Anda di halaman 1dari 25

TRANSPOR MEMBRAN

Oleh:
Herlinda Mawardika, M.Sc

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA


SIFAT MEMBRAN

a. Asimetris, interior tidak sama dengan eksterior membran


b. Amfifatik, memiliki bagian hidrofilik dan hidrofobik
c. Dinamis
d. Selektif permeabel, menyeleksi partikel-partikel yang keluar dan masuk sel
e. Dapat mengembang
f. Berkontraksi
g. Ketebalan 5-10 nm.
Fluiditas membran dipertahankan oleh 2 faktor:
a. Sifat fosfolipid. jika asam lemak jenuh dengan ekornya yang lurus
dikompresi karena penurunan suhu, asam lemak tersebut akan saling
menekan, membentuk membran yang padat dan cukup kaku.
b. Jika asam lemak tak jenuh ditekan, kekusutan pada ekornya akan menggeser
fosfolipid sehingga mempertahankan ruang diantara molekul fosfolipid.
Elbow room (Ruang siku) ini membantu menjaga fluiditas membran pada
suhu di mana membran dengan ekor asam lemak jenuh dalam fosfolipidnya
akan “membeku” atau mengeras.
SUSUNAN
MEMBRAN
Komposisi Membran Membran sel manusia

10%
20%

50%

40%

80%

air
protein lipid karbohidrat
lipid, sterol, protein, karbohidrat ion
Fluid Mosaic Model Membran Plasma
Lipid
• Fosfogliserid: ekornya berupa 2 asam lemak terikat gugus fosfat dimana
gusus berfungsi sebagai penghubung dengan gugus polar. Bagian kepala
disusun oleh choline, serine, ethanolamine, gula turunan inositol.
• Sfingolipid: amino lakohol dengan rantai hidrokarbon yang Panjang dan
asam lemak yang terikat gugus amino sfingosin.
• Steroid: kolesterol dan turunannya. Struktur dasarnya berupa 4 cincin
hidrokarbon. Pada suhu tinggi, kolesterol mencegah membrane tidak
terlalu cair, sedangkan pada suhu rendah mencegah kekakuan membran.
Protein
• Protein integral: Protein transmembrane yang tertanam di dalam membran.
Beberapa protein ini memiliki bagian hidrofobik dan hidrofilik. Biasanya
terglikosilasi dengan adanya gugus gula.
• Protein periferal: Protein berada di permukaan interior atau eksterior
membran, berikatan dengan protein integral atau fosfolipid. Protein berfungsi
sebagai enzim, penempelan serat sitoskeleton, atau menjadi bagian sisi
pengenalan sel.
• Protein Terjangkar: berikatan secara kovalen dengan molekul lipid melalui
jangkar, contoh: glycosylphosphatidylinositol (GPI).
Karbohidrat
• Berada di permukaan eksterior, terikat protein (glikoprotein), atau terikat lipid
(glikolipid).
• Tersusun dari 2-60 monosakarida yang ebrbentuk lurus maupun bercabang.
• Karbohidrat dan protein peripheral membentuk tempat spesifik untuk
memudahkan pengenalan sel satu dg lainnya.
• Sistem imun mampu mebedakan sel sendiri atau sel asing.
TRANSPOR MEMBRAN

TRANSPOR PASIF
Transpor tanpa membutuhkan energi dan terdapat gradient konsentrasi pada
membran.
a. Difusi Pasif (Sederhana)
Zat pada larutan hipertois berpindah ke larutan hipotonis tanpa membutuhkan
energi metabolic. Contoh oksigen, CO2, dan air.
TRANSPOR MEMBRAN

Faktor yang mempengaruhi:


