagian saraf yang sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang
halus dan merupakan perluasan badan sel. Dendrit berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan
impuls yang diterimanya menuju badan sel.
5. Neurit (Akson). Bagian saraf neurit (akson) merupakan selaput sel saraf yang panjang perluasan dari badan
sel. Neurit berfungsi sebagai pengirim impus yang diperoleh dari badan sel menuju sel saraf melalui sinapsis.
Akson dilindung oleh selubung meilin. Selubung ini berupa selaput berbahan lemak yang berfungsi
melindungi akson dari kerusakan.
6. Sel Schwann. Sel schwann merupakan sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai makanan
bagi metabolisme akson & membantu regenerasi akson
7. Sinapsis. Bagian sel safar sinapsis merupakan ujung akson berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke
neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron yang lain.
JARINGAN OTOT
Membangun postur tubuh. Jaringan otot juga memiliki fungsi untuk mengatur postur tubuh dan jika
menginginkan postur tubuh yang baik.
Memompa darah. Otot pada jantung berfungsi di dalam sirkulasi tubuh dengan memompa darah dari jantung
kemudian ke seluruh tubuh.
Menjaga kemampuan melihat. Di mata ada 6 jenis otot lurik yang membantu dalam menjaga pergerakan
mata.
Melindungi organ di dalam tubuh. Otot yang berada di daerah perut akan melindungi banyak organ dari
berbagai sisi baik dari depan, samping hinga belakang. Otot nantinya akan bekerjasama dengan tulang untuk
memberi perlindungan pada organ tubuh.
Mengatur suhu. Otot juga memiliki peran penting untuk dapat mengatur suhu tubuh.
Tendon. Tendon merupakan perantara atau penghubung diantara otot dengan tulang.
Tendon memiliki serabut yang berwarna putih dan teksturnya tidak elastis.
Aponeuroses merupakan lembaran datar dan simpai di atas jaringan fibrus dengan
tujuan yaitu untuk memuat keompok otot dan ada saatnya menggandeng otot dengan
bagian yang akan menggerakkannya.
Fascia. Fascia yaitu jaringan fibrus dan areolar dimana bisa membungkus dan
menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan dengan jaringan ikat
perimsysium. Pada bagian tertentu misal pada bagian telapak tangan, fascia bentuknya
padat dan kuat.
Sarcolemma. Sarcolemma ini merupakan unit structural yang memiliki diameter 0,01
hingga 0,1 mm dan panjang 1 hingga 40 mm. Sarcolemma akan melapisi sel otot yang
dapat berfungsi sebagai pelindung otot. Jumlah dan besarnya sarcolemma akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setiap satu serat otot akan dilapisi
dengan jaringan yang elastic dan tipis yang disebut dengan sarcolemma.
Miofibril. Miofibril adalah jaringan serat yang terdapat di dalam otot. Miofibril akan
terlihat seperti pita gelap dan terang yang bersilangan apabila di lihat menggunakan
mikroskop. Pita gelap dibentuk oleh myosin dan pita terang dibentuk oleh aktin,
tropomiosin dan troponin.
Miofilamen. Miofilamen adalah jaringan yang memiliki bentuk seperti benang halus
yang berasal dari miofibril. Jaringan miofilamen terdiri dari dua macam diantaranya
yaitu miofilamen homogency letaknya pada otot polos dan miofilamen heterogen
letaknya terdapat pada otot jantung.
Sarkoplasma. Sarkoplasma yaitu jaringan yang berupa cairan sel otot yang memiliki
fungsi sebagai tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat berbeda dari tiga tipe
jaringan lainnya yang mana terdiri
dari sel yang
terpisah dari satu dengan yang
lainnya oleh matriks ekstraseluler.
Jaringan ikat merupakan
jenis jaringan yang paling banyak
didalam tubuh. Fungsi jaringan ini
adalah untuk :
Struktur jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat.
1. Matriks, yaitu jaringan ikat yang terdiri dari serabut kolagen, serabut elastin, dan
serabut retikuler. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan
asam hialuronat.
