Disusun Oleh :
Chris Timothy Boarnegez P.
NRP. 5014221003
Dosen Pengajar :
Ipung Fitri Purwanti, ST., MT., PhD
Mashudi, S.Si., MENVM
Asisten Laboratorium :
Nafisha Tibet Damaiyanti
NRP. 5014201015
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Tujuan pada praktikum berjudul Analisis Kesadahan Total yaitu untuk menentukan
besarnya kadar kesadahan total yang terdapat pada kandungan air.
1.2. Prinsip
Prinsip pada percobaan ini yaitu dalam menentukan kesadahan total dapat ditentukan
dengan melalui titrasi dengan EDTA dan menggunakan indikator yang peka terhadap kation
bermuatan dua.
1.3. Dasar Teori
Kesadahan adalah suatu situasi di mana terdapat tingkat kandungan kapur yang
berlebihan dalam air. Ion-ion positif ini dapat berinteraksi dengan deterjen, menghasilkan
pengendapan, atau bisa juga bereaksi dengan ion-ion negatif yang ada dalam air,
menyebabkan terbentuknya pengendapan atau timbulnya karat pada peralatan logam.
Kesadahan dalam air pada umumnya timbul akibat interaksi dengan tanah serta proses
pembentukan batuan. Air keras biasanya berasal dari wilayah di mana lapisan tanah atasnya
cukup tebal dan terjadi pengendapan kapur. Tingkat kesadahan total ditentukan oleh
kehadiran ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang hadir bersama-sama. Tingkat
kesadahan ini dapat mengakibatkan sabun pembersih menjadi kurang efektif. (Astuti, dkk.,
2016).
Menurut Sulistiani, dkk., pada dasarnya, prinsip kesadahan air adalah adanya kontaminasi
unsur logam seperti kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam air. Air permukaan seringkali
memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi, biasanya melebihi 200 ppm dalam bentuk
CaCO3. Di daerah dengan formasi batuan kapur, tingkat kesadahan air cenderung tinggi.
Kesadahan air berasal dari interaksi air dengan tanah serta pembentukan batuan. Kesadahan
total air dapat disebabkan oleh keberadaan ion Ca dan Mg yang terdapat bersama-sama.
(Irdmadilla & Bayu, 2019).
Air sadah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air sadah sementara mengandung ion bikarbonat (HCO3-), baik dalam bentuk senyawa
kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) maupun magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air sadah
sementara adalah air yang sifat kesadahannya dapat dihilangkan melalui proses pemanasan.
Saat air sadah sementara dipanaskan, endapan akan terbentuk sesuai dengan reaksi berikut:
(Ca(HCO3)2)(aq) → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
(Mg(HCO3)2)(aq) → MgCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Sementara itu, air sadah tetap adalah air yang mengandung ion nitrat (NO3-), klorida
(Cl-), dan sulfat (SO42-), baik dalam bentuk senyawa kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium
klorida (CaCl2), kalsium sulfat (CaSO4), atau senyawa magnesium sulfat (MgSO4).
Keberadaan senyawa-senyawa tersebut dalam air menyebabkan kesadahan yang bersifat
permanen karena proses pemanasan tidak dapat menghilangkan kesadahan tersebut.
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan menambahkan pengendap seperti larutan
natrium karbonat (Na2CO3) atau kalium karbonat (K2CO3) (Rahayu, et al., 2019). Ion
karbonat akan bereaksi dengan ion Ca2+ dan Mg2+ seperti yang ditunjukkan dalam reaksi
berikut:
CaCl2(aq) + NaCO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
Menurut Permenkes, salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam kualitas air minum dengan
parameter kimia adalah kesadahan. Kadar kesadahan yang diperbolehkan dalam kandungan
air minum adalah 500 mg/L (Wulandari, DD, 2017).
Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) adalah salah satu teknik analisis
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur-unsur dalam suatu materi, bahkan
dalam jumlah yang sangat kecil. Metode ini dikenal memiliki tingkat sensitivitas, akurasi,
dan selektivitas yang sangat tinggi (Rahayu, A Putri, 2023).
