C. Reaksi
Tidak terdapat reaksi yang terjadi pada percobaan ini.
BAB II
A. Alat dan Bahan
a. Uji Kadar Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solid, TDS)
Adapun alat yang digunakan dalam pengujian ini ialah neraca
analitik, cawan yang terbuat dari porselen atau platina atau silika,
oven, tanur yang dipakai dapat dipanaskan sampai suhu 550°C,
penjepit kertas saring, penjeit cawan, alat penyaring yang dilengkapi
dengan pompa penghisap, penangas air, pipet, dan desikator.
Kemudian bahan yang digunakan ialah Kertas saring bebas abu dan
Air bebas mineral.
B. Cara Kerja
a) Uji Kadar Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solid, TDS)
a. Persiapan Kertas Saring
1. Kertas saring dimasukkan ke dalam alat penyaring.
2. Alat saring dihubungkan dengan pompa penghisap dan dibilas
dengan aquades sebanyak 3 kali masing-masing 20 mL.
3. Pengisapan dilanjutkan untuk menghilangkan seluruh kotoran
yang halus dalam kertas saring.
4. Air hasil pembilasan dibuang.
b. Persiapan Cawan
1. Cawan yang telah bersih dipanaskan pada suhu 108⁰C ± 2⁰C
selama 1 jam di dalam oven.
2. Cawan dipindahkan dari oven dengan penjepit dan didinginkan
di desikator.
3. Setelah dingin, cawan ditimbang dengan neraca analitik.
4. Catat berat cawan dengan satuan gram.
c. Pengujian Padatan Terlarut Total
1. Sampel dikocok hingga homogen.
2. 25 mL sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam alat
penyaring.
3. Setelah sampel tersaring, kertas saring dibilas dengan aquades
sebanyak 10 mL.
4. Sampel yang telah disaring dipindahkan ke dalam cawan yang
telah mempunyai berat tetap.
5. Cawan yang berisi sampel tersebut diuapkan pada penangas
air hingga kering.
6. Jika sudah, cawan yang sudah kering dimasukkan ke dalam
oven pada suhu 108⁰C ± 2⁰C selama 1 jam di dalam oven.
7. Kemudian cawan didinginkan di dalam desikator.
8. Cawan ditimbang dengan neraca analitik dan berat setelah
penguapan dicatat.
b) Uji Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid, TSS)
a. Persiapan Kertas Saring atau Cawan Gooch
1. Kertas saring diletakkan pada cawan Gooch yang diletakkan
pada peralatan filtrasi, Vakum dan wadah pencuci dipasang
dengan air bebas mineral berlebih 20 mL. Penyedotan
dilanjutkan untuk menghilangkan semua sisa air, vakum
dimatikan, dan pencucian dihentikan.
2. Dikeringkan dalam oven pada suhu 103ºC sampai dengan
105ºC selama 1 jam, didinginkan dalam desikator kemudian
ditimbang.
3. Langkah pada butir c) diulangi sampai diperoleh berat konstan
atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap
penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.
b. Pengujian
1. Penyaringan dilakukan dengan peralatan vakum. Saringan
dibasahi dengan sedikit air bebas mineral.
2. Sampel diaduk dengan pengaduk magnetic untuk memperoleh
sampel yang lebih homogen. Sampel dipipet sebanyak 25 mL.
3. Kertas saring atau saringan dicuci dengan 3 x 10 mL air bebas
mineral, dibiarkan kering sempurna, dan penyaringan
dilanjutkan dengan vakum selama 3 menit agar diperoleh
penyaringan sempurna. Sampel dengan padatan terlarut yang
tinggi memerlukan pencucian tambahan.
4. Kertas saring dipindahkan secara hati-hati dari peralatan
penyaring dan dipindahkan ke wadah timbang alumunium
sebagai penyangga. Jika digunakan cawan Gooch dipindahkan
dari rangkaian alatnya.
5. Dikeringkan dalam oven setidaknya selama 1 jam pada suhu
103°C sampai dengan 105°C, didinginkan dalam desikator
untuk menyeimbangkan suhu dan ditimbang.
6. Tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator diulangi
dan dilakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan
atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap
penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.
c) Analisis Lumpur dan SVI
a. Pengukuran Lumpur Kasar
1. Kerucut Imhoff volume 1 liter disiapkan dan diletakkan dalam
posisi tegak lurus yang dapat dibantu dengan statif.
2. Contoh air yang homogen dimasukkan ke dalam kerucut
Imhoff sampah tanda batas (volume 1 liter), kemudian pada
menit ke 5, 10, 15, 20, 30, 45, dan seterusnya diukur volume
lumpur yang mengendap. Pengukuran dihentikan jika volume
lumpur telah konstan. Lumpur kasar dinyatakan dalam ml/L.
Grafik hubungan antara waktu pengamatan dibuat dengan
volume lumpur.
b. Pengukuran Sludge Volume Index
1. Gelas ukur bervolume 1 liter disiapkan, sampel air yang telah
dikocok dimasukkan sampai volume tepat pada tanda batas 1
liter.
2. Selama 30 menit dibiarkan dan volume lumur yang terbentuk
dicatat. SVI dinyatakan dalam ml.gr TSS.
BAB III
A. Data Pengamatan
1. Uji Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solid, TDS) Secara
Gravimetri
B. Perhitungan
1. Uji Padatan Terlarut Total (TDS) Secara Gravimetri
(𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑤𝑎𝑙) 𝑥 10⁶
𝑇𝐷𝑆 =
𝑉𝑜𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
3. Analisis Lumpur
(𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑤𝑎𝑙) 𝑥 1000
𝑇𝑆𝑆 =
𝑉𝑜𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑉
0,1 𝐿 𝑥 1000
𝑆𝑉𝐼 =
𝑇𝑆𝑆
13 𝑚𝐿
0,1 𝐿 𝑥 1000
𝑆𝑉𝐼 =
1470 𝑚𝑔/𝐿
B. Saran
Saran untuk percobaan ini adalah praktikan agar lebih berhati-hati
lagi dan memahami semua prosedur pengerjaan praktikum. Diharapkan
peneliti lebih memiliki wawasan yang luas mengenai baku mutu air atau
air limbah yang akan digunakan agar tidak terjadi kekeliruan pada saat
membandingkan hasil praktikum dengan baku mutu yang seharusnya
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Insan. 2007. TDS Meter. Terdapat pada
https://insansainsprojects.wordpress.com/tds-meter/ . Diakses pada 25
Desember 2022.
North Dakota Departement of Health. 2015. Total Dissolved Solid. Terdapat
pada https://www.knowyourh2o.com/indoor-4/drinking-water-testing-
conductivity-and-total-dissolved-solids. Diakses pada 25 Desember 2022.
Peraturan Pemerintah. 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Jakarta.
Said N, S., & Utomo, K. 2007. Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses
Lumpur Aktif yang Diisi dengan Media Bioball. Jurnal Air Limbah. 3(2),
164-165.
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Universitas Indonesia:
Jakarta.
Sumantri, A. 2013. Kesehatan Lingkungan. Kencana Prenada Media Group:
Jakarta.
Tarigan, MS & Edward. 2003. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total
Suspended Solid) di Perairan Raha, Sulawesi Tenggara. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia: Jakarta.