22/09/23
Kelompok : 5A
Asisten
Penanggungjawab :
Siti Suci Rohani
Shyla Aulia Delfi
LABORATORIUM FISOLOGI
TUMBUHANJURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITAS ANDALAS
2023
I. PENDAHULUAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Tranpirasi dan Evaporasi.
Alat yang digunakan yaitu timbangan analitik, HVS, jepitan kertas, selotip, gunting,
mikroskop, kaca objek dan cover glass. Bahan yang digunakan yaitu Rhoe discolor,
Manikara zapota (Sawo), Vaselin, larutan sukrosa atau NaCl 1M dan Aquades.
1. Ambil lembaran daun dari tanaman (3 lembar), lalu tempelkan pada selembar
kertas yang telah diketahui berat dan luasnya.
2. Selanjutnya lembaran daun dijiplakan pada kertas tersebut.
3. Kemudian jiplakan gambar daun digunting dan ditimbang.
4. Dengan demikian luas daun dapat dihitung dengan rumus:
1. Dua lembar daun yang telah diketahui luasnya pada percobaan a ditimbang,
kemudian direndam dalam air dan dikeringkan dengan kertas tissue.
2. Daun pertama diolesi vaselin pada permukaan atasnya dan yang kedua pada
permukaan bawahnya, dan ditimbang kembali.
3. Kedua daun tersebut diletakkan pada panas matahari selama 1 jam atau lebih,
dan ditimbang kembali.
4. Bandingkan hasil antara transpirasi kutikula dari permukaan atas dan
transpirasi stomata dari permukaan bawah.
30 menit
2 kedua 0,02 0,09 0,00001 0,00006
3.2 Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil seperti pada tabel 1
yang mana luas permukaaan daun terbesar terdapat pada daun II yaitu 61,6
sedangkan luas daun terkecil terdapat pada daun I yaitu 43,63. Pada tabel 2
dapat dilihat bahwa pada 30 menit pertama daun tak ternaungi memiliki berat
penguapan lebih besar dibandingkan daun ternaungi dan pada 30 menit kedua
berat penguapan daun ternaungi masih sama dengan berat pada 30 menit
pertama. Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa pada daun yang diberi vaselin di
permukaan atas berat awalnya 0,68 dan berat akhirnya 0,70 sedangkan pada
daun yang diberi vaselin di permukaan bawah berat awalnya 0,63 dan berat
akhirnya 0,72. Tabel 4 dapat diketahui bahwa aktivitas membuka dan
menutupnya stomata dipengaruhi oleh pemberian perlakuan sukrosa dan NaCl
pada preparat daun Rhoe discolor.
Percobaan pertama yang mengenai perhitungan berat dan luas
permukaan daun sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan luas
daun berkaitan dengan percobaan selajutnya yaitu mengenai evaporasi dan
transpirasi pada daun. Luas daun yang kita hitung dapat
kita jadikan sebagai patokan bahwa daun yang memiliki luas lebih besar maka
itu artinya adalah daun tersebut memiliki jumlah stomata yang banyak
dan laju transpirasi akan lebih cepat pula. Namun dalam cepat lambatnya laju
transpirasi tidak hanya karena pegaruh luas atau tidaknya daun (Haryanti,
2010).
Hasil pada tabel 2 ini sesuai dengan Kumekawa, dkk (2013), yang
mengatakan bahwa besarnya evaporasi ini dipengaruhi oleh luas daun.
Semakin luas permukaan daun maka kecepatan evaporasi akan semakin tinggi.
Selain itu, ketebalan daun juga dapat mempengaruhi kecepatan evaporasi.
Menurut Kimbal (2011), struktur dan tekstur daun dari suatu tanaman akan
menentukan kecepatan tranpirasinya, misalnya pada tanaman yang
mempunyai daun yang tipis dan tanpa dilapisi oleh kutikula, lilin atau bulu-
bulu daun akan mengalami transpirasi paling cepat dibandingkan dengan daun
yang tebal dan ditutupi lapisan kutikula, lilin, dan bulu-bulu daun.
Laju respirasi pada daun yang permukaanya ditutupi vaselin pada
bagian atasnya lebih cepat mengalami transpirasi daripada daun yang ditutupi
vaselin pada permukaan daun bagian bawah. Hal ini dikarenakan stomata
lebih banyak terdapat pada permukaan daun bagian bawah dari
pada bagian atas. Hal ini didukung dengan pernyataan dari oleh Hariyanti,
(2010) yang mengemukakan bahwa distribusi stomata sangat berhubungan
dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak
satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin
banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat
penguapan lubang dekatnya.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Daun Rhoe
discolor yang ditetesi sukrosa dan NaCl 1M stomata dalam keadaan tertutup.
Hal ini sesuai dengan Golec dan Szarejko (2013), yang mengatakan bahwa
larutan tersebut bersifat hipertonis dari pada cairan sel penjaga sehingga
menyebabkan terjadinya peristiwa osmosis atau keluarnya air dari dalam sel
penjaga serta kemampuan tekanan turgor dalam sel penjaga menurun sehingga
menyebabkan celah stomata semakin sempit dan stomata menutup. Penyebab
dari menutupnya stomata karena kehilangan larutan di sel penjaga
yang menyebabkan tekanan turgor menurun dan stomata menutup.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan yakni pemberian
aquades, stomata pada daun Rhoeo discolor dalam keadaan membuka dengan
celah yang cukup lebar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ningsih et all (2018)
Pembukaan stomata disebabkan oleh meningkatnya tekananturgor pada
sel penjaga. Tekanan turgor yang meningkat disebabkan masuknya airpada sel
penjaga, serta stomata akan membesar dan akhirnya membuka.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan selama praktikum transpirasi dan evaporasi pada
tumbuhan adalah selama praktikum berlangsung diharapkan praktikan
bekerja lebih hati-hati dan teliti agar mendapatkan hasil yang diinginkan dan
tidak adanya kesalahan dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Devlin, R. M dan K.H. Withan. 2013. Plant Physiology. Williard Grant Press:
Boston.
Fitter. A. H.dan Hay, R. K. M. .1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Golec, A.D and I. Szarejko. 2013. Open or Close The gate -Stomata Action
UnderThe Control of Phytohomones in Drough t Stress Condition.
Frontiers inPlant Cell. Vol. 4(138): 1 -16.