• Gradien konsentrasi: perbedaan besar konsentrasi mempercepat difusi.
Semakin dekat distribusi menuju ke keseimbangan, maka semakin
lambat difusinya.
• Masa molekul: molekul yang lebih berat berdifusi dengan lambat.
• Temperatur: suhu tinggi meningkatkan energi dan pergerakan sehingga
meningkatkan tingkat diffuse.
• Densitas pelarut: densitas pelarut yang meningkat akan menurunkan
tingkat difusi.
TRANSPOR MEMBRAN
b. Difusi Terfasilitasi (Facilitated diffusion)
Material berdifusi menembus membran plasma dengan bantuan protein
membran. Tipe protein membran dibedakan menjadi 2.
Channel protein
Tiap channel spesifik untuk substansi tertentu. Hal ini memungkinkan senyawa polar
menghindari lapisan pusat non polar dari membran. Channel protein memfasilitasi
difusi 10 juta molekul/detik.
Contoh:
protein transport khusus glukosa di sel hati dan jantung.
proten yang membantu air melewati membran dengan kecepatan tinggi (aquaporin).
TRANSPOR MEMBRAN
Carrier protein
Carrier protein juga spesifik untuk molekul tertentu. Protein akan mengikat molekul
dan menyesuaikan bentuknya, lalu menggerakkan molekul menembus membran.
Molekul yang dibawa biasanya berukuran lebih besar sehingga tidak melewati
channel, seperti asam amino dan glukosa. Kecepatannya seribu hingga sejuta
molekul/detik.
Contoh:
Glucose transport proteins (GLUTs).
TRANSPOR MEMBRAN
c. Osmosis
Difusi air melewati membran semipermeabel. Air bergerak dari konsentrasi
tinggi ke rendah.
TRANSPOR MEMBRAN

c. Osmosis
Larutan hipotonik: cairan ekstraseluler
memiliki osmolaritas lebih rendah
dibandingkan cairan dalam sel.
Larutan hipertonik: cairan ekstraseluler
punya osmolaritas lebih tinggi dibanding
sitoplasma sel.
Larutan isotonik: cairan ekstraseluler
memiliki osmolaritas yang sama dengan
sel.
TRANSPOR MEMBRAN

TRANSPOR AKTIF
Perpindahan molekul dengan menggunakan energi, biasanya dalam bentuk ATP.
Protein yang memfasilitasi transport aktif disebut transporter.
Tipe transporter:
• Uniporter: protein membawa molekul menuju gradient dengan konsentrasi
rendah, contoh pengangkutan glukosa dan asam amino.
• Symporter: protein membawa 2 molekul pada arah yang sama
• Antiporter: protein membawa 2 molekul dengan arah berlawanan.
TRANSPOR MEMBRAN

a. Transpor Aktif Primer


Sodium-Potassium Pump
Pada sel hewan 2 K+ dipompa ke
dalam sel dan Na+ dikeluarkan dari
sel. Untuk mempertahankan
konsentrasi keduanya.
TRANSPOR MEMBRAN

b. Transpor Aktif Sekunder


Memindahan solut melawan
konsentrasi gradien (endergonik)
dengan menggerakkan solut lain
melawan gradien konsentrasi
(eksergonik).
TRANSPOR MEMBRAN

c. Bulk Transport
Transpor molekul yang berukuran besar, termasuk molekul yang tidak dapat
msuk melewati membran meski ada energi.
Eksositosis
Pengeluaran makromolekul dari dalam sel ke luar sel.
Limbah dalam vesikel bergabung dengan bagian dalam membran plasma untuk
mengeluarkan material tersebut.
Contoh: sekresi hormon dan neurotransmitter.
TRANSPOR MEMBRAN
Endositosis
Transpor aktif untuk molekul berukuran besar ke dalam sel. Pengambilan
makromolekul ke dalam sel dengan cara membran melekuk ke dalam
membentuk kantong. Kantong akan terlepas dan menjadi vesikel yang
ditranslokasi ke bagian target dalam sel.
Contoh:
bakteri yang masuk ke tubuh akan dimakan oleh neutrophil dan dihancurkan
lisosom di dalamnya.
Ada tiga jenis endositosis
• Fagositosis
Bakteri atau fragmen sel yang rusak dikemas dalam kantong berselaput
membrane dan berfusi dengan lisosom untuk dicerna oleh enzim hidrolitik.
• Pinositosis
Pengambilan cairan yang mengandung zat terlarut oleh sel dari cairan
ekstraseluler
• Endositosis diperantarai reseptor
Molekul dimasukkan ke dalam sel setelah dikenali protein reseptor. Contoh:
LDL dipindahkan dari darah. Kurangnya reseptor LDL menyebabkan
hiperkolesterol.
Referensi

• Akmalia, dkk. 2002. Biologi Sel. Semarang: Alinea Media Dipantara


• rwu.pressbook.pub
• Dll.

Anda mungkin juga menyukai