Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANATOMI HEWAN

AVES (BAGIAN DALAM)

Nama : Nurlena
NPM : 206201516026
Mata Kuliah : Anatomi Hewan
Dosen Pengampu :
1. Dra. Suprihatin, M.SI.
2. Ir. Ida wiryanti, M.SI.

Jl. Sawo Manila No.61, RW.7, Pejaten Bar., Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1252
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Burung merpati (Columba domestica) tubuhnya tertutup oleh bulu yang merupakan modifikasi
dari sisik dan dibedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Cervixnya panjang dan mudah
digerakkan ke berbagai jurusan. Cauda berfungsi sebagai pengemudi dan sebagai suatu
permukaan untuk menyokong pada saat terbang. Dua buah sayap merupakan anggota atas dan
anggota bawahnya berupa tungkai. Merpati berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar.
Kerangka tubuh Aves berasal dari tulang sejati, kuat dan ringan (Radiopoetro, 1977).
Burung merpati (Columba domestica) mempunyai paruh pendek dan ramping. Kulitnya lunak,
temboloknya besar, dan telurnya berwarna putih. Kulit penutup tubuhnya dilengkapi dengan
bulu-bulu yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari suhu luar dan suhu lingkungan
(Hadjijah,1985).
Burung merpati (Columba domestica) memiliki bulu berwarna cokelat atau abu abu yang
sangat khas dengan bercak-bercak kontras dengan warna yang lebih cerah. Bulunya lembut dan
sering sekali tidak terpancang kokoh tapi kuat. Paruh bagian atas burung merpati terdapat
tonjolan daging yang disebut cerome (Djuhanda,1982).
Burung merpati (Columba domestica) digunakan sebagai bahan praktikum karena mempunyai
tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Merpati juga dapat diperoleh dengan mudah.
Columba domestica juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class Aves.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui anatomi Burung Merpati (Columba
domestica).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Aves
Sub-classis : Neornithes
Sub-ordo : Carinatae
Ordo : Columbae
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia
Varietas : Domestica

B. Pengamatan
C. Hasil pengamatan

Berdasarkan hasil praktikum anatomi hewan burung merpati saat dibedah yaitu, adanya
esophagus yang berfungsi menyalurkan makanan ke lambung, paru paru dilindungi oleh
selaput pleora yang berhubungan dengan kantong udara, pundi pundi udara, pada bagian
ampela terjadi proses pencernaan makan secara mekanik karena dindingnya mengandung otot-
otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan, enzim pankreas dan empedu yang
dihasilkan oleh hati langsung dialirkan ke usus halus. Jantung berfungsi memompa darah yang
keluar masuk dalam tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin ( 1983 ) yang menyatakan
bahwa bagian organ penting adalah jantung karena berfungsi memompa darah yang keluar
masuk dalam tubuh burung. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu, 2 amium dan 2 ventikel.
Hal ini di perjelas oleh Kardong (2002 ) yang menyatakan bahwa sistem sirkulasi pada burung
yang menjadi sentral adalah jantung yang terletak di mediana, berbentuk krucut, dilapisi
paricardium. Terbagi atas empat ruang yaitu, atrium sinistrum dan atrium dextrun yang
dipisahkan oleh septum atrium, venrti atrium sinistrum, dan ventriculum dextrum yang
terpisahkan oleh septum venrticulum.

Sistem Pernafasan Burung merpati


Sistem pernafasan pada burung ada dua yaitu pernafasan waktu istirahat dan waktu terbang.
Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars vertebralis costae, keduanya
dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat
terjadi dalam dua fase yaitu fase inspiratiodan fase exparatio. Fase terbang yang sangat
berfungsi adalah saccus interclavicularis dan saccus axillaries. Menurut Radiopoetro (1977)
apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi
longgar dan sebaliknya.Sistem pernapasan burung merpati dimulai ketika udara dihisap ke
dalam sepasang rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga mulut ke
langit-langit keras. Hewan dapat bernapas walaupun makanan berada dalam mulut. Udara
selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam laring yang dalam keadaan
terbuka. Menurut Villee et al. (1988) epiglottis menekuk ke belakang jika dinaikkan. Sistem
respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea yang melanjut sebagai dua buah bronchi
pada syrinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan
buah, empat berpasangan dan satu median). Menurut Brotowidjoyo (1993) fase aktif respirasi
itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi.

Sistem Pencernaan Burung Merpati


Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut, oesophagus,
lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati
diantaranya adalah pancreas dan hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena
burung merpati merupakan hewan pemakan bijibijian yang tidak mengandung banyak lemak
sehingga tidak memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ
pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan pada burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut,
pharink yang berupa saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher
melebar menjadi tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu menuju
lambung. Menurut Water and Sayles (1959) bahwa Lambung terbagi menjadi dua, lambung
kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang terdiri dari duodenum,
jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada kloaka. Duodenum berbentuk seperti
huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke
duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran
pencernaan. Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus bagian-bagiannya
tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca. Menurut Jasin (1989), truncus
digestivus dari Columbia domestica terdiri dari cavumoris, dilanjutkan ke faring yang pendek,
kemudian esophagus yang panjang dan terjal diperluasan disebut crop, yaitu tempat sementara,
dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan terakhir
adalah rectum dan kloaka. Sedangkan menurut Hickman (2009) system pencernaan pada
Columbia domestica yaitu eshophagus, ventriculus, pancreas, duodenal loop, duodenum dan
berakhir pada kloaka.
DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata II. Armico. Bandung.


ELLOT, A.M, 1969 : Laboratory Guide for Zoology, fourth edition, Burgess Publishing
Company.
Hadjijah, A. 1985. Sistematik Hewan. Sinar Wijaya. Surabaya.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata & Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
KUKENTAL,W. 1953 : Leitfaden fur das Zoologische Praktikum, dreizahnte auflage Gustav
Fisher Verlag Sttugart.
PARKER, T.J., dan W.A Haswell 1967 : A textbook of zoology, seven edition, Macmillan &
Co. Ltd. London
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga. Jakarta.
SISSON, S dan J.D Grossman, 1959 : The Anatomy of the domestic animals, fourth edition,
W.B Saunders Company, Philadelphia.
STORER, T.J dan R.L. Usinger, 1957 : General Zoology, third edition, Mc Graw-Hill Book
Company, Inc. New york.
WEICHERT, C.K. 1965 : Anatomy of the Chordates, third edition, Mc Graw-Hill Book
Company New York.
Zone In The South Solok. BioCONCETTA Vol.II No.2-Desember.

Anda mungkin juga menyukai