EDTA adalah serbuk kristal berwarna putih yang tidak memiliki bau dan memiliki rasa
asam. Senyawa ini tidak bersifat beracun. EDTA memiliki kelarutan yang rendah dalam air,
yaitu sekitar 0,02 g dalam 100 ml air pada suhu 22°C. Senyawa ini tidak larut dalam asam
dan pelarut organik umum, namun dapat larut dalam larutan basa kaustik dan amonia. Dari
larutan ini, asam dapat diendapkan dengan penambahan asam mineral, yang merupakan
metode pemurnian yang umum dan sederhana. EDTA tetap stabil pada suhu tinggi dan
meleleh pada suhu sekitar 241,5°C. Senyawa ini juga tidak bersifat higroskopis (menyerap
kelembaban) dan dapat membentuk kristal tanpa mengandung air. Berat molekul EDTA
adalah sekitar 292,25
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat
Pada praktikum ini alat yang digunakan antara lain adalah Buret, Erlenmeyer, dan
Pipet. Buret berfungsi sebagai untuk mengukur volume, Erlenmeyer berfungsi untuk
mentitrasi larutan, Pipet digunakan untuk menuangkan larutan.
2.2 Bahan
Pada praktikum ini bahan yang digunakan antara lain Bubuk Indikator Eriochrom
Black (EB) sebanyak ±0,5 gram atau satu sendok spatula, Larutan Buffer pH 10, Larutan
EDTA 0,03517 N, dan Sampel yang di ambil pada Danau 8 Jalan Teknik Mesin Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
2.3 Diagram Alir
Berikut ini merupakan diagram alir dari percobaan Kesadahan Total
Sampel 25 mL
Indikator EB
2 mL Larutan Buffer
- Dimasukkan menggunakan pipet ke dalam Erlenmeyer dan
dikocok hingga merata
EDTA 0,03571 N
BAB III
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Kesadahan air dapat diklasifikasikan sebagai berikut : <50 mg/L tergolong air lunak, 50-
150 mg/L tergolong air menengah, 150-300 mg/L tergolong air sadah, dan >300 mg/L
tergolong air yang sangat sadah (Musiam, et al., 2015). Maka air yang menjadi sampel pada
percobaan kali ini tergolong air menengah.
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai kadar kesadahan total (Ca²⁺ dan
Mg²⁺) dalam 25 mL sampel air sebesar 59,9928 mg/1CaCO₃. Mengacu pada PERMENKES
416/MENKES/PER/IX/1990, yang mengatur batas maksimum baku mutu kesadahan total
pada air bersih sebesar 500 mg/CaCO₃/L, dapat disimpulkan bahwa air danau 8 ITS, tempat
sampel diambil, memenuhi standar kualitas air bersih untuk tingkat kesadahan total. Namun,
perlu diingat bahwa dari parameter ini, belum dapat disimpulkan bahwa air danau 8 ITS
adalah air bersih secara keseluruhan, karena masih mungkin mengandung bahan toksik yang
tidak dapat terdeteksi melalui analisis kesadahan.
Perubahan warna yang terjadi ketika proses Analisis Kesadahan Total sesuai dengan
reaksi di bawah
Ca²⁺ + EBT → Ca²⁺ - EBT ( merah) Ca²⁺ - EBT → Ca2+ - EDTA + EBT ( biru)
CaIn⁻ ( merah) + H₂Y₂- → CaY²⁻ + ( tak berwarna) + Hin²⁻ ( biru) + H⁻ Mg²⁺ +
H₂Y₂- ↔ MgY₂- + 2H⁺
Ca²⁺ + H₂Y₂- ↔ CaY₂- + HIn- + H⁺ MgIn- + H₂Y₂- ↔ MgY₂- + HIn- ( biru) + H⁺
Pengujian Kesadahan Total (Kalsium dan Magnesium) dilaksanakan untuk
mengukur jumlah kesadahan keseluruhan (Ca²⁺ dan Mg²⁺) dalam air. Kesadahan merujuk
pada kondisi di mana terdapat jumlah kapur yang berlebihan dalam air. Kation-kation ini
bisa berinteraksi dengan sabun, menghasilkan pengendapan, dan anion-anion dalam air juga
dapat menyebabkan pembentukan endapan atau karat pada peralatan logam (Astuti dkk.,
2016). Total kation-kation ( Ca²⁺ dan Mg²⁺) dapat dihitung berdasarkan data yang
didapatkan saat praktikum.
