Anda di halaman 1dari 40

SEL HEWAN dan TUMBUHAN

OLEH:
PRAMESTISARI SEKAR WARDHANI
(31/11 MIPA 1)

SEL HEWAN

SEL TUMBUHAN

ORGANEL-ORGANEL
SEL PADA SEL HEWAN
DAN TUMBUHAN

1. Membran Sel
Membran sel atau membran plasma adalah

struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel


yang membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus
juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara
isi sel dengan lingkungannya.

Berdasarkan model mosaic cairan, struktur membran sel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tersusun dari lipid dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Merupakan lapisan ganda bersifat cair sehingga mudah bergerak ke berbagai arah (horizontal, vertikal,
ataupun rotasi).
b. Merupakan senyawa amfipatik yaitu bersifat hidrofilik pada satu bagian dan bersifat hidrofobik pada
bagian lainnya.
c. Dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu posfolipid (bersifat hidrofilik), glikolipid, spingolipid, dan sterol.
2. Tersusun dari protein dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Menyebar secara tidak merata sehingga membentuk mosaic.
b. Terdiri dari dua jenis yaitu perotein integral dan protein perifer.
c. Protein integral atau intrinsik bersifat hidrofobik dan menembus dua lapis lipid (terbenam di tengah
lapisan ganda lipid).
d. Protein perifer atau ekstrinsik bersifat hidrofilik, menyebabkan terjadinya gaya elektrostatik dari kepala
polar pada lapisan lipid.
e. Pergerakan protein dibatasai oleh gaya tarik menarik di antara molekul protein.
3. Tersusun dari karbohidrat dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Terdiri dari dua jenis yaitu oligosakarida dan polisakarida.
b. Oligosakarida berikatan dengan lipid membentuk glikolipid.
c. Polisakarida berikatan dengan protein membentuk glikoprotein.

4. Antar molekul lipid maupun antara molekul lipid dengan protein


tidak disatukan oleh ikatan kovalen
5. Struktur membran distabilkan oleh adanya kolesterol pada
membran.
6. Membran sel bersifat semipermeabel yaitu dapat dilalui oleh
molekul air dan gas yang larut di dalamnya.
7. Bersifat selektifpermiabel yaitu hanya dapat dilalui oleh ion-ion
tertentu.
8. Bersifat dialisis sehingga mampu memisahkan molekul yang
berukuran besar dan kecil. Molekul berukuran kecil seperti glukosa
dapat melewati membran sedangkan molekul berukuran besar
seperti protein tidak dapat melewati membran.

Fungsi Membran Sel


Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam atau
sebagai pembatas antarisi sel dengan bagian luar sel.
Memperkokoh sel
Mencegah agar sel tidak pecah
Sebagai reseptor dari rangsangan luar
Sebagai tempat pertukaran zat atau transpor molekul.
Sebagai tempat ebrlangsungya reaksi-reaksi kimia.

Transportasi Molekul Melalui Membran


Peristiwa pertukaran zat atau masuknya zat ke dalam sel melalui membran terdiri dari beberapa jenis
yaitu :
Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan zat dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah
(hipotonis).
Osmosis
Osmosis merupakan peristiwa perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke
konsentrasi tinggi (hipertonis). Peristiwa osmosis dapat berlangsung melalui bagian membran sel yang
bersifat semipermiabel.
Transpor aktif
Transpor aktif adalah proses pengangkutan zat berupa glukosa dan asam amino yang dilakukan oleh sel.
Transpor aktif memerlukan energi ATP untuk melewati membran semipermeabel.
Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa masuknya suatu zat ke dalam sel akibat terjadi lekukan pada membran
sel sehingga mengakibatkan suatu zat terjebak di dalamnya. Endositosis terdiri dari dua jenis yaitu
fagositosis (masuknya zat padat ke dalam sel) dan pinositosis (masuknya zat cair ke dalam sel).
Eksositosis
Eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis yaitu peristiwa keluarnya suatu zat yang terbungkus
oleh membran sel.

