Anda di halaman 1dari 10

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I
PENDAHULUAN

1. PRAKTIKUM I BORING LOG

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengambil sampel tanah undisturbed sample (sampel tanah tidak terganggu)
dan tanah disturbed sample (sampel tanah terganggu di lapangan) untuk
penelitian di laboratorium.
2. Untuk mengetahui tinggi muka air tanah.
3. Mengetahui sifat atau jenis lapisan tanah bawah permukaan pada kedalam
tertentu.
4. Mengetahui cara atau prosedur pengeboran dilapangan.
5. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk jenis pengeboran dangkal (Hand
Boring).
6. Dapat menggambarkan profil tanah dari hasil pengeboran.
7. Untuk mendeskripsikan struktur bawah permukaan tanah.

1|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. DASAR TEORI
1.1 Tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral – mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel
padat) disertai dengan zat cair gas yang mengisi ruang – ruang kosong
diantara pertikel-pertikel padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan
bangunan pada berbagai macam pekerjaan Teknik sipil, disamping itu tanah
berfungsi sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Pada dasarnya partikel
tanah dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama :

1. Butiran kasar
Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk
butiran batu kerikil. Butiran batu kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu, atau terdiri
dari suatu macam zat mineral tertentu, seperti kwartz.

Kerikil (gravel)
Pasir (sand)
Batu Kerikil dan Pasir (Gravel and Sand)
2. Butiran Halus
Tanah berbutir halus adalah yanah yang sebgian besar butir-butir tanahnya
berupa lempung lanau.

Lanau (silt)
Lanau (Silt) Lanau merupakan peralihan lempung dan pasir halus. Lanau
memperlihatkan sifat kurang plastis, lebih mudah di tembus air daripada
lempung, serta adanya sifat dilatasi yang tidak terdapat pada lempung. Dilatasi

2|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

adalah gejala perubahan isi apabila diubah bentuknya. Lanau sebagaimana


dengan pasir, menunjukkan sifat “quick” apabila diguncang atau digetarkan.

Lempung (clay)

Lempung (Clay) Lempung terdiri dari butiran yang sangat kecil dan
menujukkan sifat-sifat kohesi dan plastis. Kohesi menunjukkan kenyataan
bahwa bagian-bagian bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah sifat
yang memungkinkan bentuk bahan itu dapat diubah-ubah tanpa adanya
perubahan isi atau dapat kembali ke bentuk asalnya tanpa terjadi retak-retakan
atau terpecah-pecah.
3. Tanah Organik
Tanah yang cukup banyak mengandung bahan – bahan organik. Tanah organik
terbentuk karena iklim dan curah hujan tinggi. Sifat tanah organik secara visual dapat
dilihat melalui warna tanah, struktur tanah yang mudah dihancurkan apabila dalam
keadaan kering.

Tabel 1.1 batasan-batasan ukuran golongan tanang sumber : DAS, 1995

2.1 Boring-Log
Pengeboran tanah adalah pekerjaan yag paling umum dalam survey geoteknik
lapangan. Pengeboran atau boring adalah pembuatan lubang ke dalam tanah dengan
menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin untuk mengambil sampel tanah.
Ada 2 jenis tipe pengeboran , yaitu boring dangkal dan boring dalam.

Boring dangkal adalah pengeboran tanah dengan menggunakan alat bor manual
melalui tenaga manusia. Pengeboran ini untuk pengambilan sampel tanah dengan

3|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

kedalaman meksimum adalah 5m dari permukaan tanah. Karena alat yang digunakan
alat bor manual.

Boring dalam adalah pengeboran tanah dengan menggunakan alat bermesin.


Pengeboran ini untuk pengambilan sampel tanah dengan kedalaman lebih dari 5m dari
permukaan tanah. Untuk pekerjaan teknik sipil boring dalam hanya mencapai
kedalaman maksimal 30m dari permukaan tanah. Karena jika mencapai kedalaman
lebih dari 30m dari permukaan tanah, itu pekerjaan untuk yang lebih ahli seperti ahli
geologi.. Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dan
contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).

1. Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha
yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Contoh
tanah terganggu digunakan untuk keperluan analisis kandungan air,
tekstur tanah, proctor, Contoh tanah terganggu digunakan untuk
keperluan analisis kandungan air, tekstur tanah, proktor, batas cair,
batas plastis, batas kerut, dan lain-lain.

2. Undisturbed sample adalah contoh tanah yang masih menunjukkan


sifat asli tanah. Contoh undisturbed ini secara ideal tidak mengalami
perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia. Contoh tanah yang
benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan
yang baik maka kerusakan sampel dapat dibatasi sekecil mungkin.
Contoh tanah tersebut digunakan untuk penetapan angka berat
volume (berat isi, bulk density), konsolidasi, triaxial dan
permeabilitas dll.

