Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM

I. Judul Praktikum : Analisa kadar calsium dan Magnesium


kesadahan
II. Tujuan : untuk menentukan kadar kesadahan Pada sampel air
hujan
III. Landasan Teori
Air merupakan kebutuhan pokok semua mahluk. Tanpa air manusia tidak akan
bertahan hidup hidup lama. Alam mengandung berbagai Jenis Air zat, baik yang larut
maupun yang tidak larut Serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berwarna.
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air
dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium penyebab ke-
sadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam -garam bikarbonat dan sulfat
C wikipedia, 2011).
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air membentuk busa apabila dicampur
dengan sabun pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun. Dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun.
Sedangkan pada air berkesedahan tinggi tidak akan terbentuk busa penyebab air menjadi
Sadah adalah karena adanya ion-ion Juga disebabkan Ca2+, Mg2+. Atau clapat karena
adanya ion-ion lain clari polyvalent metal Crogam bervalensi banyak) Seperti Al. Fe, Mn.
Sr dan zn claram bentuk garam sulfat klorido dan bikarbonat dalam jumlah kecii Cofish,
2003).
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air
sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci senyawa kalsium dan magnesium
bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air.
Oleh karena Senyawa -senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar dalam air maka
senyawa – senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau
presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk di minum. Namun dapat menyebabkan beberapa
masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang menyumbat saluran
pipa dan keran. Air sadah Juga menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga dan air
sadar yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalah scum yang sukar dihilangkan C
wikipedia 2011).

IV. Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan
1. Buret
2. Labu erlenmeyer
3. Labu ukur 25 mL
4. Gelas ukur
5. Pipet volume (5,10,50 mL)
6. Gelas kimia
7. Timbangan analitik
8. Statif
9. Klem dan Buret
2. Bahan yang digunakan
1. Sampel (air hujan)
2. Larutan Cacl2
3. Indikator EBT
4. Larutan buffer
5. Larutan EDTA
6. Larutan NaOH 3 N
7. Indikator mureksi
V. Perhitungan Pembuatan Reagen
1. NaOH 3 N, 200 mL
N=

VI. Prosedur Pembuatan Reagen


1. NaoH 3 N 200 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 24 gram NaOH
3. Dilarutkan dengan sedikit aquadest
4. Dimasukkan kedalam labu ukur 200 mL
5. Dicukupkan volumenya hingga tanda batas
2. Cacl2. 2H2O 0,1 N 100 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 0,147 gram Cacl2 -2H2O
3. Dilarutkan dengan sedikit aquadest
4. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
5. Dicukupkan ke dalam labu ukur hingga tanda batas
6. Dihomogenkan dan diberi etiket
3. Indikator EBT 1% 25 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang sebanyak 0,25 gram EBT
3. Dilarutkan dengan sedikit etanol 70%.
4. Dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL
5. Dicukupkan volumenya hingga tanda batas
6. Dihomogenkan dan diberi etiket
4. EDTA 0,01 M 100 mL
1. Ditimbang 4 gram EDTA Ditambahkan dengan 0.1 gram MgCl2
2. Dilarutkan dengan 1000 ML Aquadest
3. Dihomogenkan clan diberi etiket

VII. Prosedur Kerja


1. Standarisasi
1. Ditimbang 0,2625 gr dalam labu ukur CaCl2 2H2O – larutan dalam labu
ukur
2. Dipipet 10 mL, pindahkan kedalam erlenmeyer
3. Ditambahkan 5 ML taruran buffer pH 10
4. Ditambahkan beberapa tetes indikator EBT
5. Dititrasi dengan larutan EDTA sampai
terjadi perubahan warna
2. Penentuan kadar total Ca²+
1. Dimasukkan100 mL sampel kedalam erlenmeyer
2. Ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10
3. Ditambahkan beberapa teres indikator EBT
4. Dititrasi dengan larutan Perubahan warna EDTA sampai terjadi
3. Penentuan kadar Ca2+
1. Dimasukkan 100 ml samper kedalam erienmeyer
2. Ditambahkan 5 ML tarutan NaOH 3NN
3. Ditambahkan beberapa totes indikatorMurexii
4. Dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna

VIII. Data pengamatan


1. Penimbangan

IX. Pembahasan
Pada praktikum kesadahan air, digunakan samper air hujan. Kesadahan
merupakan adanya kandungan kapur yang berlebihan dan air yang terdapat
diperairan dan air yang mengandung banyak mineral kaislum dan magnesium
yang dikenal sebagai air sadah atau air yang sukar dipakai untuk mencuci terdapat
berbagai macam metode, untuk menentukan kesadahan.
Pada praktikum Kali ini menggunakan metode titrasi yaitu Penentuan konsentrasi
suatu larutan Fortent dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui
Konsentrasinya dan mengukur Volumenya Ha₂ EDTA buffer PH Secara pasti
Titan yang digunakan adalah pada percobaan ini juga ditambahkan larutan 10.
Ma₂ EDTA dan EBT pada percobaan ini juga dilakukan/higa kali pengulangan
Ctripu). Dalam proses titrati aican terjadi perubahan warna karena adanya
indikator EBT yang mampu berkatan dengan ion Ca2+ clan Mg 2+. Adanya
indikator yang dicampurkan pada saat larutan Na2 EDTA dan terjadi tibl
Melekakukan standarisas akan mengalami perubahan wama akhir titrah Titik
alchir titrasi nad pada saat perubahan warna torsadi hok ekuivalen
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk
hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang
menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya
dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks,
sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Titrasi
kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan
ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam
larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat
kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula
kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut
penggunaan EDTA. Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal
dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina
polikarboksilat(Chang,2003)
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang
digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan
kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan
resin penukar ion.
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang merupakan
bagian dari pengompleksian,contohnya proses determinasi kesadahan air. Di
dalam bentuk protonate EBT berwarna biru. Lalu berubah menjadi warna merah
ketika membentuk komplek dengan kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya.
Nama lain dari Eriochrome Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu
kelemahan EBT adalah larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi
penguraian secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator tidak
berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan indikator Calmagite
Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama dengan Erio T
(Harjadi,1993).
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino
yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat
(termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian
dibuang melalui urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus
karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua
atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat
(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen
penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.

X. Kesimpulan
Pada praktikum Analisa kalsium dan magnesium (kesadahan) pada sampel air
hujan yang dilakukan. Diperoleh kadar kalsium yaitu 24. 6163 Mgca/L dan kadar
magnesium 3.0677/mgmg at /L. Hasil Pemeriksaan menunjukkan bahwa air hujan
memiliki kesadahan tutai 27,704 mgcacos / clari hasil ter sebut menunjukkan
bahwa kesadahan air hujan masih memenuhi standar Permenkes Nomor 492/
Menkes/ Per/iu /2010 C kesadahan tural maksimal 500 mg Cacos /L).

Daftar pustaka

Wikipedia 2011. Kesadahan air, online Diakses pada tanggal 20 oktober 2011

Ihsan 2011. Analisa kimia sampe air sungai Penentuan Kesadahan Total
Sementara Udara dara.

Daud Anwar. 2007 Aspek Kesehatan penyediaan Air


Tempat Tidur CV Sehat & Sanitasi Makassar.

Anda mungkin juga menyukai