Anda di halaman 1dari 53

PROSES

STRUKTUR FUNGSI YANG


TERADI
Membran sel adalah fitur universal yang
dimiliki semua jenis sel berupa lapisan
antarmuka yang disebut membran
plasma, yang memisahkan sel dengan
lingkungan diluar sel, untuk melindungi
inti sel dan sistem kelangsungan hidup
yang bekerja di dalam sitoplasma.
STRUKTUR
1.Fosfolipid
2.Protein
MEMBRAN
SEL
TERDIRI ATAS
KOMPONEN 3.Glikolipid
4.Oligosakar
5.Kolesterol
1. LAPISAN GANDA FOSFOLIPID
Umumnya, membran sel mempunyai
bagian kepala polar hidrofilik dengan
daya ikat gliserofosforilester yang
terdiri atas fosfat, gliserol, dan gugus
tambahan seperti kolina, serina, dll;
dengan dua rantai hidrofobik asam
lemak yang membentuk sebuah
ikatan ester.
Penamaan dan sifat bagian kepala fosfolipid
bergantung pada jenis gugus tambahan yang
dimiliki, terdapat sebutan:
Fosfokolina (pc)
Fosfoetanolamina (pe)
Fosfoserina (ps)
Fosfoinositol (pi)
2. PROTEIN
Protein dibagi menjadi 2:
Protein Integral Membran
Protein integral mempunyai domain membentang dibagian luar sel dan di
sitoplasma. Protein integral juga memiliki fungsi untuk memasukkan zat-
zat yang ukurannya lebih besar.

Protein Transmembran
Protein ini terintegritasi pada lapisan lipid dan menembus dua lapisan
lipid/transmembran. Bersifat amifatik, memiliki sekuaen helix protein,
hidrofobik, menembus lapisan lipida dan untaian asam amino hidrofilik.
Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar
sel.
3. GLIKOLIPID

Glikolipid adalah lapisan yang tersusun


atas gugus karbohidrat di bagian luar dan
gugus lipid atau lemak di bagian dalam.
Glikolipid adalah unsur pembentuk
membran sel.
4. OLIGOSAKARIDA

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang


terdapat pada permukaan membran.
Oligosakarida terikat secara kovalen dengan
lipid yang disebut glikolipid, sedangkan
oligosakarida yang terikat dengan protein
disebut glikoprotein.
5. KOLESTROL
Kolesterol adalah metabolit
yang mengandung lemak sterol
yang ditemukan pada membran
sel dan disirkulasikan dalam
plasma darah.
Kerangka
membran
atau 1. Mikrotubulus
umumnya
disebut 2. Mikrofilamen
sitoskeleton
memiliki tiga 3. Filamen Intermediet
macam jenis
yaitu:
Membran sel mempunyai sifat yang
dinamis dan asimetris.
1. Membran sel memiliki sifat dinamis
karena mempunyai struktur seperti air
sehingga memungkinkan molekul lipid
dan protein untuk bergerak.
2. Membran sel memiliki sifat asimetris
karena komposisi protein dan lipid di
bagian luar tak sama dengan komposisi
protein dan lipid di bagian dalam sel.
Berdasarkan kemampuannya, sifat membran sel terbagi menjadi
3 jenis:
1. Impermeabel, yaitu sifat membran yang tak mengizinkan zat
apapun di luar sel untuk masui ke dalam sel
2. Permeabel, merupakan sifat dimana semua zat bisa
melewati membran sel untuk masuk ke dalam sel. Biasanya
sifat ini dimiliki membran sel yang rusak atau hampir mati
hingga sel tak dapat bertahan hidup.
3. Semipermeabel, suatu keadaan dimana hanya zat-zat
tertentu yang dibutuhkan sel yang bisa masuk ke dalam sel.
Biasanya membran sel normal mempunyai sifat
semipermeabel
FUNGSI
Membran sel memiliki fungsi:
1. Tempat berlangsungnya berbagai macam reaksi kimia
2. Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi
sebuah sel
3. Sebagai reseptor pada rangsangan yang ditunjukkan bagi
sebuah sel
4. Membran sel bisa menjadi media komunikasi antar
lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel
5. Melakukan seleksi terhadap berbagai zat yang masuk
maupun keluar dari sel
PROSES YANG
TERJADI
Merupakan proses
pertukaran molekul yang
terjadi secara spontan dan
otomatis tanpa memerlukan
mekanisme khusus.
1. DIFUSI
Umumnya transportasi pasif
pada molekul yang bisa
melewati membran sel kapan 2.
saja. Biasanya penyebab
terjadinya transportasi pasif
OSMOSIS
yaitu perubahan gradiens
konsentrasi dari molekul
2.
1. DIFUSI
OSMOSIS