Dalam pelaksanaan praktikum Analisis Kesadahan Total, terjadi kesalahan yang
dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kelalaian (human error), serta faktor-
faktor yang terkait dengan peralatan laboratorium dan pengambilan sampel yang tidak
memadai. Hasilnya, akurasi praktikum ini terganggu. Selanjutnya, disarankan agar sampel
air disimpan dalam botol kaca daripada botol plastik, dan botol tersebut sebaiknya berwarna
gelap atau dapat dilapisi dengan kertas gelap. Tujuannya adalah untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme dalam air yang berlebihan melalui fotosintesis berlebihan
yang menghasilkan oksigen berlebihan.
3.3 Aplikasi di Bidang Teknik Lingkungan
Praktikum kesadahan total di bidang teknik lingkungan memiliki aplikasi penting
dalam pemantauan, pengolahan air, dan pengendalian kualitas air, serta dalam manajemen
sumber daya air dan lingkungan. Pengukuran kesadahan total membantu dalam memahami
dan mengatasi masalah kualitas air, termasuk pembentukan kerak, dampak limbah industri,
dan penggunaan efisien sumber daya air dalam berbagai konteks seperti penyediaan air
minum, operasi boiler, dan irigasi pertanian.
BAB IV
KESIMPULAN
Pada 13 Oktober 2023, telah dilaksanakan praktikum dengan judul Kesadahan Total.
Praktikum ini dilaksanakan pada Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Departemen Teknik
Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Praktikum ini bertujuan untuk
menentukan besarnya kadar kesadahan total yang terdapat pada kandungan air. Prinsip yang
digunakan pada praktikum ini yaitu, dalam menentukan kesadahan total dapat ditentukan dengan
melalui titrasi dengan EDTA dan menggunakan indikator yang peka terhadap kation bermuatan
dua. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Buret, Erlenmeyer, dan Pipet. Buret
berfungsi sebagai untuk mengukur volume, Erlenmeyer berfungsi untuk mentitrasi larutan, Pipet
digunakan untuk menuangkan larutan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, Larutan
Buffer pH10, Bubuk Indikator EBT, dan sampel yang diambil pada Danau 8 ITS. Pada
praktikum ini, langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengukur sampel sebanyak 25 mL
dengan gelas ukur dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Kemudian, ditambahkan satu spatula
bubuk EBT ke dalam erlenmeyer. Langkah selanjutnya adalah menambahkan 2 mL larutan
buffer pH 10 ke dalam erlenmeyer dan dihomogenkan. Terakhir, larutan dititrasi menggunakan
larutan EDTA 0.03751 N sehingga warna ungu berubah menjadi warna biru. Setelah
dilakukannya percobaan Kesadahan Total, didapatkan angka kesadahan total sebesar 357,1 mg/L.
Dari hasil tersebut maka sampel yang diambil pada Danau 8 Jalan Teknik Mesin Institut
Teknologi Sepuluh Nopember tergolong sangat sadah.
DAFTAR PUSAKA
Astuti, D.W., et al, 2016, Analisis Kadat Kesadahan Total Pada Aiar Sumur di Padukuhan Bandung
Playen Gunung Kidul Yogyakarta, ANALIT. 1(1) : 69-73
Astuti, DW, Fatimah, S, & Anie, S, 2016, 'Analisis kadar kesadahan total pada air sumur di
Padukuhan Bandung Playen Gunung Kidul Yogyakarta', Analit: Analytical and …,
jurnal.fmipa.unila.ac.id, https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/analit/article/view/1239
Flaschka, HA 2013, 'EDTA titrations: an introduction to theory and practice', books.google.com,
<https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=dhcSBQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&d
q=edta+method&ots=bNZAgsI9co&sig=uz72CqKUj2_IdysvoC778sZ403w>
Irmadilla.P. S.D,Bayu.W,“Analisa Kesadahan Total, Logam Timbal (Pb), dan Kadium (Cd)
dalam Air Sumur dengan Metode Titrasi Kompleksometri dan Spektrofotometri serapan
Atom”. Indonesian Journal of Chemical Analysis2(1), 11-19(2019)
Kaur, M, et al, 2023, 'Determination of the Total Hardness of Municipality Water of Jalandhar City,
Punjab', Journal of …, scienceandarts …,
https://scienceandarts.advancedresearchpublications.com/index.php/JoARACCE/article/vi
ew/2
Musiam, S., Darmiani, S., Putra, A.M.P,2015, Analisis Kuantitaitf Kesadahan Total Air Minum Isi
Ulang yang Dijual Di Wilayah Kayu Tangi Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Manuntung.
