TRANSPIRASI
DISUSUN OLEH :
Nurlena (206201516026)
LAB BOTANI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transpirasi adalah kehilangan air dalam bentuk uap dari permukaan sel-sel
hidup. Hal ini dapat terjadi pada semua bagian tumbuhan, terutama pada permukaan
daun. Transpirasi dari permukaan daun terutama sekali berlangsung melalui
stomata (disebut juga transpirasi stomata), tetapi ada pula yang melalui kutikula
(transpirasi kutikula) (Indradewa, 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi
transpirasi tanaman adalah suhu. Selain suhu, transpirasi tanaman dipengaruhi oleh
kadar CO2, cahaya, aliran udara, kelembaban dan ketersediaan air tanah
(Abercrombie et al.,1993). Menurut Setiawan (2015), peningkatan suhu akan
berbanding lurus dengan peningkatan transpirasi tanaman dan kehilangan air.
Tetapi yang terutama adalah dari daun dan hampir seluruh transpirasi terjadi
melalui pori-pori stomata. Dan karena daun juga memiliki permukaan terbesar.
Kutikula hanya melepaskan sejumlah kecil uap air, karena kutikula dari banyak
macam daun sangat tidak permeabel terhadap air (Indradewa, 2011).
B. Tujuan
Mengukur jumlah kehilangan uap air jenis tanaman yang sama yang diletakkan
pada tempat teduh dan tempat panas.
BAB II
METODE
A. Alat
1. Timbangan
2. Termometer
B. Bahan
C. Cara Kerja
3. Pot yang pertama diletakkan dalam ruangan praktikum dan dicatat suhu ruangan.
4. Pot kedua diletakkan di luar ruangan laboratorium dan dicatat suhu sekitar pot
tanaman.
A. Hasil
Berat (g)
Perlakuan Suhu (°C) Kelembapan % Air Hilang
(%) Sebelum Sesudah
Luar Ruangan Awal 290 Awal 46% 292,7 287,4 1,81 %
Akhir 240 Akhir 80%
Laju Laju
Transpirasi Transpirasi
Berat Awal Berat Akhir
(jam) (Menit)
1 (Dalam) 226,7 gr 224,5 gr -1,1 - 0,018 gr
2 (Luar) 209 gr 211,2 gr + 1,1 + 0,018 gr
Grafik Transpirasi
6
0
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
224,5−226,7 224,5−226,7
Dalam = = -1,1 = -0,018
2 120
211,2−209 211,2−209
Luar = = 1,1 = 0,018
2 120
Dari hasil yang didapat, menunjukan bahwa pengurangan % kadar air terbesar
terdapat pada pot yang berada di dalam ruangan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang didapat, % kadar air yang hilang terrdapat pada pot
di dalam ruangan lebih besar dibanding dengan di luar ruangan, hal ini dapat terjadi
karena adanya perbedaan suhu pada saat perlakuan selama 2 jam. Dikarenakan
kedaaan cuaca ketika praktikum tidak mendukung dan sedang musim hujan.
Dampak dari musim hujan tersebut adalah tidak adanya sinar matahari yang dapat
menghasilkan tekanan uap suhu udara yang panas kepada tanaman Caleus sp yang
berada diluar ruangan. Sehingga tanaman pada luar ruangan lebih banyak menyerap
air ketimbang mengeluarkan atau membuang tekanan uap transpirasinya. Sehingga
hasil praktikum kami tidak sesuai dan berlawanan pada teori yang ada. Dan
membuat praktikum kami menjadi gagal.
Hal ini karena daun yang luas memiliki jumlah stomata yang banyak,
sehingga mengakibatkan tingginya laju transpirasi (Loveless 1989). Pada ruangan
terbuka, air yang hilang melalui transpirasi dari daun bisa mencapai lebih dari 90%
dari total air yang diserap oleh tumbuhan tersebut. Artinya sebagian besar air yang
diserap tumbuhan dibuang melalui proses transpirasi. Selain itu Suhu udara yang
tinggi akan mempercepat laju transpirasi karena suhu tinggi akan menurunkan
tekanan uap udara sehingga memacu transpirasi ( Harmim,2013 ). Tetapi pada
praktikum kami berlawanan dengan teori yang ada. Pada tanaman diluar ruangan
menyerap air lebih banyak karna suhu diluar ruangan keadaanya rendah
dikarenakkan sedang hujan. Suhu udara yang rendah akan memperlambat laju
transpirasi karena suhu rendah akan meninggikan tekanan uap udara sehingga
memperlambat transpirasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada tanaman diluar ruangan menyerap air lebih banyak karna suhu diluar
ruangan keadaanya rendah dikarenakkan sedang hujan. Suhu udara yang rendah
akan memperlambat laju transpirasi karena suhu rendah akan meninggikan tekanan
uap udara sehingga memperlambat transpirasi.
3. Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor
dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau
tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak
sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar antara lain
kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air.
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, P, NA. Campbell dan JB. Reece. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI
Harmim. 2013. Fungsi Air dan Perannya pada Tingkat Selular dan Tumbuhan
http://aufariz.blogspot.com/2011/01/sebelum-
menghijaukan.kitabutuh.html. Pada tanggal 21 Oktober 2020
Madura Press.
LAMPIRAN