Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKRIKUM KIMIA DASAR

ALAT FILTRASI SEDERHANA

Dosen Pengampu : Muhammad Imaduddin, M.Pd.,M.Si.

Disusun oleh :
Ulfaturrohmah (2010710011)
Kelompok 4 A3PAR

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2021
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui TDS, EC, PH, DO, dan Suhu pada filtrat air menggunakan alat
filtrasi sederhana.

B. ALAT DAN BAHAN


Bahan Air Campuran:
1. Air 10 liter
2. Detergent 10 gram
3. Tanah 200 gram

Alat dan Bahan Filtrasi Kelompok (Dari bawah keatas)


1. Kelompok 1: kapas 3 cm, batu kecil 1 cm, kapas 1 cm, batu besar 3 cm, kapas 2
cm, arang 2 cm, tisu 1 cm, serabut kelapa 1 cm, tisu 1 cm.
2. Kelompok 2: spon 3 cm, kapas filter 2 cm, kapas 2 cm, kapas filter 3 cm, kapas 2
cm, spon 2 cm.
3. Kelompok 3: spon 2 cm, kaps 2 cm, ijuk 1 cm, arang 1 cm, kapas 1 cm, serabut
kelapa 1 cm, kapas 1 cm, batu 2 cm.
4. Kelompok 4: spons 2 cm, kapas 1 cm, ijuk 1 cm, arang 1 cm, serabut kelapa 1
cm, pasir 1 cm, batu 2 cm.
5. Kelompok 5: spons 2 cm, kapas 1 cm, batu 6 cm, kerikil 2 cm, arang 3 cm, pasir
1 cm, ijuk 1 cm, batu 2 cm.
6. Kelompok 6: kapas 4 cm, batu kecil 3 cm, kapas 1 cm, batu besar 2 cm, kapas 2
cm, pasir 1 cm, kapas 1 cm, arang 1 cm, kapas 1 cm.
7. Kelompok 7
Alat A: spons 2 cm, batu 3 cm, kapas 1 cm, arang 3 cm, kapas 1 cm, batu 1 cm,
kapas 1 cm.
Alat B: spons 1 cm, batu 2 cm, kapas 1 cm, arang 2 cm, kapas 1 cm, batu 3 cm,
kapas 1 cm, ijuk 2 cm, kapas 1 cm.
8. Kelompok 8: kapas 2 cm, batu 3 cm, kapas 1 cm, arang 2 cm, kapas 1 cm, sabut
2 cm, kerikil 2 cm, kapas 1 cm.

C. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu sesuai desain kelompok masing-masing
2. Siapkan air campuran yang akan difiltrasi.
3. Susun alat sesuai dengan desain kelompok masing-masing.
4. Kemudian tuang air campuran kedalam desain alat filtrasi sederhana pada masing-
masing kelompok.
5. Ukur TDS, EC, PH, DO, dan Suhu menggunakan alat yang tersedia.
6. Bandingkan dengan kelompok yang lain.
7. Amati dan catat hasilnya.

D. HASIL PENGAMATAN
Sebelum filtrasi

TDS EC Suhu
Ph DO
(ppm) ( μs /Cm ¿ (Celcius)

51 103 9,5 28,9 5,9

Setelah filtrasi

TDS EC Suhu
No. Kelompok pH DO
(ppm) ( μs /Cm ¿ (° C )

1. 1 57 112 8,0 29,4 3,0


51 99 4,6
8,0

2. 2 29,1

71 140 7,7 5,4

3. 3 29

121 7,9 3,2


61

4. 4 28,8

118 4,5
59 8,2

5. 5 28,7
8,1 5,2
51 103

6. 6 29

55 111 8,3 5,6

7. 7 (Alat A) 29,3

8,2 5,9
50 100

8. 7 (Alat B) 29,5

64 128 8,1 4,1

9. 8 29,3

Hasil Pengamatan Kelompok 4 :