1(2):145-148
Rahayu, A Putri 2023, 'Analisis kadar logam berar zn, Cu dan fe pada sampel air limbah kelapa
sawit dengan metode aas (atomic absorption spectrophotometry)', PENGOLAHAN
LIMBAH ORGANIK RUMAH …, repository.unja.ac.id,
https://repository.unja.ac.id/54370/
Rahayu, R, Amri, Y, & Harmawan, T 2019, 'Analisis pH dan Kesadahan Total pada Air Umpan
Boiler di PMKS PT. SISIRAU Aceh Tamiang', QUIMICA: Jurnal Kimia …,
mail.ejurnalunsam.id, <https://mail.ejurnalunsam.id/index.php/JQ/article/view/1684>
Sulistiani,Sunarto, Annisa, F,“Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai Kecamatan
Rembang Propinsi Jawa Tengah”. Jurnal Kimia FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta1(1),33-39(2012)
Sundari, R. (2016). Pemanfaatan dan efisiensi kurkumin kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai
indikator titrasi asam basa. Teknoin, 22(8)
Wulandari, DD 2017, 'Analisa kesadahan total dan kadar klorida air di Kecamatan Tanggulangin
Sidoarjo', Medical Technology and Public Health …,
repository.unusa.ac.id,http://repository.unusa.ac.id/2511/4/turnitin.pdf
PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERTANYAAN
a.) Hitunglah:
- Kesadahan total
- Kesadahan tetap
- Kesadahan sementara
Jika diketahui hasil Analisa laboratorium seperti pada
modul b.) Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
- Kesadahan total
- Kesadahan tetap
- Kesadahan sementara
c.) Jelaskan 3 aplikasi data kesadahan yang dapat digunakan dalam bidang
Teknik lingkungan!
JAWABAN
b.) Kesadahan total merupakan jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan
melalui titrasi dengan EDTA sebagai jumlah titran dan menggunakan indicator yang
peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total tersebut dapat juga ditentukan
dengan menjumlahkan ion Ca2+ dan Mg2+ yang dianalisis secara terpisah dengan
metode AAS.
Kesadahan tetap merupakan air sadah yang kesadahannya tidak bisa dihilangkan
dengan cara pemanasan. Air sadah tetap biasanya mengadung bikarbonat, & anion Cl-
, NO3 - dan SO4. Kesadahan tetap dapat berkurang dengan penambahan larutan soda
kapur yang terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida sehingga
terbentuk endapan kalsium karbonat.
Kesadahan sementara adalah air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa ion
bikarbonat (HCO3-), selain itu juga mengandung senyawa kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2) dan magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2), dimana kesadahannya dapat
dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ atau
Mg 2+.
c.) 1. Menilai kualitas air. Air yang sangat lunak (rendah kesadahannya) mungkin
lebih korosif terhadap pipa dan peralatan, sementara air yang sangat keras (tinggi
kesadahannya) dapat menyebabkan penumpukan kerak dalam pipa dan peralatan. Oleh
karena itu, pemahaman tentang kesadahan total penting dalam merancang sistem
distribusi air.
2. Pengolahan air dalam pengolahan air minum. Proses-proses seperti pemutihan
air dan pengendapan mungkin memerlukan perlakuan khusus tergantung pada tingkat
kesadahan air baku.
3. Pengolahan air limbah untuk mengidentifikasi. potensial ataupun pemantauan
limbah dengan memberikan informasi tingkat mineral yang terkandung pada air
limbah yang dapat mempengaruhi proses pengolahan limbah dan efisiensi sistem
pengolahan.
LAMPIRAN