2. DINDING SEL
Kehadiran dinding sel adalah perbedaan utama antara sel tumbuhan dan sel hewan.
Dinding sel tanaman melakukan fungsi penting seperti menyediakan bentuk, kekuatan tarik dan

perlindungan dan juga membantu sel mengalami tekanan tugor untuk mempertahankan tekanan isi
sel.
Dinding sel tanaman terutama terdiri dari selulosa. selulosa adalah makro-molekul yang paling
melimpah di Bumi.
Dinding sel tanaman terdiri dari tiga lapisan: dinding sel primer, dinding sel sekunder dan lamella
tengah.
Lamella tengah adalah lapisan pertama yang terbentuk selama pembelahan sel. Lapisan ini kaya akan
pektin. Ini adalah lapisan terluar, bergabung bersama sel-sel tanaman yang berdekatan dan
memegang mereka bersama-sama.
Dinding sel primer dibentuk setelah lamella tengah. Dinding sel primer terdiri dari senyawa pektin,
hemiselulosa dan glikoprotein. Lapisan ini terdiri dari kerangka selulosa mikro-fibril, dalam matriks
gel. Dinding sel primer adalah lapisan fleksibel tipis dan lapisan yang dapat diperluas.
Dinding sel sekunder adalah lapisan tebal yang terbentuk di dalam dinding sel primer. Dinding sel
sekunder sangat kaku dan memberikan kekuatan. Dinding sel sekunder terdiri dari selulosa,
hemiselulosa dan lignin.
Dalam dinding sel tumbuh karbohidrat adalah selulosa, hemiselulosa dan pektin serta lignin, protein
dan enzim.
Bagian luar dari dinding sel utama epidermis tumbuhan biasanya membentuk penghalang
permeabilitas dan dikenal sebagai kutikula tanaman.
Dinding sel sekunder mengandung selulosa, xylan dan lignin.
Dinding sel tanaman juga mengandung enzim seperti hidrolase, esterase, peroksidase dan

Fungsi Dinding Sel


Di bawah ini adalah fungsi dinding sel:
Memberikan struktur dan bentuk sel yang pasti.
Memberikan dukungan struktural.
Perlindungan terhadap infeksi dan stres mekanik.
Memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar.
Dinding sel memungkinkan transportasi zat dan informasi dari bagian dalam sel ke
eksterior.
Juga membantu dalam regulasi osmotik.
Mencegah kehilangan air.
Kegiatan fisiologis dan biokimia dari dinding sel membantu dalam komunikasi selsel.
Dinding sel mencegah sel tidak pecah karena tekanan tugor.
Membantu difusi gas masuk dan keluar dari sel.
Juga memberikan perlindungan mekanik dari serangga dan patogen.

3. RETIKULUM ENDOPLASMA
Disebut sebagai retikulum endoplasma karena strukturnya
sebagai anyaman dan untuk sebagian besar terdapat dalam
endoplasma.
Dengan diketemukannya retikulum endoplasma ini, sebuah sel sel
tidak dapat lagi dianggap sebagai kantong yang berisi enzim, RNA,
DNA dan larutan bahan bahan yang dibatasi oleh membran luar
seperti pada bakteri yang primitif. Banyak rongga rongga yang
dibatasi oleh membran yang bertanggung jawab atas fungsi sel
yang vital diantaranya pemisahan dan himpunan sistem enzim.
Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua berdasarkan ada
tidaknya butir butir ribosom pada permukaannya yaitu retikulum
endoplasma kasar yang mempunyai ribosom pada permukaannya
dan retikulum endoplasma halus yang tidak memiliki.

RETIKULUM ENDOPLASMA KASAR


Retikulum endoplasma kasar pada permukaan luarnya dapat ditemukan butir butir

ribosom. Ribosom ini menempel pada retikulum endoplasma kasar seperti juga ribosom
bebas, tersusun dalam kelompok kelompok yang kadang kadang terlihat seperti lukisan
yang melingkar lingkar.
Seperti telah diutarakan pada bagian organel sel: ribosom, ribosom berhubungan dengan
molekul RNA. Sub unit besar dari ribosom menempel pada membran vesikel Retikulum
endoplasma sedang subunit kecil bebas.
Hasil sintesis protein sebagai benang polipeptida akan disimpan dalam ruangan retikulum
endoplasma melalui lubang lubang yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Struktur membran retikulum endoplasma pada dasarnya tidak berbeda dengan struktur
membran sel, yaitu terdiri dari dua lapisan lipid.
Pada saatnya nanti kandungan protein sebagai hasil sintesis akan diangkut ke dalam
kompleks golgi, dengan cara melepaskan dalam gelembung gelembung kecil (mikrovesikel).
Mikrovesikel tersebut sudah tidak memiliki butir butir ribosom ada permukaan luarnya.
Retikulum endoplasma kasar banyak ditemukan dalam sel sel kelenjar, terutama pada sel
sel kelenjar yang sedang aktif mensintesis sekretnya; pada pewarnaan tampak basofil
karena banyaknya retikulum endoplasma kasar.

