Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Photometer dan
Higrometer masing-masing 3 buah, timbangan, penggaris, statif dan jam
tangan, ember, pisau, dan gunting.
C. Cara Kerja
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum ini sebagai berikut:
a. Pengukuran Laju Transpirasi Berdasarkan Kecepatan Gelembung
120
100 84 81 87
75
80
60
40
20
0
Kelompok 4 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9
Tidak ternaungi (terang) Ternaungi (gelap)
1.5 1.3
Berat (gr)
1 0.7
0.5 0.23 0.24 0.21
0.11 0.03
0
Kelompok 4 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9
Tidak ternaungi (terang) Ternaungi (gelap)
Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan
tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi
kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui
stomata. Air yang menguap dari daun menimbulkan kekuatan kapiler yang
menarik air dari daerah yang berdekatan dalam daun. Jika banyak air yang
dipindahkan, tekanan turgor menjadi nol. Oleh karena itu, sel menjadi lunak
dan kehilangan kemampuan untuk mendukung daun (Costa dkk, 2022).
Transpirasi berperan sebagai mekanisme regulasi dan adaptasi terhadap
kondisi internal dan eksternal tubuhnya, terutama terkait dengan kontrol cairan
tubuh (turgiditas sel/jaringan), penyerapan dan transportasi air, garam-garam
mineral serta mengendalikan suhu jaringan disebut transpirasi. Uap air yang
keluar ke atmosfer pada proses transpirasi berfungsi sebagai pendinginan
lingkungan (Costa dkk, 2022).
Adapun kesimpulan dari pratikum yang dilakukan adalah laju transpirasi dapat
diukur dengan indikator adanya uap air dan kecepatan gelembung. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada kedua kantong
plastik (gelap dan terang) yang sebelumnya telah dibungkuskan pada tumbuhan
terdapat bintik-bintik uap-air, yang menandakan telah terjadi laju transpirasi
secara sederhana pada kedua tumbuhan tersebut. Gelembung udara tersebut
digunakan untuk mengetahui kecepatan transpirasi suatu tanaman. Indikator ini
mengikuti prinsip kerja dari fotometer. Pucuk tumbuhan yang dipotong kemudian
dimasukkan dalam pipet volumetri yang berisi air akan mengalami transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, A., Marisa, H. dan Sarno. 2020. Pemodelan Pengaruh Peningkatan Suhu
Udara Terhadap Laju Transpirasi Bibit Lansium domesticum Corr
Menggunakan Metode Potometer yang Dimodifikasi. Jurnal Sriwijaya
Bioscientia. 1(1): 31-34.
LAMPIRAN TABEL