TDS EC pH Suhu DO
(ppm) ( μs /Cm ¿ (° C )
Sebelum 51 103 9,5 28,9 5,9
filtrasi

Sesudah 61 121 7,9 28,7 3,2


filtrasi

E. PEMBAHASAN
Filtrasi adalah proses pemisahan solid-liquid dengan cara melewatkan
liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau
menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran halus zat padat tersuspensi dari
liquida. Dalam percobaan kali ini, terdapat 8 kelompok yang menguji coba
filtrasi dengan alat rancangan sendiri dan kemudian hasilnya pun berbeda-beda.
TDS adalah singkatan dari Total Disslove Solid ( yang artinya jumlah zat
padat yang terlarut dalam air). Satuan yang di gunakan biasanya ppm( part per
million) atau sama dengan miligram per liter( mg/l). Semakin sedikit jumlah zat
padat yang terlarut dalam air maka bisa di katakan TDS nya semakin rendah.
Berbeda jika jumlah zat padat yang terlarut banyak, maka bisa katakan TDS nya
tinggi. Dalam hal ini, TDS yang paling tinggi terdapat pada kelompok 3 dengan
71 ppm. Sedangkan TDS yang paling rendah terdapat pada kelompok 7 alat B.
EC atau Electrical Conductivity merupakan alat untuk mengukur kepekatan
larutan. Dimana semakin tinggi nilai EC maka semakin pekat total larutan atau
daya hantar listrik semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin rendah nilai
EC maka larutan tidak pekat dan daya hantar listriknya rendah. Dalam hal ini,
EC yang paling tinggi terdapat pada kelompok ke 3 dan EC yang paling rendah
terdapat pada kelompok ke 2 dengan EC 99.
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Dimana ph normal
adalah 7. Dalam praktikum ini, ph yang mendekati normal terdapat pada
kelompok ke 3 dengan pH 7,7 .
Suhu mempengaruhi efisiensi dalam proses penyaringan. Dimana suhu yang
baik dalam filtrasi berkisar antara 20° - 30 °. Dalam praktikum kali ini, mulai
dari kelompok 1 sampai kelompok 8 , suhunya sudah memenuhi kriteria yang
tercantumkan, yakni antara 20°-30°.
Oksigen terlarut atau DO ( Dissolved oxygen ) adalah jumlah oksigen terlarut
dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.Nilai DO
yang biasanya di ukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukkan jumlah
oksigen O2 yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada
air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika
nilai DO rendah, dapat di ketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Dalam hal
ini DO paling tinggi terdapat pada kelompok 7 alat B dengan DO 5,9. Dan DO
paling rendah terdapat pada kelompok 1 dengan DO 3,0.
Jadi dalam filtrasi terdapat penentuan TDS, EC, DO pH dan Suhu. Jadi
komponen komponen tersebut harus terisi saat kita melakukan filtrasi.Hasil dari
filtrasi, air yang jernih belum tentu filtrasi nya berhasil. Namun kita harus
memperhatikan uji TDS, EC, DO, pH dan suhunya. Begitupun sebaliknya. Jika
hasil filtrasi keruh bukan berarti filtrasinya dinyatakan gagal namun mungkin
saja ada beberapa zat yang membuat air tersebut keruh. Arang yang berasal dari
tempurung kelapa mempunyai kualitas sebagai adsorben yang baik hal ini
ditandai dengan banyaknya pori-pori yang ada dalam arangnya. Keberadaan pori
tersebut sangat bermanfaat untuk menyerap suspended solid dan senyawa
organik yang terikut dalam air sehingga impuritas yang menyebabkan warna
keruh dapat tertahan dalam arang kelapa.

F. KESIMPULAN
1. Filtrasi adalah proses pemisahan solid-liquid dengan cara melewatkan liquid
melalui media berpori atau bahan – bahan berpori untuk menyisihkan atau
menghilangkan sebanyak – banyaknya butiran – butiran halus zat padat
tersuspensi dari liquida.
2. TDS adalah jumlah zat padat yang terlarut dalam air. Semakin sedikit jumlah
zat padat yang terlarut dalam air maka bisa di katakan TDS nya semakin
rendah. Berbeda jika jumlah zat padat yang terlarut banyak, maka bisa katakan
TDS nya tinggi.
3. EC atau Electrical Conductivity merupakan alat untuk mengukur kepekatan
larutan. Dimana semakin tinggi nilai EC maka semakin pekat total larutan atau
daya hantar listrik semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin rendah nilai
EC maka larutan tidak pekat dan daya hantar listriknya rendah.
4. pH normal air adalah 7.
5. Suhu mempengaruhi efisiensi dalam proses penyaringan. Dimana suhu yang
baik dalam filtrasi berkisar antara 20° - 30 °.
6. Oksigen terlarut atau DO ( Dissolved oxygen ) adalah jumlah oksigen terlarut
dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin
besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang
bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat di ketahui bahwa air tersebut
telah tercemar.

Anda mungkin juga menyukai