Osmosis, yaitu proses


Difusi, yaitu gerakan molekul
bergeraknya molekul pelarut
dari suatu daerah dengan
(air) dari larutan dengan
konsentrasi yang tinggi ke
konsentrasi rendah (hipotonik)
daerah lain dengan konsentrasi
ke larutan dengan konsentrasi
lebih rendah yang disebabkan
yang lebih tinggi (hipertonik)
energi kinetik molekul-
melalui selaput selektif
molekul terusebut.
permeabel.
Merupakan kebalikan dari transport pasif dan
bersifat tak spontan. Arah perpindahan
transpor ini melawan gradien konsentrasi.
Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Misalnya protein yang
terlibat dalam transpor aktif yaitu channel
protein dan carrier protein, serta ionofor.
Ionofor merupakan antibiotik yang
menginduksi transpor ion melalui membran
sel maupun membran buatan.
PROSES
STRUKTUR FUNGSI YANG
TERADI
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi
genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein
seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang
membentuk genom inti sel.

Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali


dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih
terperinci oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun
1831. Pada satu sel umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun
demikian, beberapa jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu
memiliki lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini
dapat memiliki peran yang saling mengganti atau saling
mengkhususkan diri.
STRUKTUR
DIBAGI MENJADI 4
NUKLEUS BAGIAN UTAMA
Merupakan struktur pembatas materi initi sel dengan
sitoplasma.
 Struktur membran di bawah mikroskop electron tampak
sebagai dua lapisan membran yang masing-masing
dipisahkan oleh celah sebesar 20-30 nm.
 Mempunyai celah yang disebut spatium perinuclearis
 Memiliki banyak pori untuk keluar masuk karioplasma
 pada stadium awal mitosis selaput inti ditempeli
ribosom (lapisan luar) sedang bagian dalam ditempeli
butir kromatin
 Tersusun atas RNA, protein, dan DNA yang membentuk RNA ribosom
 Umumnya berjumlah satu atau lebih
 Tidak memiliki selaput
 Dalam proses kerjanya dikontrol kromosom yang mengandung gen
(nucleolar organizer)
 Terkadang menempel pada membrane nucleus
 Berfungsi untuk:
o Sintesa RNA ribosom
o Mengontrol penggandaan kromatin
o Tempat pembuatan protein untuk pembuatan ribosom
a) PARS GRANULAR (DAERAH GRANULA)
 Daerah mengandung butir dengan ukuran lebih kecil dari ribosom
 Letaknya bagian pinggir

b) PARS FIBRILOSA (DAERAH FIBRILER)


 Tampak sebagai benang-benang halus
 Letaknya bagian tengah anak inti

c) DAERAH AMORF
 Merupakan matriks anak inti yang tampak homogen
 Terdiri dari protein
 Sebagai pengikat pars granulosa dan pars fibrilosa
 Cairan yang berada dalam nucleus yang bersifat gel
 Tersusun atas ion, protein (histon dan nukleosom), enzim,
dan nukleotida (DNA dan RNA)
 Merupakan larutan koloidal yang mempunyai sifat seperti
protoplasma
 Mempunyai derajat kekentalan lebih tinggi dibanding
protoplasma
 Mempunyai hubungan dengan sitoplasma melalui porus
nuclearis
 Merupakan benang halus membentuk jala terdiri dari
nucleoprotein (gabungan asam nukleat dan protein)
 Asam nukleatnya berupa DNA dan RNA
 Satu kromatin mengandung satu utas DNA yang doble heliks dan
terbagi-bagi atas ribuan gen ( unit fungsional materi genetis )
 Pada waktu pembelahan kromatin akan memendek membentuk
kromosom
a) PERIPHERAL CHROMATIN
adalah kelompok kromatin yang menempel pada membran inti

b) CHROMATIN ISLAND
adalah kelompok kromatin yang membentuk pulau-pulau dibagian tengah inti
(chromatin)

c) NUCLEOLUS ASSOCIATED CHROMATIN


adalah kelompok kromatin yang terdapat mengelilingi anak inti
a) HETEROKROMATIN (CONDENSED CHROMATIN)
bagian kromosom yang bergelung sehingga tampak sebagai butir kromatin dan
mempunyai sifat mengikat warna atau hetero piknotik positif

