Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
TRANSPIRASI DAN EVAPORASI

OLEH:

NAMA : UTDIYAH MILASARI


NIM : 08041281924028
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : EVI ROLINA PUTRI

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul Praktikum : Transpirasi Dan Evaporasi


Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/ 5 Oktober 2021

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya daun
berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya
fotosintesis. Berkaitan dengan itu, daun memiliki struktur mulut daun yang
disebut dengan stomata dan berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air
dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya. Stomata terletak pada sisi atas dan
bawah daun, atau hanya terletak pada permukaan bawah daun saja. Daun dengan
pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan dikotil, stomatanya tersebar,
sedangkan daun monokotil dengan pertulangan sejajar, seperti pada Graminae,
stomatanya tersusun berderet sejajar (Mulyani 2006).
Air adalah komponen utama dalam tubuh tumbuhan, dimana air menyusun
60-90 % dari berat keseluruhan daun. Jumlah air yang dikandung tiap tumbuhan
berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jenis spesies tumbuhan
tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air daripada tumbuhan
perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %,
sedangkan untuk tumbuhan hidrofik mempunyai kadar air antara 85-98 % dan
tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 % (Fitter, 1981).
Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan.
Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal
yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara
kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan
untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari
sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ketersediaan
air dan nutrien yang ada di dalamnya memiliki pengaruh besar terhadap
vegetasi di DTA. Vegetasi mempunyai peranan penting karena berfungsi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


sebagai pengatur hidrologi, pencegah banjir, serta mengatasi kekeringan
(Mochamat, 2009).
Transpirasi merupakan proses terlepasnya air melalui stomata yang dapat
dilakukan melalui bagian tumbuhan yaitu kutikula walaupun hanya 5-10% dari
jumlah air yang ditranspirasikan di daerah yang beriklim sedang. Selain itu ia juga
mengungkapkan bahwa air sebagian besar menguap melalui stomata, sehingga
jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Transpirasi
dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan tempatnya, yaitu transpirasi
kutikula, transpirasi lentikuler dan transpirasi stomata. Hampir 97% air dari
tanaman hilang melalui transpirasi stomata (Tjitrosomo, 1985).
Transpirasi mempunyai arti penting bagi tanaman itu sendiri, yang mana
transpirasi pada dasarnya suatu penguapan air yang membawa garam-garam
mineral dari dalam tanah ke seluruh tubuh. Transpirasi juga bermanfaat dalam
proses penggunaan sinar matahari, kenaikan temperatur yang diterima tanaman
digunakan untuk penguapan air. Proses transpirasi dipengaruhi banyak faktor,
baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun,
tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak
sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan
letak stomata dan untuk faktor luar itu sendiri diantaranya kelembaban, suhu,
cahaya, angin, dan kandungan air dalam tanah (Dwidjoseputro, 1986).
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari
evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Budidaya tanaman
di lapangan akan kehilangan air dari permukaan tanah yang disebut evaporasi
melalui proses transpirasi. Dalam banyak kasus biasanya evaporasi diartikan
sebagai kehilangan air dalam bentuk uap dari permukaan air. Tetapi dalam
hubungannya dengan kegiatan pertanian yang dimaksud dengan evaporasi adalah
kehilangan air dari permukaan tanah (Praptiningsih, 1999).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan evaporasi dan
menghitung luas permukaan daun.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


II. HASIL PERCOBAAN
Berdasarkan pada hasil praktikum di dapatkan hasil:

2.1.1 Menghitung Luas Permukaan Daun

Jenis Daun Kertas Gambar Berat Berat Luas


Tumbuhan kertas daun Kertas daun
Pohon Begonia A4 4,98 0,44 55,10
sp. gram gram cm2

2.1.2. Mengukur Kecepatan Evaporasi dari Membran Daun


Jenis Lokasi/ Interval Daun yang Kecepatan
Tumbuhan Tempat Daun evaporasi Evaporasi
Eupatorium Dalam 20 menit 0,11 0,21 gr/menit
odoratum ruangan
40 menit 0,9 3,59 gr/menit
60 menit 0,8 4,79 gr/menit

2.1.3. Mengukur Transpirasi


Jenis Tumbuhan Lokasi/tempat Tinggi awal (cm) Tinggi akhir (cm)
Pohon Dalam ruangan 25 24,7
(Dimocarpus
longan)

2.1.4. Metode Kertas Crab


No. Jenis Tumbuhan Lama Waktu Perubahan yang Terjadi
1. Begonia sp. 2 Jam Tidak ada perubahan
2. Caladium sp. 2 Jam Kertas menjadi transparan