4|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB III
METODE PELAKSANAAN

I. PROSEDUR PELAKSANAAN

I.1Peralatan yang digunakan

1. Mata bor iwan dan stang bor. 3. Kunci pipa

Gambar 4 kunci pipa

4. Kantong Plastik

Gambar 1. Mata Bor Iwan dan Stang Bor

1. Kop tabung contoh tanah asli

Gambar 5 kantong plastik panjang

Gambar 2 kop tabung


5. Hamer pemukul

2. Tabung contoh tanah asli

Gambar 6 hammer pemukul

Gambar 3. tabung contoh tanah

5|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

 Tanah distrub
1. Persiapkan alat yang akan dipakai dalam pengeboran, pasang mata iwan pada
pipa bor.
2. Tentukan titik untuk pengeboran.
3. Bor pada tanah yang telah ditentukan dengan cara memutar serta menekannya
sehingga matabor bisa masuk kedalam tanah dengan kedalaman 0,3 m dengan
mengulang sebanyak 3 kali untuk mencapai kedalam 1m dalam menganbil
sampel undistrub.
4. Ganti mata bor dengan tabung, masukkan ke dalam tanah putar dan tekan.
5. Keluarkan tabung yang sebagai mata bor lalu keluarkan tanah dari tabung,
masukkan kedalam plastik lalu ikat yang rapat.
6. Sample sebagaian identifikasi dilapangan.
7. Ulangi pada kedalaman 1,5 m dan 2,5 ; 4,5 hingga mendekati 5 m.
 Tanah undistrub
1. Persiapkan alat yang akan dipakai dalam pengeboran, pasang mata iwan pada pipa
bor.
2. Tentukan titik untuk pengeboran.
3. Bor pada tanah yang telah ditentukan dengan cara memutar serta menekannya
sehingga matabor bisa masuk kedalam tanah dengan kedalaman 1 m.
4. Ganti mata bor dengan tabung, masukkan ke dalam tanah putar dan tekan.
5. Keluarkan tabung yang sebagai mata bor lalu keluarkan tanah dari tabung,
masukkan kedalam plastik yang rapat.
6. Sample sebagaian identifikasi dilapangan.
7. Ulangi pada kedalaman 3 m, dan 5 m.

1.2 Permasalahan Teknis dan Non-Teknis Selama Pelaksanaan Praktikum


1. Mata bor bengkok, alat pemukul patah
2. Ukuran pipa dan mata bor tidak sesuai dan harus menunggu pasangan alat dari
kelompok lain. Atau dalam kasus lain yaitu mata bor tersumbat oleh tanah sehinga
sedikit kesusahan pada saat melepas dan memasang tabung selbi untuk
mendapatkan sampel tanah asli (undisturbed sample).

6|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB IV

ANALISA DATA
No. BOR : Tanggal : 27 FEBRUARI 2019
Proyek : Master Bor :
Lokasi : KAMPUS ITS MANYAR Muka Air Tanah : 0,6 m
:X: Kedalaman Pengeboran : 1 -5 m
Koordinat
Y: Diameter Lubang Bor : mm
Elevasi :Z:

BORING LOG
Late ran Prope rtie s (dari hasil te s lab)
De pth Muka Air Undisturbed /
Bor-log De s kripsi Tanah/Batuan Wc Gs e Sr
(m) Tanah (m) Disturbed Sample
(%) - - (%)
0 i Tanah Pasir Berlanau
i CO

0,5
Tanah Lanau Berpasir
0,6

1 76,153 2,90 2,385 92,619

Tanah Lanau Berpasir

1,5

Tanah Lanau Berlempung Berpasir

2,5

3 37,250 2,761 1,249 87,760


`

Tanah Lempung Berpasir

3,5

Tanah Lempung Berpasir

4,5
Tanah Lempung Berpasir

5 29,71 2,747 0,81 1,35


Keterangan :

= Undisturbed Sample = Lempung = Pasir

= Disturbed Sample = Lanau = M.A.T (Muka Air Tanah)

7|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan tabel praktikum diatas, nilai wc, Gs, e, Sr didapat dari percobaan praktikum
volumetri-gravimetri.

1.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas ditunjukkan bahwa :
 Kedalaman 1 m tanah tersebut mempunyai deskripsi Tanah Lanau Berpasir
 Kedalaman 1-2.5 m tanah tersebut mempunyai deskripsi Tanah Lanau
Berlempung berpasir
 Kedalaman 2,5 – 3 m tanah tersebut mempunyai deskripsi Lanau Berlempung
dengan sedikit pasir.
 Kedalaman 3 – 4,5 m tanah tersebut mempunyai deskripsi Tanah Lempung,
Berlanau
 Kedalaman 4,5-5 m tanah tersebut mempunyai deskripsi Tanah Lempung
Berpasir.
 Lokasi muka air tanah berada pada kedalaman 0,6 m.

Tanah distrub merupakan tanah yang strukturnya sudah rusak, sedangkan tanah
undistrub merupakan tanah yang strukturnya masih utuh atau belum rusak. Tanah distrub
dikatakan strukturnya sudah rusak sebab cara pengambilan tanah tersebut menggunakan
mata bor iwan yang diputar-putar. Sedangkan tanah undistrub strukturnya masih utuh sebab
cara pengambilan tananhnya menggunakan tabung contoh yang langsung dimasukkan
dengan alat bor dan diangkat tanpa diputar-putar.Contoh tanah terganggu (disturb)
digunakan untuk keperluan analisis kandungan air, tekstur tanah, proktor, batas cair, batas
plastis, batas kerut, dan lain-lain. Sedangkan Contoh undisturbed ini secara ideal tidak
mengalami perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia.

8|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB VI
PENGAPLIKASIAN

1. Kegunaan Praktikum Boring-Log Untuk Dunia Teknik Sipil

1) Untuk mengetahui dan menentukan jenis dan sifat-sifat tanah (soil properties)
pada lokasi yang akan dibangun pondasi dari tiap tebal lapisan tanah
2) Meneyelidiki tanah untuk mengetahui kedalaman muka air tanah sekaligus
membuat perhitungan ukuran besar penurunan tanah yang mungkin terjadi,
karena tanah yang akan dijadikan landasan pondasi haruslah tanah yang
mendukung agar beban bangunan tetap terjaga.
3) Menentukan tipe dan kedalaman fondasi

9|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

10 | M E K A N I K A T A N A H 1

Anda mungkin juga menyukai