Nama : Nurlena
NPM : 206201516026
Mata Kuliah : Anatomi Hewan
Dosen Pengampu :
1. Dra. Suprihatin, M.SI.
2. Ir. Ida wiryanti, M.SI.
Jl. Sawo Manila No.61, RW.7, Pejaten Bar., Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1252
BAB I
PENDAHULUAN
Amphibia adalah hewan yang mempunyai dua alam habitat yaitu air dan darat. Amphibia pada
masa muda nya hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang, sedangkan pada saat
dewasa amphibia bernapas dengan paru-paru dan kulit.
Amphibia mempunyai karakteristik tersendiri seperti, kulitnya yang licin, memiliki glandulae
(kelenjar) yang banyak, tidak memiliki sisik seperti pisces, mempunyai sepasang kaki untuk
berjalan dan berenang, lidah yang dapat dijulurkan, bernapas menggunakan paru-insang pada
masa muda lalu menggunakan paru-paru dan kulit pada masa dewasa, berdarah dingin atau
suhu badan yang berubah sesuai lingkungannya (poikilotherm), pembuahan terjadi di luar
badan sang induk atau extern, dan menjalani metamorphosis sempurna.
Amfibia merupakan suatu kelas bertulang belakang (Vertebrata). Istilah amfibia berarti “
kehidupan rangkap” yaitu kehidupan yang mencakup cara hidup hewan ini di air maupun di
darat. Amfibi memiliki tempat hidup yang selalu berhubungan dengan air. Kebanyakan dari
jenis amfibi hanya mampu beradaptasi di iklim yang lembab seperti hutan, untuk menjaga
kelembaban tubuhnya karena kulit amfibi digunakan untuk proses pernafasan. Beberapa jenis
bisa ditemui di sekitar perairan (sungai dan persawahan), tetapi ada juga jenis amfibi yang
hanya bisa hidup jika ada perairan. Pada jenis ini, amfibi akan menuju perairan pada saat musim
kawin. Amfibia merupakan jenis hewan yang menghabiskan waktu hidupnya di dua alam, darat
dan air (semiterrestrial). Sebuah keniscayaan amfibia hidup di dua alam, karena proses
perkembangbiakan mereka di air. Telur, yang bermetamorfosis menjadi amfibi muda
menghabiskan hidupnya di air sebelum berpindah ke daratan. Siklus hidup tersebut terus
berlangsung selama amfibia hidup.
Sifat-sifat karakteristiknya :
- Kulit licin, mempunyai banyak glandulae (kelenjar) dan tidak mempunyai sisik.
- Mempunyai sepasang kaki untuk berjalan dan berenang.
- Mempunyai 2 lubang hidung, berhubungan dengan rongga mulut, Membrana tympani diluar.
lidah dapat dijulurkan.
- Cor beruang 3 : 2 atria dan 1 ventrikel. Erythrocyt oval dan mempunyai nucleus.
- Bernafas dengan paru-paru dan kulit.
- Nervi cranialesnya berjumlah 10 pasang.
- Temperatur badannya berubah-menurut lingkungannya (poikilotherm).
- Pembuahan terjadi secara extern.
- Stadium larva mempunyai kehidupan aquatis, dan akan mengalami metanorphosis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Subordo : Phaneroglossa
Famili : ranidae
Genus : Rana
Species : Rana sp
B. Pengamatan
C. Hasil pengamatan
Situs viscerum thoracis et abdominis (alat-alat dalam rongga dada dan rongga perut).
apabila otot-otot di sebelah ventral telah di sisihkan semua dan sternum serta cingulum
pectorale telah dipotong, maka akan tampal alat-alat sebagai berikut:
1. Cor (jantung) dengan truncus arteriosus, pada preparat yang baru saja mati tampak
berdenyut.
2. Hepar berwarna merah coklat dengan bagian-bagiannya :
a. lobus dexter.
b. lobus sinister.
3. Ventrioulus berwarna keputih-putilan, terdapat disebelah kiri dari linea mediana.
4. Intestinum (usus), berkelok-kelok.
5. Vesica urinaria (gelembung kencing) merupakan gelembung tipis keputih-putihan.
6. Pada preparat betina yang sedang "gravid" tampak butir-butir hitam kecil yang tersimpan di
dalam luterust.