2.1.5. Transpirasi Daun pada Permukaan Dorsi


Perlakuan Berat awal Berat Akhir Waktu Jumlah Air
(g) (g) yang Hilang
Transpirasi 7 gr 5 gr 30 Menit 2 gr
Kutikula
Transpirasi - - - -
Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


2.2. Perhitungan

2.2.1. Menghitung Luas Permukaan Daun


Diketahui :
Panjang kertas : 29,7 cm
Lebar kertas : 21cm
Berat kertas bentuk daun : 0,44 gram

a. Luas kertas A4
PxL
= 29,7 x 21 =623,7 cm²
b. Berat kertas A4
= 623,7 cm² = 0,0623 m²
= 0,0623 x 80 gsm = 4,98 gram

c. Luas daun
Berat kertas bentuk daun
¿ x Luas kertas
Berat kertas A 4
0,44
¿ x 623,7
4,98
¿ 55,10 cm²

2.2.2. Mengukur Kecepatan Evaporasi dari Membran Daun


Diketahui :
Berat kertas bentuk daun : 0,08 gram
Luas kertas A4 : 623,7 cm²
Berat kertas A4 : 4,98 gram

a. Luas daun
Berat kertas bentuk daun
¿ x Luas kertas
Berat kertas A 4
0,08
¿ x 623,7
4,98
¿ 10,01 cm²
2.2.3. Mengukur Transpirasi dengan Mengukur Tinggi Air
Diketahui :
Daun yang evaporasi 20 menit : 0,11 gram
Daun yang evaporasi 40 menit : 0,9 gram

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Daun yang evaporasi 60 menit : 0,8 gram
a. Kecepatan evaporasi daun 20 menit
Berat penguapan
¿ x Waktu
Luas Permukaan daun
0,11
¿ x 20
10,01
¿ 0,21 gram/menit
b. Kecapatan evaporasi daun 40 menit
Berat penguapan
¿ x Waktu
Luas Permukaan daun
0,9
¿ x 40
10,01
¿ 3,59 gram/menit
c. Kecepatan evaporasi daun 60 menit
Berat penguapan
¿ x Waktu
Luas Permukaan daun
0,8
¿ x 60
10,01
¿ 4,79 gram/menit