2. Sel-sel jaringan ikat, diantaranya adalah
Pengertian
Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih. Berdasarkan letaknya,
organ tubuh terbagi menjadi organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh ini terdiri dari
jantung, ginjal, lambung, dan usus, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah hidung dan
kulit.
1. Otak
Organ tubuh manusia yang vital pertama adalah otak. Otak adalah pusat kendali
sistem saraf dan terletak di dalam tengkorak. Otak berfungsi sebagai alat kontrol dan
koordinasi otot, penerimaan dan integrasi sensorik, produksi, ucapan, penyimpanan
memori dan penjabaran pikiran dan emosi.
2. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot yang memompa darah melalui pembuluh
darah dengan kontraksi ritmis yang berulang. Organ jantung juga berperan penting
dalam sistem peredaran darah yang membantu mengantarkan darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki sistem impuls agar berdetak dengan irama dan kecepatan yang
konsisten. Saat terjadi penurunan fungsi, jika kondisi ini tidak segera ditangani bisa
menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, stroke, aneurisma, henti jantung
hingga kematian.
Fungsi :
1, Memompa darah yang kaya oksigen ke bagian tubuh lain
2. Memompa hormon dan zat vital lainnya ke berbagai bagian tubuh
3.Menerima darah terdeoksigenasi dan membawa produk sisa metabolisme dari tubuh
dan memompanya ke paru-paru untuk oksigenasi
3. Liver
Liver atau hati yang terletak di sisi kanan rongga perut di bawah diafragma. Liver
berfungsi untuk mengolah kandungan darah untuk memastikan komposisinya tetap
sama. Proses ini melibatkan penguraian lemak, produksi urea, penyaringan zat
berbahaya dan menjaga tingkat glukosa darah. Ketika liver tidak berfungsi sempurna,
kemampuan tubuh untuk menghilangkan racun, menyaring darah dan mengubah
nutrisi pun terganggu.
4. Ginjal
Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di bagian belakang rongga
perut, satu di setiap sisi tulang belakang. Fungsinya adalah untuk menjaga
keseimbangan kimiawi tubuh dengan mengeluarkan produk limbah dan kelebihan
cairan dalam bentuk urine. Jika fungsi ginjal terganggu, maka sampah pada darah
tidak bisa dibuat dan akan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit serius.
Fungsi :
1. Menyaring racun dan limbah dari darah
2. Mengontrol keseimbangan asam-basa (keseimbangan pH) darah
3. Membuat gula (glukosa) jika darah tidak memiliki cukup gula
4. Membuat protein, yang disebut renin, yang meningkatkan tekanan darah
5. Paru-paru
Paru-paru adalah dua struktur berbentuk kerucut seperti spons yang mengisi sebagian
besar rongga dada. Fungsi esensial paru-paru adalah untuk menyediakan oksigen dari
udara yang dihirup ke aliran darah untuk menghembuskan karbon dioksida.
Jika terjadi kerusakan pada satu bagian paru-paru, manusia masih dapat
melangsungkan hidup. Akan tetapi manusia tidak dapat bertahan jika hanya dengan
satu organ paru-paru. Penurunan fungsi dari organ tubuh manusia yakni paru-paru
bisa sangat membahayakan nyawa.
Fungsi :
1, Melindungi organ jantung
2. Menyeimbangkan PH
3. Tempat penyaring
4. Menampung darah
6, Lambung
Lambung adalah organ otot yang terletak di sisi kiri perut bagian atas. Lambung
menerima makanan dari kerongkongan. Saat makanan mencapai ujung kerongkongan,
ia memasuki perut melalui katup otot yang disebut katup kerongkongan bawah.