7. pada preparat yang betina yang sudah cukup dewasa, Ovarium (kelenjar telur) besar, penuh
dengan ova
8. dalam keadaan baru saja mati, seringkali masih dapat dilihat pulno (paru-paru) yang
berwarna kemerah-merahan. Jika preparat telah lama mati atau sudah terfixir pulmo
mengempis.
Systema respiratorium.
yang dibicarakan hanyalah pernafasan dengan pulmo dan kulit pada Rana dewasa. Jalannya
udara pernafasan adalah sebagai berikut :
nares anteriorescarum nasinares posteriorescavum orislarynxbronchuspulmo.
Pulmo merupakan kantong elastis, pada permukaan dinding sebelah dalam terdapat lipatan-
lipatan, dengan ini maka permukaan diperluas. Dalam keadaan baru berwarna kemerah-
merahan karena banyaknya capiller darah. Bronchus sangat pendek (trachea tidak ada).
Systema urogenitile
Dapat dibedakan atas Organa uropoetica & Organa genitalia
A. Organa uropoetica
disini alat-alatnya letaknya retroperitoneal (di luar peritomium), dan terdiri atas :
1. Ren bertype mesonephros, sepasang di kanan kiri columna vertebralis, memanjang
craniocaudal, berwarna merah-coklat.
2. Ductus mesonephridicus (ureter), merupakan sepasang saluran halus, masing-masing keluar
dorsolateral menuju ke caudal dan bermuara di dorsal cloaca. Ductus ini disebut juga ductus
Wolffii. Pada perempuan muara disebelah mediocaudal dari muara-muara uterus.
3. Vesica urinaria (kandung kencing), merupakan sebuah kantong tipis sebagai tonjolan dari
dinding cloaca.
B. Organa genitalia.
1. Organa genitalia feminina (muelibra), terdiri atas:
a. Ovarium sepasang. Merupakan gonade yang menghasilkan sel-sel kelamin betina (ova). Di
sebelah cranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning jingga disebut corpus adiposum.
Baik ovarium maupun corpus adiposum mempunyai asal yang sama ialah dari plica genitalis,
masing - masing dari pars gonalis dan pars progonalis. Ovarium terdapat di dalam alat
penggantungnya ialah mesovarium.
b. Oviduct, merupakan sepasang saluran yang berkelok- kelok. Oviduct dimulai dengan
bangunan sebagai corong: infundibulum dengan lubangnya yang disebut ostium abdominale.
Di dalam oviduct terdepat kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan sekret yang menjadi selubung
telur tertier. Oviduct di sebelah caudal mengadakan pelebaran disebut uterus. ini physiologis
belum dipandang sebagai suatu uterus yang sejati. Akhirnya uterus bermuara di dorsal cloaca.
c.Cloaca.
ELLOT, A.M, 1969 : Laboratory Guide for Zoology, fourth edition, Burgess Publishing
Company.
KUKENTAL,W. 1953 : Leitfaden fur das Zoologische Praktikum, dreizahnte auflage Gustav
Fisher Verlag Sttugart.
PARKER, T.J., dan W.A Haswell 1967 : A textbook of zoology, seven edition, Macmillan &
Co. Ltd. London.
SISSON, S dan J.D Grossman, 1959 : The Anatomy of the domestic animals, fourth edition,
W.B Saunders Company, Philadelphia.
STORER, T.J dan R.L. Usinger, 1957 : General Zoology, third edition, Mc Graw-Hill Book
Company, Inc. New york.
WEICHERT, C.K. 1965 : Anatomy of the Chordates, third edition, Mc Graw-Hill Book
Company New York.
Wati, Meliya. 2016. Species Dicroglossidae (Amphibia) Pada Zona Pemanfaatan TNKS Di
Wilayah Solok Selatan Species Dicroglossidae (Amphibian) On TNKS Utilitation
Zone In The South Solok. BioCONCETTA Vol.II No.2-Desember.