Anda di halaman 1dari 29

Dasar-Dasar Biofisika

MEMBRAN SEL

Sub Materi :
1. Struktur dan Sifat Membran
Sel
2. Jenis-jenis transpor membran.
- transpor aktif
- transpor pasif
Kelompok 5 :
Rachma Deli Fachrin (16231052)
Dosen Pengampu :
Tesya Khaira Ulva (16231074) Rani Oktavia,S.Pd.,M.Pd.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. UNIVERSITAS NEGERI PADANG


Pengertian Membran Sel
Membran sel (bahasa Inggris): cell adalah fitur universal yang dimiliki
membrane, plasma membrane, oleh semua jenis sel berupa
plasmalemma) lapisan antarmuka yang disebut
membran plasma,
yang memisahkan sel dengan
lingkungan di luar sel, terutama
untuk melindungi inti sel dan
sistem kelangsungan hidup yang
bekerja di dalam sitoplasma.
Struktur Membran Sel
Komponen penyusun membran sel

membran sel tersusun atas:


1. lipid, (fosfolipid,
glikolipid, dan kolesterol)

2. protein, :protein
intrinsik (integral) dan
protein porifer (ekstrinsik)

3. karbohidrat.
(glikoprotein)
Sifat-Sifat Membran Sel
a. Selektif permeable

Permeable : Dapat dilewati air


dan gas yang terlarut.
Selektif permeable : membran
hanya dapat dilalui oleh
molekul-molekul tertentu,
misalnya : glukosa, asam
amino, gliserol dan berbagai
ion.
Sifat-Sifat Membran Sel
b. impermeabel
Sifat membran yang tidak
mengizinkan zat apapun di luar
sel untuk masuk kedalam sel.
Sifat-Sifat Membran Sel
c. Permeable

Sifat membran dimana semua


zat bisa melewati membran sel
untuk masuk ke dalam sel.
Biasanya sifat ini dimiliki
membran sel yang rusak atau
hampir mati hingga sel tak
dapat bertahan hidup.
Sifat-Sifat Membran Sel
d. Dinamis

Membran sel memiliki sifat dinamis karena


mempunyai struktur sperti air sehingga
memungkinkan molekul lipid dan protein
untuk bergerak
Sifat-Sifat Membran Sel
e. Asimetris
Karena komposisi protein dan lipid di bagian luar
tak sama dengan komposisi protein dan lipid
dibagian dalam sel.
Fungsi Membran Plasma
a. Sebagai pembatas antara lingkungan di dalam sel dengan lingkungan
di luar sel dan diantara lingkungan dalam organel dengan lingkungan
dalam sitoplasma.
b. Mengatur permeabilitas membran terhadap senyawa-senyawa atau
ionion yang melewatinya. Yang diatur oleh protein integral.
c. Sebagai protein pengenal atau reseptor molekul-molekul khusus
seperti hormon, antigen metabolisme maupun agensia khas seperti
bakteri atau virus. Selain itu selaput sebagai suatu kelompok
molekul juga dapat berfungsi sebagai reseptor terhadap perubahan
suhu, intensitas cahaya dan lain-lain.
Fungsi Membran Plasma
d. Sebagai jalan untuk keluar masuknya zat dari luar ke dalam sel atau
sebaliknya. Bagian transpor ini akan dibahas lebih lanjut pada
bagian berikutnya.
e. Penyedia enzim karena membran plasma berfungsi sebagai sebuah
sarana terselenggaranya aktivitas seluler yang terorganisasi. Sebagai
contoh, enzim sitokrom yang terlibat dalam respirasi merupakan
bagian dari membran mitokondria.
f. Berperan dalam transduksi energi. Perubahan satu jenis energi ke
bentuk yang lain (teransduksi) merupakan hal yang penting dalam
aktivitas makhluk hidup, dan membran secara langsung
berhubungan dengan hal ini. Contoh pada tumbuhan di mana
kemampuan sel tumbuhan untuk menangkap energi matahari dan
merubahnya dalam bentuk energi kimia yang terkandung dalam
karbohidrat.
MEKANISME TRANSPOR
MEMBRAN
Salah satu fungsi membran plasma adalah
menjembatani materi yang masuk/keluar sel.
Pada umumnya,materi dapat bergerak melintasi
membran plasma dengan cara transpor pasif atau
transpor aktif
TRANSPOR MELALUI
MEMBRAN
TRANSPOR TRANSPOR
PASIF AKTIF