RETIKULUM ENDOPLASMA HALUS


Retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar memiliki

perbedaan struktur dalam dua hal, yaitu tidak memiliki ribosom pada
permukaan membrannya dan sebagian besar berbentuk tubuler yang
saling berlawanan.
Kadang kadang dapat diamati bahwa retikulum endoplasma halus ini
saling berhubungan dengan retikulum endoplasma kasar.
Jumlah retikulum endoplasma halus dalam sebuah sel sangat bergantung
pada tipe atau jenis sel bersangkutan, sehingga hanya pada jenis jenis sel
tertentu saja retikulum endoplasma halus ini tampak sangat menonjol.
Keberadaan retikulum endoplasma halus dapat dideteksi dengan
mikrosokop elektron. Diduga bahwa antara dua jenis retikulum
endoplasma terdapat hubungan erat dengan melepaskan ribosomnnya,
retikulum endoplasma kasar dapat diubah menjadi retikukulum
endoplasma halus.

Fungsi Retikulum Endoplasma


Fungsi retikulum endoplasma adalah mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Berikut adalah beberapa
fungsi retikulum endoplasma:
Menjadi tempat penyimpan kalsium, bila sel berkontraksi maka kalsium akan
dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
Sebagai penampang sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel
Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke
kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar)
Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar dan RE halus)
Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain
(RE kasar dan RE halus)

4. NUKLEUS
Nukleus atau Inti sel merupakan bagian sel yang
berfungsi sebagai pusat perintah atau pengendali aktivitas sel
karena adanya benang-benang kromosom di dalam nukleus.
Pada umumnya, sel-sel memiliki satu nukleus inti. Namun,
sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang memiliki dua atau
lebih inti.
Nukleus adalah bagian sel yang ukurannya lebih besar
dibandingkan dengan organel sel pada umumnya, yaitu
berukuran antara 10 - 20 nm.
Letak nukleus kadang di tengah atau di bagian tepi,
berbentuk bulat atau lonjong menyerupai cakram.

Bisa kita lihat bahwa di dalam nukleus terdapat


bagian-bagian penyusun yang penjelasannya seperti
berikut ini:
Nukleolus (anak inti) yang berfungsi
menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan
ribosom.
Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat
yang tersusun atas protein.
Butiran kromatin terdapat pada nukleoplasma,
tampak jelas pada saat sel membelah. Pada saat
membelah, butiran kromatin menebal menjadi
struktur seperti benang yang disebut kromosom.
Kromosom mengandung DNA(asam
deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.

FUNGSI INTI SEL (NUKLEUS)


Selain mengendalikan seluruh kegiatan sel, inti sel juga
memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu :
Sebagai tempat penyimpanan materi herediter, kromatin.
Sebagai tempat penyimpanan protein dan RNA.
Berperan penting dalam proses transkripsi dalam sintesis
protein.
Mengatur pertukaran molekul antara inti dan bagian sel
lainnya.
Sebagai penghasil protein pada nukleoulus.
Transportasi selektif melalui pori-pori inti.

5. SENTRIOL
Sebuah sentriol adalah organel berbentuk silinder
kecil dalam sel hewan yang mempekerjakan bahan
untuk membentuk sentrosom dan silia yaitu proyeksi
dari sel-sel yang bertanggung jawab untuk gerakan
tubuh dan fungsi sensorik. Selama pembelahan sel,
sentriol yang secara khusus diatur untuk membantu
proses mitosis dan meiosis. Sebuah sentriol tetap di
dekat dengan yang lain untuk membentuk sepasang
(sentrosom).