Lambung mengeluarkan asam dan enzim yang mencerna makanan
Fungsi :
1, Mengolah makanan
2, Menyimpan makanan
3, Memilah dan menyingkirkan zat berbahaya
4, Menyerap zat yang baik untuk tubuh
7. Usus
Usus adalah bagian besar pada saluran pencernaan bawah, yang memiliki peranan
penting dalam pencernaan dan menyerap nutrisi
Fungsi usus 12 jari :
1. Membantu penyerapan asam lemak
2. membantu penyerapan kandungan asam amino
3. Membantu penyerapan zat gula dan karbohidrat
4. Menjadi saluran ke usus halus
5. Membantu imun sistem tubuh ( membantu mempertahankan sistem imun tubuh,
terdapat zat yang bernama peyer’s paths yang merupakan hasil produksi kelenjar
limpa atau nodus limfatikus)
8. Kantung Kemih
Kantung kemih adalah organ tubuh yang mengumpulkan air kencing yang
dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang. Air kencing memasuki kandung kemih
lewat ureter dan keluar lewat uretra
SISTEM ORGAN
Adapun bagian dari system pencernaan pada organ tubuh manusia adalah sebagai
berikut:
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus
Darah membawa oksigen, nutrisi, dan hormon yang penting bagi tubuh, serta karbon
dioksida yang harus di keluarkan dari tubuh.
Jantung
Darah
Pembuluh darah
3. Sistem Limfatik
Sistem limfatik di dalam anatomi tubuh manusia, berperan penting sebagai pertahanan
tubuh karena tugas utamanya mengatur getah bening.
Getah bening adalah cairan yang mengandung sel darah putih untuk membantu tubuh
melawan infeksi.
Sistem limfatik ini tersusun atas beberapa organ tubuh, di antaranya adalah sebagai
berikut:
Getah bening
Kelenjar getah bening
Pembuluh limfatik
Limpa
Timus
Sumsum tulang belakang
Tonsil
4. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan memiliki fungsi yang cukup vital, yaitu menghirup udara dan
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kemudian system pernapasan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh.
Sejumlah organ tubuh manusia yang termasuk system pernapasan yaitu:
Hidung
Tenggorokan
Laring
Trakea
Bronkus
Paru-paru
Otot pernapasan
5. Sistem Integumen
Sistem Integumen menjadi organ terluar sekaligus terbesar karena melapisi
keseluruhan tubuh manusia.
Sistem Integumen berperan sebagai pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus,
dan pathogen lainnya.
Sistem Integumen juga berfungsi mengatur produksi kelenjar keringat. Beberapa
organ tubuh yang tergolong system integumen yaitu:K
Kulit
Rambut
Kuku
6. Sistem Endokrin
Sistem Endokrin mempunyai tugas untuk mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Beberapa kelenjar utama pada anatomi tubuh manusia:
Kelenjar Pituitari
Hipotalamus
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Reproduksi
Pankreas
Kelenjar Pineal
Kelenjar Paratiroid
7. Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan sistem organ manusia yang bertugas untuk mengeluarkan limbah
atau zat sisa metabolism.
Beberapa organ manusia yang melakukan fungsi Ekskresi:
Ginjal
Paru Paru
Kulit
Hati
Sistem Ekskresi juga mencakup Sistem Kemih yang berfungsi menghasilkan urine.
Ginjal
Ureter
Kantung Kemih
Uretra
8. Sistem Rangka
Sistem Rangka berfungsi untuk menopang organ manusia, tempat melekatnya otot,
membentuk tubuh manusia, melindungi organ dalam dan membuat tubuh dapat
bergerak.
Sistem Rangka terdiri dari tulang yang dihubungkan oleh Tendon, Ligamen dan
Tulang Rawan seperti:
8 tulang di kepala
14 tulang di wajah
1 tulang di lidah
6 tulang di telinga dalam
25 tulang di kerangka dada
64 tulang di lengan
26 tulang di belakang dan pinggul
62 tulang di kaki
9. Sistem Otot
Sistem Otot terdiri atas 650 otot yang berfungsi untuk membantu sistem rangka
menggerakan tubuh dan menghasilkan panas melalui metabolisme sel otot.
Jenis jenis otot:
Otot Rangka: terhubung dengan tulang
Otot Polos: ditemukan di dalam organ pencernaan
Otot Jantung: membantu memompa darah
Otak dan sumsum tulang belakang merupakan Sistem Saraf pusat sementara Otonom
dan Somatis merupakan Sistem Saraf Tepi.