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


III. PEMBAHASAN
Berdasakan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya pada percobaan
menghitung luas permukaan daun didapatkan hasil luas daun yaitu 55,10cm 2
untuk melihat cepat lambatnya proses transpirasi dapat di pengaruhi oleh faktor
internal dari daun itu sendiri yang mana jika daun itu memiliki luas yang cukup
besar, maka ada kemungkinan proses transpirasi akan menjadi lebih cepat.
Menurut Priptaningsih (1991), menyatakan bahwa luas daun pada tumbuhan
berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini karena daun yang luas memiliki
jumlah stomata yang lebih banyak, sehingga mengakibatkan tingginya laju
transpirasi.
Sedangkan pada praktikum mengukur kecepatan evaporasi dari membran
daun didapatkan luas daun yaitu 10,01cm2. Luas daun yang kita hitung dapat kita
jadikan sebagai patokan bahwa daun yang memiliki luas lebih besar maka itu
artinya adalah daun tersebut memiliki jumlah stomata yang banyak dan laju
transpirasi akan lebih cepat pula. Hal demikian dapat terjadi dengan keadaan
dimana jika suatu daun yang memiliki luas yang besar dan jumlah stomata yang
banyak namun jika lubang stomata tersebut berdekatan dan tidak adanya celah
maka laju transpirasi dapat terhambat. Menurut Irwan (2017), menyatakan bahwa
Luas daun merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk
mengetahui pertumbuhan tanaman.
Mengukur transpirasi dengan tinggi air didapatkan bahwa awal tinggi
Dimocarpus longan awalnya setinggi 25cm lalu menyusut menjadi 24,7cm.
Menurut Marjenah (2010), menyatakan bahwa Bila tanaman terkena kondisi
penurunan ketersediaan air, proses yang pertarna kali terhambat adalah transpirasi,
diikuli oleh fotosintesis, kemudian respirasi serta proses-proses lainnya.
Potometer, mengukur pengambilan air oleh sebuah potongan pucuk, dengan
asumsi bahwa apabila air yang tersedia dengan bebas untuk tumbuhan, jumlah air
yang diambil sama dengan jumlah air yang dikeluarkan oleh transpirasi.
Parometer berfungsi untuk memperagakan pengaruh kondisi luar terhadap
transpirasi.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Percobaan menggunakan metode kertas crab, pada jenis tumbuhan
Begonia sp. yang didiamkan dalam waktu 2 jam tidak mengalami perubahan
sedangkan pada Caladium sp. mengalami perubahan yaitu kertas menjadi
transparan. Beberapa faktor yang mempengaruhi transpirasi atau penguapan
yakni besar-kecilnya daun, adanya lapisan lilin dan bulu pada permukaan
daun. Menurut Singh (2010), menyatakan bahwa untuk menguji hal ini
digunakan daun Begonia sp. yang memiliki banyak trikoma dan daun yang
tidak memiliki trikoma. Kedua daun tersebut juga diberi dua perlakuanyang
berbeda, yaitu dengan angin dan tanpa angin.
Penggulungan atau pelipatan daun, banyak tanaman mempunyai
mekanisme dalam daun yang menguntungkan pengurangan transpirasi apabila
persediaan air terbatas. Kedalaman dan proliferasi akar, ketersedian dan
pengambilan kelembapan tanah oleh tanaman budidaya sangat tergantung pada
kedalaman dan proliferasi akar. Menurut Gardner, et.al., (1991) menyatakan
bahwa perakaran yang lebih dalam meningkatkan ketersediaan air, dari proliferasi
akar (akar per satuan volume tanah ) meningkatkan pengambilan air dari suatu
satuan volume tanah sebelum terjadi pelayuan permanen.
Sedangkan pada transpirasi daun di permukaan dorsi digunakan perlakuan
pada transparasi kutikula, yang awalnya memiliki berat 7gr lalu pada akhirnya
memiliki berat sebesar 5gr dan kehilangan air sebanyak 2gr. Menurut Loveless
(1991), menyatakan bahwa kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah
air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang
melalui stomata.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan laju evaporasi adalah cahaya yang
mana cahaya tersebut mempengaruhi melalui dua cara yaitu cara pertama cahaya
akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi
dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap
buka-tutupnya stomata. Menurut Fausan (2020), menyatakan bahwa radiasi
matahari yang diserap oleh daun, 1-5% digunakan untuk fotosintesis sedangkan
75-85% digunakan untuk memanaskan daun dan untuk transpirasi. Fungsi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Transpirasi yaitu untuk menjaga suhu pada daun agar tetap stabil, membuang
kelebihan air yang tidak digunakan lagi pada tubuh tumbuhan, dan mencegah
dehidrasi pada tanaman.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada percobaan menghitung luas permukaan daun didapatkan hasil luas
daun yaitu 55,10cm2.
2. Pada praktikum mengukur kecepatan evaporasi dari membran daun
didapatkan luas daun yaitu 10,01cm2.
3. Percobaan menggunakan metode kertas crab, pada jenis tumbuhan
Begonia sp. yang didiamkan dalam waktu 2 jam tidak mengalami
perubahan sedangkan pada Caladium sp. mengalami perubahan yaitu
kertas menjadi transparan
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan laju evaporasi adalah cahaya yang
mana cahaya tersebut mempengaruhi melalui dua cara yaitu cara pertama
cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi
aktifitas transpirasi.
5. Fungsi Transpirasi yaitu untuk menjaga suhu pada daun agar tetap stabil,
membuang kelebihan air yang tidak digunakan lagi pada tubuh tumbuhan,
dan mencegah dehidrasi pada tanaman.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia.
Fausan, A. Setiawan, B. Arif, C. & Saptomo, S. 2020. Analisa Model Evaporasi
dan Evapotranspirasi Menggunakan Pemodelan Matematika pada Visual
Basic di Kabupaten Maros. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 5 (3) :
179-196.
Fitter , A. H dan Hay, R. K. M. 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman.
Diterjemahkan oleh Sri Andani dan E. D. Purbayanti. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Gardner, F. P. R. Brent pearce dan Goger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanamanan
Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Irwan,A. & Wicaksono, F. 2017. Perbandingan pengukuran luas daun kedelai
dengan metode gravimetri, regresi dan scanner. Jurnal Kultivasi. 16 (3) :
425-429.
Loveless,A.R.1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1.
Jakarta : Gramedia.
Marjinah, 2010. Pengaruh Kandungan Air Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan
Transpirasi Semai Shore leprosula Miq. Jurnal Penelitian Dipterokapra.
4(1) : 11-24
Mochamat, H. 2009. Biologi insektaentomologi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember : FTP
Universitas Jember.
Tjitrosomo,S.S.1985. Botani Umum 2. Bandung : Angkasa.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAMPIRAN

Gambar 1. Proses pengamatan daun Gambar 2. Proses penjiplakan


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021) Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021)

Gambar 3. Penimbangan Gambar 4. Proses pengguntingan


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021) Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Gambar 5. Dimocarpus longan Gambar 6. Begonia sp. setelah dijemur
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021) Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021)

Gambar 7. Caladium sp setelah 2 jam Gambar 8. Begonia sp. sebelum dijemur


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021) Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Gambar 9. Begonia sp. setelah dijemur
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2021)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021

Anda mungkin juga menyukai