DIFUSI ENDOSITOSIS

DIFUSI
TERFASILITAS
I FAGOSITOSIS PINOSITOSIS

OSMOSIS
EKSOSITOSIS
 Transpor Pasif
Transpor Pasif merupakan transport
ion, molekul, dan senyawa yang
tidak
memerlukan energi untuk melewati
membran plasma. Perpindahan molekul
terjadi secara spontan mengikuti gradien
konsentrasi dari konsentrasi tinggi ke
rendah. Transpor pasif meliputi difusi
(sederhana & terfasilitasi) dan osmosis.
A. Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
baik melalui membran plasma ataupun tidak.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi.
Difusi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Difusi Sederhana
- Difusi Terfasilitasi
B. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi merupakan proses difusi
yang dibantu oleh protein tertentu pada
membran plasma,yaitu protein kanal dan
protein pembawa.
Sebagai contoh
mekanisme difusi
terbantu, yaitu proses
molekul glukosa
melewati membran.
Membran sel
memiliki struktur protein
perifer dan protein
integral pada lapisan
fosfolipidnya. Fungsi
protein ini untuk
membantu pengangkutan
molekul gula yang tidak
dapat berdifusi secara
spontan melewati
membran sel. Pada proses ini, molekul diikat oleh
reseptor pada sisi luar sel dan di lewatkan
melalui membran plasma oleh protein
transmembran
yang telah mengalami perubahan susunan.
Difusi merupakan salah satu cara pertukaran materi dari suatu sel
dengan lingkungannya. Proses difusi biasanya bergantung pada kondisi-
kondisi sebagai berikut :

 Wujud Materi
Difusi akan sangat lambat terjadi jika zatnya berwujud padat. Difusi
lebih
cepat terjadi pada zat cair dan sangat cepat pada zat yang berwujud
gas.

 Suhu
Suhu panas dapat mempercepat gerakan molekul-molekul sehingga
meningkatkan rata-rata difusi. Sebaliknya, suhu dingin akan
menurunkan kecepatan rata-rata difusi.

 Ukuran Molekul
Molekul yang berukuran lebih kecil lebih cepat melintasi suatu membran
dibandingkan dengan molekul yang berukuran lebih besar pada suhu
yang sama.

 Konsentrasi
Semakin besar gradien konsentrasi antara dua daerah, semakin cepat
rata- rata difusinya.
C. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul dari larutan
berkepekatan rendah(hipotonis) ke larutan berkepekatan
tinggi(hipertonis) melalui membran semipermiabel.

Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan


air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik.
Suatu larutan dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya.

Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik


karena memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil.

Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama


dengan larutan pembanding.
Proses osmosis dapat menyebabkan kerusakan sel. Apabila konsentrasi larutan
dalam sel tinggi, air akan masuk ke dalam sel dan terjadi endosmosis. Endosmosis
ini menyebabkan kehancuran sel karena membran plasmanya robek. Apabila
konsentrasi larutan di luar sel tinggi, air dalam sel akan ke luar dan terjadi
eksosmosis. Akibat dari eksosmosis adalah membuat sel tersebut menjadi
mengkerut. Proses osmosis dapat menyebabkan kerusakan sel. Apabila konsentrasi
larutan dalam sel tinggi, air akan masuk ke dalam sel dan terjadi endosmosis.
Endosmosis ini menyebabkan kehancuran sel karena membran plasmanya
robek. Apabila konsentrasi larutan di luar sel tinggi, air dalam sel akan ke
luar dan terjadi eksosmosis. Akibat dari eksosmosis adalah membuat sel
tersebut menjadi mengkerut.
 TRANSPOR AKTIF
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion
– ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel
dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam
sel.
Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di
luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium
(Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl). Keluar masuknya ion
Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium. Transpor aktif
dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau
kehabisan energi.
Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul
melewati membran dan melawan gradien konsentrasi.
Transpor aktif memerlukan energi untuk melawan gradien
konsentrasi.
1. Pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada
protein integral.
2. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang
sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel.
3. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein
integral menuju ke luar sel.
4. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein
integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah
luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam
sel.
(1)Ion Na+ terikat pada suatu
tempat di protein
membran.
(2)Ion Na+ tersusun dengan
formasi tertentu untuk
dilepaskan ke luar sel.
(3) Ion K+ dari luar diikat.
(4) Setelah mengikat ion
K+, membran sel
teransang untuk kembali
ke bentuk semula.
(5)Ion K+ dilepaskan protein
membran dan masuk ke
dalam sel.
A. Endositosis

Endositosis adalah proses pemasukan zat ke


dalam sel. Proses ini terjadi melalui
fagositosis dan pinositosis.
Fagositosis: Memakan sel atau benda
padat, misalnya sel darah putih
memakan benda asing yang masuk ke
aliran darah.
Pinositosis: Memakan atau meminum zat
cair, misalnya sel yang memakan zat cair
dan memasukkannya ke dalam vakuola.
B. Eksositosis

Eksositosis adalah proses pengeluaran zat


dari dalam sel ke luar sel. Sekret terbungkus
kantong membran yang selanjutnya melebar
dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa
sel kelenjar atau sel sekresi.
Perbedaan traspor aktif dan pasif

Anda mungkin juga menyukai