Pria:
Penis
Testis
Epididimis
Vas Deferens
Wanita:
Vagina
Rahim
Ovarium
Tuba Falopi
SISTEM ORGAN
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus
Darah membawa oksigen, nutrisi, dan hormon yang penting bagi tubuh, serta karbon
dioksida yang harus di keluarkan dari tubuh.
Jantung
Darah
Pembuluh darah
15. Sistem Limfatik
Sistem limfatik di dalam anatomi tubuh manusia, berperan penting sebagai pertahanan
tubuh karena tugas utamanya mengatur getah bening.
Getah bening adalah cairan yang mengandung sel darah putih untuk membantu tubuh
melawan infeksi.
Sistem limfatik ini tersusun atas beberapa organ tubuh, di antaranya adalah sebagai
berikut:
Getah bening
Kelenjar getah bening
Pembuluh limfatik
Limpa
Timus
Sumsum tulang belakang
Tonsil
Sistem Ekskresi juga mencakup Sistem Kemih yang berfungsi menghasilkan urine.
Ginjal
Ureter
Kantung Kemih
Uretra
Otak dan sumsum tulang belakang merupakan Sistem Saraf pusat sementara Otonom
dan Somatis merupakan Sistem Saraf Tepi.
Pria:
Penis
Testis
Epididimis
Vas Deferens
Wanita:
Vagina
Rahim
Ovarium
Tuba Falopi
Adapun bagian dari system pencernaan pada organ tubuh manusia adalah sebagai
berikut:
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus
Darah membawa oksigen, nutrisi, dan hormon yang penting bagi tubuh, serta karbon
dioksida yang harus di keluarkan dari tubuh. Sistem peredaran darah meliputi beberapa
organ tubuh manusia
yaitu:
Jantung
Darah
Pembuluh darah
3.Sistem Limfatik
Sistem limfatik di dalam anatomi tubuh manusia, berperan penting sebagai pertahanan
tubuh karena tugas utamanya mengatur getah bening.
Getah bening adalah cairan yang mengandung sel darah putih untuk membantu tubuh
melawan infeksi.
Sistem limfatik ini tersusun atas beberapa organ tubuh, di antaranya adalah sebagai
berikut:
Getah bening
Kelenjar getah bening
Pembuluh limfatik
Limpa
Timus
Sumsum tulang belakang
Tonsil
1.Sistem Pernapasan
1.Sistem Integumen
Sistem Integumen berperan sebagai pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus,
dan pathogen lainnya.
Sistem Integumen juga berfungsi mengatur produksi kelenjar keringat. Beberapa
organ tubuh yang tergolong system integumen yaitu:K
Kulit
Rambut
Kuku
1. Sistem Endokrin
2. Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan sistem organ manusia yang bertugas untuk mengeluarkan limbah
atau zat sisa metabolism.
Sistem Ekskresi juga mencakup Sistem Kemih yang berfungsi menghasilkan urine.
Ginjal
Ureter
Kantung Kemih
Uretra
3.Sistem Rangka
Sistem Rangka berfungsi untuk menopang organ manusia, tempat melekatnya otot,
membentuk tubuh manusia, melindungi organ dalam dan membuat tubuh dapat
bergerak. Sistem Rangka terdiri dari tulang yang dihubungkan oleh Tendon, Ligamen
dan Tulang Rawan seperti:
8 tulang di kepala
14 tulang di wajah
1 tulang di lidah
6 tulang di telinga dalam
25 tulang di kerangka dada
64 tulang di lengan
26 tulang di belakang dan pinggul
62 tulang di kaki
3. Sistem Otot
4.Sistem Saraf
Otak
Sumsum tulang belakang
Organ organ sensorik
Otak dan sumsum tulang belakang merupakan Sistem Saraf pusat sementara Otonom
dan Somatis merupakan Sistem Saraf Tepi.
4. Sistem Reproduksi
Pria:
Penis
Testis
Epididimis
Vas Deferens
Wanita:
Vagina
Rahim
Ovarium
Tuba Falopi
5.Sistem Imun
METABOLISME
Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh untuk
mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Energi dibutuhkan oleh
tubuh agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta fungsinya
berjalan dengan baik. Ada banyak fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh metabolisme, yaitu
pernapasan, mencerna makanan, mengalirkan darah, serta memperbaiki dan dan
memperbaharui sel. Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu
anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis
makromolekul seperti protein, polisakarida, asam nukleat dari bahan- bahan yang kecil.
Katabolisme merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dan kompleks menjadi
bentuk yang lebih sederhana.
Peran Metabolisme
Metabolisme berperan mengubah zat-zat makanan seperti: glukosa, asam amino, dan
asam lemak menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan untuk proses kehidupan seperti:
sumber energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk aktivitas otot, sekresi kelenjar,
memelihara membran potensial sel saraf dan sel otot, sintesis substansi sel.
• Metabolisme Karbohidrat
• Metabolisme Lemak
• Metabolisme FFA
Metabolisme FFA dibawa ke hati dan jaringan lemak dalam bentuk kilomikron atau
dari hati ke jaringan dalam bentuk VLDL. FFA juga disintesis di depot lemak dimana ia
disimpan. FFA di plasma berikatan dengan albumin. FFA merupakan sumber energi utama
bagi berbagai organ terutama jantung dan kemungkinan juga otak.
• Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk
suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina
(- NH2) dan gugus karboksil (-COOH).
KONTROL METABOLIK
Kontrol Metabolik yang baik adalah mengusahakan kadar glukosa darah dalam batas normal
atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan hipoglikemia. Kerja sama yang baik akan
lebih menjamin tercapainya kontrol metabolik yang baik.
1.) Insulin
a. Jenis Insulin
Insulin merupakan elemen utama kelangsungan hidup anak DM tipe-1.8,15 Tujuan terapi
insulin adalah menjamin kadar insulin cukup di dalam tubuh selama 24 jam untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme sebagai insulin basal ataupun bolus sesuai efek glikemik dari
makanan.24
b. Regimen Insulin
insulin dapat menggunakan berbagai regimen.1,15-16 Regimen insulin bersifat individual
bertujuan untuk mengikuti pola fisiologi sekresi insulin normal, sehingga mampu
menormalkan metabolisme glukosa atau mendekati normal.
Insulin harus disuntikkan secara subkutan dalam dengan melakukan pinch (cubitan) dan
jarum suntik harus membentuk sudut 45o atau 90o apabila jaringan subkutannya tebal.
2.) Nutrisi
Bertujuan untuk mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa mengabaikan kalori yang
dibutuhkan untuk metabolisme basal, pertumbuhan, pubertas, ataupun aktivitas sehari-hari.
Dengan pengaturan makan ini, diharapkan anak dapat tumbuh optimal dengan berat badan
ideal dan mencegah hipoglikemia.
Aktivitas fisik dan olahraga merupakan bagian dari kehidupan termasuk anak, baik dengan
DM tipe-1 maupun tidak.
4.) Edukasi
Edukasi memiliki peran penting dalam penanganan DM tipe-1 karena didapatkan bukti kuat
berpengaruh baik pada kontrol glikemik dan keluaran psikososial.
Diabetes melitus (DM) tipe-1 adalah kondisi yang disebabkan kerusakan sel-β pankreas baik
oleh proses autoimun maupun idiopatik, sehingga produksi insulin berkurang atau berhenti.
DM tipe-1 sampai saat ini belum dapat disembuhkan, tetapi kualitas pertumbuhan dan
perkembangan anak dan remaja DM tipe-1 dapat dipertahankan seoptimal mungkin dengan
upaya kontrol metabolik dengan baik untuk mencegah komplikasi. Untuk itu, diperlukan
pengelolaan DM tipe-1 yang terdiri dari lima pilar meliputi pemberian insulin, nutrisi,
olahraga, dan edukasi, didukung oleh pemantauan mandiri. Seluruh komponen harus
terintegrasi untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik.
Sel hewan dan sel tumbuhan dapat berkomunikasi dengan kontak langsung 🡪 memiliki cell
junctions yang secara langsung menghubungkan sitoplasma dengan sel sebelahnya. Jaringan
komunikasi antara satu seldengan yang lain menghasilkan suatukoordinasi untuk
mengatur pertumbuhan,reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain padaberbagai jaringan
maupun organ. Sistemkomunikasi ini selain dilakukan oleh sistemsaraf, jugadilakukan
oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengansistem endokrin
mengontrol aktivitas organatau jaringan tubuh.kedua sistem ini salingmengisi secara
fungsional yang demikian luarbiasa,sehingga unsur-unsur saraf dan
endokrinseringdianggap menyusun sistemneuroendokrin.
chemical messenger
molecules) yang menyampaikan pesan antar sel, diseksesikan oleh sel sebagai respon
terhadap stimulus yang spesifik dan kemudian berjalan ke sel target, dimana mereka dapat
berikatan ke reseptor spesifik untuk membangkitkan suatu respon. Disekresikan oleh sel
termasuk area, mempengaruhi aktivitas beberapa sela tau jenis sel tempat ia disucikan.
Contohnya Eicosanoids (prostaglandin, tromboksan, prostasiklin leukotrien)
Diskresikan ke dalam darah melalui panggilan khususyang berjalan agak jauh ke jaringan
target menghasilkan regulai fungsi sel yang terkoordinasi. Contohnya Hormon pertumbuhan
hormone tiroid, inulin epinefrin, estrogen, progesterone, testosterone, prostaglandin.
Diproduksi oleh neuron yang disekresikan ke dalam celah sinaptik oleh terminal saraf
prasinaptik yang berjalan dalam jarak pendek mempengaruhi sel pascasinaps. Contoh
Asetilkolin Epinefrin.
Reseptor
Satu molekul signal mempunyai reseptor yang berbeda pada sel yang berbeda
Second Messenger
Ligan yg terikat pd reseptor (R) 🡪 first messenger (berada di luar sel)
Akibat aktivasi dari Reseptor akan dihasilkan molekul sinyal lain yg dpt terdifusi di dalam
sel yg akan memicu aktivitas dalam sel 🡪 second messenger
Komunikasi Sel
Jalur Transduksi Signal
Sinyal kimia akan dikonversi dari satu tipe sinyal menjadi sinyal lain untuk menghasilkan
respon molecular Perubahan sinyal membutuhkan langkah enzimatik
Cara kerja anestesi adalah dengan menghentikan atau memblokir sinyal saraf dari pusat rasa
sakit yang akan dirasakan pasien selama operasi atau ketika menjalani prosedur medis
tertentu. Anestesi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, seperti salep, semprotan, suntikan,
atau gas yang harus dihirup oleh pasien.
Operasi besar berhubungan dengan disfungsi sistem kekebalan tubuh bawaan. Baru-baru ini,
dibuktikan bahwa stres akibat pembedahan dapat dengan cepat menginduksi penurunan
respon sementara dari darah terhadap endotoksin sejak 2 jam setelah insisi dan bahwa IL-10
plasmayang meningkat selama pembedahan, berperan dalam penurunan respon ini. Telah
dilaporkan bahwa anestesi epidural memiliki efek menguntungkan pada reaksi imunitas dan
respon terhadap stres akibat pembedahan. Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa anestesi
epidural mempertahankan aktivitas sel NK dan mengurangi respon stres pada pasien yang
menjalani histerektomi. Blok epidural dari segmen dermatom T4 sampai S5, dimulai sebelum
pembedahan, mencegah peningkatan konsentrasi kortisol dan glukosa pada histerektomi.
Ketika anesti dimasukkan ke tubuh baik melalui cara inasive atau non inasive maka zat-zat
yang ada didalam alat anestesi bereaksi dengan sel-sel yang ada ditubuh. Cara komunikasi sel
tersebut bisa bermacam-macam contohnya dengan cara Chemical messenger yaitu dengan
memberikan respon terhadap stimulus yang spesifik dan kemudian berjalan ke sel target,
dimana mereka dapat berikatan ke reseptor spesifik untuk membangkitkan suatu respon ke
tubuh pasien yaitu respon tubuh yang mati rasa.