Anda di halaman 1dari 7

Percobaan Difusi dan Osmosis akan Tinta dan Kentang

Disusun oleh:

1. Clyantha Bernice. H / XI MIPA 9/ 10


2. Kezia Subiyantoro / XI MIPA 9/ 25
3. Konstantin / XI MIPA 9/ 26
4. Maria Ratna Kristiana / XI MIPA 9/ 27
5. Nathania Clara X / XI MIPA 9/ 28

SMA Katolik St.Louis 1


Jalan M.Jasin Polisi Istimewa 7 Surabaya

2023

1
A. Pendahuluan
Difusi adalah proses pergerakan larutan dalam sebuah pelarut yang
memiliki sifat menyebar dari yang berkonsentrasi tinggi ke yang lebih rendah.
Difusi termasuk golongan proses transpor pasif. Osmosis adalah proses
perpindahan molekul air atau zat pelarut dari konsentrasi air yang tinggi ke
yang rendah melalui membran semi-permeable. Osmosis termasuk dalam gerak
transpor pasif. Transpor pasif adalah sistem transportasi sel yang tidak
memerlukan energi, melainkan secara langsung dan spontan. Zat yang
ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air, dan oksigen.
Melalui membran semipermeabel berarti tidak semua zat bisa melewati
membran tersebut., hanya beberapa saja. Dalam kasus percobaan yang telah
kami lakukan, kami mengukur massa kentang yang dipengaruhi kadar air di
dalamnya. Seharusnya kadar air akan berpindah dari kondisi lingkungan
hipotonis ke lingkungan yang hipertonis.

B. Difusi dan Osmosis

Difusi adalah proses perpindahan molekul zat (padat, cair atau gas) dari
tempat yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi termasuk
dalam golongan proses transpor pasif karena tidak memerlukan energi (ATP).
Energi untuk proses difusi berasal dari gerak acak partikel yang berdifusi.
Difusi terbagi menjadi dua yaitu, difusi khusus (fasilitatif) dan difusi biasa.
Difusi biasa adalah difusi yang terjadi pada molekul nonpolar dan kecil seperti
oksigen. Sedangkan difusi fasilitatif adalah difusi yang terjadi pada
molekul-molekul berukuran besar dan molekul polar seperti asam amino dan
ion. Molekul-molekul tersebut nantinya akan melewati membran sel dan
dibantu oleh protein membran khusus. Ada dua macam protein yang berperan
dalam difusi fasilitatif yaitu, protein kanal dan protein pembawa. Kecepatannya
bergantung pada perbedaan konsentrasi dan jumlah protein pembantu yang ada
dalam membran.

2
1. Proses Difusi
a. Alat dan Bahan.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini


sebagai berikut.

Alat :

1) Gelas ukur 1 buah


2) Pipet tetes 1 buah
3) Stopwatch

Bahan :

1) Air 20 ml
2) Tinta berwarna ungu

b. Metode Penelitian

Metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu metode


penelitian kualitatif dan kuantitatif, dikutip dari umsu.ac.id
“Metode kualitatif lebih mengutamakan pengamatan fenomena
dan lebih meneliti ke substansi makna dari fenomena tersebut.
Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat berpengaruh
pada kekuatan data dan kalimat yang digunakan. Pada
praktikum ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif
karena para praktek ini kami mengobservasi dan menganalisis
secara langsung berapa lama waktu yang diperlukan hingga
tinta menjadi larut sempurna.

c. Proses atau Langkah-Langkah Penelitian

1) Isilah gelas ukur dengan air sebanyak 20 ml

2) Masukkan 3 tetes tinta ke gelas ukur tersebut

3) Pada saat yang bersamaan, nyalakan stopwatch

4) Tunggu sampai tinta dan air menjadi homogen seluruhnya

3
5) Ketika tinta dan air sudah homogen, hentikan stopwatch dan
catatlah waktunya.

d. Hasil Pengamatan

Dari percobaan, kami menemukan bahwa

1) Tinta mengalami perpindahan dari konsentrasi yang tinggi ke


yang rendah.

2) Setelah larutan menjadi homogen, tidak ada lagi perubahan yang


terjadi.

3) Proses difusi dapat terjadi tanpa perlu adanya penggunaan


energi.

4) Kecepatan proses difusi dapat bervariasi, tergantung oleh


kepekatan larutan, jumlah larutan, bentuk benda (luas, jarak, dan
volume), ukuran partikel, dan suhu.

2. Proses Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan molekul air atau zat pelarut dari
konsentrasi air yang tinggi ke yang rendah melalui membran semi-permeable.
Osmosis termasuk dalam gerak transpor pasif. Transpor pasif adalah sistem
transportasi sel yang tidak memerlukan energi, melainkan secara langsung dan
spontan. Zat yang ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air,
dan oksigen. Melalui membran semipermeabel berarti tidak semua zat bisa
melewati membran tersebut., hanya beberapa saja. Dalam kasus percobaan
yang telah kami lakukan, kami mengukur massa kentang yang dipengaruhi
kadar air di dalamnya. Seharusnya kadar air akan berpindah dari kondisi
lingkungan hipotonis ke lingkungan yang hipertonis.

4
a. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini


sebagai berikut.