Sedangkan fungsi sentriol antara lain :


1. Mengatur spasial seluler Sentriol mempengaruhi penataan ruang
sel, dengan posisi inti ditentukan oleh posisi dari sentriol. Posisi inti
tersebut memberikan peran penting untuk menata ruang sel. Sentriol
memiliki fungsi penting dalam pengaturan seluler tersebut.
2. Orientasi silia Sentriol juga berperan penting dalam orientasi silia.
Posisi sentriol pada simpul posterior embrio sel dapat menepatkan
orientasi silia. Ini berguna dalam membantu mengembangkan simetri
sudut kiri-kanan dari sistem pernapasan mamalia.
3. Menumbuhkan sentriol baru Setiap sentriol akan
menumbuhkan sentriol baru. Sentriol yang baru terbentuk akan tetap
tersambung dengan sentriol asal mereka dan ini memanjang selama S
dan fase G2.

6. SITOPLASMA
Sitoplasma adalah cairan sel yang terletak di dalam
sel. Di luar inti sel dan organel sel. Sitoplasma
berbentuk cairan koloid homogen yang jernih, serta
mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul
organik. Sitoplasma dapat mengalami perubahan dari
fase sol/konsentrasi air tinggi ke fase gel/konsentrasi
air rendah atau sebaliknya.

Fungsi Sitoplasma:
1. Tempat organel sel dan sitoskeleton
2. Memungkinkan tempat terjadinya pergerakan
organel sel oleh aliran sitoplasma
3. Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
4. Untuk menyimpan molekul-molekul organik
misalnya: Karbohidrat, lemak, protein dan enzim

7. ASPARATUS GOLGI
Adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel,
dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Asparatus Golgi
terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan
vesikula-vesikula. Organel ini terdapat hampir di semua
sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 Asparatus Golgi, sedangkan
sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.
Asparatus Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom. DI dalam sel-sel sekretori seperti pada
kelenjar pencernaan dan air mata, terdapat Asparatus Golgi

Fungsi asparatus golgi:


Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada selsel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama
seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi
bagian dari membran plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan
Tempat untuk memodifikasi protein
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
Transpor lipid
Untuk membentuk lisosom
Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur

8. RIBOSOM
Ribosom terbentuk butiran kecil dengan diameter sekitar 2022nm. Pada sel sel tertentu dengan laju sintesis protein yang
tinggi misalnya sel hati, akan memiliki jumlah ribosom yang
sanagt banyak hingga mencapai jutaan ribosom.
Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a. Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol untuk
mensintesis protein yang akan berfungsi di dalam sitosol
b. Ribosom terikat, menempel pada RE, mensintesis protein
yang ada dalam mebran RE, sekresi protein, serta
pembungkusan pada organel-organel tertentu seperti
lisosom.

9. LISOSOM
Merupakan organel kecil berdiameter 0,1 m

berbentuk seperti kantong atau vesikel yang


diselubungi membran tunggal.
Lisosom dibuat di RE kasar kemudian ditransfer dan
diproses lebih lanjut di badan golgi.

Fungsi lisosom:

Pencernaan intrasel : berlangsung di dalam lisosom, dimana enzim hidrolitik tidak


pernah keluar dari lisosom.
Endositosis: masuknya makromolekul yang berasal dari luar sel ke dalam sel
Autofagi: pendegradasian yang dilakukan oleh lisosom erhadap organel sel yang
sudah tidak dapat berfungsi lagi tanpa terjadi kehilangan bahan kimia
penyusunnya yang digunakan lagi oleh sel.
Fagosisitosis: proses pemasukan berbagai partikel dengan ukuran yang besar yaitu
partikel yang memiliki diameter lebih besar dari 5 m serta mikroorganisme seperti
virus maupun bakteri ke dalam sel yang berasal dari lingkungan.
Eksositosis: mekanisme transpor berupa molekul-molekul yang berukuran besar
yang melewati membran plasma dari dalam ke luar sel yaitu dengan cara
menggabungkan vesikula yang berisi molekul-molekul tersebut dengan membran
plasma.
Autolisis: proses penghancuran diri yang dilakukan oleh sel dengan cara
membebaskan isi lisosom ke dalam sel.

10. MITOKONDRIA
Merupakan organel berbentuk silinder dengan panjang 1-10

mikrometer dan diselubungi dua membran luar dan dalam.


Membran dalam mitokondria berlekuk lekuk disebut kristal yang
memperluas permukaan membran untuk meningkatkan produktivitas
respirasi sel. Membran dalam membentuk 2 ruangan internal, yaitu:
1. Ruangan sempit intermembran
2. Ruangan matrik, berisi enzim respirasi sel, ribosom, DNA dan RNA.
Mirokondria disebut organel sel semiotonom, karena memiliki DNA
yang dapat mengatur proses sintesis protein oleh ribosom di dalam
organel tersebut.
Mitokondria berfungsi sebagai respirasi sel/metabolisme energi di
dalam sel yang menghasilkan ATP

11. PLASTIDA
a. Plastida Kloroplas
Kloroplas yang merupakan plastida yang telah
diketahui banyak orang. Plastida ini bertanggung
jawab terhadap fotosintesis tumbuhan dan
kebanyakan alga.Kloroplas sendiri tersusun atas
tilakoid yang merupakan tempat terjadinya
fotosintesis karena mengandung klorofil.Kloroplas
memiliki jumlah mulai dari lebih dari satu, beberapa
pada alga dan berkisar 75-125 pada sel tumbuhan
angiosperma.

b. Plastida kromoplas
Kromoplas merupakan hasil perubahan kloroplas yang
disebabkan adanya penyimpanan pigmen pigmen
warna dalam kloroplas salah satunya adalah
karotenoid. Hal inilah yang menyebabkan anda dapat
melihat warna yang berbeda beda (bukan hanya hijau)
dari daun daunan yang terjatuh dan buah buahan.
Salah satu fungsi plastida ini adalah untuk menarik
serangga serangga untuk membantu penyerbukan

c. Plastida Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berpigmen. Tidak seperti plastida lain
yang tadi disebutkan, plastida yang satu ini tidak memiliki pigmen warna.
Mereka ditemukan dalam bagian tumbuhan yang tidak melakukan fotosintesis
seperti akar.
Tergantung pada jenis tumbuhannya dan apa yang dibutuhkannya, platida
leukoplas memiliki fungsi utama dalam penyimpanan amilum, lemak (lipid)
dan protein. Selain itu plastidak leukoplas juga berfungsi dalam sintesis asam
amino dan asam lemak.
Kemudian, leukoplas sendiri terbagi atas tiga jenis plastida lagi yaitu amiloplas,
proteinoplas dan elaioplas. Pembagian plastida leukoplas ini tentu saja sesuai
dengan namanya berdasarkan apa yang disimpan didalamnya.
Amiloplas adalah plastida leukoplas yang terbesar dari leukoplas lainnya.
Plastida jenis amiloplas ini bertanggung jawab terhadap penyimpanan amilum.
Selanjutnya adalah proteinoplas yang merupakan plastida yang berperan
dalam penyimpanan protein dan utamanya ditemukan dalam biji tumbuhan.
Terakhir, plastida elaioplas merupakan plastida yang berfungsi dalam
menyimpan lemak dan minyak yang dibutuhkan oleh tumbuhan, utamanya
terdapat dalam biji tumbuhan.

12. VAKUOLA
Adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang
merupakan gabungan dari vesikel vesikel yang ada
dalam sitoplasma. Cairan tersebut dapat berupa asam
organik, asam amino, glukoas, gas, garam garam
kristal, minyak atsiri, dan berbagai macam jenis
alkaloid. Kandungan cairan vakuola yang tadi beragam
tergantung jenis sel dan metabolisme sel tersebut.
Selanjutnya, organel vakuola diselimuti oleh membran
yang disebut tonoplas.

Jenis Jenis Vakuola Sel dan Fungsinya

Terdapat beberapa jenis vakuola sel yang terbagi


menurut struktur dan fungsinya yaitu:
1. Vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai
pengatur tekanan dalam sel (Osmoregulator)
2. Vakuola sentral yang berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan dan hasil metabolisme
3. Vakula nonkontraktil atau vakuola makanan
berfungsi untuk mencerna makanan.

Anda mungkin juga menyukai