b) EUKROMATIN (EXTENDED CHROMATIN)


bagian kromosom yang tidak bergelung dan tidak tampak sebagai butir kromatin
karena bersifat hetero piknotik negatif
FUNGSI
1) Sebagai pusat perintah atau pengendali aktivitas sel
2) Sebagai pengatur untuk pembelahan sel
3) Membawa informasi genetic (DNA) melalu pembelahan
sel yang akan mewariskan sifat-sifatnya
4) Tempat sintesa RNA ribosom
5) Mengatur pertukaran molekul antara inti dengan bagian
sel yang lain
6) Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA
7) Sebagai tempat penyimpanan protein
PROSES YANG
TERJADI
Proses sintesis protein berlangsung dalam dua
tahap,
yaitu transkripsi dan translasi
Adapun urutan proses dalam sintesis protein secara ringkasnya sebagai
berikut:
1. DNA melakukan transkripsi (mencetak RNA-d) untuk membawa kode-
kode membentuk protein berdasarkan pada urutan basa nitrogennya.
2. RNA-d melepaskan diri dari DNA dan membawa kode-kode genetik
(kodon) keluar dari nukleus menuju ke ribosom di dalam sitoplasma.
3. RNA-d bertindak sebagai cetakan (matriks).
4. Di ribosom ini RNA-d melekat pada RNA ribosom (RNA-r).RNA-t yang
ada di dalam sitoplasma datang dengan membawa asam amino yang
selesai dengan kode-kode yang dibawa oleh RNA-d.
5. RNA-t ini melekat (berpasangan) dengan RNA-d sesuai dengan
pasangan-pasangan basa nitrogennya (dengan tripel RNA-t).
6. Asam-asam amino yang dibawa oleh RNA-t akan saling bergandengan
dan membentuk rangkaian rantai polipeptida sampai terbentuk
protein yang diharapkan di dalam ribosom.
PROSES
STRUKTUR FUNGSI YANG
TERADI
Sitoplasma merupakan cairan sel yang
terdapat di dalam sel (di antara
membrane sel dan nucleus) kecuali
dalam inti, dan organel sel. Terdiri dari
air yang di dalamnya terlarut banyak
molekul.
STRUKTUR
Secara fisik,
sitoplasma tebal, Secara kimia, 70-
semitransparan, 90% sitoplasma
cairan elastik yang terdiri dari air dan
berisi partikel komponen padatan
tersuspensi dan (protein,
sedikit tubulus dan karbohidrat, lipida,
filamen yang dan zat-zat
membentuk anorganik).
sitoskleton.
Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai
organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan
tempat organel melayang-layang di dalamnya.

Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan


vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi
serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau
inti sel. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap
jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh
berbeda antara satu dengan yang lain.
Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol

Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe


sel nya. Contohnya, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul
glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar

 Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang


saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut
sitoskleton

Organel – organel sel


Sifat-Sifat Sitoplasma
Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:
Efek Tyndall yaitu kemampuan matriks
sitoplasma memantulkan cahaya.
Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel
penyusun koloid.
Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma
berupa arus melingkar.
Memiliki tegangan permukaan.
Memiliki sifat induktif dan konduktif
FUNGSI
Beberapa fungsi sitoplasma antara lain:
1. Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel
2. Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan
mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi.
3. Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel.
4. Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat
senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti
garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti
protein, dan RNA yang membentuk koloid.
5. Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus.
6. Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel.
7. Sebagai tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan
untuk hidup, dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang
penting seperti glikolisis anaerob dan sintesis protein
PROSES YANG
TERJADI
Inklusi Sitoplasma & Inklusio Sitoplasma

Inklusi dapat diartikan sebagai komponen-komponen sel yang


dapat disimpan, yang mungkin disintesa oleh sel itu sendiri atau
diambil dari sekitarnya dan sering berada dalam sel hanya untuk
sementara. Istilah itu sekarang terutama digunakan untuk
penyimpanan nutrisi dan pigmen-pigmen tertentu.

Inklusio sitoplasma merupakan struktur yang tidak hidup pada


sitoplasma, inklusio sitoplasma sering juga disebut dengan paraplasma
atau dentoplasma, struktur ini dapat berupa lemak, butiran minyak,
glikogen atau granula sekretorius.

Anda mungkin juga menyukai