Alat:

1) Neraca digital 1 buah


2) Pisau 1 buah
3) Lap 1 buah
4) Pinset 1 buah
5) Penggaris 1 buah

Benda:

1) Kentang 1 buah
2) Garam
3) Aquades

b. Metode Penelitian
Pada penelitian pada kentang kali ini kami menggunakan metode
penelitian berbasis kuantitatif, karena kami mencatat dan menghitung
dengan detail seberapa lama kentang menyusut dan perbedaannya
menggunakan angka. Dimana itu menjadi definisi dari kuantitatif.
Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya.
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam
jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini
dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas.
c. Proses atau Langkah-Langkah Penelitian

1) Potonglah kentang dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm sebanyak 4 buah.


2) Timbanglah berat setiap potongan kentang menggunakan neraca
dan pastikan besarnya sama.
3) Siapkan aquades, larutan garam 25%, 50%, dan 75%
masing-masing dalam gelas ukur sebanyak 30 mL, kemudian beri
tanda pada setiap gelas agar mudah dibedakan.

5
4) Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing
gelas ukur.
5) Biarkan potongan-potongan kentang terendam dalam
masing-masing larutan selama 15 menit.
6) Setelah 15 menit, angkatlah kemudian letakkan di atas kain lap.
7) Periksalah keadaan potongan kentang, kemudian timbang ulang
dan catat hasilnya. Lakukan hal yang sama pada tiga potongan
kentang lainnya.

d. Hasil Pengamatan

1) Dari percobaan, kami temukan bahwa ketika kentang direndam


dalam aquades, massa kentang mengalami pertambahan.
2) Kentang ketika direndam di dalam larutan dengan garam
mengalami pengurangan massa.
3) Kentang mengalami pengurangan massa terbanyak dalam larutan
dengan kadar NaCl 50%, kemudian kedua terbanyak dalam
larutan NaCl 75%, dan terakhir dengan pengurangan massa
paling sedikit dari larutan NaCl 25%.

C. Pembahasan
Sel-sel semasa hidupnya melakukan banyak aktivitas diantaranya yaitu
mengatur proses masuk dan keluarnya air atau bisa juga kita sebut dengan
transportasi zat. Transportasi zat. Transportasi zat berlangsung dengan dua cara
yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transportasi pasif merupakan jenis
transportasi zat yang mengikuti aliran perbedaan konsentrasi yaitu pada
konsentrasi tinggi ke rendah, maka dari itu transportasi pasif ini tidak
memerlukan energi. Salah satu contoh dari transpor pasif yaitu difusi. Difusi
adalah perpindahan sel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah,
yang kami aplikasikan pada percobaan tinta pekat yang diteteskan ke dalam air.
Dimana karena konsentrasi yang tinggi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Lama tinta berdifusi tergantung dari kepekatan tinta. Difusi terbagi menjadi dua
yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Pada percobaan tinta ini termasuk

6
ke dalam difusi sederhana karena perpindahan konsentrasi tinggi ke rendah
tanpa bantuan molekul pembawa. Sedangkan transpor aktif adalah transportasi
yang melawan arah yaitu dari yang konsentrasi rendah menuju konsentrasi yang
lebih tinggi. Maka dari itu transportasi aktif ini membutuhkan energi untuk
bergerak, dan contoh dari transpor aktif ini adalah osmosis. Osmosis merupakan
proses perpindahan molekul zat pelarut, terutama air, dari tempat berkonsentrasi
rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi dengan melewati selektif permeable
(semipermeable). Dalam percobaan kali ini kami terapkan pada kentang yang
sudah dipotong menjadi 1X1, dimana berat kentang sebelum direndam air garam
lebih berat dibandingkan dengan sesudah direndam air garam karena air garam
bersifat hipertonis. Dimana semakin tinggi konsentrasi maka akan semakin
banyak berkurang air di dalam kentang tersebut. Namun kentang memiliki
maksimal hipertonis yaitu pada konsentrasi aquades 50% dan akan menurun
tingkat hipertonisnya seperti pada percobaan yang telah dilakukan, dimana
aquades yang memiliki konsentrasi 50% berkurang sebesar 0,19 kg dan yang
konsentrasi 75% berkurang 0,17 kg.

D. Penutup

Proses difusi adalah pada saat molekul-molekul zat bergerak dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Dalam percobaan ini, Tinta
mengalami perpindahan dari konsentrasi tinggi yang berarti pekat ke konsentrasi
rendah yang berarti cair. Setelah kedua larutan tercampur, tidak ada lagi
perubahan yang terjadi. Proses yang sama juga terjadi pada kentang dimana
ketika kentang direndam dalam aquades. Namun hasilnya berbeda yaitu, massa
kentang mengalami pertambahan. Sedangkan proses osmosis adalah pada saat
molekul-molekul zat bergerak dari daerah konsentrasi rendah ke daerah
konsentrasi tinggi tetapi tidak menggunakan energi (ATP). Dalam percobaan ini,
ketika kentang direndam dalam larutan garam maka mengalami pengurangan
massa. Hal ini karena air di dalam kentang berosmosis ke luar ketika kentang
direndam di larutan garam, yang dimana larutan tersebut bersifat hipertonis.
Dengan demikian, melalui percobaan ini, kita dapat mengamati dan memahami
bagaimana contoh proses difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai